Rumput Mutiara

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rumput Mutiara as PDF for free.

More details

  • Words: 4,551
  • Pages: 16
Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa) Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)

a.Morfologi tumbuhan Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao. b.Klasifikasi Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Hedyotis corymbosa L

: : : : : :

tumbuhan Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Rubiales Rubiaceae Hedyotis

c.Kandungan kimia Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-Dglucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog coumarin). Kandungan flavonoid glycosides pada Hedyotis corymbosa (L.] Lamk. diduga mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro maupun in vivo. Penghambatan terjadi pada tahap inisiasi, promosi maupun progresi melalui mekanisme molekuler antara lain inaktivasi senyawa karsinogen, antiproliferatif, penghambatan angiogenesis, cell cycle arrest, induksi apoptosis dan antioksidan (Ren et al., 2003). Sebagian besar senyawa karsinogean seperti Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH)

memerlukan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 membentuk intermediet yang reaktif sebelum berikatan dengan DNA. Ikatan kovalen antara DNA dengan senyawa karsinogen aktif menyebabkan kerusakan DNA. Flavonoid dalam proses ini berperan sebagai blocking agent (Watternberg, 1985). Pengeblokan aksi karsinogen dapat melalui beberapa mekanisme antara lain melalui menginhibisi aktivitas isoenzim sitokrom P450 yaitu CYP1A1 dan CYP1A2 sehingga senyawa karsinogen tidak reaktif. Mekanisme yang lain melalui detoksifikasi karsinogen. Flavonoid juga meningkatkan ekspresi enzim Gluthation S-Transferase (GST) yang dapat mendetoksifikasi karsinogen aktif sehingga menjadi lebih polar dan dieliminasi dari tubuh. Mekanisme yang lain melalui pengikatan karsinogen aktif oleh flavonoid sehingga dapat mencegah ikatan dengan DNA, RNA atau protein target (Ren et al., 2003). Sifat antioksidan dari senyawa flavonoid juga dapat menginhibisi proses karsinogenesis. Fase inisiasi kanker seringkali diawali melalui oksidasi DNA yang menyebabkan mutasi (Kakizoe, 2003) oleh senyawa karsinogen. Karsinogen aktif seperti radikal oksigen, peroksida dan superoksida, dapat distabilkan oleh flavonoid melalui reaksi hidrogenasi maupun pembentukan kompleks (Ren et al., 2003). d.Kegunaan dan khasiat Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan circulasi darah, Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok; Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar.

gambar : Struktur Asam Ursolat dan Asam Oleanolat Rumput biasanya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Berbeda dengan rumput mutiara. Kandungan zat kimianya mampu merangsang atau menstimulasi aliran darah dan bermanfaat untuk mengatasi keluhan kesehatan lain.

Hampir setiap orang rasanya pernah mengalami kesemutan, nyeri, dan kaku di bagian badan, tangan, dan kaki. Tak heran, gangguan itu seringkali dianggap sebagai hal yang normal. Benarkah? Kesemutan secara medis kedokteran merupakan gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah seseorang. Tangan dan kaki tertekuk atau tertindih dalam waktu lama, misalnya, dapat memicu timbulnya kesemutan. Selain adanya gangguan fungsi saraf, kesemutan sangat mungkin dipicu oleh gangguan aliran darah yang menimbulkan terjadinya hambatan pemberian oksigen maupun “makanan” ke saraf. Akibatnya, timbul sensasi kesemutan. Atasi Kesemutan Apa yang perlu dilakukan biia kita mengalami kesemutan? Cukup dengan menstimulasi dan memperbaiki aliran darah bagian tubuh yang kesemutan. Boleh dengan cara memijat atau melepaskan bendungan yang jadi penghambat aliran darah. Bisa juga dengan mengasup suplemen atau obat untuk mengembalikan fungsi saraf, sehingga rasa sakit itu dapat dikurangi. Tentu saja, langkah berikutnya agar kesemutan tidak sering berulang adalah dengan memperbaiki aliran darah. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan khasiat rumput mutiara, seperti diungkapkan Mawardi (35 tahun). Pegawai di perusahaan makanan ini mengaku, tidak lagi tersiksa karena kesemutan. Awalnya ia tak begitu peduli, meski mengalami kesemutan hampir setiap hari, terutama setelah bangun tidur. Untunglah setelah mencoba minum ramuan rumput mutiara, ia mengalami perubahan berarti. Setidaknya gangguan kesemutan yang sering dialami sudah jauh berkurang. Kalaupun kambuh, rentang waktu sakitnya tidak terlalu lama. Lain lagi pengalaman Imron (23 tahun), yang merasa terbantu dengan bobokan ramuan rumput mutiara ketika tanpa sengaja kakinya menyentuh knalpot motor yang masih panas. Setelah ditumbuk, bobokan rumput mutiara tersebut dioleskan di kakinya yang terluka. Sebaiknya ramuan digunakan untuk luka baru. Tumbukan bernama Latin Hedyotis corymbosa (L) Lamk atau Oldenlandia corymbosa L. ini sudah sejak lama dimanfaatkan untuk merangsang atau menstimulasi sirkulasi darah. Dengan menanam bijinya, tumbuhan ini bisa hidup subur di mana saja, asal mendapatkan sinar matahari yang cukup. Di Indonesia, kata Bambang Sudewo, herbalis dari Yogyakarta, rumput mutiara sering disebut rumput siku-siku. Rumput ini tumbuh subur di tanah yang lembab, di kebun kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, dan selokan. Rumput mutiara mempunyai percabangan yang banyak, tumbuh rindang berserok, batang bersegi dan agak lemah, letak daun berhadapan bersilang, tangkai daun pendek, bunga

berwarna putih keluar dari ketiak daun yang bentuknya seperti payung, berupa bunga majemuk. Bunganya berujung pecah-pecah. Kata pemilik Klinik Sekar Kedaton, Yogyakarta ini, sampai sekarang rumput mutiara belum dibudidayakan secara massal. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman (herba) dalam bentuk segar atau telah dikeringkan. Di Cina, menurutnya, rumput mutiara dinamakan shui xian cao. Diduga mempunyai khasiat sama dengan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd). Tanaman ini memiliki kemampuan meredakan radang usus buntu, kanker, sumbatan saluran sperma, radang amandel, bronkitis, gondong, hepatitis, kanker payudara, radang panggul, infeksi saluran kemih, bisul dan borok. Selain itu, kata Mas Dewo, demikian ia biasa disapa, rumput mutiara berkhasiat antiradang, diuretik, menyembuhkan bisul, meredakan panas, serta melancarkan peredaran darah. Kandungan kimia rumput mutiara antara lain hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, beta-sitosferol, sitisterol-D-glucoside, Pcoumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu. Namun, Mas Dewo menyarankan untuk tidak mengonsumsinya berlebihan karena dapat berefek samping, seperti mulut dan tenggorokan jadi kering. Suntikan infus dengan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih ringan, meski akan kembali normal setelah 3-5 hari. Pemakaian aman yang dianjurkan adalah 15-60 gram sekali rebus atau sekali konsumsi. Rumput mutiara biasa dipadukan dengan beberapa tanaman obat lain untuk melawan penyakit kanker. Kini, tanaman ini juga sudah dibuat tablet, butiran (granule), dan obat suntik. Di pasaran bisa ditemui produk rumput mutiara yang sudah diolah dalam beragam bentuk, yakni kapsul, serbuk, dan rumput keringnya. Rumput mutiara dalam bentuk serbuk dan kapsul maupun rumput keringnya bisa diperoleh di toko obat tradisional. Meramu Shui Xian Cao Tidak banyak orang yang tahu rumput mutiara memiliki nama lain dalam bahasa China, yakni Shui Xian Cao. Ini bukti bahwa tanaman herba ini populer dalam pengobatan tradisional di Negeri Tirai Bambu. Berikut contoh ramuan dan manfaatnya: Menstimulasi aliran darah Siapkan 100 gram rumput mutiara. Cuci bersih lalu rebus dengan lima gelas air (ukuran gelas minum = 250 ml)) sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Agar tidak terlalu tawar, Anda dapat menambahkan gula batu atau madu secukupnya. Namun, bila Anda memiliki gangguan kadar gula darah, sebaiknya minum tanpa mencampur apa pun.

Meredakan memar dan terkilir Ambil daun rumput mutiara secukupnya, cuci hingga bersih. Lumatkan seluruh bagian tanaman dan bubuhkan di bagian tubuh yang sakit. Tak ada salahnya menambahkan param atau minyak oles untuk memberikan manfaat lebih. Sebagai minuman antioksidan Ambil 50-60 gram rumput mutiara segar, lalu cuci bersih. Campurkan jahe secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Dinginkan dan saring, diminum dua kali sehari masing-masing segelas. Tambahkan madu bila suka. Obat bagi luka akibat tersiram air panas Ambil tanaman segar (daun dan batang) rumput mutiara, cuci bersih. Rebus seluruh bagian rumput dengan air secukupnya. Gunakan air rebusan itu untuk mencuci bagian tubuh yang tersiram air panas. Setelah itu, olesi dengan getah lidah buaya setiap setengah jam sekali agar luka cepat kering dan tidak terjadi infeksi. Rumput mutiara (Hedyotis Corymbosa (L) Lamk), yang biasa tumbuh di tepi jalan, kebun, lapangan sampai selokan ternyata bisa digunakan untuk mencegah kanker. Padahal, rumput berdaun kerucut, memiliki daun sebesar ujung kuku, selama ini hanya digunakan sebagai makanan ternak. Sementara di China, rumput jenis ini secara tradisional digunakan sebagai obat pencegah kanker. Rumput ini biasa direbus dan diseduh lalu diminum, serupa dengan pembuatan teh, untuk obat kanker. Adapun untuk obat je rawat dan infl amasi, rumput ditumbuk dan dioleskan pada titik sakit. "Lihat lewat Internet penerapan di Cina, lalu coba diteliti lebih lanjut,” ujar Rifki Febriansah, pemenang pertama Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menguraikan asal muasal penemuannya, Kamis (27/8) di UGM. Beserta Aditya Asyhar dan Dyani Primasari, Rifki berhasil menyingkirkan 223 peserta lain dari seluruh Indonesia. Karya tim yang berasal dari fakultas farmasi ini sendiri berjudul, potensi kemopreventif ekstrak etanolik rumput mutiara (hedyotis corymbosa (L) Lamk) pada sel hepar tikus galur sprague dawley terinduksi 7,12-dimetilbenz (a) Antrasena. Penelitian yang menghasilkan produk ekstrak berbentuk gel dan kapsul ini di tes pada tikus pada mulanya. Singkat cerita, tim me ngumpulkan rumput mutiara, dikeringkan dengan sinar matahari, lalu ditumbuk halus. Ekstrak kemudian dilarutkan dengan carboksi metil celulosa – natrium (cmcna) dan diinjeksi pada tikus yang sudah diberi sel kanker delapan bulan sebelumnya. Selang sepuluh minggu setelah diinjeksi, tikus dibedah dan diteliti heparnya. "Terbukti terjadi pelambatan sel kanker sebesar 37 persen dibanding yang tidak menerima perlakukan terapi rumput mutiara,” ujar Rifki yang tergabung dalam cancer chemoprevention research center (CCRC) UGM. Rifki mengaku, produk ekstrak rumput mutiara berupa gel dan kapsul belum dijual umum.

Pasalnya produk ini belum melewati uji toxisitas. Sebagai gambaran, rumput basah hanya menghasilkan 10 persen rumput kering, dari sejumlah itu hanya menjadi 10 persen bila

diolah menjadi ekstrak. Adapun dari 100 gram esktrak, bernilai sekitar Rp50.000, bisa menghasilkan 200 kapsul.

BUDIDAYA RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK

Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput BUDIDAYA RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK Juli 22, 2008 oleh sutanmuda

Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah

berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput gajah merupakan alternatifnya. Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan : a. Tanaman rumout-rumputan dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat dan tebal. b. Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat aliran permukaan. c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal.

Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daundaun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan. Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama. Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air. Cara Penanaman : 1. Pembersihan lahan 2. Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan). 3. Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar. Pemupukan : 1. Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya. 2. Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.

3. Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan Hasil (pemotongan) : Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau. Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang. Peremajaan : Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) :

gajah merupakan alternatifnya. Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan : a. Tanaman rumout-rumputan dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat dan tebal. b. Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat aliran permukaan. c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan. Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah

dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama. Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air. Cara Penanaman : 1. Pembersihan lahan 2. Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan). 3. Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar. Pemupukan : 1. Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya. 2. Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan. 3. Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan Hasil (pemotongan) :

Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau. Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang. Peremajaan : Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) : Tahan Cuaca Rumput gajah mini, menurut Imas, berasal dari Amerika dan pertumbuhannya melalui proses evolusi. Semakin lama, bentuknya semakin mengecil. Berhubung secara genetik sudah berukuran kecil, ditanam di mana pun rumput ini tak akan berubah bentuk. Sedangkan rumput gajah biasa daunnya lebih rapat, sehingga membutuhkan perawatan lebih. "Apalagi di musim hujan, dalam waktu dua minggu saja rumput gajah biasa sudah tinggi dan harus segera dipangkas." Berbeda dengan gajah mini yang tumbuhnya tidak tinggi. Namun, lanjut Imas, jika ruang hidupnya terlalu padat, warna daunnya cenderung akan menguning. Sehingga, harus diremajakan dalam jangka waktu setahun. Artinya, rumput dipangkas total sampai ke batang, kemudian akan muncul rumput baru dan hijau lagi. Penanaman rumput gajah mini untuk petani, dari tandur sampai ke panen, membutuhkan waktu tiga bulan. "Sebenarnya dua bulan juga sudah bisa dipanen. Tapi, kalau langsung ditanam di halaman, jadi kurang bagus. Waktu tiga bulan panen sangat pas. Tinggal di tanam di halaman, bisa langsung jadi," jelas Imas seraya menyarankan untuk memupuk rumput dengan urea dan NPK. Untuk petani, sambung Imas, dalam jangka waktu 20 hari setelah ditanam, idealnya diberi pupuk dasar. Sebulan kemudian, setelah rumput menjalar, diberi pupuk lagi.

"Sebaiknya jangan dipupuk seminggu sebelum dipanen, karena pupuknya belum sampai ke bawah dan masih tersimpan di daun. Ini bisa menyebabkan rumput kering." Saat musim hujan, rumput relatif tidak perlu disiram. Namun, di musim kemarau bisa disiram sehari dua kali. Menurut Imas, rumput gajah mini memiliki kemampuan hidup tinggi dan tidak sensitif terhadap patogen tanah. Meskipun ada perubahan cuaca, kondisi rumput tidak pernah nge-drop. "Rumput Swiss di musim hujan bakal tumbuh tinggi. Tapi, jika ditanam di bawah pepohonan, rumput ini akan botak. Rumput golf pun agak susah untuk ditanam di perumahan. Sementara gajah mini lebih mampu bertahan. Hanya saja, di tempat dingin pertumbuhannya tidak rapat dan cepat, tekstur daunnya jadi lebih lebar, dan kualitas warna lebih hijau. Sedangkan di tempat panas, daun akan tumbuh lebih kecil." Rumput swiss dan manila pun bisa dihinggapi hingga empat jenis hama, sedangkan rumput gajah mini hanya dihinggapi satu hama. "Namun, hama ini tidak sampai mendominasi rumput. Karena tekstur daun gajah mini ini jenis pegangan." Hebatnya lagi, rumput gajah mini tak banyak ditumbuhi gulma seperti rumput lain. "Rumput gajah mini bandel dan mampu bertahan. Karena kemampuan hidupnya lebih tinggi, gulma jadi kalah bersaing dengan daun gajah mini. Jadi, bisa dibilang resikonya sangat sedikit. Kalau pun ada, rumput ini lebih suka air karena termasuk rumput tropis. Tapi, di musim panas rumput ini tidak akan kering, meski dua bulan dibiarkan terlantar. Begitu masuk musim hujan, daunnya akan tumbuh lagi." Peremajaan Agar rumput gajah mini tetap berwarna hijau dan segar, Imas menyarankan, untuk memberi pupuk sebulan sekali agar unsur hara tanamannya seimbang. Lalu, tanam rumput rapat-rapat, sehingga bisa langsung dinikmati. Akan tetapi, jika kondisi rumputnya stres, warna daunnya tidak akan kuat. "Tetap siram rumputnya, apalagi jika baru saja ditanam. Tiga minggu kemudian warna hijaunya akan semakin kuat, akarnya sudah tumbuh, dan sudah boleh diinjak-injak," kata Imas yang mematok harga rumput gajah mini dari petani sekitar Rp 15-17 ribu per meter persegi. Dari segi harga, setelah rumput dipasang di halaman bisa saja lebih mahal, meski tak jauh berbeda dengan rumput lain. "Tapi, jika diperhitungkan dengan perawatan justru lebih murah. Jangan sampai dalam sebulan harus dua kali memangkas rumput saja. Berapa budget yang dikeluarkan? Nah, dengan rumput gajah mini, tidak akan ada lagi pemangkasan karena tidak tumbuh ke atas." Jenis taman tropis yang masih banyak ditemui di Indonesia, sangat cocok untuk pertumbuhan rumput gajah mini. "Rumput yang mampu hidup di iklim seperti di sini, ya, gajah mini. Biaya perawatannya murah, kemampuan hidupnya tinggi, dan tidak memerlukan peremajaan yang sering. Paling hanya setahun sekali," ujar Imas yang lebih suka melakukan peremajaan daripada pemangkasan.

Peremajaan yang Imas maksud, saat sebulan setelah rumput ditanam, jarak antara satu daun dengan daun lain akan tumbuh jarang-jarang. "Semakin bertambah bulan, jarak daun semakin rapat, sehingga tidak ada ruang lagi di antara rumput. Dengan pemangkasan, justru bisa membagi ruang tadi. Tapi, dengan peremajaan rumput tumbuh semakin rapat dan menumpuk ke atas. Setiap daun yang tumbuh saling mendorong hingga bentuknya menjadi bagus.

Metoda Penanaman Seperti telah disinggung diatas, penanaman rumput gajah dilakukan dengan metoda perbanyakan vegetatif. Cara yang umum diterapkan adalah dengan stek batang dan memecah anakan. Cara yang pertama memungkinkan perbanyakan dengan lebih cepat, namun agak sedikit lebih lambat pertumbuhannya dibandingan dengan cara anakan atau pols. Cara penanaman yang biasa kami lakukan adalah sebagai berikut: 1. Pengolahan Lahan Proses penanaman rumput gajah dimulai pada dengan pengolahan lahan yaitu dengan melakukan pembersihan lahan dari tanaman gulma, memisahkan bibit yang masih dapat digunakan untuk kemudian dilakukan pembalikan tanah serta pembuatan ulang dan rekondisi galur tanam. 2. Pupuk Dasar dan Penanaman Setelah melakukan pengolahan lahan, dilanjutkan dengan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang (manure sapi) sekira 3 ton (± 1 ton/ha) dan dilanjutkan dengan mengguludkan lahan tanam. Kemudian dilakukan penanaman dengan metoda stek batang. Untuk satu rumpun ditanam minimal 3 batang, yang masing masing batang terdiri sekurangnya dari 3 ruas. Kami mengusahakan 2 ruas terbenam di dalam tanah. 3. Pemupukan Kedua Pemupukan kedua dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk NPK (16:16:16) dengan dosis 60 kg / hektar. Pemupukan kedua ini biasanya dibarengi dengan penyaueran (menimbunkan tanah dan rumput liar untuk meninggikan guludan). 4. Pemupukan Lanjutan Pemupukan kimia selanjutnya dilakukan pada musim hujan yang akan datang. Untuk selanjutnya diharapkan pemupukan cukup dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak 2 kali per tahun, 1 kali pada musim hujan, dan 1 kali pada musim kemarau. 5. Pemeliharaan Pemeliharaan pada tahun pertama dapat di rinci sebagai kegiatan pemupukan dan penyiangan/pembersihan gulma seperti berikut (pada lahan 3.2 hektar):

Pemupukan Pupuk Kandang 3 hari x 4 orang x 2 kali per tahun = 24 Hari Orang Kerja (HOK) Pupuk Kimia 1 hari x 4 orang x 1 kali per tahun = 4 HOK Penyiangan 3 hari x 4 orang x 2 kali per tahun Sehingga total pemeliharaan pada tahun pertama adalah 52 HOK

=

24

HOK

Sedangkan pada tahun kedua dan selanjutnya karena diharapkan sudah tidak menggunakan pupuk kimia maka yang dibutuhkan hanya 48 H.O Pola Tanam Pola tanam menggunakan berbagai metoda. Ada yang menggunakan metoda lorong polikultur (alley cropping) dengan tanaman sela, ada juga yang menggunakan sistem monokultur / tunggal. Pada pola lorong, rumput gajah ditanam dengan tanaman sela jagung (Zea mays), Sorghum (Sorghum bicolor L. Moench) atau Kacang Tanah (Arachis hypogaea) menggunakan jarak dalam barisan ± 50 cm dan jarak antar barisan ± 250 cm (50 x 250 cm).

Penanaman rumput gajah dengan pola lorong (Alley Cropping) Diproyeksikan jumlah baris dapat mencapai sekitar 100 baris, dimana setiap baris dapat mencapai rata rata 259 rumpun, sehingga total dalam lahan tersebut mampu menampung rumpun sebanyak 25.900 rumpun. Namun kenyataan di lapangan setelah dilakukan penghitungan rumpun, efektif tertanam hanya 9.686 rumpun (37%) sehingga rata rata penyebaran rumpun per hektar nya hanya mencapai 2866 rumpun (total 121 baris x ± 80 rumpun) dengan total luasan efektif tertanam rumput gajah hanya 8.100 m2. Kondisi ini disebabkan luasan efektif yang dapat ditanami berkurang selain akibat adanya tanaman sela, juga disebabkan berbagai kondisi lapangan yang kurang menguntungkan dan tidak dapat ditanami, seperti adanya genangan/rawa, tanah berbatu, adanya embung dan bak serta lahan yang sudah ditanami leguminosa jenis Gamal (Gliricidia sepium) dan tanaman lain.

Sedangkan pola tanam yang dianjurkan oleh BIB Lembang dilakukan dengan menggunakan pola monokultur dan lebih rapat. Hal ini tentu berkaitan dengan treatment dan perawatan yang optimal yang perlu diberikan. Jarak tanam dalam barisan berkisar 70-100cm dan jarak antar barisan 70-100cm. Pemanenan Pada musim penghujan secara umum rumput gajah sudah dapat dipanen pada usia 40 – 45 hari. Sedangkan pada musim kemarau berkisar 50 – 55 hari. Lebih dari waktu tersebut, kandungan nutrisi semakin turun dan batang semakin keras sehingga bahan yang terbuang (tidak dimakan oleh ternak) semakin banyak. Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam, menurut pengalaman kami dapat dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yang tumbuh kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan. Kesimpulan Sementara Rumput gajah merupakan tanaman yang cukup baik untuk kebutuhan hijauan pakan ternak, baik dilihat dari tingkat pertumbuhan, produktivitas hasil panen maupun nutrisi (terutama kandungan serat) yang terkandung di dalamnya. Lain daripada itu, selain sebagai hijauan segar, surplus produksi rumput gajah juga dapat digunakan sebagai cadangan pakan dalam bentuk kering (hays) ataupun fermentasi dengan metoda silase setelah terlebih dahulu di cacah. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah nilai investasi dan biaya operasional rumput gajah yang tinggi. Hal ini disebabkan biaya olah lahan, penanaman, pemupukan, perawatan dan pemanenan rumput gajah yang cukup mahal tanpa dibarengi dengan nilai ekonomis dari rumput gajah. Seperti diketahui, saat ini rumput gajah belum dianggap sebagai komoditi ekonomi yang biasa di perjual belikan. Terutama pada musim hujan. Pada musim kemarau, di beberapa sentra sapi (terutama sapi perah) rumput ini sudah mulai memiliki nilai ekonomis. Tapi tetap akan berbeda dengan nilai ekonomis yang bisa diperoleh apabila lahan yang ada ditanami dengan berbagai tanaman produktif baik musiman maupun tanaman keras. Operasional akan semakin tinggi apabila lahan penanaman rumput terletak jauh dari kandang, sehingga akan menaikkan upah dan ongkos angkut yang harus dibayarkan untuk pemeliharaan dan panen. Beberapa solusi (yang tidak semuanya dapat secara praktis dilakukan) adalah: 1. Penanaman rumput gajah harus dilakukan di areal yang dekat dan sekitar kandang sehingga dapat dengan mudah terjangkau oleh anak kandang/peternak selain itu juga dapat dengan mudah (dan murah) dilakukan pemupukan (dari pupuk kandang). 2. Meningkatkan produksi protein bagi kebutuhan ternak per luasan areal tanam. Seperti diketahui, nutrisi terutama protein rumput gajah tidak terlalu bagus. Caranya bisa dengan

mengkombinasikan rumput gajah dengan tanaman leguminosae semak berprotein tinggi seperti Lamtoro (Leucaena leucocephala), Kaliandra (Calliandra calothrysus) dan Gamal (Gliricidia sepium). Atau dengan legum merambat seperti Kacang Sentro (Centrosema pubescens), KembangTelang (Clitoria ternatea), dan Kacang Ruji (Pueraria phaseoloides). Selain sebagai sumber fiksasi nitrogen dan penyubur tanah, juga sebagai pakan tambahan yang sangat berguna bagi ternak.

Gamal, tanaman kombinasi yang baik. 3. Meningkatkan nilai ekonomi lahan dengan melakukan penanaman rumput gajah dengan metoda lorong pada tanah yang relatif datar dan metoda sengked pada tanah berkontur miring. Tanaman sela harus yang memiliki nilai ekonomis tinggi, misalnya jenis tanaman semusim seperti Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), Sorghum (Sorghum bicolor, Sorghum vulgare). Dapat juga digabung dengan tanaman keras seperti Sengon (Albizzia falcata), Suren (Toona sureni) dan sebagainya yang disesuaikan dengan kapasitas dan karakter lahan. 4. Perlulah kiranya di pikirkan lebih lanjut mengenai metoda produksi rumput gajah, baik penanaman, pemeliharaan dan pemanenan yang lebih efisien dan berdaya guna. 5. Kami juga sempat mencoba menggembalakan ternak langsung di kebun rumput gajah, hipotesa awal kami, menggembalakan ternak langsung di lahan rumput gajah dapat mengurangi tenaga pemanenan . Hasilnya, kami tetap saja perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk melakukan pengendalian dan pengawasan ternak, untuk menjaga agar rumput gajah tidak over-graze (dimakan secara berlebihan) sehingga menganggu pertumbuhan. Dan terutama, rumput gajah tidak tahan injakan dan kondisi over-grazing .

Related Documents

Rumput Mutiara
June 2020 17
Mutiara
November 2019 60
Iman Mutiara
November 2019 19
Mutiara Kata
November 2019 26
Mutiara Kata
November 2019 37
Mutiara Kata
December 2019 29