Sesi 3 Business i Continuity i i and d Disaster i Recovery y Framework
Apakah perusahaan telah “siap” siap jika terjadi suatu bencana?
Apakah A k h perusahaan h dapat meminimalisir risiko & kerugian jika terjadi bencana? Berapa besar kerugian perusahaan jika terjadi bencana? Berapa lama perusahaan akan beroperasi kembali setelah bencana?
2 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Manajemen Bencana Business Continuity Plan (BCP) Plan yang berfokus mempertahankan kelangsungan fungsiu gs b bisnis s s saa saat ga gangguan ggua terjadi e jad da dan se setelahnya e a ya fungsi
Disaster Recovery Plan (DRP) Plan yyang gb berfokus o p pada d IT untuk memulihkan operabilitas target system, aplikasi, dan fasilitas komputer di lokasi alternatif dalam kondisi darurat
3 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Keterkaitan Antar Beberapa Perencanaan Pada Bisnis
4 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Point Penting Efektifitas Pelaksanaan BCP/DRP
1
2
Adanya perencanaan pengelolaan p g b bencana yyang g terdokumentasi
Kesiapsiagaan seluruh personell perusahaan h
Awareness Awareness 5 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Content Dokumen Manajemen Bencana
2
Pendahuluan g Struktur Organisasi
3
Strategi
1
( (Pra Bencana,, Saat Bencana dan Pasca Bencana) 4
Pendistribusian
5
Pelatihan Pengujian dan evaluasi hasil pengujian
6
6 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Business Continuity and Disaster Recovery Framework Business Impact Analysis
Strategy Plan
Audit
Testing
Procedures
Training
Maintenance
Risk Assessment Sesi 4
7 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Fakta (1)
Mayoritas operator gagal beroperasi pada saat bencana. Belum ada standarisasi MAOT (Maximum Acceptable Outage Time) dan DRP (Disaster Recovery Procedure)
Sumber : Tim konsultan Sharing VisionTM, 2007 8 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Fakta (2)
77% responden berpendapat bahwa risiko perusahaan terhadap h d b b berbagai i ancaman saat ini i i lebih l bih besar b d i dari pada risiko perusahaan tiga tahun yang lalu
44% % responden menyatakan bahwa peningkatan tersebut disebabkan ancaman dari lingkungan, seperti bencana alam dan terorisme
Hanya 50% responden yang menyatakan bahwa perusahaan telah memiliki proses assessment risiko yang baik Sumber: Singapore Risk Management Survey 2006 9 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Fakta (3) Meta Group meyakini bahwa lebih dari 50% CIO melakukan investasi sumber daya y y yang g terlalu besar dalam pengelolaan bencana atau justru berinvestasi pada lokasi yang salah karena ketidaktepatan kajian pra-perancangan yang dilakukan Saat pertama kali melakukannya, banyak CIO gagal p melakukan analisis dalam menentukan dampak dan konsekuensi dari terjadinya suatu bencana Sumber : www.metagroup.com, 2004 Lembaga survey internasional
10 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Risk Assessment dan Business Impact Analysis Memahami keseimbangan antara biaya, kemungkinan terjadinya gangguan dan dampak bisnis
Terjadinya gangguan
• Kemungkinan • Skala besar kejadian • Dampak Finansial
Bi Biaya Pemulihan P lih Operasi normal
Investasi Proteksi
• Identifikasi g g Fungsi-fungsi Kritis • Risk Assessment • Business Impact Analysis y
11 of 39
Peristiwa
• Strategi pencegahan/ persiapan p p berdasarkan ROI • Perancangan Plan dan respon g lingkup g p proteksi p • Ruang • Pembiayaan terus menerus
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
• • • •
Kelanjutan Operasi
Performansi Pemulihan Waktu Pemulihan Ruang lingkup Pemulihan Manajemen Krisis
Business Impact • Keuntungan yang hilang • Kepercayaan pelanggan/ rekan bisnis • Peraturan perundangundangan/ masalah hukum
Metodologi Risk Assessment Asset Identification Asset Consequences Value to organization D Dampak k kerusakan k k aset terhadap perusahaan
Asset Threat Threat likelihood
Cost to replace
Seberapa sering aset menjadi terancam
Biaya perbaikan untuk menormalisasi asett yang rusak k
Vulnerability u e ab ty Seberapa mudah aset terancam bencana
12 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Analysis
Pelaporan Risk Assessment Isi Laporan 9 Metodologi yang digunakan 9 Pengamatan yang dilakukan 9 Hasil Risk Assessment dan kesimpulannya 9 Rekomendasi-Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
13 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
[Business Impact Analysis]
Identifikasi Dampak Terhentinya Layanan Tingkatan Dampak (skala 0 – 100) (dampak yang ditimbulkan jika operasi terhenti)
Diklasifikasikan sebagai berikut:
14 of 39
Level 1
efek minor pada organisasi, severity: 10
Level 2
efek moderate pada satu unit, severity: 25
Level 3
efek moderate pada organisasi atau banyak unit, severity : 50
Level 4
efek catastrophic pada satu unit, severity : 80
Level 5
efek catastrophic pada seluruh organisasi, severity : 100
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
[Business Impact Analysis]
Identifikasi MAOT Outage ((Maksimum Acceptable p g Time)) MAOT adalah durasi waktu maksimum pemberhentian operasi sebelum mempengaruhi operasi lain atau menimbulkan dampak yang tidak bisa diatasi. Biasanya digunakan untuk memperkirakan dampak berhentinya suatu operasi Contoh klasifikasi:
15 of 39
MAOT < 2 hari 3 ≤ MAOT < 6 hari 6 ≤ MAOT < 11 hari 11 ≤ MAOT < 14 hari MAOT ≥ 14 hari
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
1,0 0,8 0,6 0,3 0,1
[Business Impact Analysis]
Analisis: Formula untuk Menilai Dampak Bisnis Dampak bisnis = Efek Terhentinya Layanan
Skala dampak bisnis
x
MAOT
High >= (60 to 100) Medium (>=10 to 60) Low (< 10)
16 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
C Contoh h Matrik M ik BIA untuk k Layanan-Layanan L L Sebuah Bank
No
Service Name
Severity of Impact if Application Stops
Maximum Acceptable Outage Time (MAOT)
Effect Level
Value
Assessme nt (days)
Scaled Value
Overall Criticality Criticality Category Rating
1
Currency Conversion
5
100
2
1
100
HIGH
2
Access to A t Mainframe
5
100
5
1
100
HIGH
3
Access to Database SQL Server
5
100
5
08 0.8
80
HIGH
4
Email
3
50
14
0.3
15
MED
17 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Business Continuity and Disaster Recovery Framework Business Impact Analysis
Strategy Strategy Plan
Audit
Testing
Procedures
Training
Maintenance
Risk Assessment
Plan
Sesi 4
18 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Apa Disaster Recovery Strategy?
Strategi-strategi operasi yang digunakan untuk memulihkan operabilitas sistem, aplikasi, lik i dan d fasilitas f ilit komputer k t di lokasi l k i alternatif saat terjadi kondisi e e ge cy. emergency.
19 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Strategi Disaster Recovery
Strategi-strategi Disaster Recovery
sebagai g Acuan
Risk Assessment dan BIA sebagai justifikasi
20 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Penyusunan B i Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Procedure
Strategi Pra Bencana Pra Bencana
Tindakan Pencegahan
Back up Data
•
Lokasi
•
Pengambilan data dan proses back up
•
Sistem Pusat Data
•
Fil Server File S D Departemen
•
File Server Jaringan Wireless
•
Lokasi Penyimpanan y p Data diluar Perusahaan
•
Dekstop / PC / Workstation
•
Laptop
•
PDA
Recovery Box
21 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Strategi Pasca Bencana Pasca Bencana Lokasi Alternatif Strategi Pelaksanaan Prosedur Pemulihan Bencana
22 of 39
•
General
•
Recovery Management
•
Perkiraan Kerusaan dan Penyelamatan
•
Ph i l Security Physical S i
•
Instalasi Hardware
•
Sistem Aplikasi Sistem, Aplikasi, dan Software Jaringan
•
Operasi
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Business Continuity and Disaster Recovery Framework Business Impact Analysis
Strategy Plan
Audit
Testing
Procedures Procedure
Training
Maintenance
Risk Assessment
Sesi 4
23 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Fakta Pemulihan Pasca Badai Katrina Mississippi Power, Southern Company Transmission & Distribution Tantangan : 100% pelanggan tidak mendapat pasokan listrik 65 % sistem distribusi listrik rusak 97 % pembangkit b ki kehilangan k hil kemampuannya
12000 personil melakukan proses restorasi
9000 tiang listrik rusak
100 % pelanggan kembali mendapat pasokan listrik dalam 12 hari
2300 transformer rusak 100% kantor tidak dapat didiami
Prosedur j l yang jelas
Si k ik i terputus Sistem komunikasi
24 of 39
Sumber: CIO Decision Conference, Conference 6 Juni 2006
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Prosedur
Pra-Bencana r r r r -------
Saat Bencana r r r r -------
Setelah Bencana r r r r --------
Tim pemulihan Personil p perusahaan
25 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Fase pada DRP
Eskalasi Bencana & Aktifasi DRP
Fase dimulai ketika ada pihak yang mengamati adanya potensi bencana atau terangterangan telah terjadi bencana, bencana hingga diaktifkannya DRP.
Emergency Response
Dilakukan segera ketika sebuah bencana terjadi. Fokus utama adalah keselamatan dan kesehatan seluruh staf serta pengamanan di lokasi kejadian.
Fase 3
Restorasi
Dilakukan aktifitas untuk memulihkan operasi dimulai dari paling kritikal. Tim Pemulihan bertugas untuk memulihkan dukungan teknologi informasi dan komunikasi agar sistem operasi dapat tetap berlangsung.
Fase 4
Pemulihan
Fase 1
Fase 2
26 of 39
Fase ini bertujuan untuk memperbaiki lokasi k j di kejadian hi hingga d dapat t digunakan di k kembali k b li untuk t k operasi normal.
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Contoh C t h Struktur St kt Organisasi O i i Tim Pemulihan Bencana Recovery Management Team
Level 1
Senior Recovery Manager
Level 2
Recovery Manager
Level 3 Perkiraan Kerusakan & Penyelamatan
¾ ¾ ¾ ¾ 27 of 39
Physical Security
Administrasi
Instalasi Hardware
Sistem, Aplikasi & Software Jaringan
Komunikasi
Operasional
Nama tim Wewenang dan tanggung jawab Anggota tim bersangkutan, dan bagaimana cara menghubunginya anggota tim The Team TASK LIST, merupakan bagian yang paling penting dari DRP
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Prosedur P d Pencegahan: P h Kejahatan Komputer
Pra Bencana
Pengecekan background tiap pegawai.
Simpan data kritis dan data yang disimpan secara periodik di beberapa lokasi
28 of 39
Proteksi PC (Password)
Back up p data!!
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Paham aturan pengamanan data
Pastikan penyimpanan data software data, terkunci saat ditinggalkan
Prosedur Pencegahan: Kerusakan Perangkat
Pra Bencana
Mengetahui lokasi switch listrik tiap perangkat
Tidak menghubungkan komputer langsung ke sumber listrik Perangkat penting terhubung UPS
Perawatan hardware sesuai jjadwal
29 of 39
Tes kondisi UPS sesuai jadwal
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Emergency Response (1)
Saat Bencana
Penyelamatan Diri
Ingat!!
L k i aman Lokasi
30 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Manusia M i adalah d l h aset yang paling berharga
Emergency Response (2)
Saat Bencana
Setiap atasan menghubungi bawahannya y Metode: Water fall
Penyampaian Informasi Bencana Membutuhkan detail nomor kontak
31 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Hubungi Tim Pemulihan Bencana !!!
Contoh Prosedur
Saat Bencana
32 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Pasca Bencana
Prosedur Setelah Bencana
Pemulihan Berkoordinasi dengan Tim Pemulihan
Melaporkan perkembangan secara spesifik kepada Manager Unit terkait dan Tim Manajemen Pemulihan
33 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Contoh Prosedur Suatu Perusahaan
Pasca Bencana
Case : Jakarta Bank tersebut memiliki Bank XYZ berkantor pusat di Jakarta. Disaster Recovery Center yang berada di Bali. Prosedur pasca bencana
Struktur Tim Pemulihan Bencana Recovery Manager
Tim Aplikasi
34 of 39
Tim Database
Tim Instalasi Ti I l i Hardware (vendor)
Tim Backup
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Tim Support
Tim Operasional
Tim Administrasi
Pasca Bencana
35 of 39
Prosedur Menghadapi Bencana
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Pasca Bencana
36 of 39
Prosedur Pemulihan Bencana
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Pasca Bencana
37 of 39
Prosedur Pasca Bencana
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Penutup ¾ BCP (Business Continuity Plan) adalah seluruh perencanaan perusahaan yang terkait untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan. perusahaan DRP (Disaster Recovery Plan) adalah bagian dari BCP dengan titik focus pada ketersediaan sumber daya IT ¾ BCP dan DRP harus lengkap, mempunyai perencanaan yang matang, mempertimbangan semua kemungkinan terjadinya risiko bisnis, bencana, dan titik lemah sehingga apabila semua perencanaan dan prosedur telah diikuti maka pemulihan perusahaan apabila terjadi bencana betul betul-betul betul dapat dicapai sesuai SLA (MAOT) yang dijanjikan. ¾ Melakukan pengujian, pengujian review, review audit audit, maintain, maintain dan up-dating adalah suatu kewajiban periodik yang harus dilakukan. 38 of 39
Business Continuity and Disaster Recovery Framework
Merci bien Arigatoo Matur Nuwun Hatur Nuhun Matur se Kelangkong Syukron Kheili Mamnun Danke
Terima Kasih