Analisis Data Pengamatan respirasi bakteri bertujuan untuk memperoleh ketrampilan membuat medium cair dan untuk mengetahui sifat respirasi bakteri. Respirasi bakteri dilakukan menggunakan medium cair seperti NA. Kemudian medium NA tersebut telah dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 5 ml lalu medium dan aquades disterilisasikan otoklaf serta ditunggu selama 1x 24 jam. Tiap suspensi suspensi diinokulasikan ke dalam tabung medium cair sebanyak 1 kolong jarum inokulasi berkolong. Setelah itu Tabung reaksi tersebut diputar diantara kedua belah tangan sehingga diperoleh suspensi yang merata dan diinkubasikan selama 370C serta mengamati pertumbuhan bakteri tersebut setelah 1x 24 jam atau 2x 24 jam Pada praktikum kali ini yakni mengenai respirasi pada bakteri menujukkan bahwa letak distribusi pada koloni yang pertama yaitu terletak pada semua bagian medium hal inijuga terjadi pada koloni yang kedua. Hal ini di tandai dengan keruhya seluruh medium dari koloni satu dan dua. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat di jelaskan bahwa tipe respirasi pada kedua koloni adalah anaerob fakultatif Pembahasan Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk mengantarkan elektron ke penerima elektron anogranik akhir. Energi dapat diperoleh melalui fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorgnaik lainnya(respirasi anaerob) (Wheeler, 1988). Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim bioksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal dengan adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima elektron disebut dengan respirasi aerob, sedangkan yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima elektron disebut sebagai respirasi anaerob (Utami, 2004). Pengamatan yang dilakukan terhadap kelompok bakteri yang memiliki perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri baik media padat maupun media cair, namun untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair. Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan pemadat (misalnya serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi bakteri tersebut dapat diketahui dari tempat berkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak zona yang tampak keruh pada medium cair tersebut (Hastuti, 2012). Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena
bakteri akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut, sebagai bakteri mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah permukaan. Sebenarnya penentuan sifat respirasi bakteri dilakukan untuk mempermudah identifikasi bakteri, mengetahui faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri, dan memudahkan
pengelompokan
bakteri
berdasarkan
pola
pertumbuhannya.
Menurut
Darmawan (2010) dalam pemanfatan oksigen untuk respirasinya, bakteri dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut: 1.
Aerob yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan O2 yang sangat banyak sebagai akseptor akhir dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob
2.
Anaerob obligat merupakan kelompok bakteri yang tidak membutuhkan O2 bebas, bahkan apabila kontak dengan oksigen akan mematikan organisme tersebut.
3.
Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob, dapat menggunkan O2 sebagai akseptor elektron, atau sebagai penggantinya, diambil oksigen dari garam- garam seperti NaNO2.
4.
Mikroaerofil, bakteri kelompok ini akan terhambat pertumbuhannya oleh oksigen yang jenuh. Pertumbuhan terbaik bagi kelompok organisme ini adalah konsentrasi yang memiliki oksigen terbatas.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kedua koloni bakteri memiliki tipe anaerob fakultatif yang terdistribusi merata di medium cair. Sesuai dengan pendapat Dwidjoseputro (1988), jika diinokulasikan di medium cair, bakteri anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar di seluruh medium. Bakteri anaerob fakultatif dapat menggunakan oksigen jika tersedia. Dengan adanya oksigen dalam lingkungan hidupnya, maka bakteri dapat tumbuh dengan memanfaatkan oksigen tersebut sebagai akseptor elektron akhir. Selain itu juga dapat bertahan dan menyesuaikan hidupnya pada lingkungan yang tidak mengandung oksigen. Jika tidak ada oksigen, bakteri dapat melangsungkan fermentasi atau respirasi anaerob. Hal serupa juga dijelaskan bahwa ragi dan kebanyakan bakteri dapat membentuk cukup ATP untuk hidup dengan fermentasi ataupun respirasi (Cambell, 2011). Campbell, Reece, et al. 2011. Biology 9th Edition.US: Benjamin Cummings Darmawan, E. 2010. Pertumbuhan Bakteri pada Medium Cair. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Dwidjoseputro. 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Utami, U. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Negeri Islam Malang Hastuti, U. S. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press Wheeler, dkk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.