BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah ditetapkannya delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu dari Standar
Nasional
Pendidikan
adalah
Standar
Pendidik
dan
tenaga
kependidikan. Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga mengamanatkan tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan Tugas pokok tersebut dalam implementasinya perlu dikawal oleh pemangku kepentingan untuk mengetahui keterlaksanaannya. Permendiknas
no.
41
tahun
2007
tentang
standar
proses
mengamanatkan bahwa setiap guru wajib melaksanakan: perencanakan pembelajaran , melaksanakan pembelajaran ,melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan .Guru merupakan salah satu variable yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah.Untuk itu pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh pemangku kepentingan yaitu pengawas sekolah .Karena hal ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar. Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai
1
kualitas pendidikan dan berujung pada mutu pendidikan di sekolah .Untuk itu peraturan – peratuturan yang telah ada wajib dikawal akan implementasi di sekolah . Salah satu unsur tenaga kependidikan yang dinilai penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah pengawas satuan pendidikan. Pengawas satuan pendididkan bertugas melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial di sekolah yang ditunjuk melalui kegiatan pemantauan, penilaian, dan pembinaan serta pelaporan dan tindak lanjut. Tanggung jawab pengawas satuan pendidikan adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Disamping itu pengawas satuan pendidikan juga berfungsi sebagai penjamin mutu pendidikan pada sekolah binaannya. Dalam Rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan mutu dan inovasi, serta tata kelola pendidikan yang baik dan akutantabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan
lokal,
nasional
dan
global
perlu
dilakukan
pemberdayaan dan peningkatan mutu dan profesionalisme pengawas yang merupakan kepanjangan tangan dari kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban untuk memberikan layanan teknis terhadap keberhasilan pendidikan di Tingkat TK/SD/SMP/SMA/SMK/SLB secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Eksistensi pengawas sekolah dinaungi oleh sejumlah dasar hukum. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun
2
2005 adalah landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu. Selaian itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan No.118 / 1996 sebagai berikut :”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.” Permendiknas nomor 12 tahun 2007 mengamanatkan bahwa seorang pengawas sekolah harus mampu dan menguasai melakukan penilaian kinerja baik kinerja guru ,kepala sekolah ,dan staf (tenaga administrasi sekolah ) merupakan
salah
satu
kompetensi
yang
harus
dikuasai
pengawas
sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam dimensi kompetensi evaluasi pendidikan . Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas Pembelajaran dan Peningkatan kualitas Pengelolaan. Peningkatan kualitas pembelajaran memiliki makna strategis dan berdampak positif berupa (1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata, (2) peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar, (3) peningkatan profesionalitas pendidik, dan (4) penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan akan menciptakan pendidikan yang
3
transparan, akuntabel, berdaya saing tinggi dan menghasilkan pencitraan yang positif. Kemampuan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran secara efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual serta kelompok. Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perancang), implementator (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor paling dominan, karena di tangan merekalah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas pembelajaran khususnya dan kualitas satuan pendidikan pada umumnya. Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik maupun manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif. Kegiatan pengawasan memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan dan belajar memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
4
pembelajaran dengan imajinatif, penuh inisiaftif, dan kreatifitas, bukan konformitas (Djam’an Setari, 1989). Berdasarkan latar belakang di atas, maka kepengawasan yang dalam implementasi dapat berupa bimbingan, pembinaan, unjuk kerja, dan monitoring hendaknya menjadi kebutuhan serta kebiasaan yang mentradisi dan dilakukan terus-menerus. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal maka dalam pengawasan perlu adanya pemilihan pendekatan dan metode yang tepat, terarah, dan terprogram yang meliputi aspek akademik maupun manajerial. Dalam laporan ini, menyajikan penilaian kinerja guru dan kinerja kepala sekolah hasil pengawasan, sedangkan dalam administrasi pendidikan menyajikan ketercapaian pelaksanaan 8 (delapan standar nasional Pendidikan), monitoring ulangan akhir semester dan pelaksanaan peneriman peserta didik. Penulis berharap laporan semester ini dapat memeberikan kontribusi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban untuk memberikan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang lebih tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tuban .
B. Fokus Permasalahan Sesuai latar belakang di atas, focus permasalahan pada pengawasan ini adalah : 1. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyususn perangkat pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi : a. Program Tahunan dan Program Semester,
5
b. Analisis konteks (SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ), 1) Dokumen Analisis KKM 2) Buku Nilai siswa, c. Analisis UH lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta 1) Instrumen penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman sekor ). 2. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses? 3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermutu (Paikem Gembrut) ? 4. Apakah guru telah memiki kemapuan menusun proposal PTK dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ? 5. Apakah tenaga pendidik, kependidikan dan satuan pendidikan telah memiliki kemampuan dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ? 6. Apakah Satuan Pendidikan (sekolah) binaan sudah memiliki dokumen PSB (Penerimaan Siswa Baru), Ulangan Harian, dan Ulangaan Tengah Semester,Ulangan Akhir Semester (UAS) secara lengkap ? 7. Apakah sekolah sudah melaksanakan SNP ?.
6
8. Apakah pengawasan (supervisi) yang dilaksanakan secara intensif dengan pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil yang optimal ?
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan 1. Tujuan Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan ini ingin mengetahui dan mendiskripsikan : a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan pembelajaran yang meliputi : Prota, Promes, Analisis konteks ( SI, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis UH lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta instrumen penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman sekor ). b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses c. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermutu (Paikem Gembrut) d. Kemapuan guru menyusun proposal dan melaksanakan PTK e. Kemapuan guru , kepala sekolah dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) f. Kelengkapan dokumen UAS/UKK ,US/UN, di sekolah binaan g. Keterlaksanaan SNP di sekolah binaan.
7
h. Memperoleh
hasil
pengawasan
yang
optimal
melalui
penerapan
pendekatan dan metode yang sesuai.
2. Sasaran Secara garis besar sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output. a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-harapan. b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih baik. Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga kependidikan, kurikulum, alat, dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik sekolah. c. Out put meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non akademik. Secara khusus sasaran kepengawasan meliputi : a.
Teknis Pendidikan Untuk focus masalah nomor a, b, c dan d, sasarannya adalah guru mata
pelajaran
dalam
merencanakan
persiapan
dan
pelaksanaan
pembelajaran . b.
Administrasi pendidikan Untuk focus masalah pada nomor e, f dan nomor g sasaranya pada administrasi pendidikan yang berupa bukti fisik .
8
D. Ruang Lingkup Pengawasan Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, ruang lingkup pengawasan semester I tahun pelajaran 2015/2016 ini mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan manajerial meliputi : penilaian, pemantauan dan pembinaan guru dan kepala sekolah pada jenjang SMA/SMK Kabupaten Tuban. 1. Kepengawasan Akademik Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam meningkatkan kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar mengajar Ekonomi Bisnis . Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam : (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik, dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008). Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka atau non tatap muka. a.
Pembinaan :
Tujuan: 1) Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalisme
9
(Tupoksi guru, Kompetensi guru, pemahaman KTSP). 2) Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian Standar Isi. Standar Proses, Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar
Penilaian
(pola
pembelajaran
KTSP,
pengembangan silabus dan RPP, pengembangan penilaian, pengembangan bahan ajar dan penulisan butir soal) 3) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Ruang Lingkup 1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun
administrasi
perencanaan
pembelajaran/program
bimbingan. 2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan 3) Melakukan
pendampingan
membimbing
guru
dalam
meningkatkan kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik. 4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan media dan sumber belajar 5) Memberikan masukan kepada
guru dalam memanfaatkan
lingkungan dan sumber belajar 6) Memberikan
rekomendasi
kepada
membimbing dan melatih peserta didik.
10
guru
mengenai
tugas
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran 8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian
untuk
perbaikan
mutu
pendidikan
dan
pembelajaran/pembimbingan. 9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya Pemantauan : Pelaksanaan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian Penilaian ( Kinerja Guru) : 1)
Merencanakan pembelajaran;
2)
Melaksanakan pembelajaran;
3)
Menilai hasil pembelajaran;
4)
Membimbing dan melatih peserta didik, dan
5)
Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan
tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan guru dengan tahapan sebagai berikut: 1) Menyusun
program
pembimbingan
dan
pelatihan
profesional
guru di MGMP/MGP dan sejenisnya 2) Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
11
3) Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru 4) Melaksanakan
pembimbingan dan
pelatihan
professional
guru
dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas Bidang peningkatan kemampuan professional guru difokuskan pada pelaksanaan standar nasional pendidikan, yang meliputi: 1)
Kemampuan guru dalam melaksanakan standar isi, standar proses, standar
kompetensi
lulusan/standar
tingkat
pencapaian
perkembangan (bagi TK), dalam kerangka pengembangan KTSP, 2)
Pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) termasuk penggunaan media yang relevan,
3)
Pengembangan bahan ajar,
4)
Penilaian proses dan hasil belajar
5)
PTK untuk perbaikan/pengembangan metode pembelajaran,
Kepengawasan Manajerial Supervisi manajerial atau pengawasan manajerial merupakan fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam melaksanakan fungsi manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai:
12
(a) Fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah, (b) Asesor dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi sekolah, (c) Informan pengembangan mutu sekolah, dan (d) Evaluator terhadap hasil pengawasan.
b.
Pembinaan:
Tujuan: Tujuan
pembinaan
kepala
sekolah
yaitu
peningkatan
pemahaman dan pengimplementasian kompetensi yang dimilik oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) Ruang Lingkup: 1)
Pengelolaan
sekolah
yang
meliputi
penyusunan
program
sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan sekolah dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). 2)
Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
3)
Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumbersumber belajar lainnya.
13
4)
Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program bimbingan konseling di sekolah.
5)
Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi: a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah b) Melakukan pendampingan
dalam
melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah. c) Memberikan
bimbingan kepada
kepala
sekolah
untuk
melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
ii. Pemantauan: pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah dan memanfaatkan hasilhasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah.
iii.
Penilaian: Penilaian kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah sesuai dengan standar nasional pendidikan. Metode kerja yang dilakukan pengawas sekolah antara lain observasi, kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, kunjungan kelas, rapat dengan kepala sekolah dan guru-guru dalam pembinaan.
14
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan kepala sekolah dengan tahapan sebagai berikut: 1)
menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di KKKS/MKKS dan sejenisnya.
2)
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah.
3)
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen
4)
mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah
5)
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas/sekolah Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau masuk kepala sekolah oleh setiap pengawas sekolah dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok dalam kegiatan di sekolah binaan MGMP/MGP/KKKS/MKKS/K3SK. Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi guru yang akan ditingkatkan. Dalam pelatihan ini diperkenalkan kepada guru hal-hal yang inovatif sesuai dengan tugas pokok guru dalam pembelajaran/pembimbingan. Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru ini dapat berupa bimbingan teknis, pendampingan, workshop, seminar, dan group
15
conference, yang ditindaklanjuti dengan kunjungan kelas melalui supervisi akademik. Selain melaksanakan tugas kepengawasan sesuai dengan ruang lingkup di atas, setiap pengawas harus melakukan pengembangan profesi yang meliputi: 1)
Pembuatan karya tulis dan/atau karya ilmiah dibidang pendidikan formal/pengawasan.
2) Penerjemahan/penyaduran buku dan/atau karya ilmiah dibidang pendidikan formal/pengawasan. 3) Pembuatan karya inovatif. Kegiatan penunjang tugas pengawas sekolah dapat dilakukan melalui: 1) Peranserta dalam seminar/lokakarya
dibidang
pendidikan
formal
/kepengawasan sekolah. 2) Keanggotaan dalam organisasi profesi. 3) Keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
16
BAB II KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH A. Kerangka Berpikir Siklus Kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut . a. Diawali penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. b. Pada tahap berikutnya pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. c. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaan. d. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.Dari siklus proses pengawasan inilah ,laporan kegiatan pengawasan tahapan yang sangat penting dan strategis.
17
merupakan
Kerangka berpikir siklus kegiatan pengawasan digambarkan sebagai berikut:
PROGRAM PENGAWASAN
PENILAIAN
TINDAK LANJUT
LAPORAN
PENGAWASAN SEKOLAH
PEMBINAAN
PEMANTAUAN
EVALUASI
ANALISIS HASIL PENGAWASAN
Gambar 2.1. Siklus Kegiatan Pengawasan Sekolah
B. Pemecahan masalah Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan terjadwal secara akurat. Sekolah seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunity) yang dimiliki seta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
18
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang kompak, cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan (skill), baik akademik maupun manajerial yang dapat mereka peroleh melaui pendidikan dn latihan, work shop, maupun pengkajian pustaka, dan dokumentasi. Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemauan dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud. Bagitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi pustaka pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan motivasi eksternal. Dari realita di atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam membina, membimbing, dan memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan memiliki arti yang amat urgen. Pemberian bimbingan, pembinaan, dan dorongan yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan target secara maksimal.
19
BAB III PENDEKATAN DAN METODE
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan kepengawasan dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan metode yang sesuai. A. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, karena dalam supervisi sudah mengandung makna pembinaan, penilaian dan juga pemantauan sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah dilaksanakan sebagaimana diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab sebelumnya. 1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit) 2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi
B. Metode Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
20
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar 2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk memperoleh data/informasi yang lebih akurat. Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap :Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP) dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup . 3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi klinis. 4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya. 5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di sekolah binaan, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi. 6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru, kepala sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.
21
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan sekolah binaan, dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di sekolah binaan. 8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih kepada upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus khusus di sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih luas. 9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/ autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter
tidak
sekedar
mengumpulkan
dan
menuliskan
atau
melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumendokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses . Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
22
BAB IV HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan sesuai wilayah binaan masing-masing pengawas. Pada ATahun Pelajaran 2015/2016, objek (guru/ sekolah) yang menjadi binaan penulis meliputi xacxsdaass orang guru Ekonomi Bisnis dan TIK di 32 SMA/SMK kabupaten Tuban .Serta ada 3 (tiga) sekolah binaan khusus. Dari hasil pengawasan tahun sebelumnya guru-guru pada sekolahsekolah tersebut dan sekolah binaan khusus, pada umumnya belum menunjukkan hasil yang memuaskan, sebagaimana tabel berikut :(TABEL : I ) A. Hasil supervisi administrasi guru setiap aspek: NO . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK Program Tahunan Program Semester Analisis SK/KD Silabus RPP Dokumen KKM BukuAbsensi Siswa Buku Nilai Siswa Agenda Guru Kisi-kisi Soal UH,UTS,US
11 Analisis UH 12 Program Remdidi /Pengayaan Kinerja Guru
KRITERA NILAI (%) B C D
A Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
8
53.333
4
26.67
8
53.333
4
0
0
10
E
3
(%) 20.00
Jml 0
(%) 0
Jml 0
(%) 0
26.67
3
20.00
0
0
0
0
66.67
5
33.33
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
73.33
4
26.67
0
0
10
66.67
5
33.33
0
0
0
0
0
0
0
0
4
26.667
7
46.67
4
26.67
7
46.667
4
26.67
4
26.67
0
0
0
0
7
46.667
4
26.67
4
26.67
0
0
0
0
0
0
10
66.67
5
33.33
0
0
0
0
1
6.6667
8
53.33
6
0
0
0
0
1
6.6667
8
53.33
6
40.00
0
0
0
0
1
6.6667
8
53.33
6
40.00
0
0
0
0
0
0
11
73.33
4
26.67
0
0
0
0
23
40.00
B. Hasil Supervisi KBM ASPEK NO. 1 Keg. Pendahuluan
KRITERA NILAI (%) B C D
A
E
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
1
6.67
8
53.33
6
40.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2 Kegiatan inti
1
6.67
14
93.33
1
6.67
0.00
0.00
0.00
0.00
3 Keg. Penutup
1
6.67
13
86.67
1
6.67
0.00
0.00
0.00
0.00
2.00
2.70
52.00 70.27 20.00 27.03
0.00
0.00
0.00
0.00
Kinerja Guru
Untuk peningkatan status kinerja guru maupun sekolah-sekolah masih ada peluang dari beberapa sekolah maupun guru yang mendapat kategori B menuju ke A, dari yang kategori C menuju B dan dari yang D menuju C. Sedangkan yang lain ada beberapa sekolah yang kecil kemungkinan untuk dipacu menuju SSN karena berbagai kendala, terutama pada keterbatasan lahan dan sumber daya pendukung. Berdasarkan fakta di atas maka penulis telah mencoba meningkatkan efektifitas kepengawsan melalui aplikasi pendekatan yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing sekolah, dalam upaya untuk mencapai hasil yang lebih baik.
B. Deskripsi Hasil Pengawasan Pengawasan yang dilakukan pada pada semster Gasal tahun pelajaran 2015/2016 mengacu pada rencana pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial.
Pengawasan akademik difokuskan pada pencapaian kompetensi
pendidik (guru), sementara pengawasan manajerial lebih difokuskan pada kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengelolaan satuan pendidikan (Sekolah). 24
Kepengawasan akademik yang dilakukan ditekankan pada aspek pencapaian standar isi dan standar proses yang meliputi dokumen Administrasi perencanaan pembelajaran , silabus dan RPP dan supervisi kunjungan kelas. Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada aspek kelengkapan dokumen administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah sudah dilaksanakan dengan baik. Bukti fisik dokumen terutama pada Penerimaan siswa baru (PSB), Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) semseter ganjil 2015/2016 , dan dokumen Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Waktu pelaksanaan pengawasan mengacu pada Program Tahunan (PROTA) dan Program Semester (PROMES) yang telah disusun sebelumnya. Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan.Hal tersebut dimaksudkan
agar mudah melihat permasalahan yang ada di setiap sekolah
binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan . 1.
Hasil Pemantuan PSB/PPDB
a. Tabel 2 : SMAN 1 Kempo
25
NO I
II
III
Komponen Kegiatan
1
NILAI 2 3
4 4 4 4 4 4 4
PERSIAPAN 1 Sosialisasi juknis 2 pebentukan panitia 3 menetapkan surap kelputusan 4 menetapkan daya tampung 5 menyediakan formulir PELAKSANAAN 1 pencatatan siswa yang mendaftar
4 4
2 pelaksanaan dilakukan secara adil, terbuka,demokratis 3 seleksi calon siswa 4 petunjukn teknis pelaksanaan 5 petunjuk pelaksan 6 keamanan dan ketrtiban 7 kebesrsiha sekolah PELAPORAN 1 pengumuman hasil seleksi
4 4 4 4 4 4 4
2 pemajangan nama siswa yang diterima 3 membuat laporan PSB/PPDB JUMLAH SKOR NILAI AKHIR
4 64 100
b. Tabel 3 : SMA TD KOSGORO
26
KET
NO I
II
Komponen Kegiatan
1
PERSIAPAN 1 Sosialisasi juknis 2 pebentukan panitia 3 menetapkan surap kelputusan 4 menetapkan daya tampung 5 menyediakan formulir PELAKSANAAN 1 pencatatan siswa yang mendaftar
NILAI 2 3 2
KET
4 4 3 3 3 4 4
2 pelaksanaan dilakukan secara adil, terbuka,demokratis 3 seleksi calon siswa 4 petunjukn teknis pelaksanaan 5 petunjuk pelaksan 6 keamanan dan ketrtiban 7 kebesrsiha sekolah III PELAPORAN 1 pengumuman hasil seleksi 2 pemajangan nama siswa yang diterima 3 membuat laporan PSB/PPDB JUMLAH SKOR NILAI AKHIR
c. Tabel 4 : SMAN 3 WOJA
27
4 2 4 4 4 4 2
6
9 91.67
4 4 40
55
NO I
II
Komponen Kegiatan
1
PERSIAPAN 1 Sosialisasi juknis 2 pebentukan panitia 3 menetapkan surap kelputusan 4 menetapkan daya tampung 5 menyediakan formulir PELAKSANAAN
NILAI 2 3 2
4 3 3 3 3
1 pencatatan siswa yang mendaftar
4
2 pelaksanaan dilakukan secara adil, terbuka,demokratis 3 seleksi calon siswa 4 petunjukn teknis pelaksanaan 5 petunjuk pelaksan 6 keamanan dan ketrtiban 7 kebesrsiha sekolah III PELAPORAN pengumuman hasil seleksi pemajangan nama siswa yang diterima membuat laporan PSB/PPDB JUMLAH SKOR NILAI AKHIR
2. a. NO 1 2 3 4 5 6 7 8
KET
4
4 2 3 3 4 4 2
6
18 86.67
4 4 28
Tabel 5 : Hasil Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP SMAN 1 KEMPO KOMPONEN
NILAI KOMPONEN 71.43 85.00 69.44 85.00 87.50 77.08 96.88 87.50 82.48
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik & Tendik Standar Sarpras Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
RATA - RATA KUALIFIKASI
B
28
52
b.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
SMA TD KOSGORO
KOMPONEN
NILAI KOMPONEN 68.57 55.00 66.67 62.50 77.50 89.58 96.88 95.00 76.46
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik & Tendik Standar Sarpras Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
RATA - RATA KUALIFIKASI c.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
B
SMAN 3 WOJA
KOMPONEN
NILAI KOMPONEN 62.86 55.00 58.33 62.50 25.00 77.08 75.00 90.00 63.22
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik & Tendik Standar Sarpras Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
RATA - RATA KUALIFIKASI
C
3. Hasil Penilaian Kinerja Guru Ekonomi Bisnis dan TIK/KKPI a.
Tabel 6: Kategori dan kulaifikasi kinerja guru pada tabel berikut :
29
b.
Nomor
Rentang
Kategoti
Kualifikasi
1 2 3 4
N < 55
Kurang Cukup Baik Amat baik
D C B A
55≤ N < 70 70 ≤N <86 86 ≤ N ≤ 100
Tabel 7:Hasil Penilaian Kinerja Guru Merencanakan Pembelajaran Data hasil penilaian kinerja guru Ekonomi Bisnis dan TIK merencanakan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut :
% Kualifikas i
RATA-RATA SKOR SKOR TERTINGGI SKOR TERENDAH % Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Amat Baik 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang Indikator Output KKM
c.
A B C D Taget
KOMPONEN Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 83.66 75.34 82.35 93.18 92.86 91.67 72.73 71.43 72.22 83.66 75.34 82.35 14.12 11.76 22.35 85.88 88.24 77.65 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Realisasi
75 % Guru mencapai Kinerja (70 ≤N <86 = Baik)
NA 79.17 93 72 79.17 3.53 96.47 0.00 0.00
100% Guru mencapai Kinerja di atas KKM
Tabel 8: Hasil Penilaian Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran
30
Data hasil penilaian kinerja guru melaksanakan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
A B C D
Keg Awal 3.44 4 3 85.88 43.53 56.47 0.00 0.00
KOMPONEN YANG DINILAI KEGIATAN PEMBELAJARAN Keg Inti Penutup Jumlah Skor 14.45 3.21 21.09 18 4 26 13 3 20 75.34 72.24 80.29 20.00 11.76 1.18 88.24 85.88 80.00 0.00 0.00 12.94 0.00 0.00 0.00
NA 75.34 92.86 71.43
d. Tabel 9: Hasil Penilaian Kinerja Guru Melaksanakan Penilaian Pembelajaran Data hasil penilaian kinerja guru melaksanakan penilaian pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
31
Tes UH,UTS
PT
KMTT
Penilian afektif (agama)
Analisis Hasil Ulangan
Remedil /Pengayaan
Bnk Soal
Kisi-kisi /Kartu soal
A
4.00 4 4 100 100
3.67 4 2 91.76 68.24
3.39 4 3 84.71 38.82
2.80 4 2 70.00 4.71
3.04 4 2 75.88 7.06
2.99 4 2 74.71 4.71
3.26 4 2 81.47 29.41
2.95 4 2 73.82 20.00
3.55 4 3 88.82 55.29
70 ≤N <86 = Baik
B
0.00
31.76
61.18
70.59
90.59
90.59
68.24
52.94
44.71
77.65
55≤ N < 70 = Cukup
C
0.00
0.00
0.00
24.71
2.35
4.71
2.35
27.06
0.00
0.00
N < 55 = Kurang
D
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
RATA-RATA SKOR SKOR TERTINGGI SKOR TERENDAH % Kualifikasi
% Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali
e.
29.65 33 26
Rerata
Menggunakan Buku Nilai
JUMLAH Skor
KOMPONEN PENILAIAN
NA
3.29 82.35 3.67 92 2.89 72 82.35 = BAIK 22.35
Tabel 10:Nilai Akhir Kinerja Guru Ekonomi Bisnis , TIK /KKPI
Kab.Tuban
KOMPONEN YANG DINILAI
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
A B C D
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Penilaian Hasil Pembelajaran
NA
83.66 93.18 72.73 83.66 14.12 85.88 0.00 0.00
75.34 92.86 71.43 75.34 11.76 88.24 0.00 0.00
82.35 91.67 72.22 82.35 22.35 77.65 0.00 0.00
79.17 93 72 79.17 3.53 96.47 0.00 0.00
32
4.
Hasil Penilaian Guru Sekolah Binaan Khusus Sman 1 Kempo a. Tabel,11: Data Kinerja guru membuat administasi perencanaan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut : KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Absen Siswa
Dok KKM
Buku Nilai Siswa
2.8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 70 75 75 75 0 0 0 0 80 100 100 100 20 0 0 0 0 0 0 0
Agenda Harian
Jadwal TM
3.6 4 3 90 60 40 0 0
RPP
4 4 4 100 100 24.71 2.353 0
Silabus
Promes
4 4 4 100 100 0 0 0
Analisis SK/KD
Prota
A B C D
Kalender pendidikan
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
3.4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 85 75 75 100 40 0 0 100 60 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Tabel 12:Data Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Keg Awal
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
A B C D
KOMPONEN YANG DINILAI KEGIATAN PEMBELAJARAN Keg Inti Penutup Jumlah Skor
NA
4 3 3 3 3
16 16 14 14 14
3 3 3 3 3
23 22 20 20 20
82.14 78.57 71.43 71.43 71.43
3.20 4 3 80.00 20.00 80.00 0.00 0.00
14.80 16 14 74.00 0.00 100 0.00 0.00
3.00 3 3 0.00 100.00 80.00 0.00 0.00
21.00 23 20 75.00
75.00
33
82.14
71.43 75.00 0.00 100 0.00 0.00
c.
Tabel 13: Data Kinerja Guru Melaksanakan Penilaian Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
KMTT
Penilian afektif (agama)
Analisis Hasil Ulangan
Remedil /Pengayaan
Bnk Soal
Kisi-kisi /Kartu soal
4 4 4 100 100 0 0 0
4 4 4 100 100 0 0 0
3.2 4 3 80 20 80 0 0
2.8 3 2 70 0 80 20 0
3 3 3 75 0 100 0 0
3 3 3 75 0 100 0 0
3 3 3 75 0 100 0 0
3 3 3 75 0 100 0 0
4 4 4 100 100 0 0 0
30 31 29 68.18
Rerata
PT
d.
A B C D
Tes UH,UTS
% Kualifikasi
% Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
Menggunakan Buku Nilai
RATA-RATA SKOR SKOR TERTINGGI SKOR TERENDAH
JUMLAH Skor
KOMPONEN PENILAIAN
NA
3.33 83.33 3.44 86.11 3.22 80.56 83.33= B 40 60 0 0
Tabel 14: Nilai Akhir Kinerja Guru SMAN 1 Kempo
KOMPONEN YANG DINILAI Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
A B C D
NA
83.64 84.09 81.82
75.00 82.14 71.43
83.33 86.11 80.56
79.24 83.62 76.88
83.64 0.00 100 0.00 0.00
75.00 0.00 100 0.00 0.00
83.33 20.00 80.00 0.00 0.00
79.24 0.00 100 0.00 0.00
5. Hasil Penilaian Guru Sekolah Binaan Khusus SMA TD Kosgoro Tuban
34
a. Tabel 15: Data Kinerja guru membuat administasi perencanaan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut :
RPP
Jadwal TM
Agenda Harian
Buku Nilai Siswa
Dok KKM
Absen Siswa
3 3 3 75 0 80 20 0
3 3 3 75 17 83 0 0
3 3 3 75 0 100 0 0
3 4 3 75 33 67 0 0
3 4 3 100 33 67 0 0
3 4 3 75 17 83 0 0
3 3 3 75 0 100 0 0
4 4 4 100 100 0 0 0
Rerata
Silabus
4 4 3.5 4 4 4 4 4 3 100 100 87.5 100 100 50 0 0 50 0 0 0 0 0 0
Analisis SK/KD
Promes
A B C D
Prota
Kalender pendidikan
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
JUMLAH Skor
KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
NA
37 3.39 84.85 40 3.64 90.91 36 3.27 81.82 88.64 87.5 33 33 67 67 0 0 0 0
b. Tabel 16:Data Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
35
KOMPONEN YANG DINILAI KEGIATAN PEMBELAJARAN Keg Inti Penutup Jumlah Skor
Keg Awal
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
3.5 4 3 87.5 50 50 0 0
A B C D
14.5 16 13 72.5 0 83.33 16.67 0
3.33 4 3 83.33 100 0 0 0
NA
21.33 24 20 76.19
76.19 85.71 71.43 76.19 33.33 66.67 0 0
c. Tabel 17:Data Kinerja Guru Melaksanakan Penilaian Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut:
3 3 3 75 0 100 0 0
d. Tabel 18:Nilai Akhir Kinerja Guru SMA TD Kosgoro Tuban
36
3 3 3 75 0 100 0 0
3.17 4 4 79.17 16.67 83.33 0 0
30.17 31 29 68.56
Rerata
3.17 3 3 79.17 16.67 83.33 0 0
Kisi-kisi /Kartu soal
3 3 3 75 0 100 0 0
Bnk Soal
3 3 2 75 0 100 0 0
Remedil /Pengayaan
3.83 4 3 95.83 16.67 83.33 0 0
Analisis Hasil Ulangan
4 4 4 100 100 0 0 0
Penilian afektif (agama)
KMTT
PT
A B C D
4 4 4 100 100 0 0 0
Tes UH,UTS
Menggunakan Buku Nilai
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
JUMLAH Skor
KOMPONEN PENILAIAN
NA
3.35 83.80 3.44 86.11 3.22 80.56 83.80 33.33 66.67 0 0
KOMPONEN YANG DINILAI Perencanaan Pembelajaran
% Kualifikas i
RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH Prosentase Ketercapaian 86 ≤ N ≤ 100 = Baik Sekali 70 ≤N <86 = Baik 55≤ N < 70 = Cukup N < 55 = Kurang
A B C D
Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran Pembelajaran
87.50 90.91 86.36
76.19 85.71 71.43
83.80 86.11 80.56
80.92 87.11 77.44
87.50 100 0 0.00 0.00
76.19 33.33 66.67 0.00 0.00
83.80 33.33 66.67 0.00 0.00
80.92 33.33 66.67 0.00 0.00
6. Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru a.
Tabel 19 :Pra Pembinaan Minat Guru Terhadap PTK (Evaluasi Diri) No. 1
Instrumen
Jawaban responden
Memahami penelitian tindakan kelas
3
Pernah melaksanakan tindakan kelas
13,33 %
b. memahami sebagian
60,00 %
c.
25,00 %
Belum memahami
penelitian a. Pernah
Mengetahui pentingnya penelitian tindakan kelas
Mengetahui prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas
1,67 % 15, 25 %
b. Belum pernah
81,37 %
c. Tidak pernah
1,69 %
d. Tidak berminat
1,69 %
a. Tahu
30,51 %
b. Tahu sebagian
59,32%
c. Belum tahu
10,17 %
d. Tidak tahu 4
Prosentase
a. sangat memahami
d. Tidak memahami 2
0%
a. Tahu
12,28 %
b. Tahu sebagian
49,12 %
c. Belum tahu
38,60 %
d. Tidak tahu
0%
b. Tabel 20:Pra Pembinaan: Kemampuan Guru Melaksanakan PTK
37
NA
No 1
2
3
4
5
6
Instrumen Yang pertama dilakukan ketika akan penelitian Tindakan kelas adalah…
Salah satu manfaat penelitian tindakan kelas adalah
PTK akan dilakukan oleh guru, bila guru ada keinginan untuk..
Jawaban Responden a. Merencanakan b. Mengobservasi
10,17 %
c. Mengidentifikasi masalah
35,59 %
d. Merumuskan masalah
5,09 %
a. Memperbaiki pengelolaan kelas
14,55 %
b. Memperbaiki Pembelajaran
65,45 %
c. Melayani siswa dalam belajar
5,45 %
d. Meningkatkan kemampuan siswa
14,55 %
a. Mencari masalah
1,64 %
b. Memecahkan masalah
91,80 %
c. Menentukan masalah
0%
d. Memahami masalah
6,56 %
Yang bukan termasuk prinsip-prinsip a. Tidak mengganggu komitmen mengjar penelitian tindakan kelas adalah…. b. Pemasalahan guru
Yang tidak dibenarkan dalam berapa siklus melaksanakan melaksanakan PTK
Yang paling tepat alur/langkah melaksanakan PTK adalah…
Penyusunan proposal PTK
16,98 % 71,70 %
c. Memiliki metode yang reliabel
5,66 %
d. Merencanakan pembelajaran
5,66 %
a. 1 siklus
68,42 %
b. 2 siklus
7,89 %
c. 3 siklus
2,63 %
d. 4 siklus
21,06 %
a. Merencanakan, observasi, melaksanakan, tindakan 65,52% b. Observasi, merencanakan, melaksanakan, tindakan
24,14 %
c. Merencanakan, melaksanakan, Observasi, tindakan
10,34 %
d. Merencanakan, melaksanakan, tindakan, observasi 7
Prosentase 49,15 %
Yang menyusun benar 10 orang
0% 16, 95 %
Yang menyusun salah 49 orang
83,05 %
c. Tabel 18:Hasil Pembimbingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PTK)
38
1 Eko Sutrismit,S.Pd
SMKN 1 DOMPU
2 ARDIANSYAH, S. Pd
SMPN 1 HU'U
3
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Integral Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (Nht) Siswa Kelas Xii Tkj Smk Negeri I Dompu Semester Genap Tahun 2012-2013 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Snow Ball Drilling Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 1 Hu’u Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
TulasmokoPutranto, S.Pt. SMKN 1 WOJA Penerapan Model Pembelajaran CTL untukmeningkatkanAktivitasdanhasilbelajarKompetensiKej uruanMelaksanakanPencegahanPenyakitPadasiswakelas XI ATU SMK Negeri 1 WojaTahunPelajaran 2012/2013
4 DESI RAHMAWATI, S.Pd SMP NEGERI 1 Upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa DOMPU Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe stad dengan teknik game becemen pada mata pelajaran matematika siswa kelas vii b semester ii tahun pelajaran 2012-2012 SMPN 2 DOMPU Penerapan metode tutor sebaya Untuk meningkatkan 5 EFENDI,S.Ag kemampuan membaca Q.S. AT Tin siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 Dompu tahun pelajaran 2012/2013 ST.FATMAWATI,S.PD penggunaan media kartu dapat meningkatkan prestasi SMPN 1 6 belajar biologi siswa kelas VII E SMP Negeri I Manggelewa MANGGELEWA semester 2 tahun 2010/2011 FAUZIAH,S.Pd Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Melakukan Pekerjaan Finishing Kayu Kelas SMKN 1 7 MANGGELEWA XII Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kria Kayu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMKN 1 Manggelewa Tahun Pelajaran 2011 - 2012 PeningkatanKemampuanMusikalitasSiswa VIII C GATOT GUNAWAN DalamBidangMusikMelaluiLatihan Solfeggio dengan Media SMPN 3 DOMPU Pianika di SMP 3 DOMPU Semester GenapTahunPelajran 8 2012 -2013. Wahyudin, S. Pd penggunaan pendekatan struktural tipeThink – Pair – Share (TPS) dengan pembelajaran berbasis PowerPoint SMAN 1 KEMPO dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi 9 siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 1 Kempo semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 HAIRUN DAYA Implementasi metode pembelajaran jigsow dapat 10 meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Woja semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 penerapan model pembelajaran Team Games Tournamen NURWAHIDAH,S.Pd (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar SMPN 3 WOJA siswa kelas VIII D SMPN 3 Woja semester genap tahun 11 pelajaran 2011/2012. penerapan model pembelajarankooperatiftipe JIGSAW ABD HAYYAT dapatmeningkatkanprestasisiswadalampemahamankonse TAUFIK,S.PD SMAN 1 DOMPU pstruktur atom dansistimperiodik di kelas X7 SMAN 1 12 Dompu
39
40
13
SRI RAHMAWATI, S.Pd
Penggunaan metode stad untuk meningkatkan aktivitas SMAN 1 PAJO dan prestasi belajar kimia siswa kelas x sman i pajo.
Dra.RENI WAHYUNI
Meningkatkan Kehadiran Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 4 SMP NEGERI 4 DOMPU 14 Dompu Tahun Ajaran 2012/2013 Dengan Menggunakan Layanan Konseling Individu penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe ThinkHELWIYATUL AHLA.S.Pd Pair-Share dapat meningkatkan aktivitas belajar Kimia SMAN 2 WOJA siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Woja Tahun Pelajaran 15 2012/2013 Rohna,S.Psi Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar geografi siswa kelas ix-a pada smp negeri 2 kempo tahun pelajaran SMPN 2 Kempo 16 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (gi). SYAMSUDDIN,SE Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X2 SMAN 1 Sman 2 Manggelewa Tahun 2012/2013 Dengan 17 MANGGELEWA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigaw MARYAM,S.PD 18 DRS.A.RASYID 19 SYAFRUDDIN,S.PD 20 AMIN BACO,SP.D 21
22
SRI RAHMAWATI TASRIF,S.PD
23 Nuraini,S.Pd 24 Amar Hadi,S.Pd 25
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui Penggunaan media peta dapat meningkatkan SMPN 2 MANGGELEWA motivasi dan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Manggelewa Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas Xi Teismkn 2 Dompu SMKN 2 DOMPU Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 – 2012 Dengan Penerapan Metode Kooperatif Stad Berbasis Internet Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPASMAN 1 HU'U 2 SMA Negeri 1 Hu’u Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 Meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XII AP SMK Negeri 1 Kempo Semester Genap SMKN 1 KEMPO Dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Tahun Pelajaran 2011/2012 Penggunaan metode stad untuk meningkatkan aktivitas SMAN 1 PAJO dan prestasi belajar kimia siswa kelas x sman i pajo. Meningkatkat Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas SMPN 1 KEMPO Vii A Smp Negeri I Kempo Melalau Penerapan Metode Reson Fisik Total Penggunaan Metode Pembelajaran Kopperatif Tipe STAD SMAN 1 DOMPU Untuk Meningkatkan Keaktifan belajar Fisika Kelas XI SMAN 1 Dompu Semester Gajil thn 2012 Penerapan Pendekatan RME Untuk Meningkatkan SMAN 1 DOMPU Pemahaman Siswa Pada Pebelajaran Trigonometri Kelas X SMAN 1 Dompu 41
42
26
Syarifuddin,S.Pdi Syamsuddin,S,Pd
27
28
Hadi Lukman W.F, S.Pd Dwi Rahma,S,kom
29 Zulkifli,S.Pd 30
Puji Astuti,S.Pd 31
Kusmiatin,S.Pd 32
Haris safansani,S.Pd 33
Sukarman,S.Pd 34
Penerapan Konsep STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar matemastika siswa kelas XI A5 SMAN 1 Dompu Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui pendekatan kotekstual dalam SMAN 1 DOMPU pembelajaran matematika materi program lonier siswa kelas xi SMKAN 1 Dompu Upaya mengatsi kelsulitan pukulan drop shof pada SMAN 1 DOMPU permainan bulutangkis kelqws X-1 SMAN 1 Dompu Penerapan Metode Demonstrasi dengan menggunakan SMAN 1 DOMPU media proyektor untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar TIK siswa kelas XI SMAN 1 Dompu Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui model SMAN 1 DOMPU pembelajaran Group Investigation kelas XI SMAN 1 Dompu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar membuat SMKN 1 KEMPO abalisa usaha budaya dengan metode inquri pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kempo
SMKN 1 KEMPO
peningkatan aktivitas dan hasil belahar matematika materi statistika melalui model pembelajaran kooperatif tehnik STAD pada siswa kelas XII NKPI SMKN 1 Kempo meningkatkan aktvitas dan hasil belajar cara - cara peukan SMKN 1 MANGGELEWA siswa kelas X Agrobisnis tanaman pangan dan holtikultura SMKN 1 manggelewa melalui model pembelajaran Projek Work
model pembelajaran Problem Baset Intruction untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada mata SMKN 1 WOJA pelajaran menetaskan teliur di kelas X Agrisnis ternak unggas SMKN 1 WOJA
Sulfi Adriani,S.Pd SMKN 1 WOJA
35
Aidul Akbar,S.Pd SMAN 1 KILO
36
Dahfid,S.Pi
meningkaatkan pemahaman siswa terhadap materi langkah-langkah metode ilmiah pada siswa kelas X SMAN 1 Woja dengan mengunakan model pembelajaran CTL peningkatan partisipasi aktif siswa dalam pemilihan bibit sapi ( penggemukan ) melalui peerapan model pembvelajaran PBL di Kelas X SMKN1 Kilo
meningkatkan proses dan hasil belajar mengidentifikasi macam-macam hama dan penyakit ikan ada kelas XI Agrobsnis perikanan SMKN 2 Manggelewa mellui teknik STAD meningkatkan proses dan hasil belajar meilih induk SMKN 2 melalui model pebelajaran kooperatif tehnik STAD pada manggelewa Kelas X AP SMKN 2 Manggelewa penerapan model pembelajaran PBI (Problem Based SMKN 1 Kempo Intruction) untum meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa SMKN 1 Kempo
SMKN 2 manggelewa
37
Suharti,S.Pi 38
Jum Apriadi,S,Kel 39
Ullyah Azizah, S.P 40
SMKN 1 Woja
Upaya meningkatkan prestasi belajar dengan menyiapkan media pembibitan melalui model pembelajaran PBI Learning pada siswa kelas X Agrebisnis tanaman pangan dan heltikultura SMKN 1 Woja
43
44
Sry Yuliana,S.Pd SMKN 1 WOJA
41
Peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran biologi materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di kelas XI SMKN 1 Woja melalui metode Inquiry
A.Kadir,S.Pd SMKN 1 WOJA
42
Peningkatan motivasi belajar mata pelajaran Irigasi melalui model pembelajaran Project Wprk pada kelas X APH SMKN 1 Woja semester ganjil tahun 2012/2013
Nurwahidah,S.Pd SMKN 1 hu'u
43
Meningkatkan ketahanan peribadi siswa kelas XI SMKN 1 hu'u dalam belajar Agrobisnis tanaman pangan hultikultura melalui pembelajaran kooperative tipe STAD
Rangga Nami,M.SP SMKN 1 HU'U
44
45
Muhammad Sufiansus ,S.Pd
SMKN 1 manggelewa
Upaua peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas X SMKN 1 hu'u Melalui Metode kostruktif pada belajaran agibisnis tanaman pangan dan hultikultura Peningkatan hasil belajar pengawetan hijauan pakan ternak melalui displin praktikum dan penguasaan Jobseet siswa kelas XI Agribisnis ternak Ruminasia SMKN 1 manggelewa
Ma'rif Kaharuddin,S.Pd Meningkatkan motivasi dan hasil belajar memelihara unggas pedaging melalui pembelajaran priject work pada siswa keas XI ATU SMKN 1 Woja Meningkatkan aktivitas dan hasil pe,mbelajaran anak didik Standar Kompetnsi melaksanakan pencegahan SMKN 1 WOJA penyakit dengan metode CTL pada Kelas XI ATU SMKN 1 Woja Dompu Semster I thn 2012/2013
SMKN 1 WOJA
46
Tulasmoko Putranto,S.Pt 47
Nyoman Ndano,S.Pt SMKN 1 WOJA
48
49
Satriana daryanti Rai nurlaila S.Pd
SMAN 1 PAJO SMAN 1 PAJO
50
51
Sri sutarti wahyuningsih, S.Pd
SMAN 1 PAJO
Hariyantipurnama
SMAN 1 PAJO
Suhado
SMAN 1 PAJO
Yustina
SMAN 1 PAJO
52
53
54
Meningkatkan motivasi dan Prestasi belajar kompetensi pengaewtan hijauan pakan ternak melalui metode inquiry pada siswa kelas XI SMKN 1 manggelewa Perbaikan proses pembelajaran memalui model kooperatif FTP untuk meningkatkan hasil belajar Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran example, non example mata pelajaran PKN di kelas XI IPA 2 tahun pelajaran 2011/2012 pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap prestasi kelas XI IPA tahun ajaran 2011/2012 Meningkatkan prestasi dan efektifan belajar siswa melalui penggunaan LKS pada siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2011/2012 Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan metode coorperative learning pada siswa kelas XI IPA Meningkatkan prestasi belajar kelas XI IPA 2 pada materi sistem gerak dengan menggunakan metode examples tahun pelajaran 2012/2013
45
46
Eva susanti
SMAN 1 PAJO
55
Wawan yawarmansyah, 56 S.Pd 57 58
SMAN 1 PAJO
Nurwahidah, St
SMAN 1 PAJO
Hermawati
SMAN 1 PAJO
M suhaery mebella, S .Pd SMAN 1 PAJO 59
Erni hermawati
SMAN 1 PAJO
Sri rahmawati, S.Pd
SMAN 1 PAJO
60
meningkatkan minat belajar siswa SMA 1 Pajo terhadap pembeljaran kimia dengan modia komputer
61
Kartikasari
SMAN 1 PAJO
Nurlaela, S.Pd
SMAN 1 PAJO
62
63
64 65 66
fatimah ta'amin, BA
SMAN 1 PAJO
Nur istiqamah
SMAN 1 PAJO
Satriana daryanti
SMAN 1 PAJO
Rai nurlaila S.Pd
SMAN 1 PAJO
67
Sri sutarti wahyuningsih, SMAN 1 PAJO 68 S.Pd
Hariyantipurnama
SMAN 1 PAJO
Suhado
SMAN 1 PAJO
69
70
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Pada materi pangkat akar dan lingkaran dengan menggunakan metode koorperatif tahun pelajaran 2012/2013 pengaruh penggunaan KIT IPA untuk meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa di kelas X SPPN Mataram tahun ajaran 2010/2011 upaya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan metode diseovery pada mata pelajaran Dengan menggunakan metode CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa X SMA 1 Pajo Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar lempar lembing dengan menggukan media kayu yang dimodifikasi pada siswa XI IPA semester I SMA 1 pajo tahun pelajaran 2012/2013 Upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran biologi sub konsep sistem indera Tipe NHT di sma negeri 1 pajo
peningkatan kemampuan siswa menulis cerita pendek melalui metode peta pekiran (mid mapping) cakar ayam Penggunaan metode coorperative male amaten dan meningkatkan int belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 pajo Meningkatkan hasil belajar siswa siswi dengan materi pelajaran Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan audio lingual method Perbaikan proses pembelajaran memalui model kooperatif FTP untuk meningkatkan hasil belajar Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran example, non example mata pelajaran PKN di kelas XI IPA 2 tahun pelajaran 2011/2012 pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap prestasi kelas XI IPA tahun ajaran 2011/2012 Meningkatkan prestasi dan efektifan belajar siswa melalui penggunaan LKS pada siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2011/2012 Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan metode coorperative learning pada siswa kelas XI IPA
47
48
Yustina
SMAN 1 PAJO Meningkatkan prestasi belajar kelas XI IPA 2 pada materi 71 sistem gerak dengan menggunakan metode examples tahun pelajaran 2012/2013 Eva susanti SMAN 1 PAJO meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Pada materi 72 pangkat akar dan lingkaran dengan menggunakan metode koorperatif tahun pelajaran 2012/2013 Wawan yawarmansyah, SMAN 1 PAJO pengaruh penggunaan KIT IPA untuk meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa di kelas X SPPN Mataram 73 S.Pd tahun ajaran 2010/2011 Nurwahidah, St SMAN 1 PAJO upaya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan 74 menggunakan metode diseovery pada mata pelajaran ekonomi kelas Xi SMA 1 Pajo Hermawati SMAN 1 PAJO Dengan menggunakan metode CTL dapat meningkatkan 75 hasil belajar siswa X SMA 1 Pajo M suhaery mebella, S .Pd SMAN 1 PAJO Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar lempar lembing dengan menggukan media kayu yang dimodifikasi pada 76 siswa XI IPA semester I SMA 1 pajo tahun pelajaran 2012/2013 Erni hermawati SMAN 1 PAJO Upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran biologi sub konsep sistem indera Tipe NHT di sma negeri 1 77 pajo Sri rahmawati, S.Pd SMAN 1 PAJO meningkatkan minat belajar siswa SMA 1 Pajo terhadap 78 pembeljaran kimia dengan modia komputer Kartikasari SMAN 1 PAJO peningkatan kemampuan siswa menulis cerita pendek 79 melalui metode peta pekiran (mid mapping) cakar ayam Nurlaela, S.Pd 80
81 82
fatimah ta'amin, BA Nur istiqamah
SMAN 1 PAJO Penggunaan metode coorperative male amaten dan meningkatkan int belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 pajo SMAN 1 PAJO Meningkatkan hasil belajar siswa siswi dengan materi pelajaran SMAN 1 PAJO Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan audio lingual method 49
d. Tabel 19: Hasil Penilaian PTK
50
KRITERIA PENILAIAN / KESESUAIAN ISI/BOBOT
Pendahuluan
Kajian Pustaka
Metodologi Penelitian
Pembahasan
Simpulan dan saran
Kejelasan dan keruntunan logika dalam penyajian
Jumlah Skor X bobot
Nilai Total
Kriteria
15 3 4 4
10 3 4 5
40 4 4 3
5 5 3 3
10 4 3 3
380 365 335
4 4 3
baik baik cukup
4 DESI RAHMAWATI, S.Pd
5
5
4
5
5
5
490
5
amt baik
5 EFENDI,S.Ag 6 ST.FATMAWATI,S.PD
4 4
4 3
4 5
4 4
4 4
4 4
400 395
4 4
baik baik
5
5
3
5
5
5
480
5
amt baik
8 GATOT GUNAWAN Wahyudin, S. Pd 9
3
4
5
3
3
3
335
3
cukup
5
5
3
5
5
5
480
5
amt baik
10 HAIRUN DAYA 11 NURWAHIDAH,S.Pd 12 ABD HAYYAT TAUFIK,S.PD SRI RAHMAWATI, S.Pd 13
3 4 3
4 4 4
4 3 5
3 4 3
3 4 3
3 4 3
325 390 335
3 4 3
cukup baik cukup
5
4
4
5
5
5
475
5
amt baik
Dra.RENI WAHYUNI HELWIYATUL AHLA.S.Pd Rohna,S.Psi SYAMSUDDIN,SE
4 4 4 3
4 4 4 4
4 4 3 5
4 4 4 3
4 4 4 3
4 4 4 3
400 400 390 335
4 4 4 3
baik baik baik cukup
5
4
3
5
5
5
465
5
amt baik
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
325 390 325 400 400 400 400 400 400 400
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
cukup baik cukup baik baik baik baik baik baik baik
NO
1 Eko Sutrismit,S.Pd 2 ARDIANSYAH, S. Pd 3 TulasmokoPutranto, S.Pt.
20 4 3 3
NAMA GURU
7 FAUZIAH,S.Pd
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
MARYAM,S.PD DRS.A.RASYID SYAFRUDDIN,S.PD AMIN BACO,SP.D SRI RAHMAWATI TASRIF,S.PD Nuraini,S.Pd Amar Hadi,S.Pd Syarifuddin,S.Pdi Syamsuddin,S,Pd Hadi Lukman W.F, S.Pd
51
Dwi Rahma,S,kom Zulkifli,S.Pd
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
400 400 400 400 400 400 390 315 315 325 400 400 400 400 390 315
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
baik baik baik baik baik baik baik cukup cukup cukup baik baik baik baik baik cukup
3
4
3
3
3
3
315
3
Ma'rif Kaharuddin,S.Pd Tulasmoko Putranto,S.Pt Nyoman Ndano,S.Pt Satriana daryanti Rai nurlaila S.Pd Sri sutarti wahyuningsih, S.Pd Hariyantipurnama Suhado Yustina Eva susanti 56 Wawan yawarmansyah, S.Pd 57 Nurwahidah, St 58 Hermawati 59 M suhaery mebella, S .Pd 60 Erni hermawati Sri rahmawati, S.Pd
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
315 315 330 300 300 315 300 300 300 300 300 300 300 300 335
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup
61
5
4
4
5
5
5
475
5
amt baik
Kartikasari Nurlaela, S.Pd fatimah ta'amin, BA Nur istiqamah Satriana daryanti Rai nurlaila S.Pd Sri sutarti wahyuningsih, S.Pd Hariyantipurnama Suhado Yustina Eva susanti 73 Wawan yawarmansyah, S.Pd
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 52 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
390 315 315 300 300 310 385 385 385 385 385 385
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
baik cukup cukup cukup cukup cukup baik baik baik baik baik
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Puji Astuti,S.Pd Kusmiatin,S.Pd Haris safansani,S.Pd Sukarman,S.Pd Sulfi Adriani,S.Pd Aidul Akbar,S.Pd Dahfid,S.Pi Suharti,S.Pi Jum Apriadi,S,Kel Ullyah Azizah, S.P Sry Yuliana,S.Pd A.Kadir,S.Pd Nurwahidah,S.Pd Rangga Nami,M.SP 45 Muhammad Sufiansus ,S.Pd 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
cukup cukup cukup cukup cukup
baik
4 4 4 4
3 3 3 3
4 4 4 5
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
385 385 385 395
4 4 4 4
baik baik baik baik
78 Sri rahmawati, S.Pd
5
5
4
5
5
5
490
5
amt baik
Kartikasari Nurlaela, S.Pd fatimah ta'amin, BA Nur istiqamah
4 4 4 4
5 4 4 4
4 4 4 5
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
415 400 400 410
4 4 4 4
baik baik baik baik
74 75 76 77
79 80 81 82
Nurwahidah, St Hermawati M suhaery mebella, S .Pd Erni hermawati
C. Pembahasan Hasil Pengawasan 1. Penilaian Kinerja Guru Penilaian kinerja guru yang dimaksud adalah penilain kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang meliputi administrasi pembelajaran , dan pembuatan silabus dan RPP. Serata Penampilan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar Proses yang mengamanatkan seorang guru wajib merencanakan proses pembelajaran , melaksanakan proses pembelajaran , melakukan proses penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran . Penilaian pada RPP difokuskan pada komponen : a).Tujuan pembelajaran , b).bahan belajar , c).metode pembelajaran , d).media pembelajaran dan
e).
evaluasi Sedangkan penilaian pada penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran difokuskan pada : a). Kegiatan Pendahuluan, b). Kegiatan Inti ( Eksplorasi, Elaborasi dan Komfirmasi ) dan c). Kegiatan Penutup . Dari hasil penilaian kinerja 85 guru Ekonomi Bisnis dan TIK didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut :
53
1). Nilai rata-rata Kinerja guru pembuatan persipan pembelajaran (termasuk dalam kategori
B, baik ), dengan
adalah 83,40
presentase kinerja kategori A
14,12%. Presentase kinerja kategori B 85.88% . Presentase kinerja kategori C dan 0% atau tidak ada guru yang mempunyai kinerja C dan D untuk komponen perencanaan pembelanjara .Dari hasil supervise kinerja guru membuat administrasi perencanaan pebelajaran disimpulnan
berada pada kategori A dan
B. Dari tiap komponen perencanaan pembelajaran yang belum lengkap atau masih ditingkatkan adalah berturut-turut : komponen Analisis SK/KD, RPP, Dokumen KKM, dan silabus. 2). Nilai rata-rata Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah 75,34
(kategori B ) dengan presentase kinerja kategori A=11,76% , Kategori B=88,24%, kategori C dan D =0% atau tidak ada guru yang nilai kinerja C atau D pada komponen pelksanaan pembelajaran. 3). Nilai rata-rata Kinerja guru dalam penilaian
pembelajaran
adalah 82,35
(kategori B ) dengan presentase kinerja kategori A=22,35% , Kategori B=77,65%, kategori C dan D =0% atau tidak ada guru yang nilai kinerja C atau D pada komponen penilaian pembelajaran.
(N. Persiapan pemb) + (2 x N. pel pemb )+(N. Penilaian Pembel) NA KG= 4 = 79,11 = Kategori Baik (B)
54
Dengan demikian dari rangkuman instrumen hasil supervisi diketahui indikator keberhasilan kepengawasan akademik mencapai 79,11 artinya bahwa secara umum kemampuan rata-rata guru yang telah dijadikan objek supervisi perencanaan , pelaksanaan, dan penialain pembelajaran dalak kategori BAIK. Sedangkan untuk guru yang belum sempat disupervisi pengawas, pelaksanaannya diserahkan kepada kepala sekolah masing-masing.
Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan, agar mudah melihat permasalahan yang ada di setiap sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
Tabel 20 :Diskripsi matrik pembahasan :
55
No
Perenc. Pebel.
Pelaks Pebel
Nilai Kinerja Guru
1
72.84
75.98
74.73
Temuan
Tindak lanjut
Nilai Kinerja Guru sudah meningkat Pembinaan terus menerus kepada dengan rata-rata kualifikasi B guru-guru agar mencapai kualifikasi A dengan kategori amat baik. masih banyak guru yang belum tuntas Pendampingan guru-guru menyusun melakukan analisis SK/KD analisis SK/KD dengan menggunakan supervise kolaboratif. Sebagaian besar guru tidak tuntas Pendampingan guru-guru menyusun membuat administrasi guru , terutaman administrasi guru dengan pada komponen Agenda guru, KKM, menggunakan supervise kolaboratif. Analisisw UH, Kisi soal UH, UTS maupun UAS Pada RPP : -Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti Worshop penyususnan silabus/RPP belum maksimal melaksanakan proses sesuai Standar proses Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi ●Sosialisasi pemendiknas nomor 41 tentang standar proses dan diberikan contoh-contoh kegiatanyang dapat diterapkan pada eksplorasi ,elaborasi dan konfirmasi ●Dalam penyusunan RPP jarang yg ●pembinaan tentang pemanfaatan mencantumkan penggunaan media computer sebagai media pembelajaran berbasis ICT. pembelajaran misalnya dengan aplikasi program Power Point . Guru dlm PBM: ●Kemampuan membuka pelajaran ●Setelah selesai PBM pengawas guru sering lupa menyampaiakn : mengingatkan guru agar kemudian hari menyampaikan motivasi ,,tujuan pembelajaran dan menyiapkan psycis siswa. 1. motivasi 2.Tujuan Pembelajaran 3.menyiapkan psycis siswa untk siap mengikuti pembelajaran . ●Pada akhir pembelajaran guru lupa / ●Sosialisasi permendiknas tidak memberikan materi pertemuan tentang standar proses berikutnya . seluruh guru .
2.
no 41 kepad
Pemantauan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan Pemantauan 8 standar nasional meliputi standar Isi dan SKL , standar Proses ,standar Pendidik dan tenaga kependidikan ,standar sarpras ,standar pengelolaan ,standar pembiayaan , standar penilaian dan Dukungan eksternal .Dari hasil pemantauan tersebut telah dipaparkan di atas dan bisa kita lihat ketercapaian 8 standar nasional pendidikan di setiap sekolah . Berikut ini akan dibahas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi sekolah sekaligus memberi alternative untuk pemecahan masalah /tindak lanjut dalam upaya tercapainya pemenuhan 8 standar nasional pendidikan . 1). Tabel 21:CAPAIAN SNP SMAN 1 KEMPO
56
Nama Kepala sekolah : Drs.Muhdar Komponen Standar Isi
Standar SKL
Alternatif pemecahan masalah /tindak lanjut - Kepala Sekolah agar melaksanakan 71.43 Analisis konteks belum tuntas dibuat oleh sekolah workshop tentang analisis konteks -Kepala bersama komite sekolah sekolah agar membuat MoU dengan LPMP/P4TK yang berisi tentang kontrak pembimbingan PBM - Masih banyak mapel yg KKM - Dalam penerimaan peserta didik belum mencapai 75 % sekolah memperhatikan input siswa. - Tambahan jam pelajaran Sekolah masih kesulitan - Membentuk kelompok belajar untuk mengadakan PBKL semua mapel Nilai
Permasalahan
- Sekolah mengadakan workshop 69.44 -belum optimal enggunakan media pembelajaran lingkungan. dengan materi PBKL
Standar proses
- Penerapan pembelajaran berbasis TIK belum 85.00 terprogramkan semua guru karena kurangnya laptop dan LCD.
Standar pendidik -Tenaga Laboran, Pustakawan & Tendik 87.50 dan Tenaga Administrasi 75 % sesuai keahlian pendidikan. Standar sarpras
- Adanya sumber dana untuk mendanai pelaksanaan PBKL - Kepala Sekolah atas persetujuan komite sekolah membuat perencanaan pembelian Lap top dan LCD dengan dana orang tua siswa -
Standar pengelolaan
- Jamban kurang bersih dan Kepala sekolah dengan persetujusn masih ada yangb rusak tidak komite melalui Kepala Dinas terpakai Pendidikan mengajukan permohonan 77.08 taambahan ruang kelas baru. - Kekurangan ruang kelas karena masi menggunakan ruang lab sebagai ruang kelas, Belum memiliki tenaga -Kepala sekolah menyiapkan computer 96.88 khusus untuk pelayanan SIM dan tenaga untuk mengurusi SIM
Standar pembiayaan
Memiliki modal kerja / anggaran 87.50 untuk pembiayaan sekolah.
Standar penilaian
Belum semua mapel mempunyai kumpulan soal 96.88 ulangan harian
Dukungan Eksternal
Setiap 1 RPP yg sudah selesai dibuat ,Kepala sekolah wajib meminta soal ulangan untuk 1 KD tersebut untuk didokumentasikan Belum adanya dukungan - Sekolah agar melakukan kerja sama dari PT dlm rangka dengan PT dlm upaya pembimbingan dan proses pengembangan sekolah 87.50 pendampingan pembimbingan proses pengembangan sekolah .
2). Tabel 22:CAPAIAN SNP SMA KOSGORO TUBAN Kepala Sekolah : Pahlawan Indra Jaya,SE
57
SMA KOSGORO DOMPU Komponen
Nilai
Permasalahan
Alternatif pemecahan masalah
Kegiatan BK dan ekstra kurikuler belum optimal. - Sekolah belum memiliki dokumen analisis konteks Menggunakan media pembelajaran lingkungan.
Kepala Sekolah mengoptimalkan keg guru BK - Kepala Sekolah agar melaksanakan workshop tentang analisis konteks - disarankan agar guru-guru lebih dominan menggunakan media dalam pembelajaran 55.00 Standar SKL -disarankan agar guru-guru kurang melatih siswa berfikir kritis, menggunakan model atau metode kreatif dan inovatif. pembelajaran yang aktif, inovatif Standar proses Penerapan pembelajaran Kepala Sekolah atas persetujuan komite berbasis TIK belum tersentuh sekolah membuat perencanaan 66.67 semua guru karena kurangnya pembelian Lap top dan LCD dengan laptop dan LCD. dana orang tua siswa Standar pendidik -Guru dominasi GTT -Pengangkatan guru tetap Yayasan 62.5 & Tendik Standar sarpras - Jamban kurang -Kepala sekolah membuat perencanaan yang disetujui komite sekolah untuk 77.5 pemenuhan pembuatan ruang kelas dan - Kekurangan ruang kelas Jamban Standar - Belum memiliki tenaga -Kepala sekolah menyiapkan computer 89.58 pengelolaan khusus untuk pelayanan SIM dan tenaga untuk mengurusi SIM Standar 96.88 pembiayaan Standar penilaian 95.00
Standar Isi
68.57
Dukungan Eksternal
86.08
Sekolah agar melakukan kerja sama dengan PT dlm upaya pembimbingan proses pembelajaran
-
3). Tabel 23:CAPAIAN SNP SMAN 3 WOJA Nama Kepala Sekolah : M.Umar,S.Pd,M.MPd SMA 3 WOJA Komponen
Nilai
Standar Isi
62.86
Standar SKL
55.00
Standar proses
Standar pendidik & Tendik
58.33
62.5
Standar sarpras 25
Permasalahan Kegiatan BK dan ekstra kurikuler belum optimal. - Sekolah belum memiliki dokumen analisis konteks Menggunakan media pembelajaran lingkungan.
Alternatif pemecahan masalah
Kepala Sekolah mengoptimalkan keg guru BK Kepala Sekolah agar melaksanakan workshop tentang analisis konteks - disarankan agar guru-guru lebih dominan menggunakan media dalam pembelajaran kurang melatih siswa berfikir kritis, -disarankan agar guru-guru kreatif dan inovatif. menggunakan model atau metode pembelajaran yang aktif, inovatif Kepala Sekolah belum optimal Kepala Sekolah atas persetujuan komite melaks Supervisi Pembelajaran sekolah membuat perencanaan (perencanaan, pelaksanaan, dan pembelian Lap top dan LCD dengan penilaian). dana orang tua siswa Kepala Sekolah belum menindak Agar menindakjlanjutio hasil supervisi lanjuti hasil supervisi. -Guru dominasi GTT -Pengangkatan guru tetap Yayasan tdk Ada tenaga laboran, pustakawan dan penjaga sekolah yang cukup. Tidak Tenaga Laboran, Kepala sekolah mengusahakan guru atau Pustakawan dan Tenaga tenaga lab,perpustaaan serta tenaga Administrasi 75 % sesuai administrasi lainnya keahlian pendidikan. Belum memiliki guru BK yang Kepala sekolah mengusakan ada guru cukup memadai. BK yang memadai Tdk Sarana / prasarana belajar Kepala sekolah memprogramkan secara yang cukup. bertahap sarana/prasana beaja yang memadai Tidak Ada ruang lab (IPA akan membangun USB Biologi, IPA Fisika, Ruang Perpustakaan dan Ruang Keterampilan. Tidak Terdapat ruang BK, OSIS, kepala sekolah menguasahakan PMR / UKS. pengembangan pengadaan Ruang BK, OSIS, PMR dan UKS TidakTerdapat ruang guru. USB Tidak Terdapat Musholla. pengebangan USB tidak Terdapat fasilitas olah raga akan membangun USB (alat dan lapangan).
58
3.
Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru Melihat data Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dalam PTK di atas, dapat disimpulkan bahwa guru banyak yang belum pernah melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tetapi guru–guru sebagian besar kurang berani menyatakan tidak tahu atau tidak memahami tentang penelitian tindakan kelas. Alasan sementara yang diperoleh berdasarkan wawancara masih banyak tugas lain yang harus dikerjakan. Pembahasan terhadap permasalahan penelitian tindakan kelas dan profil kelompok guru SMP/SMA/SMK Negeri maupun Swasta di Kabupaten Tuban sebagai berikut. Tabel 24 Berikut adalah profil guru sesudah mengikuti pembinaan tentang penelitian tindakan kelas.
59
No. 1
2
Instrumen
Jawaban Responden
Memahami penelitian tindakan kelas
Memiliki minat untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas
a. Sangat memahami
39,34%
b. Memahami sebagian
57,77%
c. Belum memahami
1,75
d. Tidak memahami
1,17
a. Sangat berminat
67,24
b. Sedikit berminat
31,07
c. Belum berminat
1,70
d. Tidak berminat 3
4
Mengetahui pentingnya penelitian tindakan kelas
Mengetahui prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas
Rata-rata
-
a. Tahu
70.84%
b. Tahu sebagian
29,16%
c. Belum tahu
-
d. Tidak tahu
-
a. Tahu
38,78%
b. Tahu sebagian
56,00%
c. Belum tahu
4,05%
d. Tidak tahu
1,17%
Keterangan: 85,01 % - 100 %
= Sangat Baik
70,01 % - 85,00% = Baik 56,01 % - 70,00 % = Cukup ≤ 56
= Kurang
Pada tabel 16 merupakan gambaran kondisi yang sebenarnya karena belum mendapat pembinaan, sebagai bukti bahwa guru-guru yang menyatakan belum pernah melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) cukup banyak mencapai 81,37%. Kemudian setelah menerima pembinnaan pada minat guru terhadap penelitian tindakan kelas (PTK) seperti yang terlihat pada tabel 24 menunjukkan yang “sangat berminat” 67,24 % dan 31,07 %, “sedikit berminat” dan yang “belum berminat” pun masih ada 1,70 %. Hal ini membuktikan bahwa guru-guru ada keinginan untuk melaksanakan PTK, namun masih ada beberapa kendala seperti hasil wawancara bahwa guru-guru belum pernah mengikuti pelatihan
60
khusus tentang PTK dan banyak pekerjaan lain yang harus dikerjakan, tetapi saya berkeyakinan apabila dimotivasi dan didorong terus dengan berbagai pendekatan dan diberi peluang apalagi reward oleh kepala sekolah, lambat laun guru-guru akan termotivasi untuk melaksanakan dan akan membuahkan PTK. Evaluasi diri setelah pembinaan tentang PTK guru-guru yang sangat memahami PTK mencapai 39,34 % dan yang memahami sebagian 57,77 % , yang tahu akan manfaat PTK 70,84% dan yang tahu sebagian 29,16% berarti tidak ada yang tidak tahu akan manfaat PTK. Tetapi tentang prinsip-peinsip PTK masih ada yang belum tahu seperti terlihat pada tabel 24. Dari hasil pembinaan PTK tersebut, ketercapaian rata-rata untuk minan dan evaluasi diri yang “sangat memahami PTK” 39,34 % tergolong masih sangat kurang, yang “memahami sebagian” 57,77% tergolong cukup, tetapi bila digabung hanya memahami saja tergolong “sangat baik” 97,11%. Fokus utama sebetulnya berkenaan dengan minat guru untuk melaksanakan PTK, melihat ratarata dari 3 kali pembinaan menunjukkan “sangat berminat” 67,24 berarti baru tergolong cukup, dan yang “sedikit berminat” 31,07% , jadi bila dilihat dari sisi minatnya tergolong “sangat baik” menunjukkan 98,31%. Yang tahu tentang manfaat PTK 70,84% berarti tergolong “Baik”, tetapi bila digabungkan dengan tahu sebagian 29,16 berarti tergolong ‘sangat baik” dan yang “tahu” prinsipprinsip PTK 38,78 % yang “tahu sebagian” 56,00 % berarti tergolong “sangat baik” 94,78 %. Bila dihitung rata-rata keseluruhan tabel 3 sesuai dengan yang diharapkan mencapai 54,05 % tergolong “Kurang” berarti masih sangat perlu pembinaan.
61
Secara keseluruhan bisa dilihat pada tabel 24, dari hasil pembinaan terbukti bahwa minat guru untuk melaksanakan PTK ada peningkatan. Peningkatan minat seperti yang tertuang pada tabel 24 di atas, memungkinkan pembinaan masih perlu terus dilaksanakan dan penelitian pun perlu ditindaklanjuti, jangan sampai ada anggapan karena sudah 3 kali diberi bimbingan oleh pengawas, maka jawaban yang diberikan kurang cocok tujuan pembinaan. Melalui pembinaan hanya merupakan salah satu cara agar guru memiliki keinginan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam menulis berbagai kejadian selama pembelajaran dan dituangkan menjadi sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Yang pasti, apabila ada kemauan pasti ada hasil walaupun tidak banyak.
Pada
tabel berikut menggambarkan kemampuan guru sebagai modal dasar untuk melaksanakan PTK dengan perhitungan dari siklus ke siklus dan dari jawaban yang diharapkan/benar di gabung dan dihitung rata-ratanya.
62
BAB V
63
PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kepengawasan (supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens dan berkesinambungan
melalui
pendekatan
dan
metode
yang sesuai
dapat
meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun manajerial. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu menjangkau semua guru di wilayah binaan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan terus-menerus agar kemampuan profesional guru semakin meningkat, terutama di sekolah-sekolah swasta kecil. Peningkatan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengelola sekolah sudah semakin baik, meski masih ada sekolah yang sangat sulit untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala aspek/komponen. Di sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.
B. Rekomendasi Berdasarkan pada hasil dan kesimpulan di atas penulis menyampaikan rekomendasi kepada kepala dinas dan para pengambil kebijakan di bidang pendidikan,: Bagi Pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten :
64
1. Untuk Peningkatan kinerja guru : a. Untuk meningkatkan kinerja guru , pemangku kepentingan tingkat Kabupaten perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana .Seperti yang segera dipenuhi RKB,Ruang multi media ,Lap Top , LCD . b. Sosialisasi Permendiknas no.41 th.2007 tentang standar proses terus dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana . c. Adanya pelatihan pemanfaatan computer mikro sebagai alat bantu / media pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point ,Ms word dan Exel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM. 2. Untuk Pemenuhan 8 (delapan standar nasional pendidikan ) a. Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun
ke
sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah .Hal ini sangat penting karena banyak sekolah yang semestinya wajib mendapat bantuan ternyata bantuan itu diberikan ke sekolah yang mestinya tidak perlu . b. agar peran pengawas lebih dioptimalkan, karena
pengawaslah ujung tombak
dalam melakukan pembinaan di sekolah-sekolah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, baik di bidang akademik maupun manajerial.
Bagi Kepala sekolah 1. Meningkatkan intensitas pemeriksaan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru
65
2. Meningkatkan intensitas supervise akademik /kunjungan kelas untuk mengetahui penampilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP.
Korwas SMP/SMA/SMK
Tuban,
Juli 2011
Pengawas sekolah,
H.Muchtar Ali,S.Pd
Drs.Suaidin
NIP.195410091979031008
NIP 196301081987031013
Mengetahui Kepala Dinas Dikpora Kab.Tuban
H.Ictiar, SH NIP. 196612311988031325
66
Sasaran pengawasan sekolah yang menjadi daerah binaan , yaitu : NO
NAMA SEKOLAH
KECAMATAN
1
Tuban
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Woja
12
67
13 14 15 16 17 18 19 20
Manggelewa
Kempo
68
Kilo
Pekat
Pajo
Hu.u
69