Rhinofaringitis-1.docx

  • Uploaded by: Zizi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rhinofaringitis-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 791
  • Pages: 5
Rhinofaringitis Definisi Penyakit inflamasi di saluran pernapasan atas, yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan fungi. Etiologi Virus (sekitar 40-60%): faktor utama dan paling sering 1. Rhinovirus: penyebab terbanyak yang menimbulkan gejala rinitis dan beberapa kemudian menyebabkan faringitis. Sekitar 40-80% etiologinya ini. Rhinovirus berkembang di suhu 32-35οC. Terdapat grup A,B,C yang dapat menginfeksi dengan bertransmisi via droplet atau kontak langsung. 2. Koronavirus: menyerang saluran pernpasan atas. Virus ini merupakan virus RNA terbesar dengan struktur spike envelope, membran, & nuleokapsid. Sekitar 20% disebabkan oleh etilogi ini. 3. Influenzavirus: golongan Virus RNA dengan serotipe yang banyak serta memiliki 4 grup: A,B,C,D. Etiologi ini menyebabkan sekitar 10-15% penyakit ini, 4. Virus lain: Adenovirus, Myxovirus, Echovirus, & Respiratory Syncitial Virus Bakteri (sekitar 5-40%): biasanya ini penyebab sekunder 1. Sreptococcus β hemolitikus (paling sering grup A) penyebab akut pada organ dewasa (15%) dan anak (30%). Dia merupakan gram positif dengan rantai panjang. 2. Streptococcus viridans merupakan golongan gram positif yang sering berada di mulut. Bakteri ini akan menghasilkan warna hijau pada saat di kultur dengan agar darah 3. Streptococcus pyogenes merupakan bakteri gram positif, paling sering infeksiin faring. Saat dilakukan pewarnaan akan terlihat dindingnya menunjukan antigen grup A dan saat dikultur agar darah akan terlihat beta hemolitikus. 4. Bakteri lain terutama: S. Pneumonae, Haemophilus Influenza, Moraxella Catarrhalis, Staphylococcus) Jamur: biasanya ini timbul setelah ada infeksi bakteri 1. Candida bisa menjadi penyebab dengan faktor resiko karena asap rokok/kendaraan, penggunaan antibiotik secara bebas menyababkan resisten pada kuman dan dapat menyababkan timbulnya jamur.

Epidemiologi 1. 2. 3. 4.

± 40 jt Laki-laki = Perempuan Anak- anak & Dewasa, lebih sering pada anak2 Semua ras

Faktor Resiko 1. 2. 3. 4. 5.

Usia Cuaca, contoh hujan yang bisa membuat virus bertahan terutama rhinovirus Imun kurang: kurang istirahat/kelelahan, makan tidak teratur, stress berlebih, dll Higienitas Asap rokok/kendaraan

Manifestasi Klinis Virus: 1. 2. 3. 4. 5.

Sumbatan hidung bersin-bersin sedikit batuk terkadang disertai nyeri kepala peningkatan suhu/ normal sekret yang berlebih dan sifatnya encer kemudian berubah menjadi mokoid. Biasanya sekret berwarna putih namun ada juga yang putih kekuningan hingga kuning kehijauan 6. stadium ini mencapai 3-5 hari bakteri: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

demam pilek hidung tersumbat nyeri tenggorokan bersin dan batuk biasanya mukusnya berwarna kuning kehijauan karena faktor virus saja serta bisa juga ditambah dengan bakteri flora normal.

Jamur: 1. 2. 3. 4.

gejala jamur biasa batuk pilek hidung bau

Diagnosis 1. Anamnesis 2. Px Fisik: a. sekretnya serous/mukoid b. warna sekret c. banyak atau sedikit d. faring hiperemis/ tidak e. ada bercak petechiae difaring/ tidak f. tonsil membesar/ tidak, hiperemis/tidak 3. Px Penunjang: Virus: a. Dikultur di sel/ jaringan yang hidup. Bakteri: a. Pemerikasaan darah: eosinofilnya biasanya meningkat b. Apusan lendir: dilakukan pewarnaaan basil tahan asam (BTA) jika disebakan oleh bakteri TB. Bukan TB di lakukan pewarnaan dengan menggunakan pewrnaan Gram serta dapat ditaruh ke media agar darah Jamur: a. Dilakukan kultur di agar saboroud dextrosa Tata Laksana Virus: a. Kompress dan kumur dengan air hangat b. Antivirus metisoprinol (isoprenosine) (infeksi herpes simpleks virus) dosis dengan 60100 mg/kgBB dibagi 4-6 kali pemberian/hari (dewasa) <5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi 4-6 kali pemberian/hari (anak-anak) c. Durasi rata-rata gejala 7-10 hari lalu menghilang Bakteri: •

Antibiotik: diberikan bila diduga akibat bakteri grup A Streptococcus Betha Hemoliticus

1. Penicillin G Banzatin 50.000 U/Kg, IM dosis tunggal 2. Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari 3. eritromisin 4x500 mg/hari •

Kortikosteroid

Deksametason 8-16 mg, IM, 1X. Pada Anak : 0.08-0.3mg/kgBB, IM 1X •

Analgetik



Kompress dan kumur dengan Air Hangat atau Antiseptik

Jamur: a. Nystasin 100.000-400.000 2X/hari b. Analgetika Prognosis Virus: a. Baik jika etiologi segera dihilangkan b. Bisa parah jika sudah sampai terdapat komplikasi seperti radang selapu lendir, otiti media akut, dll. Bakteri: •

Baik



Mortalitas akibat faringitis streptokokus jarang. Namun karena komplikasi



abses retrofaringeal, intraorbital, atau intrakranial dapat menyebabkan gejala sisa yang serius. Risiko kematian adalah signifikan pada pasien yang mengalami sindrom syok toksik streptokokus, yang ditandai dengan kegagalan multiorgan dan hipotensi.

Jamur: a. baik jika diatasi segera, walaupun ada yang susah diatasi b. bersifat recurent

Komplikasi Virus: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

komplikasi terjadi karena ditambah etiologi sekunder otitis media akut biasa terlihat pada anak- 6 bulan-2 tahun radang dalam selaput lendir, yang dapat menyebabakn sinusitis maksilaris ganglion: adenoflegmon servis laring: laringitis akut subglotis pencernaan: diare hyperthermia: kejang demam

Bakteri: •

group A streptococcal pharyngitis yg tidak diobati dengan baik dapat terjadi :



Demam rematik akut



Glomerulonefritis akut



Abses peritonsillar



Sindrom syok toksik



Impetigo



Selulitis atau abses



Otitis



Radang dlm selaput lendir



Konjungtivitis



Bronkitis

Jamur: a. Kandidiasis nasal

Referensi Buku Ajar IDAI Buku Ajar THT UI Collège Français d'ORL et de Chirurgie Cervico-faciale Med Scape wikipedia

More Documents from "Zizi"