Renunganedit.docx

  • Uploaded by: Risdi Suyanto
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Renunganedit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,160
  • Pages: 3
Assalamu’alaikum wr. wb., Kawaaan.... Minggu depan kita akan melaksanakan Ujian. Setelah itu kita akan disibukkan oleh kesibukan kita masing-masing untuk melanjutkan ke jenjang universitas. Tak terasa yaa..., waktu begitu cepat berlalu, seakan baru kemarin kita bertemu. Sebentar lagi, kita akan berpisah kawaaan... Terima kasih kawaaan Karena kau telah mengajari arti kebersamaan, saling menghargai perbedaan, belajar menerima kekurangan, dan selalu bersyukur dalam setiap situasi. Semoga suatu hari nanti kita masih bisa menceritakan kepada anak cucu kita bahwa kita pernah bersama. Kawaaan... Sejauh apapun kita pergi, jangan pernah kita lupa, semua kenangan masa-masa indah kita di SMANTI tercinta ini, tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya, di sini kita saling mendo’akan, semoga kita semua sukses dan bangga pernah ada di sini, berjuang bersama untuk meraih cita-cita dan harapan kita. Di SMANTI ini ada guru dan sahabat-sahabat kita yang turut serta membantu kita meraih kesuksesan. Kepada bapak ibu guru kami, kami memohon maaf atas segala kesalahan kami, kami yang sering melanggar aturan, tidak disiplin, sering bercanda berlebihan... Bapak ibu guru, tanpamu kami bukan apa-apa, setinggi-tingginya cita-cita kami, tanpamu, tak mungkin kami mampu menggapainya. Terimakasih, kami mohon doa restu untuk kesuksesan kami. Kawaaan... Ketahuilah juga, bahwa modal terbesar kesuksesan seseorang adalah do’a dari orang tua Marilah kita sejenak bersama-sama untuk merenung, tentang segala apa yang pernah kita lakukan dalam hidup ini. Tundukkan sejenak kepala kalian. Pejamkan mata. Dengarkan. Bayangkan dan coba hadirkan wajah ibu dan ayah dalam pikiran dan hati kalian! Bayangkan, seolah-olah kalian berada di depan ayah dan ibu kalian. Cobalah, tatap wajah ayah kita. Di balik kerasnya ayah, terbesit perjuangan dari cucuran keringat yang keluar, perginya ayah kita dari rumah kita untuk mencari nafkah, pagi, siang, malam, kadang tak pulang, ternyata semua itu dilakukan untuk kita. Bayangkan, seolah-olah kalian dalam dekapan ibu kalian, sentuh, dan rasakan, dengan penuh kasih sayang, dia mengelus lembut kepala kalian. Dengan gemetar ibu kalian berkata “Naaak, sekarang kamu sudah besar, jadilah kamu anak yang Sholeh, anak yang berguna, yang bisa menjadi kebanggaan kita, Naaak”. Jadilah anak yang hormat kepada guru dan kedua orang tuamu ini, dan jadilah anak yang penuh kasih sayang terhadap sesama. Mungkin,.... kita tidak pernah tahu. Setiap detik, setiap menit, do’a kebaikanlah yang terurai dari bibir ibu. Walau ibumu sadar sikap dan kata-kata yang sering kita lontarkan banyak menyakiti hatinya. Bahkan sampai membuat kedua kelopak matanya basah, dia menangis, tak kuasa menahan sedih atas sikap-sikapmu. Sesakit apapun hati ibu, apa yang ibu lakukan adalah untuk kita. Disaat kita tertidur nyenyak, ibu terjaga dari tidurnya, dia menatap kita dengan penuh kasih, dia selimuti kita. Dan tidak lupa bersujud dalam keheningan malam. Dalam sujudnya ibu menjerit,

memohon, Ya… Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Dzat yang maha melihat dan Mendengar, jadikanlah anak-anakku sebagai anak yang beriman dan bertakwa kepadamu ya Rob!!!!. Jadikanlah anak-anak ku sebagai anak yang tunduk dan patuh pada ajaran-ajaranmu ya ROB!!!, anakanak yang memiliki kasih dan sayang, anak yang patuh dan hormat kepada kami orang tuanya. Lindungi dan jagalah selalu anak-anak kami ini ya Allah. Ya Allah Tuhan yang Maha melihat! kami rela ya Allah meskipun kami harus banting tulang peras keringat. Kami rela ya Allah menahan rasa lelah dan sakit, asalkan anak-anak kami bahagia. Hambamu yang lemah ini rela ya Allah menahan lapar dan dahaga, asalkan anak-anak hamba tidak kelaparan, tidak kehausan, dan bisa terus melanjutkan sekolah. Hamba ikhlas ya Allah menjadi budak anak-anak hamba sendiri. Betapa mulianya sosok ibu kita. Betapa sayang dan perhatiannya ibu kepada kita. Sembilan bulan kita ada dalam kandunganya, rasa sakit yang tiada bandingannya, dirasakan sendiri oleh ibu kita saat melahirkan kita. Dan, sampai sekarang, tetap saja kita membuat susah ibu kita. Membuat marah, bahkan membuat ibu kita sedih meratapi penderitaanya. Mari kita merenung, mencoba bertanya pada hati kita masing-masing! Siapa yang selalu menyiapkan sarapan untuk kita? Siapa yang mencuci dan menyeterika pakaian kita? Siapa yang menjaga di saat kita sakit? Tetapi, apa yang telah kita berikan untuk ibu kita? Hanya caci maki dan sikap arogan yang kita berikan. Ibu! Engkau memang wanita yang paling mulia dan paling berharga dalam hidup kami. Engkau Sosok yang kami banggakan bu! Ibu! Saat ini anakmu sadar bu! Maafkan kami bu! Banyak sekali dosa yang kami perbuat. Kami yang selalu melawanmu, kami yang selalu mengabaikan nasehat-nasehatmu, kami yang telah membuat hati ibu sedih bahkan membuat ibu mencucurkan air mata, menangis, karena kecewa dan khawatir dengan kelakuan kami. Pengorbanan dan perjuangan ibu selama ini, tak akan bisa kami balas dengan apapun bu! Saat ini anakmu baru berjuang ibu. Untuk menghadapi UNBK, UASBN, dan ujian Masuk Universitas. Kami butuh perjuangan dan do’a-do’a ibu. Terima kasih banyak bu. Berapa banyak air mata dan keringat yang telah ibu teteskan untuk kami. Mulai saat ini kami berjanji “Kami tidak akan lagi membuat hidup ibu sedih”. Kami akan tunjukkan bahwa kami bisa menjadi anak kebanggaan ibu. Ya Allah tuhan yang maha pemurah, rasanya kami tidak layak menghuni surga-Mu sebagai perwujudan kasih sayang-Mu, tetapi kami tidak akan kuat menghuni neraka-Mu ya Allah sebagai tempat azabmu. Seandainya engkau tidak memaafkan kami, tentulah kami termasuk orang yang tercela. Dengan segala kesungguhan, kami mohon ampunan-Mu ya Gofar.

Ampuni dosa-dosa kami, ampuni semua kesalahan dan kekhilafan yang telah kami perbuat pada ibu bapak kami Ya Rob! Ya Allah! Tuhan yang maha kuasa! Kami memohon, berilah kesempatan kepada kami untuk menjadi anak yang bisa dibanggakan orang tua kami. Ya Allah! Berilah kesempatan, selagi orang tua kami masih hidup. Ayah, Ibu! Jangan dulu kau tinggalkan kami, karena kami masih memerlukanmu. Wahai Tuhan yang menguasai alam! Kami tidak tau, seandainya kau ambil orang tua kami saat ini! Kami belum siap menghadapi kenyataan harus kehilangan ayah dan ibu untuk selamanya. Ya Allah ya Robbi! Berikanlah umur panjang untuk orang tua kami. Seandainya mereka tiada, siapa yang akan menghiburku disaat aku sedih? Siapa yang akan menenangkan hati ini dikala resah? Siapa yang akan menjagaku dikala aku sakit? Ya Allah! Dengan segala kerendahan hati, kami memohon! Berikanlah kesempatan kepada ibu-ibu kami, untuk melihat dan merasakan kesuksesan kami, kesuksesan yang akan mengobati dan menggantikan air mata dan keringat orang tua kami. Kami berjanji! Kami akan menjadi anak kebanggaan kalian Ayah, Ibu! Percayalah pada kami!, dan yakinlah!, bahwa kami tidak akan membuat hati ayah dan ibu sedih. Kami akan buat kalian tersenyum, bangga dengan kesuksesan kami. Allahumagfirli waliwalidayya warkhamhuma kama Robbayaani shoghiro. Ya Allah. Ampuni semua kesalahan orang tua kami, dan sayangi mereka, seperti mereka menyayangiku sewaktu kecil. Amin

Kawaan,... Setelah ini, marilah kita meminta maaf atas dosa-dosa kita, kepada teman, sahabat, bapak ibu guru, dan terkhusus untuk ayah dan ibu... Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan mengabulkan segala permohonan kita Kawaan.... Mari kita bersama berusaha, berjuang agar dapat menjadi anak yang sholeh, sholikhah, sebagaimana yang ayah dan ibu kita inginkan! Buatlah gurukita dan orang tua kita tersenyum bangga dengan keberhasilan kita! Dengan berusaha semaksimal mungkin untuk berjuang di UNBK, UASBN, dan Ujian Masuk Universitas. Semoga Allah memberikan hasil yang terbaik bagi masing-masing kita. Tetap bersyukur dengan hasil yang telah kita peroleh setelah kita melakukan perjuangan maksimal. Karena Allah pasti punya rencana terbaik bagi hamba-hambanya. Terimakasih Wassalamu’alaikum wr. wb.

More Documents from "Risdi Suyanto"

Renunganedit.docx
April 2020 2
Pranata Acara.docx
April 2020 12
Pakaian Bagi Kaum Lelaki
November 2019 37
As Shirat Al Mustaqiem
November 2019 32
Ilmu Hikmah Dan Tasawuf
December 2019 43