MODUL PRAKTIKUM
SENYAWA POLAR DAN NON POLAR PENINGKATAN IMTAQ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al- Hadiid : 25)
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan table periodic Indikator : Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan.
I.
TUJUAN Mengidentifikasi senyawa polar dan non polar
II.
TEORI Faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran suatu senyawa : 1. Perbedaan keelektronegatifan Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan ( δ+ dan δ-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut bersifat semakin polar. Contoh : HCl keelektronegatifan H=2,1 dan Cl=2,8 maka H cenderung bermuatan positif (H+) dan Cl cenderung bermuatan negatif (Cl-), sehingga terjadi 2 kutub (dipol). Catatan : Jika dicampurkan dengan pelarut akan larut. Jika senyawa yang ion-ionnya bermuatan sama (δ+ dan δ+) atau (δ- dan δ-) tidak ada perbedaan keelektronegatifan (perbedaan keelektronegatian = 0), sehingga tidak terbentuk muatan / dipol. Jika dilarutkan terjadi pengendapan.
SMU ISLAM AL-AZHAR BSD
MODUL PRAKTIKUM Senyawa yang tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan disebut senyawa non-polar. Contoh : Cl2 , I2, Br2. 2. Pengaruh bentuk molekul Senyawa yang memiliki bentuk molekul simetris bersifat non-polar. Contoh : CH4 , CCl4, dsb. Senyawa yang memiliki bentuk molekul tidak simetris karena ada pasangan electron bebas (PEB) bersifat polar. Contoh : NH3, H2O, PCl3, dsb. III.
METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. ALAT DAN BAHAN a. Beaker glass b. Spatula c. Pengaduk d. H2O (air) e. HCl (asam klorida) f. NaCl (natrium klorida) g. I2 (yodida)- Br2 (bromida) dan CCl4 (karbon tetraklorida) 3.2. METODE a. Masukkan 25 ml air ke dalam beaker glass. b. Masukkan 1 sendok HCl (asam klorida) ke dalam beaker glass aduk secara konstan, kemudian biarkan beberapa saat. c. Amati hasil reaksi ! Apakah ada endapan atau tidak. Jika tidak terbentuk endapan berarti senyawa tersebut bersifat polar, jika terbentuk endapan, berarti senyawa tersebut bersifat non-polar. d. Ulangi langkah a - c untuk senyawa lain.
3.3. TABEL DATA PENGAMATAN NO 1 2 3 4 5 6 7
SENYAWA HCl NaCl H2O I2 Br2 CCl4 MgO
SMU ISLAM AL-AZHAR BSD
OBSERVASI Endapan/ larut.
POLAR √
SIFAT NON-POLAR
MODUL PRAKTIKUM IV.
ANALISA HASIL PERCOBAAN Contoh : HCl merupakan senyawa yang bersifat polar karena membentuk 2 kutub yang memiliki perbedaan keelektronegatifan ( lihat table periodic H=2,1 dan Cl=2,9).
V.
KESIMPULAN Klasifikasikan senyawa sesuai percobaan yang termasuk polar dan non-polar.
LAMPIRAN 1. Isilah table berikut NO SENYAWA KEELEKTRONEGATIFAN
MUATAM +
1 2 3 4
HcL NaCl I2 Br2
2. Tuliskan reaksi (gunakan struktur lewis) a. H2O b. CCl4 c. MgO
SMU ISLAM AL-AZHAR BSD
-