Psb Nj.docx

  • Uploaded by: Nurul N J M
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Psb Nj.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,965
  • Pages: 38
LAPORAN BUKU TEORI KEPRIBADIAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya Dosen Pengampu: Dr. H. Mupid, M.Ag.

Penyusun: Nurul Naasyithotul Jannah

1600080

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb. Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan buku ini terselesaikan dengan baik. Maksud dan tujuan penyusunan laporan buku ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya. Saya menyadari bahwa dalam penyusunannya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Mupid, M.Ag. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya dan pihak-pihak terkait yang telah membantu kami dalam menyusun laporan buku ini. Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas laporan buku ini. Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita.

Bandung, 31 Mei 2018

1

IDENTITAS BUKU

Judul Buku

: Teori Kepribadian

Nama Pengarang

: Prof. Dr. Syamsu Yusuf L. N, M.Pd. Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd.

Nama Penerbit

: PT Remaja Rosdakarya

Tahun Terbit

: 2013

Cetakan

: Kelima

Kota Terbit

: Bandung

Tebal Buku

: i-ix dan 250 + cover

ISBN

: 979-692-797-7

Cover Buku

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i IDENTITAS BUKU ............................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 Garis Besar Isi Buku ............................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................11 2.1

Konten Setiap Bab .................................................................................. 11

2.2

Keunggulan Pemikiran Penulis yang Tertuang dalam Buku .................. 25

2.3

Kekurangan Pemikiran Penulis yang Tertuang dalam Buku .................. 27

BAB III PENUTUP ...............................................................................................29 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 29 3.2 Manfaat Pembacaan Buku Ini ..................................................................... 29 3.3 Kaitan Buku dengan Pembelajaran Pendidikan Sosial Budaya .................. 31 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 33 LAMPIRAN ...................................................................................................... 34

3

BAB I PENDAHULUAN Garis Besar Isi Buku

Bab 1: Konsep Teori Kepribadian 1. Pengertian Teori Kepribadian 2. Pola Kepribadian 3. Perubahan Kepribadian 4. Karakteristik Kepribadian 5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keragaman Teori Kepribadian Kepribadian yang notabene-nya memiliki objek kajian berupa human behavior, perilaku manusia, yang pembahasannya terkait dengan pertanyaan apa, mengapa, serta bagaimana perilaku tersebut bisa terjadi. Maka pada bab pembuka ini pemaparan dipusatkan mengenai konsep dasar teori kepribadian dan sebagainya seperti yang telah ditulis pada subbab diatas.

Bab 2: Faktor yang Memengaruhi Kepribadian 1. Faktor Genetika 2. Faktor Lingkungan Sebagian besar beranggapan bahwa kepribadian seseorang relatif konstan, meskipun kenyataannya sering dijumpai beberapa kasus yang menujukkan perubahan kepribadian, hanya ada dua faktor yang memengaruhi perubahan kepribadian yaitu ganguan fisik (hereditas) dan atau lingkungan. Beberapa hal berkaitan dengan faktor hereditas yang bisa menjadi pengaruh terbentuknya sebuah kepribadian sedemikian rupa ialah bentuk tubuh/fisik seseorang yang nampak, cairan tubuh atau genetika, dan sifat-sifat turunan dari orang tua. Sementara itu faktor lingkungan meliputi rumah, sekolah, bahkan masyarakat luas.

1

Tentu keluarga sangat tidak luput sebagai penentu utama yang dapat dikatakan sebagai significant people. Mengapa demikian? Karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang terekam dan menjadi pusat identifikasi oleh anak. Anak juga menghabiskan waktu yang tak sebentar di lingkungan keluarga. Keluarga menjadi pemenuh kebutuhan manusiawi dari segala jenis aspek terutama bagi pengembangan kepribadian dan ras. Apabila orang tua memberikan treatment yang baik serta anak bisa mendapatkan dengan baik segala kebutuhan dari sisi fisik-biologis dan sosio-psikologisnya, maka anak tersebut memiliki kecenderungan berkembang sebagai individu sehat. Cara yang paling ampuh untuk mempersiapkan anak menjadi manusia yang produktif dan berguna ketika terjun di satuan masyarakat adalah dengan memberikan limpahan kasih sayang serta pendidikan moral tentang nilai-nilai kehidupan baik berupa agama maupun terkait sosial budaya dan norma yang berlaku. Suasana keluarga juga ternyata turut andil, anak akan mengalami perkembangan yang positif (welladjustment) saat dibesarkan dalam lingkungan bahagia. Berbeda ketika berada dalam suasana broken home yang menyebabkan distorsi atau bahkan maladjustment.

Bab 3: Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud 1. Tokoh dan Teori Dasar Psikoanalisis 2. Struktur Kepribadian 3. Dinamika Kepribadian 4. Perkembangan Kepribadian 5. Implikasi Teori Psikoanalisis terhadap Bimbingan dan Konseling 6. Komentar tentang Psikoanalisis Freud Teori kepribadian terus berkembang seiring dengan pengalaman pribadi serta perspektif pemikiran para ahli yang ditunjang oleh kajian empirik. Masyarakat juga semakin pintar dan mengenal beberapa teori seperti humanistik, biologik, behavioristik, ataupun psikoanalis. Pada

2

bab ini, akan dititikberatkan tentang pembahasan mengenai teori kepribadian yang berasal dari Sigmund Freud yakni psikoanalisis. Secara garis besar ada dua buah asumsi yang dikemukakan Freud sebagai dasar dari teori psikoanalisis itu sendiri, pertama ada yang dikenal dengan asumsi determinisme psikis dimana diyakini segala sesuatu baik yang dipikirkan, dilakukan, ataupun dirasakan oleh seorang individu pastilah memiliki maksud yang alamiah telah ditentukan. Asumsi yang kedua disebut asumsi motivasi tidak sadar, yang memiliki keyakinan berbanding terbalik dengan asumsi pertama yaitu setiap tingkah laku manusia ditentukan oleh sebuah motif bersifat tidak sadar. Struktur kepribadian telah dirancang sedemikian rupa oleh Freud sehingga terdapat tiga komponen didalamnya, diantaranya ada id, ego, serta superego. Patut diketahui bahwa perpaduan dari ketiga komponen tersebut menghasilkan sifat seseorang. Id merupakan proses primer yang bersifat primitif, orientasinya khayalan atau dikenal maya, tak masuk akal karena tidak logis dan rasional. Id juga merupakan sumber psikis dari eros dan dorongandorongan biologis, agresif yang berujung pada pembentukan tingkah laku. Memiliki prinsip pencapaian sesuatu dan kesenangan, serta pereduksi ketegangan. Ego adalah bagian dari kepribadian berperan seolah-olah sebagai pengatur untuk membuat suatu keputusan. Bisa dikatakan juga sebagai jembatan antara keinginan yang menggebu dalam jiwa ingin segera mendapatkan kesenangannya dan lingkungan sebenernya. Bertujuan memertahankan kehidupan individu dan perkembangannya. Ego tidak lepas dari id, karena sebenarnya seluruh energi ego berasal dari id. Super ego merupakan dampak dari pengalaman hidup individu serta penerimaan informasi tentang tingkah laku dimana akan membentuk suatu komponen moral kepribadian yang terkait dengan norma dikalangan masyarakat.

3

Superego berfungsi merintangi dorongan negatif seperti seksual dan agresif yang memang dipandang buruk. Mendorong tujuan realistik menjadi moralistik. Mendorong individu untuk setidaknya mendekati kata perfection.

Bab 4: Teori Kepribadian Psikologi Analitis Carl Gustav Jung 1. Definisi dan Struktur Kepribadian 2. Dinamika Kepribadian 3. Perkembangan Kepribadian 4. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian 5. Implikasi Teori Kepribadian Psikoanalitik Jung terhadap Konseling Pada bab ini, kita tak akan luput dari peranan Carl Gustav Jung yang mengembangkan teori kepribadian psikologi analitis. Dalam perjalanannya selama 60 tahun mengabdikan diri untuk menganalisis proses kepribadian manusia secara luas dan mendalam, Jung sempat memiliki hubungan kerjasama dengan Freud yang diawali dari rasa terkesannya Jung terhadap ide Freud yang tertuang di sebuah buku bertajuk Interpretation of dream. Hubungan mereka tidak berjalan mulus seterusnya, bahkan dingin. Keretakannya disebabkan oleh perbedaan prinsip dan pandangan intelektual keduanya sehingga memicu sebuah perdebatan yang tak bisa dielakkan. Jung menolak keras paham panseksualisme dari Freud. Disini Jung mulai membangun teori psikoanalisisnya sendiri dengan metode koterapi yang dikenal psikologi analitis. Pandangan Jung mengenai kepribadian seseorang adalah prospektif (melihat ke arah garis perkembangan di masa depan) dan retrospektif (memerhatikan masa lampau). Perbedaan pandangan Jung dan Freud paling mendasar adalah bagi Jung hidup ini konstan namun ada yang kreatif, pencapaian kearah kesempurnaan, dan ada rasa ingin terlahir kembali. Sementara Freud mengatakan bahwa kehidupan hanya terdapat pengulangan yang tiada henti sampai akhir hayat.

4

Teori Jung berbeda dari keseluruhan pendekatan lain mengenai kepribadian, karena Jung menekankan kuat pada dasar ras dan filogenetik. Tidak sampai disana, Jung juga melakukan sebuah penyelidikan terhadap sejarah manusia hanya demi mengungkapkan evolusi kepribadian. Diantara sekian banyak objek yang beliau teliti, diantaranya ada mitologi, mimpi, halusinasi dan delusi, agama, adat istiadat, dsbg.

Bab 5: Teori Kepribadian Erik Erikson 1. Ego Kreatif 2. Teori Perkembangan Psikososial 3. Pembahasan Teori Erikson Erik mengalami beberapa hal pait semasa kecilnya dari mulai ayah yang meninggalkan ibunya sebelum dia lahir, orangtua yang menutupi kelahirannya, sampai olokan semasa sekolah karena dia seorang Nodric. Maka dari itu, perkembangan identitas/diri menjadi salah satu perhatian terbesarnya. Mengapa demikian? Karena ia merasakan alur kehidupan dirinya sendiri pada teorinya. Singkat cerita, ia menerbitkan sebuah buku karangannya berjudul Childhood and Society yang berkisahkan tentang penduduk asli Amerika, berdasarkan analisis yang dia dapatkan dari Maxim Gorkiy dan Adolph Hitler, hasil berdiskusi berdasarkan American personality, serta dilandasi teori Freudian sebagai garis besarnya. Kepribadian dan analisis tokoh sejarah yang salah satunya tercatat dalam teori kebenaran Gandhi turut memengaruhi tema buku tersebut. Sebagai bentuk apresiasi yang besar dari berbagai pihak, dia mampu memenangkan Pulitzer Prize dan National Book Award.

Bab 6: Teori Kepribadian Behavioristik 1. Pembiasaan Klasikal Pavlov

5

2. Pengondisian Operan Skinner 3. Teori Belajar Sosial Bandura 4. Komentar 5. Implikasi Teori Kepribadian Behavioristik terhadap Konseling Bagi para pelaku akademisi di bidang pendidikan, pasti sudah tidak asing mendengar kata Behaviouristik. Teori ini terbilang sudah cukup tua, mengingat John B. Watson mengembangkannya dengan membuat sebuah artikel yang cukup berpengaruh pada tahun 1913. Dalam teori ini, studi tingkah laku yang teramati menjadi sebuah keharusan dasar psikologi ilmiah karena behavioristik dibangun dari orientasi teoretis berdasarkan premis tersebut. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Watson, psikologi bukan sebuah kajian mengenai proses mental, akan tetapi fokusnya harus kepada tingkah laku yang tampak. Pemikiran tersebut tercetus karena dia merasa proses mental tidak dapat diteliti secara ilmiah, sebab bersifat pribadi bukan untuk diamati publik. Memang beberapa ahli behavioristik selain Dollar dan Miller kurang memerhatikan struktur kepribadian internal karena sulit di observasi, mereka lebih cenderung mengamati respon. Meski demikian, mereka memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan kepribadian yang dijelaskan semua itu melalui belajar. Proses belajar ini tak lepas dari perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.

Bab 7: Teori Kepribadian Humanistik 1. Teori Person Centered Rogers 2. Teori Kepribadian Abraham Maslow 3. Kritik terhadap Teori Humanistik 4. Implikasi Teori Kepribadian Humanistik terhadap Konseling Pada bab ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang teori humanistik. Teori yang mulai popular berkembang sekitar tahun 1950

6

tersebut memiliki dua nama yang paling berpengaruh yakni Carl R. Rogers dan Abraham Maslow. Para ahli penganut teori humanistik memiliki sebuah paham dimana manusia berpandangan dunia bersifat subjektif lebih penting dari realitas objektif. Jika seseorang memiliki pemikiran bahwa ia bersifat sederhana, cerdas, pandai bergaul, maka keyakinan itu akan lebih memengaruhi anda disbanding realitas aktual tentang ketiga sifat tersebut. Perhatian para penganut teori humanistik terpusat pada isu-isu penting tentang eksistansi manusia, seperti: cinta, kreativitas, kesendirian, dan pengembangan diri. Mereka tidak meyakini bahwa manusia dapat mempelajari sesuatu tentang kondisi manusia melalui penelitian terhadap binatang. Pandangan para ahli teori ini sangat besar bahkan maksimal terhadap hakikat manusia. Keyakinan mereka tertuang dalam tiga poin, bahwa manusia: (1) Memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan diri; (2) Memiliki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan tingkah lakunya (bukan pion yang diatur sepenuhnya oleh lingkungan sekitar); (3) Makhluk rasional dan sadar, tak dipengaruhi oleh kebutuhan irrasional, ketidaksadaran, dan konflik.

Bab 8: Teori Kepribadian Kognitif George A. Kelly 1. Pandangannya tentang Manusia 2. Struktur Kepribadian 3. Proses (Dinamika) Kepribadian 4. Perkembangan Kepribadian 5. Psychopathology 6. Implikasi Teori Kepribadian Kelly terhadap Bimbingan dan Konseling Teori kepribadian ini menekankan pada cara-cara mengkotruksi seperti

memberikan

presespi,

7

menafsirkan,

mengontrol,

dan

meramalkan beberapa peristiwa yang berada disekitar kita. Teori ini dicetuskan oleh George A. Kelly. Awalnya beberapa tenaga pengajar mengeluhkan berbagai permasalahan kepada Kelly terkait hubungan mereka dengan siswanya. Dengan berbekal aduan guru-guru, Kelly mulai memutuskan untuk mencoba paham melalui pengungkapan pandangan tentang peristiwa yang dialami para guru. Beliau memberikan contoh ketika siswa malas maka coba pahami tingkah lakunya, bisa saja sistem pengajaran yang diberikan salah atau ada sebab lain. Masalah akan terpecahkan jika menganalisis dari berbagai pandangan bukan hanya satu. Kelly selalu menegaskan bahwa tiada kebenaran objektif dan kebenaran mutlak absolut, itu semua berarti manakala terjadi sebuah fenomena yang dihubungkan dengan cara individu mengkontruksi kejadian tersebut.

Bab 9: Teori Kepribadian Analisis Faktor Raymond Bernard Cattell 1. Orientasi Teori Kpribadian Cattell 2. Riwayat Hidup Cattell 3. Hakikat Kepribadian 4. Perkembangan Kepribadian 5. Konteks Sosial 6. Implikasi Teori Kepribadian Cattell terhadap Konseling Analisis faktor mungkin masih sedikit asing di telinga masyarakat umum. Bisa diartikan bahwa analisis faktor merupakan sebuah teknik yang telah digunakan secara luas sebagai alat penelitian empiris oleh para peneliti dalam berbagai orientasi teoritis. Teori analisis faktor adalah hasil pengembangan Cattell yang dipakai juga oleh beberapa ahli seperti Eysenk, Guilford, Burt, Thurstone, dan Stephenson. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa pencetus metode analisis faktor ini adalah Spearmen pada tahun 1940. Beliau dikenal sebagai ahli psikologi asal Inggris dengan penelitiannya

8

yang terkenal mengenai kemampuan mental. Dengan menguji dua tes kemampuan yang berhubungan, akan didapatkan dua faktor, yaitu: (1) General faktor, yang berarti unsur penting dari kedua tes (kemampuan verbal, kecerdasan umum, dan tingkat satuan pendidikan) (2) Spesific factor, unsur unik dari masing-masing tes (presepsi ruang, informasi khusus, dan daya ingat) Para ahli berupaya menyusun pengukuran tingkah laku secara luas, mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan pengukuran tersebut, dan menyusun cara paling efisien untuk menaksir faktor tadi. Cattell sendiri melakukan tiga pendekatan untuk mengumpulkan data tentang tingkah laku ataupun saat melakukan pengukuran tentang kepribadian, diantaranya: (1) Life ratting, catatan tingkah lauk individu dalam situasi kehidupan; (2) Self ratting, penilaian diri diperoleh dengan life record; (3) Objective test, obsevasi individu dalam sesuatu yang diciptakan secara khusus agar dapat diramalkan tingkah lakunya dalam kondisi lain.

Bab 10: Teori Kepribadian dalam Perspektif Islam 1. Hakikat Manusia 2. Makna Kepribadian 3. Dinamika Kepribadian 4. Tipe Kepribadian 5. Perkembangan Kepribadian 6. Implikasi Teori Kepribadian Islami terhadap Bimbingan dan Konseling Tidak dapat dipungkiri, teori kepribadian yang beredar di masyarakat maupun akademisi dan berlandaskan kepada hasil pemikiran, kajian ilmiah, atau hasil praktik penemuan khusus sebagian besar dicetuskan oleh para ahli dari negara-negara Barat. Memang

9

menjadi sebuah kebenaran bahwa Barat senantiasa menjadi kiblat ilmu pengetahuan saat ini. Namun, harus kita sadari bahwa budaya Barat memiliki beberapa hal yang bertentangan baik dalam norma sosial maupun norma agama. Tentulah menjadi sesuatu yang berbahaya apabila konsep pemikiran tersebut

diterima,

diadopsi,

kemudian

disebarluaskan

kepada

masyarakat yang belum tentu stabil tingkat keimanannya. Oleh karena itu, beberapa penulis buku (termasuk penulis buku ini) mulai terdorong dan memberikan pandangan serta telaah Islam mengenai kepribadian meskipun

sulit

mendapatkan

sumber

literaturnya

agar

dapat

mengimbangi pesatnya perkembangan zaman dan kesadaran beragama dewasa ini.

Bab 11: Pemetaan Teori Kepribadian Hanya berisi pemetaan berbagai macam teori kepribadian.

10

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konten Setiap Bab Bab 1: Konsep Teori Kepribadian 1. Pengertian Teori Kepribadian Teori kepribadian memiliki arti seperangkat asumsi mengenai satuan kualitas tingkah laku disertai pengertian empirisnya. Tidak sampai disitu, teori kepribadian juga digadang-gadang dapat menjawab bebrapa pertanyaan terkait karakteristik seseorang atas hubungannya dengan orang lain, faktor yang memengaruhi kepribadian, atau motivasi individu dalam berprilaku. 2. Pola Kepribadian Elizabeth B. Hurlock di tahun 1986 mengungkapkan pendapat bahwa

penyatuan

struktur

pusat

gravitasi

kepribadian

dengan

kecenderungan pola-pola respon membentuk pola kepribadian itu sendiri. Dijelaskan sebagai berikut: a. Self Concept (keyakinan, kualitas pensifatan individu pada dirinya sendiri, pemaknaan pandangan orang lain terhadap individu tersebut) Komponen yang dimiliki self concept, yaitu citra tentang betapa menariknya

tubuh

dirinya;

kemampuan,

kelemahan,

kualitas

penyesuaian hidup, serta masa depan; idealitas, aspirasi, komitmen filsafat hidupnya. Jenis self concept diantaranya adalah the basic self concept; the transitory self concept; the social self concept; dan the ideal self concept.

11

Gambar 1: Faktor yang memengaruhi konsep diri b. Traits Memiliki definisi sebagai dimensi kepribadian terkait karakteristik reaksi

seseorang

yang

cenderung

konstan

dalam

rangka

mempertahankan ciri khas. Berfungsi sebagai pengintegritas sikap dan keterampilan pola berpikir, merasa, dan bertindak. Karakteristik

traits

mencakup

uniqueness;

likeableness;

dan

consistency. 3. Perubahan Kepribadian Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian adalah: a. Faktor fisik seperti malnutrisi, gangguan otak, mengonsumsi obat terlarang dan minuman keras, serta penyakit ataupun kecelakaan. b. Faktor lingkungan sosial budaya misalnya terlilit masalah ekonomi, tidak merasakan adanya kenyamanan, kriminalitas yang merajalela, dll. c. Faktor diri sendiri contohnya frustasi dan memiliki penyimpangan kepribadian. 4. Karakteristik Kepribadian E. B. Hurlock mengemukakan ada dua jenis kepribadian sehat dan tidak sehat. Masing-masing dari keduanya tentu memiliki karakteristik yang jauh berbeda. Kepribadian sehat ditandai dengan: a. Mampu menilai diri secara realistik, b. Mampu menilai situasi secara realistik,

12

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, d. Menerima tanggungjawab, e. Kemandirian, f. Dapat mengontrol emosi, g. Berorientasi tujuan, h. Berorientasi keluar, i. Penerimaan sosial, j. Memiliki filsafat hidup, k. Berbahagia. Kepribadian tidak sehat dapat diketahui dengan ciri: a. Mudah marah dan tersinggung, b. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan, c. Sering merasa tertekan, d. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang bersifat lebih muda atau terhadap hewan, e. Ketidakmampuan menghindar dari perilaku menyimpang meski sudah ada peringatan, f. Mempunyai kebiasaan berbohong, g. Hiperaktif, h. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas, i. Senang mengkritisi orang lain, j. Sulit tidur, k. Kurang memiliki rasa tanggungjawab, l. Sering mengalami pusing kepala, m. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama, n. Bersifat pesimis dalam menghadapi kehidupan, o. Kurang bergairah dalam hidup. 5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keragaman Teori Kepribadian a. Personal yang merupakan gambaran dari pembangun kepribadiannya, b. Corak lingkungan atau sosial budaya tempat individu tumbuh dan hidup, c. Cara pandang yang dianut tentang fenomena kehidupan,

13

d. Keyakinan yang dianut.

Bab 2: Faktor yang Memengaruhi Kepribadian Umumnya perkembangan kepribadian dipengaruhi dua faktor, yaitu: 1. Faktor Genetika Sebenarnya pengaruh gen terhadap terbentuknya kepribadian seseorang tersebut tidak nampak secara langsung, karena hanya berdampak pada kualitas sistem syaraf, keseimbangan tubuh, dan struktur tubuh. Fungsi hereditas disini maksudnya adalah sebagai sumber bahan mentah seperti fisik, kecerdasan, dan tempramen. Membatasi dan memengaruhi keunikan sebuah kepribadian seseorang. Para ahli telah banyak melakukan penelitian dengan berbagai macam metode untuk menemukan keterkaitan yang nyata akan kepribadian yang dipengaruhi oleh hereditas. Contohnya saja Pervin yang mencoba menghimpun

beberapa

buah

penelitian

dari

para

terdahulunya,

diantaranya: a. Penelitian dengan metode sejarah riwayat keluarga, b. Metode selektivitas keturunan, c. Penelitian terhadap anak kembar, d. Keragaman konstitusi postur tubuh. 2. Faktor Lingkungan Ada tiga jenis satuan masyarakat yang turut membantu perkembangan karakter kepribadian seseorang, yaitu: a. Keluarga Baldwin dkk. di tahun 1945 melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak yaitu demokratis (terciptanya suasana kebebasan, respek terhadap anak, objektif, serta mengambil keputusan rasional dengan musyawarah) dan autoritorian (diktator). b.

Kebudayaan Setiap kelompok masyarakat memiliki adat dan kebudayaan yang khas dari berbagai daerahnya masing-masing. Kebudayaan ini jelas

14

memberikan pengaruh terhadap tingkah polah masyarakatnya seperti cara berpikir, bertindak, bersikap, dll. Nampak sekali perbedaannya pada masyarakat maju yang sudah modern dengan kelompok primitif yang sederhana, entah itu dari cara berinteraksi, memandang suatu permasalahan, ataupun gaya hidupnya. c. Sekolah Sebagian besar masa anak-anak hingga remaja bisa dikatakan hidup di lingkungan sekolah, otomatis karakter yang terbentuk juga tercampur oleh pengaruh lingkungan sekolah. Simak beberapa faktor yang memengaruhinya: 1) Iklim emosional kelas, 2) Sikap dan perilaku guru, 3) Disiplin akan tata tertib, 4) Prestasi belajar, 5) Penerimaan teman sebaya.

Gambar 2: Kombinasi pola tingkah laku

Bab 3: Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud 1. Tokoh dan Teori Dasar Psikoanalisis Teori ini dikembangkan oleh Freud yang semasa kecilnya sudah menyatakan secara gamblang bahwa beliau membenci sang ayah karena berprilaku semena-mena, sangat kasar, dan otoriter. Berbanding terbalik dengan ibunya yang lembut, baik hati, penuh cinta kasih sayang. Bahkan Freud

memiliki

ketertarikan

seksual

pada

ibunya.

Sehingga

pengalamannya saat masa kecil inilah yang melahirkan teori tentang konsep Oedipus Complex.

15

Psikoanalisis memerlukan interaksi verbal yang cukup lama dengan pasien untuk menggali kehidupan pribadinya yang paling dalam. Freud belajar metode talking cure sehingga pasien disembuhkan dengan cara mengungkapkan gejala neurotik yang dialami. Beliau juga mengemukakan bahwa histeria disebabkan oleh konflik-konflik seksual. 2. Struktur Kepribadian a. Id (das Es), aspek biologis kepribadian, b. Ego (das Ich), aspek psikologis kepribadian, c. Superego (das uber Ich), aspek sosiologis kepribadian. 3. Dinamika Kepribadian Patut diketahui bahwa instink-instink meliputi seluruh energi yang digunakan oleh ketiga struktur kepribadian untuk menjalankan fungsinya. Dinamika

kepribadian

terkait

dengan

proses

pemuasan

instink,

perdistribusian energi psikis, dan dampak dari ketidakmampuan ego untuk mereduksi ketegangan pada saat bertransaksi dengan dunia luar yaitu kecemasan. 4. Perkembangan Kepribadian Makna perkembangan yang dimaksud Freud adalah belajar tentang caracara baru untuk mereduksi ketegangan dan memeroleh kepuasan. Terdapat empat aspek, diantaranya: a. Pertumbuhan fisik, b. Frustasi, c. Konflik, d. Ancaman. 5. Implikasi Teori Psikoanalisis terhadap Bimbingan dan Konseling Psikoanalisis dipandang sebagai pendekatan atau metode terapi. Berikut beberapa implikasi teori psikoanalisis terhadap bimbingan konseling, yaitu: a. Tujuan bimbingan konseling, meliputi penigkatan ego dan kualitas kemampuan individu dalam bercinta dan bekerja. b. Metode bimbingan konseling 1) Asosiasi bebas,

16

2) Analisis mimpi, 3) Interpretasi, 4) Resistensi, 5) Transfersi. 6. Komentar tentang Psikoanalisis Freud Dipandang kontroversial terkait dengan pelecehan harkat dan martabat manusia serta agama. Freud menempatkan hewan dan manusia secara sejajar. Diapun sangat menganut teori evolusi Darwin.

Bab 4: Teori Kepribadian Psikologi Analitis Carl Gustav Jung 1. Definisi dan Struktur Kepribadian Kepribadian menurut Jung adalah seluruh pemikiran, perasaan, dan perilaku nyata baik yang disadari maupun tidak. Struktur kepribadiannya terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi kesadaran dan dimensi ketidaksadaran. 2. Dinamika Kepribadian Struktur kepribadian tidaklah statis, bahkan dinamis dalam gerak yang terus menerus. Dinamika kepribadian itu disebabkan oleh energi psikis yang disebut libido Dalam dinamika kepribadian itu sendiri ada dua pokok prinsip, yaitu prinsip ekuivalens dan entropi. 3. Perkembangan Kepribadian Kepribadian memiliki kecenderungan untuk berkembang kearah suatu kebulatan yang stabil. Untuk mencapai kepribadian yang integral serta sehat, maka setiap system atau aspek kepribadian itu harus mencapai tahap diferensiasi dan berkembang sepenuhnya yang disebut pembentukan diri yang merupakan proses individualisasi. 4. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian a. Membuat sadar fungsi pokok serta sikap jiwa yang ada dalam ketidaksadaran. b. Membuat sadar imago.

17

c. Menyadari manusia hidup dalam berbagai tegangan pasangan yang berlawanan, baik rohaniah maupun jasmaniah. d. Adanya hubungan yang selaras antara segala aspek dari kepribadian yang ditimbulkan oleh diri. 5. Implikasi Teori Kepribadian Psikoanalitik Jung terhadap Konseling Tujuan bimbingan dan konseling menurut aliran psikoanalitik Jung adalah membantu perkembangan manusia menuju aktualisasi diri (terjadinya diferensiasi yang sempurna dan saling berhubungan yang selaras diantara seluruh aspek kepribadian manusia.

Bab 5: Teori Kepribadian Erik Erikson 1. Ego Kreatif Ego dipandang sebagai kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri secara kreatif dan otonom yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor sosial dan budaya. 2. Teori Perkembangan Psikososial Inovasi

terbaru

Erikson

menyatakan

bahwa

ada

delapan

tahap

perkembangan bukan lima tahap. Erikson merinci tingkat genital pada fase remaja plus tiga tingkat di masa dewasa. Erikson punya beberapa pemikiran tentang interaksi dan generasi yang disebut dengan mutuality. Erikson menjelaskan bahwa perkembangan anak yang dipengaruhi orang tua adalah baik. 3. Pembahasan Teori Erikson Ego berkembang melalui respon terhadap kekuatan dalam dan kekuatan lingkungan sosial. Ego bersifat adaptif dan kreatif, berjuang aktif membantu diri menangani dunia. Dia memandang lingkungan bukan semata-mata hanya sebagai penghambat, tetapi juga mendorong dan membantu individu. Ego menjadi mampu menangani masalah secara efektif meski dengan sedikit bantuan terapis.

Bab 6: Teori Kepribadian Behavioristik 1. Pembiasaan Klasikal Pavlov

18

Pembiasaan klasikal merupakan tipe belajar yang menekankan stimulus netral memerlukan kapasitas untuk merangsang respon yang secara orisinil terangsang oleh stimulus lain. Proses ini juga dinamakan respondent conditioning yang pertama kali diperkenalkan oleh Ivan Pavlov. 2. Pengondisian Operan Skinner Skinner mendapat pelajaran dari orang tuanya agar takut Tuhan, polisi, dan bagaimana cara berpikir. Ayahnya mendoktrin dengan kisah nasib kehidupan para kriminal yang dimasukkan ke penjara. Kariernya dalam bidang psikologi selama limat tahun ia habiskan untuk meneliti terhadap pendekatan behaviorisme mengarah pada penolakan kekuatan-kekuatan mental dan emosional. 3. Teori Belajar Sosial Bandura Bandura memiliki dua buah asumsi tersendiri dalam kaitannya dengan hakikat manusia dan kepribadian, diantaranya: a. Manusia pada hakikatnya makhluk yang sadar, berpikir, merasa dan mengatur tingkah lakunya sendiri. b. Kepribadian berkembang dalam konteks sosial, interaksi antara satu sama

lainnya.

Teori

kepribadian

adalah

hal

tepat

untuk

mempertimbangkan konteks sosial tersebut. 4. Komentar a. Prinsip dalam teori tingkah laku ditemukan melalui penelitian terhadap binatang. b. Para behavioris mengabaikan proses kognitif, padahal faktor ini sangat penting dalam perilaku manusia. c. Para behavioris memandang kepribadian secara pragmentaris. 5. Implikasi Teori Kepribadian Behavioristik terhadap Konseling a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Tujuan umumnya adalah menciptakan kondisi baru bagi proses belajar. b. Fungsi dan Peran Konselor Konselor fungsi sebagai guru, pengarah, dan seorang ahli dalam penentuan prosedur demi perubahan sikap pasien. Serta peranannya

19

sebagai model bagi klien yang patut diteladani dari segi pola pikir, sikap, perilaku, dsbg.

Bab 7: Teori Kepribadian Humanistik 1. Teori Person Centered Rogers a. Konstruks kepribadian 1) Organisme, 2) Self. b. Dinamika kepribadian c. Perkembangan kepribadian 2. Teori Kepribadian Abraham Maslow a. Hirarki kebutuhan 1) Fisiologis, 2) Rasa aman, 3) Pengakuan dan kasih sayang, 4) Penghargaan, 5) Kognitif, 6) Estetika, 7) Aktualisasi diri. b. Kepribadian yang sehat 3. Kritik terhadap Teori Humanistik a. Poor testability, b. Unrealistic view human nature, c. Inadequate evidence. 4. Implikasi Teori Kepribadian Humanistik terhadap Konseling a. Tujuan Bimbingan dan Konseling b. Peran Konselor.

Bab 8: Teori Kepribadian Kognitif George A. Kelly 1. Pandangannya tentang Manusia a. Manusia adalah sainstis yang mencoba untuk mengontrol fenomena. b. Manusia itu bebas tetapi juga terkukung.

20

2. Struktur Kepribadian a. Core, b. Permeable, c. Impermeable, d. Tight, e. Loose, f. Verbal, g. Preverbal. 3. Proses (Dinamika) Kepribadian Postulat mengimplikasikan bahwa: a. Individu menyusun prediksi, b. Individu mengantisipasi peristiwa, c. Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini. 4. Perkembangan Kepribadian Untuk mengembangkan kompleksitas kognitif, individu perlu: a. diberikan kesempatan untuk menguji berbagai pengalaman yang beragam, b. diberikan berbagai pengalaman yang beragam. 5. Psychopathology Menurut Kelly, agresi melibatkan elaborasi dua kutub yang ekstrem yaitu inisiatif dan inersia. Sementara hostility melibatkan usaha yang berkesinambungan untuk memaksa bukti-bukti valid dari yang lain. 6. Implikasi Teori Kepribadian Kelly terhadap Bimbingan dan Konseling Ada tiga macam kondisi yang mendukung pembentukan kontruks baru, yakni: a. Atmosphere of experimentation, b. Provision of new element, c. Validating data available.

Bab 9: Teori Kepribadian Analisis Faktor Raymond Bernard Cattell 1. Orientasi Teori Kpribadian Cattell

21

Dalam formulasi teoritisnya, nampak berkaitan dengan teori McDougall, yang berusaha mencari dimensi-dimensi yang mendasari tingkah laku, dan yang menekankan self regarding sentiment. Sedangkan teorinya mengenai perkembangan kepribadian tampak dipengaruhi oleh rumusan-rumusan Freud. 2. Riwayat Hidup Cattell Sebagai penulis yang produktif ia berhasil mengantarkan kelima bukunya menjadi yang terpenting dan berpengaruh di dunia psikologi. 3. Hakikat Kepribadian a. Makna Kepribadian, b. Traits 1) Surfase and source traits, 2) The specification equation, 3) Dynamic traits, 4) The self, 5) Konflik dan penyesuaian, 6) States, roles, sets. 4. Perkembangan Kepribadian a. Analisis pembawaan lingkungan, b. Belajar. 5. Konteks Sosial Kehidupan sosiokulural dapat dipandang sebagai faktor determinan yang memengaruhi tingkah laku. Dalam hal ini Cattell menggunakan istilah syntality untuk kelompok. 6. Implikasi Teori Kepribadian Cattell terhadap Konseling a. Dalam memahami kepribadian menggunakan berbagai pendekatan, b. Konsep kepribadian meliputi semua behavior dari individu yang nampak maupun tidak, c. Setiap individu memiliki sikap, erg, dan sentiment, d. Perkembangan akan baik apabila ideal self and real self-nya seimbang.

Bab 10: Teori Kepribadian dalam Perspektif Islam

22

1. Hakikat Manusia a. Manusia adalah makhluk Allah, b. Manusia adalah Khalifah di Bumi, c. Manusia adalah makhluk yang mempunyai fitrah agama, d. Manusia berpotensi baik dan buruk, e. Manusia memiliki kebebasan menilih. 2. Makna Kepribadian Kepribadian adalah integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku. 3. Dinamika Kepribadian Manusia akan mengalami konflik psikis, manakala dia tidak mengambil keputusan, membiarkan jiwanya terbelenggu oleh keraguan antara mengambil kebenaran atau kesalahan. 4. Tipe Kepribadian a. Mukmin b. Kafir c. Munafik 5. Perkembangan Kepribadian a. Perwawat 1) Perawatan orang tua terhadap anak, 2) Perawatan pada saat hamil, 3) Perawatan pada masa bayi. b. Pendidikan 1) Materi pendidikan, 2) Cara mendidik anak. 6. Implikasi Teori Kepribadian Islami terhadap Bimbingan dan Konseling a. Pengertian, b. Prinsip, c. Tujuan, d. Fungsi dan kegiatan bimbingan konseling, e. Ruang lingkup bimbingan dan konseling, f. Sasaran,

23

g. Karakteristik konselor.

Gambar 3: Komponen bimbingan konseling

Bab 11: Pemetaan Teori Kepribadian

Inti Teori

Penentu Utama

Konstruk Utama Perilaku

Perkembanga n Kepribadian Menekankan

Ketidaksadar an Psikodinam

merupakan

ik

faktor utama penentu kepribadian

Pengalaman masa kecil dan konflik ketidaksadar an

Id, ego,

kepada

superego,

pengalaman

represi,

dalam

fiksasi,

menjalani

Oedipus

tahapan

complex

perkembangan psikoseksual

Behavioristi k

Kepribadian itu hasil belajar

Proses kondisioning

24

Stimulus-

Kepribadian

respon,

berkembang

reinforceme

sepanjang

nt,

rentang

kondisionin

kehidupan,

g klasik,

respon yang

kondisionin

diikuti

g operan

penguatan menjadi lebih sering untuk dilakukan Anak yang

Konsep diri yang

Humanistik

kongruen

Dorongan

atau yang

aktualisasi

tidak dengan

diri

pengalaman nyata

Penomenolo

menerima

gi

kasih sayang

uncondition

yang tak

al, positive

bersyarat akan

regard, self-

memiliki

actualization

konsep diri yang positif Penekanan terhadap perkembangan

Bagaimana

konstruk

individu

preverbal pada

memproses Kogitif

Skema,

masa infacy

informasi

Proses

atribusi,

dan penafsiran

tentang diri

kognitif

tujuan, dan

budaya sebagai

regulasi diri

yang terlibat

dan lingkunganny

dalam proses

a

harapanharapan yang dipelajari/diala mi

2.2 Keunggulan Pemikiran Penulis yang Tertuang dalam Buku Bab 1: Konsep Teori Kepribadian

25

Menjelaskan secara rinci dari mulai pengertian teori, kemudian apa itu kepribadian, sampai segala bagian kecil yang sudah diketahui pun dibahas. Ini baik sebenarnya bagi orang awam yang memang belum terlalu memahami disiplin ilmu ini.

Bab 2: Faktor yang Memengaruhi Kepribadian Materi lengkap dan tertata apik disertai dengan berbagai pendapat para ahli kemudian dijelaskan secara runtut sehingga membentuk pola pikir pembaca menjadi tersusun.

Bab 3: Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud Penjelasan pada bab ini memanglah yang paling mendetail dibanding bab sebelumnya. Kemudian disertai contoh nyata yang mudah dipahami karena terjadi sehari-hari.

Bab 4: Teori Kepribadian Psikologi Analitis Carl Gustav Jung Bahasa yang digunakan memang cukup tinggi, akan tetapi dijelaskan secara rinci mengenai beberapa kata sulit tersebut, sehingga pembaca tidak kebingungan malah bisa menambah pengetahuan kosakata.

Bab 5: Teori Kepribadian Erik Erikson Cara penulisan bab ini sangat baik. Tidak langsung kepada teori melainkan menceritakan riwayat atau sebuah fenomena terdahulu. Pembaca akan merasa tertarik dan perlahan-lahan mengikuti alur pemikiran penulis tanpa disadari, hal ini tentu baik karena dapat meminimalisir ketidakpahaman.

Bab 6: Teori Kepribadian Behavioristik Materi lengkap dan tertata apik disertai dengan berbagai pendapat para ahli kemudian dijelaskan secara runtut sehingga membentuk pola pikir pembaca menjadi tersusun.

Bab 7: Teori Kepribadian Humanistik

26

Pembahasan terasa menyanangkan karena selalu terdapat pemberian contoh yang memang mudah dibayangkan, kadang kala relevan dengan kejadian sehari-hari.

Bab 8: Teori Kepribadian Kognitif George A. Kelly Menceritakan dari awal mula orientasi terbentuknya teori tersebut, riwayat hidup penemu, hingga hakikat dst. dengan bahasa yang baik membuat pembaca merasa puas. Meskipun banyak bahasa asing yang hinggap tetapi tertutupi oleh warna kosakata dan diksi yang dipilih.

Bab 9: Teori Kepribadian Analisis Faktor Raymond Bernard Cattell Bahasa yang digunakan memang cukup tinggi, akan tetapi dijelaskan secara rinci mengenai beberapa kata sulit tersebut, sehingga pembaca tidak kebingungan malah bisa menambah pengetahuan kosakata.

Bab 10: Teori Kepribadian dalam Perspektif Islam Meski penuh istilah islami, tetapi penulis mencoba menyajikannya dengan sederhana namun tetap berbobot. Pembahasannya juga menarik serta tidak kontradiksi dengan kepercayaan. Membuat pembaca ingin tahu dan belajar lebih banyak tentang agama Islam.

Bab 11: Pemetaan Teori Kepribadian Data disajikan berupa tabel sehingga pembaca dengan mudah memahami rangkaian kata singkat yang tersaji serta tidak perlu memakan waktu lama untuk menarik sebuah kesimpulan.

2.3 Kekurangan Pemikiran Penulis yang Tertuang dalam Buku Penjelasan tidak terlalu terpusat kepada konsep dari teori kepribadian itu sendiri, karena terlalu banyak komponen yang dirasa tak perlu dijelaskan secara mendetail tetapi malah disoroti.

27

Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, seharusnya kita menggunakan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakam. Dalam buku ini saya banyak menemukan bahasa tidak baku dan salah. Seperti memperoleh yang seharusnya dituliskan memeroleh, atau jaman yang sebenarnya zaman. Bahasa yang digunakan sering kali bermakna ganda dan terlalu tinggi, lagi-lagi membuat buku ini sulit menjadi bahan bacaan khalayak. Hal tersebut sangat disayangkan karena seyogiyanya masyarakat juga perlu mengenal tentang berbagai macam teori kepribadian untuk membantu selama kelangsungan hidupnya. Penjelasan tentang beberapa istilah vulgar terlalu rinci. Memang sex education tidak boleh dianggap tabu dewasa ini. Akan tetapi, terlalu dipaparkan beberapa hal yang bahkan di pelajaran biologipun pembahasannya tidak sedalam ini. Sehingga kurang cocok untuk semua umur. Adapun beberapa istilah science yang tidak sesuai seperti pengertian entropi, hokum termodinamika, inersia, dll.

28

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Tidak dapat dipungkiri, dewasa ini masyarakat justru sangat peduli terhadap kepribadian seseorang yang dianggap paling esensial karena dapat mewarnai interaksi antar individu jika dikaitkan dalam ranah pergaulan. Oleh sebab itu, kepribadian menjadi sesuatu yang menarik perhatian sejumlah banyak massa, kapanpun, dimanapun. Saking menariknya, muncul beberapa alat untuk menjadi media pengetahuan kita mengenai apapun yang berbau kepribadian seperti buku, seminar, bahkan beberapa lembaga formal menambahkan sebuah pelajaran tentang kepribadian, cara mengembangkannya, dll. Terkadang harganya pun tidak murah. Menurut pandangan akademisi, kepribadian lahir dari pemikiran para ahli dan menjadi salah satu kajian berkaitan dengan psikologi, dari situ didapatkanlah suatu definisi teori kepribadian yang beragam. Kepribadian disebut akhlak dalam Islam. Allah bahkan mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi ini. Tak hanya Islam, semua agama juga mengajarkan bahwa kepribadian seseorang haruslah baik dan tidak menyimpang. Orang yang memiliki akhlak baik akan dihormati dan diangkat beberapa derajat dimata Tuhan, serta disegani oleh masyarakat.

3.2 Manfaat Pembacaan Buku Ini Dengan membaca buku mengenai Teori Kepribadian yang termasuk dalam rumpun buku mengenai ilmu psikologi, kita akan mendapatkan banyak sekali manfaat baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sebagian besar buku berbasis bidang ilmu psikologi berisi tentang pengembangan diri yang sangat

29

nyata dalam kehidupan. Berikut ini beberapa manfaat diperoleh dari membaca buku ini ataupun sejenisnya yang berkaitan, diantaranya: a. Menambah Wawasan Poin (a) ini adalah manfaat yang paling umum. Segala jenis buku merupakan pengetahuan yang ketika kita membacanya maka akan memberikan dampak perluasan wawasan. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula ilmu yang diperoleh sebagai modal bagi kehidupan di masa depan. Akan tetapi ilmu yang dimiliki tidak serta merta hanya untuk disimpan sendiri. Alangkah mulianya ketika kita mau berbagi ilmu, karena apa yang kita bagi tidak akan berkurang ataupun hilang. Namun akan selalu bertambah membekas dibenak kita karena tak pernah berhenti mengulangnya untuk membagikan kepada orang lain. b. Mengerti Perilaku Orang Lain Membaca buku Teori Kepribadian ini kita bisa sedikitnya lebih mengetahui perilaku orang sekitar tanpa bertujuan untuk menilai perilaku mereka, tetapi dengan hal ini kita akan bisa belajar lebih baik. Menyesuaikan perilaku yang cocok untuk menghadapi setiap tipe individu yang unik. Berkomunikasi sesuai dengan kapasitas tanpa membuat lawan bicara tidak enak, dll. c. Sebagai Sumber Motivasi Maksud dari sumber motivasi ini bisa bermacam-macam diantaranya bagi diri sendiri bisa memicu perubahan kepribadian menjadi lebih baik. Ketika seseorang merasa sungkan menceritakan masalahnya dengan orang lain bahkan krisis kepercyaan, akan tetapi ia butuh agar mendapatkan motivasi, maka dengan membaca buku Teori Kepribadian atau sejenis buku psikologi lainnya, seseorang tersebut bisa mendapatkan sumber motivasi yang baik dan tidak perlu merepotkan orang lain. Dia juga akan lebih memahami dirinya serta mendapatkan gambaran nyata kedepannya apa yang harus dilakukan. Motivasi yang tersurat maupun tersirat dalam buku ini sungguh relevan dengan kehidupan, dan bisa diterapkan di kehidupan agar memiliki kemampuan serta bakat lebih berkembang.

30

3.3 Kaitan Buku dengan Pembelajaran Pendidikan Sosial Budaya Buku yang saya baca berjudul Teori Kepribadian dimana mengisahkan tentang macam-macam kepribadian seseorang dengan pandangan para ahli yang menghasilkan berbagai macam teori karena setiap ahli memiliki perbedaan pandangan atau persepsinya masing-masing. Jika dilihat dari tinjauan ilmu, buku ini termasuk kedalam jenis buku bidang psikologi. Kemudian, apa kaitannya dengan Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya? Mari kita telaah diktat yang dipakai pada saat perkuliahan, bab dua menceritakan tentang hakikat dan peranan manusia, bab tiga ada pembahasan mengenai keluarga dan masyarakat, serta bab tujuh diisi oleh pandangan hidup dalam bermasyarakat. Bahkan dari bab pertama sampai terakhir pokok bahasannya berkisar pada interaksi sosial antar individu. Sangat nampak bahwa yang menjadi objek atau sasaran utamanya adalah manusia. Manusia tentu takkan lepas dari kepribadiannya, karena semua interaksi sosial akan dipengaruhi oleh sebuah penggerak yang bernama kepribadian itu sendiri. Bicara lebih jauh dengan berbekal pengetahuan saya setelah belajar Psikologi Pendidikan pada semester satu, pendekatan psikologi ada beberapa bidang, diantaranya pendekatan psikologi kepribadian dan sosial. Pada pendekatan psikologi kepribadian kita terfokus pada memkonversi setiap

sifat

individu,

sedangkan

pendekatan

psikologi

sosial

adalah

mengidentifikasikan respon dari kebanyakan orang pada sebuah situasi yang telah ditentukan untuk meneliti bagaimana keadaan memengaruhi respon. Sebuah ciri khas

dari

pendekatan

psikologi

sosial

adalah

menggunakan

analisis

kemasyarakatan secara luas untuk menjelaskan perilaku sosial. Dalam bidang psikologi juga tidak luput dari komunikasi antar anggota keluarga, pergaulan antar teman, cara kita memahami sifat dan karakteristik seseorang, kehidupan bermasyarakat, interaksi haruslah sesuai dengan normanorma masyarakat sehingga dapat tercipta kehidupan yang harmonis, tentang penempatan diri pada situasi yang dihadapi, itu semua dinamakan budaya.

31

Dari penjelasan pada paragraf diatas, diketahui bahwa terjadinya hubungan atau kaitan tinjauan ilmu psikologi dengan Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya. Bahkan sangat sejalan dengan apa yang dialami sehari-hari.

32

DAFTAR PUSTAKA Nurihsan, A. Juntika dan Syamsu Yusuf LN. 2013. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

33

LAMPIRAN Biodata Penulis

34

Related Documents

Psb-comp
November 2019 21
Psb Hari2
May 2020 13
Psb Hari2
May 2020 16
Psb Nj.docx
June 2020 15
Stern_display-psb
July 2020 23
Yogendra Singh Psb
June 2020 7

More Documents from "yogesh"

Psb Nj.docx
June 2020 15
Gold Science
October 2019 39
Fields Of Boys High
October 2019 30
Film Club Proposal
October 2019 31
Cover.docx
December 2019 2