ANALISA PROSES INTERAKSI - Inisial Klien
: Ny. AR
- Nama Mahasiswa
: Putri Adelia Taufik
- Umur
: 27 tahun
- NIM
: 11161040000086
- Tempat
: Ruang Antareja, RS Marzoeki Mahdi
- Kelas
: PSIK 2016 B
- Status Interaksi
: Pertemuan ke-1 ( fase kerja )
- Asal Instansi
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Dx Keperawatan
: Halusinasi (Pendengaran)
- Hari/tgl
: Rabu/20-03-2019
- Tujuan
: 1) Dapat membina hubungan saling percaya
- Waktu
: 08.00-08.15 WIB
2) Klien dapat mengenal halusinasinya 3) Klien dapat menghardik halusinasi untuk mengontrol halusinasinya. - Lingkungan
: Tenang, P dan K bicara di ruangan lain.
- Deskripsi
: Penampilan klien rapi, mengenakan .
Komunikasi Verbal
Komunikasi Non Verbal
Analisa Berpusat pada
Analisa Berpusat pada
Perawat
Klien
Rasional
P : Apakah ibu mendengar P: Memandang K dan
P : Ingin membuka
K masih ragu terhadap
Salam merupakan kalimat
suara yang tidak ada
tersenyum
percakapan dengan klien
orang baru yang masuk ke
pembuka untuk memulai
sumbernya?
K: Ekpresi datar
dan berharap dengan
lingkungannya
suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.
dapat terjalin rasa percaya.
K : Iya, suster.
K: Ekpresi datar
P merasa senang ada
K ragu terhadap orang
P: Memandang K
tanggapan atas salam
baru
walaupun belum diekpresikan secara tulus P : Wah, suasana sore ini
P : Memandang ke
P ingin memulai
K memberikan respon
Topik ringan akan
sejuk sekali ya Pak
halaman sambil melirik K
percakapan dengan topik
sepintas dan menunjukkan
memudahkan interaksi
K : Ikut melihat ke
ringan sebelum masuk ke
perhatian cukup terhadap
lebih lanjut
halaman lalu menghisap
kondisi K
P
K : (diam)
rokoknya dan menunduk lagi
P : Oh ya, perkenalkan
P : Memandang K sambil
P merasa bahwa K harus
K masih memberikan
Memperkenalkan diri
saya Made, saya
menjulurkan tangan ke K
diberikan penjelasan
tanggapan secara ragu-
dapat menciptakan rasa
mahasiswa praktek disini
K : Mengalihkan rokok ke
tentang kedatangan P
ragu
percaya klien terhadap
yang akan merawat
tangan kiri lalu tanpa
Bapak.
memandang P menerima
K : (diam)
uluran tangan P
P : Nama Bapak siapa ?
P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien
perawat
K ragu-ragu
Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan
akan memudahkan
diri ke-K
interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Ong. Ong Tian Bian.
K : Menyebut nama
P merasa pasien enggan
K merasa perkenalan
dengan menunduk dan
berkenalan
hanya formalitas belaka
menarik tangannya P : Bapak senangnya
P : Memandang K
P ingin menjalin
K mencoba mengingat
Nama panggilan
dipanggil dengan nama
K : Menoleh ke halaman
kedekatan dengan pasien
nama yang disukainya
merupakan nama akrab
apa
K : Ong.
klien sehingga K : Melihat ke arah P dan
P senang walaupun
K mulai tertarik dengan
menciptakan rasa senang
menjawab singkat lalu
jawaban singkat
perkenalan dengan P
akan adanya pengakuan
menunduk lagi
atas namanya
P : Wah, kedengarannya
P : Memandang K sambil
P mencoba mengakrabkan
K berpikir sejenak,
Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil
tersenyum
suasana
mengngingat nama yang
mendekatkan perawat
Pak Ong
K : Menunduk
disukainya
menjalin hubungan therapeutik dengan klien
K : Iya
K : Menoleh ke P
P merasa pertanyaan
P : Memperhatikan K
mendapatkan respon
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
P : Bapak asalnya dari
P : Memandang K
P masih berusaha
K berpikir dan mengingat- Topik sederhana
mana Pak Ong?
K : Menunduk dan
membangun keakraban
ingat
berpikir
dengan topik sederhana
membantu menjalin kedekatan dengan klien
K : Salatiga, Jawa Tengah
P senang karena K K : Menoleh ke P dan
memberi respon
K senang karena ingat
tersenyum lalu menunduk
daerah asalnya dan
lagi
kembali membayangkan
P : Memperhatikan K
daerah asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya.
P : Memandang K sambil
P mulai mengkaji data
K berpikir dan berusaha
Lama rawat menentukan
Bapak Ong sudah berapa
tersenyum
umum pasien
mengingat
apakah klien kronis atau
lama disini?
K : Menghisap rokok dan
akut
melemparkannya karena sudah habis
K : Bicara tanpa menoleh
P khawatir kalau
K membayangkan
K : Lama! Dua puluh
P
pertanyaan membuat K
keadaan yang telah lama
tahun.
P : Memandang K
tersinggung
dijalaninya
P : Sejak tahun berapa
P : Menunjukkan
P berharap dapat
K berusaha mengingat
Bapak disini ?
perhatian
memperoleh data lama
dikaji dengan menanyakan
K : Menunduk sambil
rawat secara lebih pasti
data-data pasien yang
memandang kakinya
sambil mengkaji daya
sederhana
ingat pasien
Daya ingat pasien dapat
K : Yach, delapan puluh
K : Masih menunduk
P senang karena mendapat
K menjawab dengan
tiga
P : Memperhatikan
respon dari K
sekedarnya
P : Sekarang Bapak Ong
P : Mendekatkan diri ke K
P mengkaji daya ingat K
K berusaha mengingat-
Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa?
K : Menoleh ke halaman
ingat
ingat klien
dan terdiam beberapa lama K : Em…56 tahun
P merasa arah pertanyaan K : Menoleh P sebentar
sudah dapat dijawab jelas
K menjawab sesuai
lalu menunduk lagi
oleh K
dengan daya ingat yang
P : Tersenyum
dimilikinya
P : Pak Ong ingat nggak,
P : Menunjukkan
P berhati-hati karena
kenapa pak Ong dirawat
keseriusan
pertanyaan tsb sangat
merupakan dasar pasien
disini
K : Menunduk
spesifik dan takut
dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien K : Saraf, sakit saraf.
K : Menoleh ke P dan
P lega karena K tidak
ECT, ini di ECT.
menepuk-nepuk
tersinggung
kepalanya
K mengingat-ingat
K menjawab ragu-ragu
Keluhan utama
P : Pak Ong pernah
P : Bertanya pelahan
P mengkaji lebih jauh
ngamuk?
K : Menunduk
alasan pasien dirawat
K mengingat-ingat
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
K : Menoleh ke halaman
P kaget, dan sadar kalau
K mengalami halusinasi
K : Nggak, nggak, saya
lalu menunjuk-nunjuk
pasien mengalami
lihat
suka ngelamun. Enak
P : Memperhatikan respon
halusinasi lihat
sendirian. Kakak saya
pasien
sudah meninggal tapi hidup lagi. Itu dia !! P:-
P : Masih kaget
P mendiamkan karena
K melihat kakaknya dan
K : Memandang ke
belum menemukan
mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan
halaman
pertanyaan yang tepat
pada P
K : Kakak saya orangnya sukses, sayang mati, anak
untuk K K : Menunjuk ke halaman
P menemukan adanya
Dengan diam therapeutik,
dan bercerita tentang keadaannya
K teringat kondisi
saya tujuh belas semuanya dan nyerocos
flight of ideas dan berpikir keluarganya
di Jerman.
P : Memperhatikan
tentang faktor penyebab
P : Bapak Ong sudah
P : Mendekatkan diri
P berusaha mengkaji data
K membayangkan
Waham kemungkinan
berkeluarga?
K : Memandang kosong
yang terkait kata-katanya
keadaan keluarganya
terjadi karena menarik diri
ke halaman
tadi
K : Anak saya di Jerman
K : Menunduk sambil
K menikmati waham yang
dan di Peking. Saya
nyerocos
dirasakannya
profesor, ngajar di UI,
P : Memperhatikan
P menemukan adanya
bolak-balik dari Bandung
kemungkinan waham
ke Jerman.
kebesaran pada pasien
P:-
P : Memperhatikan
P mendiamkan dengan
K membayangkan ank-
Diam therapeutik akan
K : Menunduk
harapan pasien akan lebih
anaknya
membantu pasien
terbuka tetang dirinya
mengungkapkan perasaannya pada perawat
K : Keadaan diluar
K : Berbisik pada P
P menemukan adanya fligt
perang, Ong pusing
dengan nada sedih
of ideas
K sedih tentang anaknya
mikirin biaya anak-anak,
P : Mendengarkan dengan
pada kuliah.
serius
P : Pak Ong, kegiatan
P : Menepuk bahu K
P mencoba mengalihkan
K teralih karena
Pengalihan agar klien
bapak sehari-hari ngapain
K : Menoleh P
pembicaraan terkait
pertanyaan baru
tidak larut dalam waham
saja Pak ?
waham
dan halusinasinya
K : Menggaruk-garuk K : Mandi, makan
kepalanya
P merasa senang karena
K bingung tentang yang
ehm…ya itu.
P : Memperhatikan respon
pasien bisa beralih
dilakukannya sehari-hari
P : Menekankan
P mencoba menggali data
K mengingat-ingat
pertanyaan
lebih dalam
K P : Kemudian?
K : Menunduk
Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih
K : Baca-baca buku. Saya kan profesor.
K : Menoleh P
P menemukan lagi adanya
K merasa dirinya harus
banyak data terkait
kemungkinan waham
rajin belajar
masalah klien
P mengalihkan perhatian
K masih terbawa oleh
Pengalihan agar pasien
K dari waham
waham
tidak larut pada waham
P : Memperhatikan P : Bapak Ong betah
P : Melihat halaman
tinggal di sini?Suasananya K : menunduk enak ya!
K : Betah.
dan halusinasinya pada K : Ikut melihat halaman
P senang karena dapat
fase interaksi ini
P : memperhatikan
mengalihkan perhatian
K berusaha menjawab
pasien
sekenanya
P : Tentunya keluarga
P : Memandang K sambil
P ingin mengkaji
K berusaha mengingat
Keluarga merupakan
Bapak Ong suka
tersenyum
keterlibatan keluarga
keluarganya
support sistem bagi klien
menjenguk kesini.
K : Menoleh P
terhadap perawatan K
sehingga harus dikaji keterlibatannya
K : Menunduk lagi K : Sebulan sekali.
K ingat terhadap
P : Memperhatikan respon
P senang mendapatkan
keluarganya
K
jawaban K
P : Kalau Pak Ong suka
P : Memandang K
P mengkaji hubungan K
K mengingat
Berada di lingkungan
pulang juga ya?
K : Menunduk
dengan keluarganya
hubungannya dengan
keluarga akan membuat
keluarga
klien melihat realitas
K : Ya, sebulan sekali
K : Menoleh P dan
P senang mendapatkan
K senang membayangkan
menyenangkan atau
juga
tersenyum
jawaban sesuai pertanyaan pulang
malahan stressor
P : Memperhatikan P : Kalau di rumah,
P : Memandang K sambil
P berusaha mengkaji
K mengingat aktivitasnya
Aktivitas di rumah
ngapain aja Pak Ong
tersenyum
aktivitas K di rumah
di rumah
merupakan data pantas
K : Menoleh P lalu
tidaknya pasien dilibatkan
melihat ke halaman
dalam keluarga
K : Yah, tidur dan baca-
K : Memandang P
P menemukan
K menikmati waham yang
baca buku penelitian.
P : Memperhatikan respon
pengulangan terhadap
dialaminya
Profesor harus banyak
K
waham pada K
P : Suka ngobrol nggak
P : Memandang K
P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya
Menarik diri membuat K
dengan keluarga
K : Menunduk
terhadap K
asyik dengan dunianya
baca.
di rumah
sendiri K : Enakan diem, soalnya
K : Menunduk
P mendapatkan data
K menganggap ngobrol
mengganggu saya baca
P : Memperhatikan
menarik diri pada K
mengganggu wahamnya
P : Bagaimana perasaan
P : Memandang K
P mengalihkan topik
K bingung dengan
Pengalihan agar K tidak
Pak Ong sekarang?
K : Menunduk
bahasan
pertanyaan yang diberikan
larut dengan wahamnya
buku
K : Saraf, sakit saraf.
K : Menggaruk-garuk
K menjawab tentang
Kakak saya hidup lagi, itu
kepala
P bingung harus ngobrol
dia.
P : Memperhatikan
tentang apa lagi
P:-
P : Memandang halaman
P memikirkan topik lain
K merenungkan
Diam berguna untuk
K : Ikut memandang
yang terkait
keadaannya
memikirkan interaksi
keadaannya
halaman K : Dia sukses.
selanjutnya P kaget karena kembali
K : Menunjuk ke halaman
menemukan adanya
K menikmati halusinasi
P : Kaget dan
halusinasi pada K
lihatnya
K memperhatikan P
memperhatikan respon K
P : Pak Ong, kita tadi
P : Memandang K
P ingin mengakhiri fase I
sudah berkenalan, masih
K : Menoleh
karena sudah cukup
jika K dapat mengingat
banyak data yang terkaji
nama P sehingga nantinya
inget nggak nama saya?
Evaluasi fase I berhasil
terjalin trust K : Made
K : Memandang P dan
P senang karena K ingat
K mengingat-ingat nama
tersenyum
nama P
P
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang
P : Menepuk bahu K
sekali bisa ngobrol dengan K : Menoleh dan pak Ong. Bagaimana
P memberikan
K senang diberikan
Kontrak berikutnya harus
reinforcement pada K
reinforcement
ditentukan dan harus
tersenyum
mendapatkan persetujuan
kalau selesai makan kita
klien agar klien ingat
ngobrol lagi? Sebentar
terhadap kontrak
saja kok, yach cukup 20 menit saja.
P senang karena K mau
K ikut menentukan
K : Tersenyum
menentukan kontrak
kontrak
K : Boleh
P : Tersenyum
berikutnya
P : Nah kalau Pak Ong
P : Memandang K
P menentukan topik dan
K memikirkan tentang
Kegiatan yang akan
setuju, nanti kita ngobrol
K : Menunduk
aktivitas pada kontrak
kegiatan yang ditawarkan
dilaksanakan harus
tentang perasaan Pak Ong
berikutnya
mendapat persetujuan K
terhadap keluarga Pak
sehingga bila K keluar
Ong. Sekalian saya
dari kegiatan dimaksud,
periksa tekanan darahnya
bisa diingatkan tentang
ya.
K : Mengangguk P : Tersenyum
K : Ya, ya….
P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
K setuju tentang kegiatan
batasan kegiatan sesuai
yang akan dilaksanakan
kontrak
P : Terimakasih atas
P : Menepuk bahu K dan
P menutup fase I
kesediaan Pak Ong
mengulurkan jabat tangan
ngobrol dengan saya,
K : Menoleh, menjabat
dilakukan untuk
selamat sore
tangan P
mencegah tidak percaya P senang karena K mau
K : Sore.
K : Tersenyum lalu
K menunjukkan rasa
Salam penutup merupakan
percaya pada P
akhir fase yang harus
K menyambut salam P
pada klien
berinteraksi dengan P
menunduk P : Tersenyum
KESAN PERAWAT : Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.