Ptek06-92

  • Uploaded by: Anwar Bento
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ptek06-92 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,214
  • Pages: 6
Tenm Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

BUDIDAYA SAYURAN DENGAN VERTIKULTUR P U.I O RASAPTO .W Balai Pengkajicin Teknologi Pertanian Jawa Tengah

RINGKASAN Cara bercocok tanam secara vertikultur ini pada prinsipnya sama dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah . Perbedaannya hanya terletak pada lahan atau media yang digunakan untuk penanaman . Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman,sebaliknya dengan sistem vertikal bisa didapatkan menjadi 20 batang tanaman . Dengan teknologi vertikultur kita bisa punya lahan bercocok tanam di sekitar rumah . Vertikultur bisa melipat gandakan hasil pertanian hingga sepuluh kali lipat bahkan lebih . Apabila sebagian kota-kota besar di Indonesia menerapkan sistem bercocok tanam sayur, obat, dan buah melalui vertikultur maka program penghijauan dengan tanaman produktif bisa dipetik hasilnya, dinikmati keindahannya dan juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara bertahap . Untuk membuat 1 rak vertikultur beserta media tanam clan jenis tanaman sayuran dibutuhkan dana sekitar Rp,150 .000,- terdiri dari I buah bambu petung ukuran 8 inci, 2 buah bambu biasa ukuran lebih kecil untuk tiangnya, 10 ikat tali ijuk, I o ns paku reng, /z 1 ons paku ternit, I zak kompos, '/2 zak arang sekam, serta satu paketjenis sayuran daun yang akan kita tanam . Pada umur 50 hari sudah bisa memetik hasil panenan sayuran daun tersebut, selang 1-7 hari berikutnya panen yang kedua hingga dalam satu musim tanam akan memperoleh hasil yang berlipat . Oleh karena bercocok tanam secara vertikultur masih terbatas pada hobi/selingan maka hasilnyapun lebih banyak diarahkan untuk konsumsi keluarga saja . Sebetulnya kegiatan usaha ini apabila dikelola secara serius dan maksimal bukan tidak mungkin akan memberikan penghasilan yang lumayan bagi pelakunya . Kata kunci : Budidaya . tanaman, vertikultur PENDAHULUAN Suasana hijau di halaman rumah sudah menjadi kebutuhan masyarakat kota besar maupun kecil . Pemanfatan halaman rumah untuk bertanam sayuran mulai menjadi trend. Sebagai penyaluran hobi, kegiatan ini amatlah mengasikkan . Merupakan kebanggaan yang besar bagi pelakunya saat memanen sayuran dan mengkonsumsi hasil tanaman yang dihesarkan dan dirawatnva sendiri . Hobi berkebun kini makin digemari . Banyak dilakukan di pekarangan rumah, sekolah, atau tempat-tempat halaman terbuka lainnya . Di Jakarta, dan kota-kota lain . kegemaran ini telah merambah sudutsudut perurnahan serta bantaran sungai . Memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian kota (urhan aigriculture) . Namun, dapatkah kegiatan herkehun diwujudkan didalam rumah? Dengan sisa lahan yang sempit lagi terbatas .tanpa harus banyak pula mengeluarkan waktu biaya, atau tenaga . Bisa sa_ja, vertikultur adalah jawabannya . Lahan sempit yang banyak terdapat di perkotaan dapat dimanfaatkan dengan bertanam secara vertikal atau vertikultur . Lahan sempit yang tidak termanfaatkan bisa

424

memberikan keuntungan ekonomi . Kelebihan lainnya cara bertanam ini memungkinkan kita memperoleh sayuran yang bersih dan bermutu yang dapat diyakini seratus persen . Dengan melakukan penanaman dan pemeliharaan sendiri biasanya kitapun mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan pestisida . Sayuran yang diperolehpun akan sedikit atau bahkan bebas residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan . Untuk tanaman sayuran pada umumnya penanaman di pekarangan hanya dimasudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman yang tersisa, dan banyak berkembang di pedesaan . Namun, saat ini budidaya bertanam sayur di pekarangan ternyata juga digandrungi kalangan ibu rumah tangga di daerah perkotaan melalui teknologi vertikultur . Melalui sedikit kreativitas, sebuah kebun kecil dapat dipindahkan ke dalarn rumah, dan menghasilkan karya seni yang indah . Selain itu, juga untuk mengisi waktu kosong bagi ibu-ibu rumah tangga maupun para pensiunan dan juga kaum remaja. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang

Pusai Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Tenni Teknis Nasional Tenaga Fnngsional Pertanian 2006

mempunyai lahan sempit, namun ingin menanarn tanaman sebanyakbanyaknya . Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam tanaman hias .

mempengaruhi pertumbuhan tanaman kecuali jamur yang tidak membutuhkan sinar matahari, hanya sirkulasi udara.

BUDIDAYA TANAMAN SECARA VERTIKULTUR

Jenis sayuran buah biasanya dikonsumsi bagian buahnya . Yang bisa ditanam dalam pot di antaranya cabal besar, cabal rawit, terung, mentimun, pare, tomat, kacang panjang, boncis, kapri, kecipir dan paprika. Pertumbuhan dan produksi paprika, kapri, dan tomat akan lebih bagus bila ditanam di daerah dataran tinggi . Namun jenis tomat tertentu seperti mutiara, intan, berlian, dan tomat sayur dapat diusahakan di dataran rendah dengan hasil yang balk .

Kelebihan dan Keuntungan Budidaya Vertikultur Budidaya secara vertikultur ada kelebihan dan kekurangan . Keuntungan budidaya secara vertikultur adalah sebagai berikut : I . Kualitas produksi Iebih balk dan lebih bersih ; 2 . Kuantitas produksi lebih tinggi dan kontinuitas produksi dapat dijaga ; 3 . mempercantik halaman dan benfungsi sebagai paru-paru kota ; 4 . menunjang pendapatan keluarga ; 3 . Menjadi lahan bisnis, balk Iangsung maupun tidak langsung ; 4 . Dapat digunakan sebagai sumber tanaman obat bagi keluarga (toga) ; 5 . Menambah dan memperbaiki gizi kcluarga ; 6 . Efisiensi lahan, pupuk, air, benih, dan tenaga kerja; 7 . Menghilangkan stress atau mengurangi beban pikiran . Kekurangan sistem vertikultur adalah sebagai berikut : 1. 2.

3. 4.

rawan terhadap serangan Jam ur; investasi awal yang dibutuhkan cukup tinggi, terutama untuk membuat bangunan apabila menggunakan atap plastik, harus dilak penyiraman tiap hari ; perlu tangga atau alat khusus yang dapat dinaiki pemeliharaan dan pemanenan di lantai atas .

Pemilihan Jenis Tanaman Sebelum bercocok tanam sebaiknya mengenal terlebih dulu sifat-sifat tanaman yang akan kita budidayakan . Beberapa tanaman sayuran kadang kala hanya cocok untuk daerah dataran rendah dan sebagian lagi hanya cocok untuk daerah dataran tinggi . Selain itu, sinar matahari sangat

Pusat Penelitian dan Pengernbangan Peternakan

1 . Sayuran Buah

2 . Sayuran Daun Jenis tanaman termasuk sayuran daun yang dapat dipotkan lebih beragam, antara lain : bayam, kangkung, caisin, selada, selederi, bawang daun, baby capri, kobis, talas daun, kemangi, pakcoi dan kailan . Selada merupakan sayuran dataran tinggi . Namun jenis selada betawi yang berdaun tipis dan rasanya renyah dapat diusahakan di dataran rendah . Beberapa sayuran yang balk diusahakan di dataran rendah adalah : pakcoi, kailan, kobis, dan baby capri . 3 . Sayuran Bunga Hanya beberapa jenis sayuran bunga saja yang bisa ditanam dalam pot, yaitu bunga kol dan brokoli . Itupun harus memperhatikan kondisi iklim setempat, karena kedua tanaman ini umumnya banyak ditanam di dataran tinggi .

4 . Sayuran Umbi Memang jarang sayuran umbi yang dipotkan . Syarat pot harus tinggi agar pertumbuhan umbinya maksimal . Jenis sayuran umbi yang dipotkan antara lain : wortel, kentang, lobak, bawang merah, bawang putih, radish, dan bawang bombay . Semua jenis sayuran umbi umumnya di dataran tinggi hanya bawang merah dan beberapa jenis bawang putih (Lumbu Putih, Jati Barang) yang cocok diusahakan di dataran rendah .

425



Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

5 . Tanaman Empon-Empon

6.

umumnya Jenis empon-empon banyak sisukai ibu-ibu rumah tangga . Alasannya, jika memerlukan bumbu tidak perlu ke warung atau pasar, tinggal ambil sedikit dari tanaman koleksi . Jenis tanaman bumbu dan empon-empon yang dapat dipotkan adalah : kunyit, kencur, lenkuas, serai, dan temu kunci . Tanaman ini baik diusahakan di dataran rendah maupun tinggi . Pemilihan jenis pot Beberapa

pilihan

sistern

bertanam

verticulture dalam pot diantaranya adalah

dengan pot tunggal, pot horisontal bertingkat ataupun pot vertikal . Jenis maupun bahan bisa berupa kaleng bekas, pot tanah, semen, plastik, ember, polybag, pipa paralon, hambu petung dan sebagainya . Untuk kesempatan kali ini, secara khusus akan dijelaskan pot tanaman -dari hambu dengan posisi horisontal bertingkat . Wadah ini bisa diletakkan di mana saja asal kena sinar matahari . Bisa untuk menanam sayur, tanaman hias ataupun anggrek . Wadah ini sangat cocok untuk lahan yang sangat terbatas dan apabila pandai mengaturnya bisa menjadi satu karya seni yang indah . Untuk pembuatannya diperlukan beherapa bahan dan alat .

Silangkan 2 potongan bambu kemudian paku dan balut dengan tali injuk , dan potongan bambu yang lainnya , 7 . Untuk tiang penyangga tengah pakulah potongan bambu yang ukuran 60 cm 8 . Sedang untuk penyangga bawah pakulah potongan bambu ukuran 90 cm pada bambu yang sebagai tiang, 9 . IO .Kemudian balutlah dengan tali injuk dan paku dengan paku ternit sebagai penguat, 10 . Setelah itu mulailah kita merangkai bambu yang ukuran 2 meteran dengan cara menumpangkan lonjoran bambu pada tiang kiri dan kanan lalu paku dan balut dengan tali injuk sehingga jadilah rak verti model horizontal bertingkat . Media Tanam

Alat :

Media tanam yang dapat digunakan untuk bercocok tanam sayur dalam pot verti sangat beragam . Namun pertumbuhan tanaman lebih baik bila yang digunakan sebagai media adalah tanah gambut . Campuran antara abu sekam + pupuk kandang, abu sampah + pupuk kandang, pasir + pupuk kandang, gambut + pupuk kandang, tanah + sekam + pupuk kandang juga bisa digunakan . Dari pengalaman yang sudah kami lakukan adalah menggunakan kompos + tanah + arang sekam dengan perbandingan 1 :1 :1 . Aduklah campuran tersebut secara merata. Sebaiknya media tanam juga ditambah dengan pupuk TSP dan KCL masingmasing 10 gram per tanaman, bisa juga menggunakan pupuk mejemuk yaitu NPK Ponska . Persemaian dan penanaman

Golok, palu, gergaji dan boor listrik

A . Persemaian

Cara Pembuatannya :

Sebelum penanaman biasanya dilakukan persemaian terlebih dahulu . Beberapa jenis tanaman tersebut adalah tomat, cabal, terong, mentimun, bunga kol, brokoli, selada, caisim, kailan dan lainlainnya . Setelah benih tumbuh akan diperoleh bibit . Bibit inilah yang nantinya ditanam di dalam pot verti . Siapkan media untuk penyemaian benih yang biasanya terdiri dari campuran tanah kebun yang telah diayak dengan pupuk kandang atau pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 2 . Kedalam

Bahan : I. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4. 5.

426

Bambu petung ukuran diameter 8 inci I batang Bambu biasa ukuran sedang 2 batang Tali injuk 10 ikat Paku reng I ons dan paku ternit '/2 ons

Bambu petung dipotong pakai gergaji menjadi 5 bagian (2 meteran) Bambu potongan tersebut lalu dicoak selebar 7-10 cm di setiap ruasnya Buatlah lubang pada bagian bawah pakai boor supaya air tidak menggenang Ambil bambu biasa potong menjadi 4 bagian (sebagai tiang) Buatlah juga potongan hambu panjang 60 cm dan 90 cm masing-masing 2 buah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan



Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

campuran media semai dapat ditambahkan sejumput furadan serta pupuk NPK yang dihaluskan dan aduk merata . Cara melakukan penyemaian sebagai berikut . Masukkan media semai ke dalam wadah bak plastik datar, sementara itu benih yang akan disemai direndam dahulu dalam air hangat selama kurang lebih satu jam maksudnya untuk mempercepat proses kecambah, bisa juga setelah itu benih direndam sebentar dalam zat pengatur tumbuh . Setelah itu benih diangkat dan dibungkus kain lembab yang dihamparkan . Kurang lebih 1-5 hari biasanya benih sudah mulai berkecambah dan siap dipindahkan kedalam bak pesemaian . Cara lain benih kedalam bak langsung dibariskan persemaian dan tutupi dengan hamparan media tipis saja . Perawatan yang dilakukan selama dalam persemaian cukup penyiraman saja dengan menggunakan hand sprayer yang semprotannya halus . Setelah 3 minggu benih telah tumbuh menjadi bibit dan siap dipindahkan ke dalam pot verti . B. Penanaman Pada pot yang telah dipersiapkan dalam hal ini pot dari bambu seperti tersebut diatas yaitu pot horizontal bertingkat isikan media yang telah siap kedalam coakan bambu sebanyak 2/3 bagian atau pada batas lubang coakan yang telah dibuat . Setelah pot diisi media sebaiknya disiram terlebih dahulu sehingga didapatkan keadaan yang basah/lembab . Tanamkan bibit yang telah siap tanam yaitu aaisin, selada, kalian, bawangbawangan dan lain sebagainya. Karena pot bertingkat aturlah menggunakan penanaman misalnya rak terbawah dengan satu jenis tanaman, kemudian rak atasnya lagi dengan jenis tanaman yang berbeda sehingga akan didapatkan susunan yang serasi dan punya nilai seni . Sedangkan untuk jenis tanaman kangkung, bayam, baby capri lebih baik ditanam langsung dari benih . C. Perawatan Perawatan mulai dilakukan sejak tanaman dipindahkan kedalam pot . Kegiatan penyiraman, terdiri dari perawatan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

pemupukan dan pencegahan hama/penyakit yang dilakukan secara rutin dan teliti . Penyiraman pada tanaman sebaiknya dengan memperhatikan ukuran tanaman dan daya cengkeram akar terhadap medianya . Tanaman yang berukuran kecil dan akarnya halus lakukan penyiraman dengan semprotan halus . Adapun tanaman berukuran besar dan relative kuat bisa dengan gayung secara hati-hati . Penyiraman dilakukan pagi dan sore, untuk diperhatikan penyiraman jangan terlalu jenuh air, karena untuk jenis tanaman tertentu tidak menghendaki dan tanaman akan bisa busuk dan mati . Hama dan penyakit pada sayuran dalam pot relatif sedikit. Jadi tindakan pencegahan perlu dilakukan seperti menjaga kelembaban jangan terlalu tinggi, karena akan memyebabkan timbulnya jamur dan tanaman menjadi tidak sehat hingga menimbulkan kematian . Jika ditemukan ulat atau hama yang menyerang tanaman sebaiknya diambil dan dimusnahkan secara manual . Penggunaan pestisida sebaiknya ditiadakan karena sayuran yang akan meninggalkan residu pestisida berbahaya jika dikonsumsi . Namun demikian untuk sekala serangan besar penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan prinsip PHT . Pemupukan untuk tanaman sayuran daun tentu saja berbeda dengan pemupukan tanaman sayuran buah . Pada sayuran daun pemupukkan lebih dititikberatkan pada pertumbuhan vegetatif, sedang pada sayuran buah selain pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif juga harus produksi buahnya diperhatikan agar maksimal . Pemupukan tidak bisa dilepaskan dari kegiatan ini, untuk itu lakukanlah pemupukan secara rutin 2-7 hari sekali . Pada sayuran daun karena titik beratnya pertumbuhan vegetatif maka pupuk yang diberikan harus banyak mengandung unsur nitrogen, dosis 20 gr pupuk urea atau ZA dilarutkan dalam 10 liter air siramkan pada masing-masing pot secukupnya saja sampai media basah atau bisa saja menggunakan pupuk cair yang sudah umum dipasarkan di toko-toko pertanian .

427

Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertantan 2006

Apahila suatu kali tanaman kita terserang hama, sebaiknya menggunakan bahan alami yang bisa kita buat sendiri . Berikut ini cara pembuatan pemberantas hama alami yang bisa dibuat sendiri dan lebih aman dipakai serta tak ada efek sampingnya bagi tanaman . Resep I Bahan yang diperlukan : Tembakau '/z kg, 2 liter air, 4 butir kapur barus (digerus) . Cara pembuatannya : Tembakau direndam air 2 liter selama dua hari, campurkan gerusan kapur barus dan setiap 2 sendok makan rendaman tembakau dan kapur barus dicampur dengan air cucian I liter . Semprotkan pada tanaman yang sedang kena hama penyakit . Resep II Bahan yang diperlukan : Tembakau I ons, jahe I ons, bawang putih I ons dan air 5 ltr . Cara pernbuatannya : Jahe dan bawang putih dihaluskan, campur dengan ternbakau dan masukkan air, tutup rapat dan simpan selama 2 hari 2 malam langsung digunakan . Resep pengendali harna ini bisa digunakan untuk 10 .000 m` lahan . Sehaiknya digunakan pada sore hari sekitar pukul 16 . 00 atau 17 . °° WIB . Kalau masih ada sisa bisa disimpan kurang lehih I minggu . Pemakaian bisa diulangi kalau hama penyakitnya masih belum hilang tuntas . Pengendali hama ini Iebih efektif bila digunakan untuk tiga kali pemakaian, atau kalau misalnya masih tersisa banyak bisa disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari . Panen . Pernanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar (sawi, hayam, seledri, kemangi, salada, kangkung dan sebagainya) . Apahila kita punya tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri akan Iebih menghemat apabila kita potong daunnya . Dengan cara tersebut tanaman sayuran hisa bertahan chili lama dan kita bisa panen berulang-ulang . Selain tanaman sayuran dan obat-obatan, tanaman buahbuahan juga bisa ditanam secara verlikultur

428

dengan wadah pot atau drum bekas dan rnenggunakan tangga berjenjang. PELUANG BISNIS Mungkinkah ketrampilan bercocok tanam ini menjadi salah satu peluang bisnis? Jawabannya mungkin sekali, baik secara langsung maupun tidak langsung . Secara tidak langsung kita menghemat belanja harian . Secara langsung sebenamya mulai dari pembuatan wadah, benih yang sudah disemai, pembuatan pupuk, tanaman yang sudah jadi maupun pengolahan pasca panen bisa dibisniskan . ANALISA USAHA BERTANAM SAYURAN DENGAN VERTICULTURE Untuk memberikan gambaran mengenai keuntungan hercocok tanam sayuran dalam pot verticulture, berikut ini dapat disimak analisis usahanya . A . Biaya pembuatan pot. 1 . Pot horizontal bertingkat dari buah) I. Bambu petung I Ionjor 2 . Tali injuk 10 ikat 3 . Paku reng dan paku ternit 4 . Bambu biasa 2 lonjor 5 . Ongkos merangkai rak bambu

Jumlah 2. 3. 4.

bambu (satu Rp . 30 .000 Rp . 10 .000 Rp . 5 .000 Rp . 10 .000 Rp . 25 .000 Rp . 80 .000

Media Rp . 20 .000, Pupuk dan obat-obatan I paket Rp .20 .000, Bibit sayuran (kailan, sawi, bawang daun, selada, seledri) I paket Rp .30 .000,

B. Pendapatan 1 . Bawang daun populasi 25 tanaman per baris, per rak ada I baris = 25 tanaman I tanaman beratnya 3 ons = 25 x 3 ons = 7,5 kg . Harga 1 kg bawang daun Rp . 2 .500,-

Pusat Penelittan dan Pengembangan Peternakan

Tenet Teknis Nastonal Tenaga Fungsional Pertanian 2006

Pendapatan = Rp .2 .500 x 7,5 = Rp . 16 .250,- per 2 bulan Pendapatan Itahun = 4 X Rp . 16 .250,- _ Rp .65 .000,2 . Kailan populasi 25 tan, I tanaman beratnya 0,5 kg = 25 x 0,5 = 12,5 kg Harga 1 kg Rp . 5000 = Rp . 5000 x 12,5 = Rp . 62 .500,- per 2 bulan Pendapatan I tahun = 4 X Rp . 62 .250 = Rp . 249 .000, 3 . Sawi populasi 25 tanaman berat per tanaman 4 ons = 25 x 4 ons = 10 kg Harga 1 kg sawi Rp . 1 .500,- = Rp . 1 .500 x 10 kg = Rp .15 .000,Pendapatan I tahun = 4 X Rp . 15 .000 = Rp . 60 .000,4 . Selada populasi 25 tanaman, berat per tanaman 0,5 kg = 25 x 0,5 = 12,5 kg Harga I kg selada Rp . 5000,- = Rp . 5000 x 12,5 = Rp. 62 .500,Pendapatan I tahun = 4 X Rp . 62 .500 = Rp . 250 .000,5 . Seledri populasi 25 tanaman, berat per tanaman 0,4 kg = 25 x 0,4 kg = 10 kg Harga seledri 1 kg = Rp .2000,- = 10 kg x Rp .2000 = Rp .20 .000,Pendapatan I tahun = 4 X Rp . 20 .000,= Rp . 80 .000,Hasil penjualan sayuran I rak verti (jumlah 1 sd 5 ) = Rp .689 .000,Biaya produksi 4 X tanam (Rp .70 .000,X 4 ) Rp . 280 .000,Biaya Pembuatan I set rak Rp . 80 .000,Pendapatan bersih dalam 4 X tanam = Rp .360 .000,Rp . Rp . 689 .000,329 .000,KESIMPULAN lahan

Meski di perkotaan sangat langka untuk pertanian, namun dengan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

teknologi vertikultur kita bisa punya sawah di rumah . Vetikultur bisa memenuhi kebutuhan akan sayur-mayur sehari-hari dan juga bisa meghemat belanja, disamping juga akan membuat suasana halaman rumah menjadi sejuk serta memberi kesan asri . Apabila sebagian kota-kota besar di Indonesia bersedia bercocok tanam sayur, obat dan buah dalam media vertikultur maka program penghijauan dengan tanaman produktif bisa dinikmati keindahannya dan juga kesehatan masyarakat akan semakin meningkat . UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih diucapkan kepada sdr . Slamet dan Yuni K . (Teknisi Pemula BPTP Jateng), yang telah membantu terlaksananya kegiatan aplikasi teknologi budidaya sayuran dengan vertikultur dalam rangka Soropadan "Agro Ekspo II Juli 2005" . DAFTAR BACAAN Redaksi Trubus .Bertanam Sayur di Lahan Pot . Penebar Swadaya, 2005 . 31 hal . Redaksi Trubus. Bertanam Sayuran di Lahan Sempit . Penebar Swadaya, 2005 . 39 hal . Budidaya Sayuran Model Vertikultur di Lahan Perumahan Kota (StudiKasus di Kota Batu) . Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur . 2003

HER]

SuTANTO .

Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah . 2005 . Vertikultur . Leaflet . Beberapa contoh bercocok tanam secara vertikultur.

429

More Documents from "Anwar Bento"