SBY Minder kantor detik kom sarang kutu busuk SBY Dilaporkan ke Polisi Hatta: Silatnas Internal Tertutup dan Bukan Kampanye Novi Christiastuti Adiputri - detikPemilu (Foto: dok Rumgapres-detikcom) Jakarta - Tim Kampanye Nasional Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono membantah melakukan kampanye di luar jadwal terkait Silaturahmi Nasional pada 30 Mei 2009. Silaturahmi itu merupakan rapat internal tertutup, bukan kampanye. Demikian dikatakan Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Hatta Rajasa di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2009). Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Sabtu (7/6/2009) lalu melaporkan SBY dan tim suksesnya ke Mabes Polri dengan dugaan melanggar jadwal kampanye. Silaturahmi Nasional di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran dituding telah dijadikan kampanye karena SBY menyampaikan visi dan misi. Selain itu acara juga disiarkan utuh oleh TVRI dan disiarkan sebagian oleh MetroTV. "Saat ini kami melakukan rekonfirmasi bahwa memang pada tanggal tersebut murni silaturahmi dan pembekalan bagi 24 parpol koalisi sebagai persiapan kampanye. Jadi betul-betul bersifat internal dan tertutup," ujar Hatta usai bertemu dengan Bawaslu. Rapat internal dari pusat ke daerah itu juga sudah dimintakan izin ke Polres Jakarta Pusat dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta. Sehingga kegiatan bisa berjalan. "Kegiatan tersebut tidak bisa dianggap sebagai kampanye sepanjang tidak ada atribut partai dan penyampaian visi misi," imbuh pria berambut perak itu. Sedangkan mengenai peliputan media, Hatta mengatakan hal itu merupakan hal yang tidak direncanakan. Pihaknya juga tidak ada perjanjian khusus dengan stasiun TV manapun untuk menayangkan acara secara langsung. "Kami sepenuhnya tidak membuat perjanjian apapun dengan stasiun TV, jadi kami juga tidak ada niatan melakukan kerjasama dengan stasiun TV. Tapi kami tidak bisa menghalangi dan membatasi kebebasan pers," tukas Hatta. ( nwk / iy ) Dapatkan Info Pilpres terkini. Ketik *123*1*9*1# lalu OK/YES dari HP Anda. Khusus pelanggan Indosat. NU : Tolak Capres dan Cawapres Neoliberal
Rabu, 20/05/2009 09:56 WIB Cetak | Kirim | RSS Inilah sebuah khasanah baru dari KH.Hasyim Muzadi dalam kehidupan politik nasional. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), secara tegas pemimpin kaum Nahdliyyin ini, menyatakan, bahwa pemimpin kaum Nahdliyyin, memberikan dua syarat untuk calon presiden mendatang.
Ini dia melalaui situs situs ini secara perlahan katolik membuat propaganda internet Situs wikipedia sarang bajingan Menurut Hasyim, syarat pertama, calon presiden itu harus menyelamatkan agama. Syarat kedua, calon presiden tidak membawa agenda neoliberalisme. Pandangan dan sikap yang disampaikan oleh KH.Hasyim Muzadi sebagai kaum Nahdliyyin ini, sangatlah penting
untuk memberikan wawasan kepada kaumnya, agar di pilpres bulan Juli nanti, tidak salah
memilih.
Situs islammuda.com adalah situs internet kaum Kristen yang memprovokasi orang islam
Salib.net Pernyataan KH.Hasyim ini, tak terlepas dari keberatan dan keprihatinan dari berbagai kalangan, yang sangat menyesalkan kepada Presiden SBY, yang memilih Gubernur BI, yang pernah menjadi Menko Ekuin itu, Budiono, dinilai berbagai fihak membawa agenda ‘Neoliberal’, yang dapat menghancurkan masa depan Indonesia, dan akan membuka peluang kepada asing yang lebih besar masuk ke dalam kepentingan nasional Indonesia.
Forumkristen.com
Lebih lanjut pemimpin kaum Nahdliyyin itu, merasa terpanggil dengan melihat konfigurasi tokoh-tokoh yang bakal maju di pilpres mendatang, di mana diantara tokohtokoh itu ditengarai membawa agenda ‘Neoloberal’. “Bagaimana pun agama yang berwawasan kebangsaan harus diselamatkan dan orang kecil harus bisa kenyang dan sekolah. Selama dua h al ini tidak bisa dipegang, maka seluruh simboll-simbol tidak akan masuk”, ucap Hasyim Muzadi, di Gedung DPD, Selasa (19/5), kemarin. Kemudian, Pengurus NU, KH.Hasyim Muzadi, yang sering berada di Jakarta itu, menuturkan, ‘Ekonomi neoliberal sulit mengakomodir kepentingan masyarakat, karena sistem ini tersentral kepada capital, bukan pada rakyat kecil. Masyarakat ditempatkan pada posisi sebagai objek (pasar) bukan subjek (produsen)’, tambah Hasyim. Pemimpin yang sering mendapatkan undangan dalam foru-forum internasional itu, lebih tegas lagi, menyatakan : “ Inilah yang mengakibatkan Indonesia ketinggalan dibandingkan dengan Vietnam, Thailiand, bahkan Malaysia”, ungkap Hasyim. Di Yogyakarta, mantan Ketua PP.Muhammadiyah Prof.Dr.Syafi’I Maarif, usai dikunjungi oleh Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, di depan para wartawan, di rumahnya (di Yogyakarta), menyatakan bahwa JK adalah pemimpin masa depan, ucap Syafi’i. Mantan PP. Muhammadiyah itu, pernah membuat pernyataan, yang menimbulkan polemik, karena menurut tokoh Muhammadiyah, yang sering dipanggil ‘Buya’ itu, bahwa JK itu adalah ‘The real President’. Tidak sepenuhnya salah, pernyataan Syafi’I Maarif itu, karna berbagai tugas kenegaraan, yang menyelesaikan adalah Jusuf Kalla. Konflik Aceh yang
sudah berpuluh tahun, adalah prestasi Jusuf Kalla, dan bahkan konflik di Ambon, Poso, dan Kalimantan Tengah. Tindakan yang cepat dan pragmatis, membuat persoalanpersoalan yang rumit menjadi selesai. Tokoh yang berasal dari Makassar ini, tak sesudah mengumumkan koalisinya dengan Wiranto dari Partai Hanura, langsung melakukan langkah-langkah praktis, termasuk melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh ulama dan ormas Islam. Seperti bertemu dengan KH.Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, Syafi’I Maarif, Sultan Hamengku Buwono, dan mengunjungi berberbagai pondok pesantren. Ketika, berada di Yogya, Jusuf Kalla, sempat mengunjungi pesantren tertua di Yogyakarta, yaitu Pondok Pesantren Krapyak.
Ini dia pentolan perusahaan detik.com manatan PKI 1965 bajingan tai luhhhhhhhh bikin forum kaya kontol bangsat bajingan kunyuk muka tembok badak Nampaknya, pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto, yang didukung oleh Golkar dan Hanura ini, berusaha mengkosolodasikan potensi-potensi umat Islam, termasuk para ulama untuk memberikan dukungan kepada dua pasangan yang sekarang terus menggalang kekuatan. Banyak tokoh-tokoh Islam, yang berasal dari berbagai unsur partai yang sekarang ini, masuk ke dalam tim sukses pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto ini. Termasuk tokoh muda PPP, Lukman Hakim Saefuddin telah bergabung bersama Yusuf Kalla. Apakah JK dan Wiranto akan benar-benar dapat menjadi patron dari kalangan Islam, yang nantinya memperjuangkan kepentingan umat? Sebelumnya telah berlangsung aksi-aksi yang digerakkan berbagai elemen masyarakat,yang terang-terangan seperti HMI, KAMMI, dan sejumlah elemen mahasiswa lainnya, yang menolak calon yang mengusung agenda ‘Neoliberal’. Dalam orasi para demonstran itu, menegaskan : “Paham neoliberal terbukti gagal. Hanya membuat miskin bangsa. Tolak pasangan capres-cawapres yang berpaham ini”, ujar Indarsyah, juru bicara aksi itu. (m/S/Kps)
Berita Nasional Sebelumnya
Sang istri terus mengikuti pulang bawa oleh oleh Kota bajingan bangsat kontol tikus lintah bajingannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Sang istri terus mengikuti pulang bawa oleh oleh Kota bajingan bangsat kontol tikus lintah bajingannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Alun ALun Kota Yogakarta sarang bajingan Somalia bajingan kutu busuk yang kerja di Jakarta di detik.com
Sang istri terus mengikuti pulang bawa oleh oleh
Sang istri terus mengikuti pulang bawa oleh oleh
Sang istri terus mengikuti pulang bawa oleh oleh
Mulusnya anggi Surabaya
Sang istri terus mengikuti nyoto panic dea panic bajingan yogyakatrta darmi panik