Protokol-jaringan

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Protokol-jaringan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,852
  • Pages: 9
PROTOKOL Beberapa organisasi yang berperan dalam standarisasi komunikasi data selain EIA dan ITU-T (dulu CCITT) antara lain :  ISO (International Standars Organization) Organisasi internasional yang menghimpun organisasi yang menentukan standarisasi di negaranya masing-masing.  ANSI (American National Standars Institute) Organisasi yang menentukan standarisasi di USA.  IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) Organisasi yang berangotakan para sarjana elektro secara internasional. Organisasi-organisasi tersebut diatas pada dasarnya menentukan standarisasi dalam hal komunikasi data, sehingga berbagai peralatan komunikasi data dari berbagai jenis, merk dan pabrik pembuat dapat saling dihubungkan. Dalam komunikasi data terdapat tata cara atau prosedur yang harus diikuti oleh dua buah atau lebih sistem/peralatan yang ingin saling berhubungan dan berkomunikasi. Prosedur ini dikenal sebagai protokol. Protokol komunikasi data didefinisikan sebagai prosedur dan peraturan-peraturan yang mengatur operasi dari peralatan komunikasi data. Secara umum protokol mempunyai dua fungsi, yaitu : a. Membuat hubungan antara pengirim dan penerima. b. Menyalurkan informasi yang dibutuhkan. Dalam usahanya mengembangkan protokol komunikasi data yang baku dikarenakan adanya berbagai macam jenis protokol, maka ISO bekerjasama dengan organisasi-organisasi yang berperan dalam komunikasi data mengembangkan model OSI (Open System Interconnections). Model OSI menggunakan layer (lapisan) untuk menentukan macam fungsi dan operasi sistem. OSI menggunakan model 7 (tujuh) layer dimana tiap layer berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing layer bergantung (dilayani) dari operasi layer sebelumnya. Model OSI tidak mengatur proses di dalam komputer, tetapi proses pertukaran informasi antara dua sistem. 7 layer model OSI : 1. Physical Layer

Layer ini menentukan spesifikasi mekanik, listrik, prosedur handshaking dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsi dan karakteristik mekanik maupun sinyal listrik yang diperlukan untuk membentuk, menjaga dan melepaskan sambungan fisik serta mengaturhubungan fisik antar node-node dalam jaringan. Layer ini memberikan ketentuan baku mengenai sinyal listrik dari DTE dan DCE yang dapat disalurkan keluar. Ketentuan mekanik dalam layer ini menyepakati bentuk connector, arti dan fungsi pin yang digunakan. 2. Data Link Layer Layer ini mengendalikan aliran data melalui saluran fisik (flow control), yaitu dengan pola dan bentuk bagaimana data disalurkan melalui saluran yang tersedia. Data link layer hanya dapat bekerja jika physical layer telah bekerja atau saluran fisik telah terbentuk. Seolah-oleh physical layer melayani data link layer. 3. Network Layer Network layer menentukan route dari penyaluran data. Data dengan bentuk dan pola pengiriman yang telah dipersiapkan pada data link layer kemudian ditentukan route-nya pada network layer. Dari mana data berasal, kemana dan melalui mana data mencapai tujuan dengan baik dan bebas dari kesalahan merupakan tugas dari network layer. 4. Transport Layer Layer ini yang mengatur bagaimana data akan dibawa dari pengirim ketempat tujuan yang telah ditentukan terlebih dulu pada network layer, serta menjamin kualitas dari pelayanan pengiriman data tersebut. 5. Session Layer Layer ini yang mengatur bagaimana pelaksanaan pertukaran data antara pengirim dan penerima dilakukan. Menjaga integritas dan mengendalikan pertukaran data dengan antara lain pemeriksaan password, memilih hubungan half atau full duplex, bagaimana memulai atau mengakhiri suatu session. Jadi session layer lebih pada menentukan sambungan logic sehingga antara pengirim dan penerima bisa saling tukar data.

6. Presentation Layer Dalam pertukaran data yang terjadi, user tidak perlu sadar akan cara kerja yang sebenarnya pada pertukaran data tersebut. Tidaklah menjadi masalah bagi user apakah mereka langsung berhubungan atau mempergunakan jaringan. Masalah ini harus transparan bagi user, keadaan transparan ini dimungkinkan karena peran dari presentation layer. Layer ini mengatur supaya data yang dipertukarkan atau di sampaikan ke application layer atau user bentuknya dapat dimengerti. 7. Application Layer Layer ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antar user, software aplikasi atau peralatan sistem komputer. Layer ini yang langsung berhubungan dengan user, yang dalam operasionalnya memerlukan layanan layer sebelumnya untuk memungkinkan pertukaran informasi. Fungsi dasar dari jaringan komunikasi adalah menyediakan lalu lintas pertukaran data yang handal antar user jaringan dan mendukung komunikasi yang bermanfaat antar mereka. User tidaklah harus operator tetapi dapat juga program aplikasi. Proses ini berada pada application layer. Model OSI Application Presentation Session Transportation Network Data Link Physical

Application Presentation Session Transportation Network Data Link Physical

SALURAN KOMUNIKASI

Model OSI ini merupakan sebuah konsep yang menyederhanakan suatu fungsi komunikasi data yang rumit menjadi sejumlah unit (layer) yang lebih kecil. Tiap layer memberi layanan kepada layer selanjutnya. Layer atas akan memberikan data dan kendali ke layer di bawahnya dan seterusnya hingga layer terbawah. Empat layer terbawah memberikan transfer service karena pada layer ini data disalurkan dari sumber ke tujuannya, sehingga

layer ini merupakan interface antara terminal dan jaringan. Keempat layer ini sebagai network oriented layer dan berfungsi membentuk sambungan antar dua sistem yang hendak berkomunikasi atau proses pengalihan data melalui jaringan. Tiga layer teratas sebagai user atau application oriented layer yang umumnya berkaitan dengan sambungan antar software dan pengendalian akses ke jaringan. Application oriented layer ini memusatkan perhatian pada penampilan data yang dipertukarkan dan mendukung pelayanan yang diperlukan guna melakukan proses terdistribusi. Layanan (Service) Terdapat dua layanan yang dapat diberikan oleh suatu layer :  Connection Oriented Service Layanan dengan pembentukan sambungan terlebih dahulu kemudian memutuskannya setelah transmisi data selesai.  Connectionless Service Layanan tanpa pembentukan sambungan dan tiap data yang dikirimkan mempunyai alamat tujuannya. Tiap data yang akan dikirim mempunyai alamat tujuan dan route yang akan dilalui belum tentu sama sehingga tibanyapun dapat berbeda. Connectionless service yang tidak begitu handal dikenal sebagai datagram service karena tidak memerlukan acknoledgement, contohnya electronil-mail.

Operasi Dalam model OSI ada empat operasi layanan :  Request Perintah agar layanan melakukan sesuatu  Indication Pemberian informasi mengenai suatu kejadian  Response Pemberian tanggapan tentang sebuah kejadian  Confirm Pemberian informasi tentang suatu permintaan

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) TCP/IP menjadi perangkat protokol standar, digunakan pertama kali untuk menghubungkan komputer-komputer pemerintah (di US), dan sekarang telah menjadi dasar bagi internet, jaringan terbesar dari jaringan komputer di dunia. Keunggulan TCP/IP adalah kompatibili-tasnya dengan beragam perangkat keras dan sistem operasi. Tugas utama Transmission Control Protocol (TCP) adalah menerima pesan/data dengan panjang sembarang dan membaginya ke dalam bagian-bagian berukuran 64 Kbyte. Perangkat lunak yang mengontrol komunikasi di jaringan dapat mengirim per bagian dengan prosedur pemeriksaan per bagian juga. Apabila suatu bagian mengalami kerusakan selama transmisi, maka program pengirim hanya perlu mengulang transmisi bagian yang itu saja, tidak perlu mengulang transmisi dari awal. Karena kerusakan data dapat terjadi terutama untuk transmisi dengan jarak yang panjang, maka metode ini dipandang lebih efisien. Internet Protocol (IP) mengambil bagian-bagian data, memeriksa kevalidan tiap bagian, mengalamatkannya ke alamat yang dituju, dan memastikan bahwa bagian-bagian tersebut sudah dikirim dengan urutan yang benar. IP memiliki informasi tentang berbagai skema pengalamatan yang berbeda-beda, dan menggunakan skema pengalamatan yang tepat berdasarkan sasaran yang dituju. Fasilitas ini memungkinkan TCP/IP kompatibel dengan beragam jenis jaringan. NetBIOS NetBIOS adalah singkatan dari Network Basic Input Output System. Dikembangkan oleh IBM Corporation dalam upaya menyediakan sarana standar dalam menggunakan sistem operasi yang mendasari komputer guna mengakses layanan jaringan. NetBIOS dapat diguna-kan oleh sistem jaringan komputer IBM kompatibel sembarang. NetBIOS memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat, antara lain :  Mengkonfigurasikan NIC (Network Interface Card) Fungsi ini memungkinkan user memeriksa atau mengadakan perubahan terhadap setting konfigurasi NIC.  Penyiaran pesan

Fungsi ini memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke setiap komputer lainnya yang sedang terkoneksi.  Penamaan node Fungsi ini memungkinkan user menamai node-node yang terdapat pada jaringan.  Rangkaian (circuit) virtual Fungsi ini memungkinkan user menetapkan hubungan langsung antara dua komputer lewat jaringan, dalam keadaan dimana hubungan melibatkan hubungan fisik yang rumit. Langkah ini dapat mempercepat komunikasi pada jaringan yang berbeda. NetBIOS juga merupakan standar umum untuk jaringan, namun umumnya tidak digunakan untuk sistem jaringan yang sangat besar atau sangat kompleks. Software sistem operasi jaringan yang menggunakan NetBIOS diantaranya LAN Static, Microsoft LAN Manager. XNS (Xerox Network System) Protokol dasar dalam XNS adalah Internet Datagram Protocol (IDP), yang menangani pemeriksaan data dan bertanggung jawab pengalamatan serupa dengan yang dijumpai pada TCP/IP. Beberapa fungsi dari XNS antara lain :  Clearinghouse Menerjemahkan nama piranti dan user ke alamat jaringan internal  Packet Exchange Protocol (PEP) Memproses pesan untuk pengangkutan lewat jaringan  Remote Courier Protocol (RCP) Memungkinkan instruksi dari perangkat lunak untuk mengakses dan menjalankan layanan yang tersedia pada node jaringan lain.  Routing Information Protocol (RIP) Menetapkan lintas data terbaik bagi pesan dari suatu node ke node lain.  Sequenced Packet Protocol (SPP) Memeriksa apakah data sudah dikirim secara akurat. Software sistem operasi jaringan yang menggunakan XNS diantaranya Banyan VINES, Novel Netware versi 2.x dan 3.x.

Apple Talk Apple Talk adalah perangkat protokol untuk komputer Macintosh. Protokol ini cukup rumit, melibatkan banyak protokol terpadu yang mengelola aspek rinci sistem komunikasi data pada Macintosh. Macintosh berfilosofi mudah digunakan, sehingga membuat protokol ini tersembunyi dari pandangan user. Beberapa bagian perangkat protokol Apple Talk :  AppleTalk Data Stream Protocol (ADSP) Bertugas memantau aliran data diantara dua komputer, untuk memeriksa bahwa aliran data tersebut tidak terputus atau terganggu oleh error internal.  AplleTalk File Protocol (AFP) Berfungsi menangani permintaan atas file data dan mengelola keamanan file, misalnya dengan tidak mengijinkan over-write, atau read-only saja.  AppleTalk Session Protocol (ASP) Memeriksa pesan yang dikirim dalam bentuk bagian-bagian. Protokol ini melakukan pengujian untuk mengetahui apakah ukuran bagian sudah benar dan apakah sudah diterima dengan urutan yang tepat.  AppleTalk Transaction Protocol (ATP) Memeriksa keakuratan pesan yang dikirim dalam jaringan.  Echo Protocol (EP) Mengulang tiap pesan kembali ke node pengirim untuk menegaskan bahwa pesan sudah dikirim dengan lengkap, untuk menghimpun informasi yang terlambat, dan untuk menguji lalu lintas data agar mendapatkan efisiensi yang maksimum.  Name Binding Protocol (NBP) Menterjemahkan nama node pada jaringan yang didefinisikan oleh user kedalam alamat.  Page Description Language (PDL) Himpunan fungsi yang digunakan oleh printer untuk mengontrol pemformatan teks pada kertas.  Routing Table Maintenance Protocol (RTMP)

Memantau lokasi node pada jaringan dan memelihara data base hubungan antara node-node tersebut. Apabila satu node mengalami kegagalan, RTMP dapat menetapkan rute alternatif.  Zone Information Protocol (ZIP) Menganalisis konfigurasi jaringan dan himpunan alamat device ke dalam kelompok, atau zone guna menghasilkan akses yang efisien. NetWare Selain dukungannya terhadap protokol standar, NetWare mengembangkan beberapa protokol khusus untuk NetWare. Protokol NetWare hanya digunakan pada jaringan NetWare, untuk melengkapi protokol standar dan dirancang agar NetWare dapat bersaing dengan sistem lain yang membatasi implementasinya hanya pada protokol standar. Beberapa protocol yang terdapat pada NetWare antara lain :  Internet Packet Exchane (IPX) Berfungsi menangani pemeriksaan data dan bertanggung jawab pengalamatan serupa dengan pada TCP/IP. Protokol ini dapat menangani pengiriman pesan antar jaringan (antara NetWare dengan jaringan lain).  NetWare Core Protocol (NCP) Berfungsi mengelola aliran data antara client dan server NetWare untuk mendapatkan tingkat efisiensi maksimum.  Sequenced Packet Exchange (SPX) Menggunakan fungsi NOS (Network Operating System) untuk memeriksa keakuratan data.  Server Advertising Protocol (SAP) Memantau proses logging pada dan diluar jaringan, serta mengelola transfer pesan antar node pada dan antar jaringan. Protokol Windows NT Server Windows NT mendukung empat protokol, TCP/IP dan lainnya antara lain :  Microsoft Nwlink

Versi dari protokol IPX/SPX NetWare, yang disertakan agar mendapatkan kompatibilitas antara Windows NT dan NetWare.  NetBEUI Pengembangan dari NetBIOS, menggunakan NetBIOS sebagai interface ke jaringan, tetapi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkannya bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.  Data Link Control Protokol yang terbatas, yang dirancang untuk hubungan ke komputer IBM Mainframe atau untuk piranti perangkat keras yang terhubung langsung ke kabel jaringan dan bukan ke workstation atau server.