RANA ALMIRA 173340
GOLONGAN ANION 1 Anion golongan pertama terdiri dari : Golongan sulfat : SO42 - ,CO32 -, PO43 -, CrO42 -, C2O42 -, SO32 – AsO43-
5 mL larutan sampel buat suasana netral atau sedikit basa dengan mengatur pH dengan penambahan NH3 6 M atau HCl 6M tetes demi tetes sampai larutan bersifat basa. Tahap 1.Test terhadap hadirnya karbonat. 5 mL larutan sampel tambahkan 1 mL 1 M BaCl2. Setelah diaduk, campurandisentrifus, kemudian cuci padatan dengan 3 mL air. Selanjutnya tambah 1 mL 6 M HCl. Jangan diaduk campuran ini, tetapi biarkan, setelah beberapa detik, bila karbonat hadir akan ada gelembung-gelembung gas pada permukaan padatan, CO2. Jika tidak ada gelembung, karbonat tidak ada. Tahap 2. Test terhadap hadirnya sulfat. 1 mL larutan sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 1mL 6 M HCl. Tambahkan beberapa tetes 1 M BaCl2 dan aduk dengan baik. Jika sulfat hadir, endapan putih dari BaSO4 akan terbentuk. Tahap 3.Test terhadap hadirnya kromat. Jika larutan sampel tidak berwarna, hal ini pertanda kromat tidak ada. Jika kuning atau orange hal itu mungkin. 1mL larutan sampel tambahkan 1 mL 6 M HNO3. Kemudian tambahkan beberapa tetes 3% H2O2.Pewarnaan biru, yang bisa jadi cepat, pertanda hadirnya kromat. Jika larutan diasamkan menghasilkan warna hijau atau biru, hal ini pertanda ion kromat direduksi menjadi Cr3+.
Tahap 4. Test terhadap hadirnya fosfat. 1 mL larutan sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 mL 6 M HNO3. tambahkan 1 mL 0,5 M (NH4)2MoO4 dan aduk. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air 2 menit. Angkat dan biarkan selama 10 menit, endapan kuning dari ammonium phosphomolibdat, yang bisa jadi agak lambat menunjukkan kehadiran fosfat. Tahap 5.Test terhadap hadirnya sulfit. Untuk konfirmasi hadirnya sulfit, tambahkan 1 mL 6 M HCl dan 1 mL BaCl2 ke dalam 1 mL sampel. Aduk larutan dengan baik, sentrifus untuk mengendapkan sulfat sebagai BaSO4. Dekantasi larutan kedalam tabung reaksi yang bersih, tambahkan 1 mL 3% H2O2. Aduk larutan beberapa detik. Jika sulfit hadir, sulfit akan dioksidasi menjadi sulfat baru diendapkan sebagai BaSO4. Tahap 6.Test terhadap kehadiran oksalat. Tambahkan 0,5 mL 6 M asam asetat ke dalam 1 mL larutan sampel di dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 1 mL CaCl2. Aduk larutan dengan baik selama beberapa menit. Jika endapan putih terbentuk, hal ini mengidentifikasikan hadirnyaoksalat. Sentrifus endapan, dekantasi dan cuci dua kali dengan 4 mL air. Sentrifus dan buang air cucian. Tambahkan 1 mL 3 M H2SO4 ke padatan dan letakkan diatas penangas air beberapa menit. Tambahkan 2 atau 3 tetes 0,02 M KMnO4. Jika oksalat hadir, warna ungu segera hilang.
Reaksi khas terhadap ion karbonat 1. Asam kuat. Dengan asam kuat akan menghasilkan gas CO2, reaksinya sbb: CO32- + 2 H+ → CO2 ↑ + H2O CaCO3 ↓ + 2 H+ → Ca2+ + CO2 ↑ + H2O 2. Barium klorida. Larutan yang mengandung karbonat akan menghasilkan endapan putih dari BaCO3. Endapan ini larut di dalam larutan asam. Ba2+ + CO32- ↔ BaCO3↓ 3. Perak nitrat. Dengan hadirnya CO32-, dihasilkan endapan putih dari Ag2CO3, yang bila dididihkan akan berubah menjadi Ag2O yangberwarna hitam. Ag2CO3 ↓ → Ag2O ↓ + CO2 ↑ 4. Karbonat-fenolftalein. Larutan fenolftalein diubah menjadi merah jambu oleh karbonat yang larut, dan dijadikan tak berwarna bikarbonat yang larut. CO2 + CO32- + H2O → 2HCO3-
Reaksi khas terhadap sulfat 1.Barium klorida. Larutan yang mengandung sulfat akan menghasilkan endapan putih dengan reagensi ini, BaSO4. SO42- + Ba2+ BaSO4 2.Timbal nitrat. Endapan putih dari PbSO4 akan terbentuk bila larutan yangmengandung Pb2+ dicampur dengan ion sulfat. Timbal sulfat tidak larut dalam air, tetapi dalam NaOH pekat atau ammonium asetat panas larut. SO42- + Pb2+ PbSO4 3.Perak Nitrat, endapan kristalin putih perak sulfat, Ag2SO4 dari larutan pekat. SO42- + 2Ag+ Ag2SO4
Reaksi khas terhadap ion kromat 1.Barium klorida. Penambahan larutan yang mengandung Ba2+ kedalam kromat akan menghasilkan endapan kuning dari BaCrO4 yang larut di dalam asam kuat. 2 BaCrO4↓ + 2 H+ ↔ 2Ba2+ + Cr2O72- + H2O 2.Hidrogen Peroksida, dengan hadirnya asam, 3% H2O2 bereaksi dengan kromat membentuk warna biru dari kromium peroksida, CrO5 , yang tidak stabil dan terurai menjadi Cr3+ Cr2O72- + 4 H2O + 2 H+ → 2 CrO5 + 5 H2O 3. Timbal nitrat. Penambahan reagen ini ke dalam larutan yang mengandung CrO42- akan menghasilkan endapan kuning yang tidak larut dari PbCrO4, yang mana endapan ini dapat bereaksi dengan larutan 6M NaOH: PbCrO4 ↓ + 3 OH- ↔ Pb(OH)3- + CrO42-
Reaksi khas terhadap sulfat 1.Barium klorida. Larutan yang mengandung sulfat akan menghasilkan endapan putih dengan reagensi ini, BaSO4. SO42- + Ba2+ BaSO4 2.Timbal nitrat. Endapan putih dari PbSO4 akan terbentuk bila larutan yangmengandung Pb2+ dicampur dengan ion sulfat. Timbal sulfat tidak larut dalam air, tetapi dalam NaOH pekat atau ammonium asetat panas larut. SO42- + Pb2+ PbSO4 3.Perak Nitrat, endapan kristalin putih perak sulfat, Ag2SO4 dari larutan pekat. SO42- + 2Ag+ Ag2SO4
Reaksi khas terhadap ion kromat 1.Barium klorida. Penambahan larutan yang mengandung Ba2+ kedalam kromat akan menghasilkan endapan kuning dari BaCrO4 yang larut di dalam asam kuat. 2 BaCrO4↓ + 2 H+ ↔ 2Ba2+ + Cr2O72- + H2O 2.Hidrogen Peroksida, dengan hadirnya asam, 3% H2O2 bereaksi dengan kromat membentuk warna biru dari kromium peroksida, CrO5 , yang tidak stabil dan terurai menjadi Cr3+ Cr2O72- + 4 H2O + 2 H+ → 2 CrO5 + 5 H2O 3. Timbal nitrat. Penambahan reagen ini ke dalam larutan yang mengandung CrO42- akan menghasilkan endapan kuning yang tidak larut dari PbCrO4, yang mana endapan ini dapat bereaksi dengan larutan 6M NaOH: PbCrO4 ↓ + 3 OH- ↔ Pb(OH)3- + CrO42-
Reaksi khas terhadap ion kromat 4. Hidrogen Sulfida. Larutan suatu kromat yang asam direduksi oleh reagensia ini menjadi larutan ion kromium (III) yang hijau, dengan disertai pemisahan Belerang 2CrO42- + 3H2 + 10H+ 2Cr3+ + 3S + 8H2O
Reaksi khas terhadap ion fosfat 1.Ammonium molibdat. Dalam larutan asam nitrat panas, fosfat bereaksi dengan ammonium molibdat membentuk endapan kuning dari ammonium fosfomolibdat, (NH4)3PO4 . 12 MoO3 : H2PO4- + 12 MoO42- + 3NH4+ + 22H+ → (NH4)3PO4 .12MoO3↓ +12H2O Endapan ini larut dengan kelebihan asam fosfat dan 6 M NaOH dan 6 M NH3 2. Barium klorida. Bergantung pada pH, endapan putih yang tidak larut dari BaHPO4 atau Ba3(PO4)2 , bila barium dan larutan fosfat dicampur. Endapan ini larut didalam asam encer. HPO42-+ Ba2- BaHPO4 HPO42- + 3Ba2+ + 2NH3 Ba3(PO4)2 + 2NH4+
Reaksi khas terhadap ion sulfit 1. Kalium permanganat. Dalam larutan encer asam sulfat, warna permanganatakan hilang oleh sulfit, dan sulfit berubah menjadi sulfat dan MnO4- menjadi Mn2+. 5 H2SO3 + 2 MnO4- + H+ → 5HSO4- + 2Mn2+ +3H2O 2. Hidrogen Peroksida. Di dalam larutan asam H2O2 mengoksidasi sulfit menjadi sulfat. H2O2 + H2SO3 → SO42 - + H2O + 2 H+ 3.Asam klorida atau sulfat. Asam-asam non oksidator menguraikan larutan sulfit atau garamnya dan menghasilkan gas SO2 SO32 - +2 H+↔ H2SO3 SO32 - +2 H+ ↔ SO2↑ + H2O
1.Barium atau kalsium klorida. Endapan putih dari BaC2O4. H2O atau CaC2O4. H2O terbentuk pada penambahan reagen ini. Garam-garam ini larut di dalam asam kuat. Senyawa-senyawa barium juga bereaksi dengan asam asetat atau asam oksalat. Sebagian besar oksalat yang tidak larut adalah CaC2O4. H2O, yang mana dapat diendapkan dari larutan asam asetat . 2.Kalium Permanganat. Dalam larutan asam yang panas, warna ungu dari ion MnO4- akan hilang oleh oksalat dan membentuk CO2 dan Mn2+: 5 H2C2O4 + 2 MnO4- + 6 H+ → 2 Mn2++ 10 CO2 + 8 H2O