Ref.docx

Lesi Kulit Pruritus hebat dan reaktivitas kutan merupakan cardinal sign penyakit dermatitis atopik. Pruritus dapat intermiten sepanjang hari tapi biasanya memburuk pada sore dan malam hari. Konsekuensinya adalah menggaruk, papul prurigo (gambar 14-3), likenifikasi (gambar 14-4), lesi kulit ekzema. Lesi kulit akut dikarakteristikkan dengan papul eritem, dengan pruritus hebat yang dihubungkan dengan ekskoriasi, vesikel di atas kulit eritem, dan eksudat serosa (gambar 14-5). Dermatitis subakut dikarakteristikkan dengan eritema, ekskoriasi, papul berkrusta (gambar 14-6). dermatitis atopik kronik dikarakteristikkan oleh plak tebal kulit, likenifikasi, dan papul fibrotik (prurigo nodularis; Gambar 14-7). Pada dermatitis atopik kronik, ketiga tingkatan reaksi kulit seringkali terdapat pada individu yang sama. Pada semua tingkatan dermatitis atopik, pasien biasanya memiliki kulit kering dan cerah. Distribusi dan pola reaksi kulit bervariasi menurut usia pasien dan aktivitas penyakit. Pada bayi, dermatitis atopik umumnya lebih akut dan secara primer melibatkan wajah (gambar 14-8), kulit kepala, dan permukaan ekstensor ekstremitas (gambar 14-9). Area popok biasanya bersih. Pada anak-anak yang lebih tua, dan mereka yang memiliki penyakit kulit jangka lama, pasien terkena bentuk kronik dermatitis atopik dengan likenifikasi dan lokalisasi ruam pada lipatan fleksor ekstremitas (gambar 14-10). dermatitis atopik seringkali mereda seiring bertambahnya usia pasien, menyebabkan individu dewasa dengan kulit yang cendrung untuk gatal dan terinflamasi bila terpajan dengan iritan eksogen. Ekzema tangan kronik mungkin merupakan manifestasi primer pada banyak orang dewasa dengan dermatitis atopik (gambar 14-11). Gambaran yang berhubungan dengan dermatitis atopik lainnya terdaftar pada kriteria Hanifin Rajka.