Proposan Penelitian-isi.doc

  • Uploaded by: agung mulyono
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposan Penelitian-isi.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 2,491
  • Pages: 18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerja pun terdiri dari berbagai unsur, yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan, dan warna. Saat ini penggambaran gambar kerja sudah jauh meningkat daripada sebelum era komputer . Program gambar komputer saat ini sangat banyak dan bervariasi dengan fitur unggulan masing – masing. Sebelum era computer gambar kerja hanya terbatas pada gambar 2 dimensi saja .Di era ini gambar kerja sudah dilengkapi dengan gambar 3 perspektif 3 dimensi .Dengan begitu gambar kerja menjadi sangat informative dan memudahkan semua orang yang terlibat dalam pengerjaan suatu proyek bangunan . Dengan semakin mudah nya pembacaan gambar kerja saat ini dapat meminimalisir miss komunikasi yang sering terjadi . Baik antara Arsitek dengan owner ataupun arsitek dengan pelaksana proyek atau kontraktor .

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Gambar kerja yang di lengkapi gambar 3d membutuhkan lebih banyak waktu pengerjaan. 2. Di gambar kerja 3d hanya di anggap pelengkap saja 3. Penggunaan gambar 3d sudah dianggap umum 4. Belum di ketahui tingkat pemahaman pada gambar kerja yang dilengkapi 3d 1.3. Batasan Masalah

1

Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis akan membatasi penelitian pada “ Seberapa besar dampak gambar kerja yang dilengkapi dengan 3D pada tingkat pemhaman gambar kerja arsitektur.

1.4. Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan dilakukan nya penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman seorang dalam membaca gambar kerja yang sudah dilengkapi gambar 3Dimensi. 1. Bagi penulis memberikan pengetahuan tentang pemahaman seorang terhadap gambar Arsitektur . Dan untuk mengimplementasikan teori yang di dapat di perkuliahan untuk di terapkan di dunia kerja nyata . 2. Bagi pembaca untuk memahami proses pembuatan gambar kerja dan manfaat yang dapat dirasakan secara langung pada proses perencanaan ataupun ketika pelaksanaan sebuah proyek . 1.5. Metode Penyusunan Dalam menyelesaikan laporan penyusun memperoleh data-data di lapangan dengan cara pengamatan langsung sekaligus mewawancarai pihak-pihak yang terlibat di lapangan serta dari studi literatur.

1.6.

Sistematika Penyusunan Laporan Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menyajikan dalam tiga kelompok

utama, yaitu : a. Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi. b. Bagian pokok, yang terdiri dari lima bab yang memuat isi utama dari penelitian. c. Bagian akhir, yang terdiri dari penutup, kesimpulan ,saran, dan lampiranlampiran. Adapun bagian pokok yang terdiri dari lima bab adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

2

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan Masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan kerja penelitian, manfaat kerja penelitian, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan proposal penelitian. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menjelaskan tentang teori – teori gambar kerja Arsitektur beserta pemahaman nya .

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian , metode yang digunakan , metode penulisan sample dan metode analisis data

BAB IV. ANALISIS DATA & HASIL Bab ini menjelaskan mengenai penyajian data , Varaibel data X & Y , Analisis Data & perbandingan data penulis denagn literatur .

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang Tinjauan umum, kesimpulan, dan saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Gambar Kerja Arsitektur Gambar kerja (Bestek ). Bestek berasal dari bahasa Belanda yang artinya Peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Dalam arti luas bestek adalah suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa terinci, cukup jelas dan mudah dipahami. Gambar bestek adalah gambar lanjutan

3

dari uraian gambar pra rencana, serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek juga terdiri atas lampiran dari uraian syarat-syarat (bestek) pekerjaan. Fungsi gambar kerja tidak hanya untuk mengikat sebuah desain yang sudah di rencanakan tetapi juga menjadi media saran komunikasi yang baik antara owner dan arsitek .

2.1.1 Contoh gambar kerja dilengkapi dengan 3d

2.1.2 Contoh gambar kerja dilengkapi dengan 3d 2.2. Gambar 3 Dimensi

3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. Setiap bangun tiga dimensi memiliki kapasitas, disebut juga dengan volume. Dalam dunia arsitektur gambar 3D sudah banyak digunakan untuk presentasi ke pihak owner atau perencana . Akan tetapi masih belum popular penggunaan nya untuk di

4

aplikasiakan pada gambar kerja (bestek) .Program gambar 3D yang popular saat ini adalah sebagai contok AutoCad, 3ds Max , Sketchup , Lumion Dll. 2.3.

Tingkat Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami

No 1

Tingkat Pemahaman Konsep Tidak ada respon

Kriteria untuk penilaian

2

Kosong Saya tidak tahu Saya tidak mengerti Tidak ada pemahaman konsep Mengulangi pertanyaan yang tidak relevan atau tidak jelas. Kesalahpahaman secara spesifik Respon yang tidak logis atau informasi yang tidak benar. Pemahaman konsep parsial Respon yang menunjukkan bahwa dengan kesalahpahaman yang pemahaman konsep juga menimbulkan spesifik pernyataan yang mengakibatkan kesalahpahaman. Pemahaman konsep parsial Respon yang mencakup setidaknya salah satukomponen dari respon divalidasi, tetapi tidak semua komponen. Pemahaman konsep yang baik Respon yang mencakup semua komponen respon divalidasi.

3 4

5

6

Tabel 1. Kategori tingkat Pemahaman Konsep Menurut Abraham et al.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.

Lokasi & waktu penelitian Lokasi penelitian adalah di cikarang yaitu di PT.Jababeka Infrastruktur di salah satu kantor nya yaitu di WTP Perumahan Jl.Irigasi Raya No.1 Cikarang baru ,Kab.Bekasi .Waktu pelaksanaan penelitian adalah adalah pada hari kerja yang bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan dikarenakan perusahaa tersebut banyak berhubungan dengan tema penelitian .

3.2.

Bentuk penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Perreault dan McCarthy

5

(2006: 176) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berusaha menggali informasi secara mendalam, serta terbuka terhadap segala tanggapan dan bukan hanya jawaban ya atau tidak. Penelitian ini mencoba untuk meminta orangorang untuk mengungkapkan berbagai pikiran mereka tentang suatu topik tanpa memberi mereka banyak arahan atau pedoman bagaimana harus berkata apa. Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Kriyantono, 2009: 57-58): 1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset. 2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatancatatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. 3. Analisis data lapangan. 4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar. 5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang dinamis dan sebagai produk konstruksi sosial. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah.

6

3.3.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi (Kriyantono, 2009: 93). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara Lain: 1.Wawancara Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 2.Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi menurut Arikunto (2006:72) ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Pada pelaksanaannya data dokumentasi merupakan data sekunder yaitu data informasi yang terkait dengan masalah penelitian yang diperoleh dari buku, internet, majalah, surat kabar, dan dokumen-dokumen yang terkait.

3.4.

Metode Analisis Data Dalam menganalisis data yang diperoleh dari data, baik primer maupun sekunder, metode penelitian yang dipergunakan adalah metode analisa deskriptif kualitatif dengan metode perbandingan tetap atau Constant Comparative Method, karena dalam analisa data, secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya.

a.

1. Reduksi data Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya sesuatu

yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. b.

Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding. Membuat

koding berarti memberikan kode pada setiap “satuan”, agar supaya tetap dapat ditelusuri

7

datanya/satuannya, berasal dari sumber mana. Perlu diketahui bahwa dalam pembuatan kode untuk analisis data dengan komputer cara kodingnya lain. 2. Kategorisasi Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang di susun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, kreteria tertentu. a. Mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat ke dalam bagianbagian isi yang secara jelas berkaitan b. Merumuskan aturan yang menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data. c. Menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan lainnya mengikuti prinsip taat asas. 3. Sintesisasi a. Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya. b. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/label lagi.

Desain penelitian ini pada tahap pembahasan penelitian, akan berisi uraian–uraian tentang objek yang menjadi fokus penelitian yang ditinjau dari sisi–sisi teori yang relevan dengannya dan tidak menutup kemungkinan bahwa desain penelitian ini akan berubah sesuai dengan kondisi atau realita yang terjadi di lapangan.

8

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Data hasil penelitian diperoleh dari teknik wawancara. Wawancara dilakukan terhadap lima orang informan yang dianggap representatif terhadap obyek masalah dalam penelitian. Berikut ini merupakan data dari enam informan dalam penelitian ini. 1. Rachmat Yulianto Senior Manager Dept. Planing WTP

2. Suhari Ka.Sie perencanaan pipa air besih & limbah kawasan 3. Yenny Staff HR & GA 4. Beta Handayani manager Customer Service Data yang diperoleh dari wawancara berupa jawaban informan atas pertanyaan yang diajukan oleh penelitian melalui panduan wawancara yang dilakukan secara tatap muka langsung dengan informan, yang kemudian data jawaban tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara. Kutipan hasil wawancara tersebut memaparkan jawaban responden yang beragam mengenai tingkat pemahaman informan mengenai gambar kreja Arsitektur. 4.2 Hasil Penelitian & Pembahasan 4.2.1 Daftar Pertanyaan Hasil penelitian berupa kutipan wawancara berupa pertanyaan yang di klasifikasikan pengelompokan nya berdasarkan beberapa faktor untuk memenuhi kesimpulan yang sesuai harapan penulis . Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua informan , berikut pertanyaan nya 1. Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai gambar kerja 2d? 2. Apakah yang anda pahami ketika membaca gambar kerja arsitektur untuk pertama kali nya ? 3. Apa yang anda ketahui tentang gambar 3d ? 4.

Bagaimana pemahaman anda setelah gambar kerja di lengkapi dengan

gambar 3d ? 9

4.2.1 Hasil wawancara 1. Rachmat Yulianto Usia : 50 thn , Pria , Pendidikan : S2 Teknik lingkungan , Jabatan : Senior Manager Dept.Planing WTP , Hobby : Olah raga & baca buku a. Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai gambar kerja 2d? “ Sepengetahuan saya gambar kerja adalah gambar yang menjelaskan teknis pengerjaan dilapangan “ b. Apakah yang anda pahami ketika membaca gambar kerja arsitektur untuk pertama kali nya ? “Informasi mengenai detail proyek “ c.

Apa yang anda ketahui tentang gambar 3d ? “Menurut saya gambar 3D adalah gambar yang meiliki volume “

d.

Bagaimana pemahaman anda setelah gambar kerja di lengkapi

dengan gambar 3d ? “Ini seperti faktor yang saling melengkapi dan memudahkan pembacaan gambar “ 2. Suhari Usia : 48 thn , Pria , Pendidikan : S1 teknik sipil , Jabatan :Kasie Planig Pipa , Hobby : Olah raga a. Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai gambar kerja 2d? “gambar kerja adalah susunan penjelasan teknis mengenai suatu proyek yang telah di tentukan oleh perencana “ b. Apakah yang anda pahami ketika membaca gambar kerja arsitektur untuk pertama kali nya ? “Gambar yang berisi rencana kerja yang akan di aplikasikan di lapangan “ c.

Apa yang anda ketahui tentang gambar 3d ? “Menurut saya gambar 3D adalah gambar yang meiliki sudut pandang

atau perspektif“ 10

d.

Bagaimana pemahaman anda setelah gambar kerja di lengkapi

dengan gambar 3d ? “Tentu sangat membantu sekali karena gambar 2d kadang kurang informatif terutama yang berdaya imajinasi rendah . Jadi kesulitan membayangkan bentuk yang diharapkan begitu“ 3. Yenny Usia : 30 thn , Wanita , Pendidikan : S1 Sosiologi , Jabatan :Staf HR & GA, Hobby : Traveling a. Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai gambar kerja 2d? “Kurang tahu saya ya saya hanya tahu gambar denah “ b. Apakah yang anda pahami ketika membaca gambar kerja arsitektur untuk pertama kali nya ? “Saya kurang Memahami “ c. Apa yang anda ketahui tentang gambar 3d ? “Yang saya tahu seperti yang ada di gambar brosur perumahan “ d.

Bagaimana pemahaman anda setelah gambar kerja di lengkapi

dengan gambar 3d ? “Sedikit lebih menambah pengetahuan saya “ 4. Beta Handayani Usia : 27 thn , Wanita , Pendidikan : S1 teknik komunikasi , Jabatan :Manager CS , Hobby : Menggambar a. Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai gambar kerja 2d? “Saya sering membaca nya ketika bertemu tenant . Gambar yang berisi garis dan angka “ b. Apakah yang anda pahami ketika membaca gambar kerja arsitektur untuk pertama kali nya ? “Saya kira ini seperti potongan – potongan informasi mengenai sebuah proyek pembangunan “ c.

Apa yang anda ketahui tentang gambar 3d ? 11

“Saya suka menggambar animsi 3d mungkin mirip dengan yang dipakai di dunia arsitektur “ e.

Bagaimana pemahaman anda setelah gambar kerja di lengkapi

dengan gambar 3d ? “Saya sudah terbiasa dengan gambar jadi saya sudah memahaminya walaupun tanpa gammbar 3d “ 4.3 Analisi Data Metode analisis data yang di gunakan adalah seperti sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu Reduksi data , Kategorisasi , & Sinestesia maka akan menghasilkan tabel seperti berikut.

No.Pertanyaan Usia 1 2 3 4

Tidak Tidak Tidak Tidak

Pengaruh Kategori Jawaban Berdasarkan Faktor Gender Pendidikan Jabatan Hobby Tidak Tidak Tidak Tidak

Ya Ya Ya Ya

Ya Ya Ya Tidak

Tidak Tidak Tidak Ya

Tabel 2.Tabel Analisis Data

BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor usia tidak mempengaruhi tingkat pemahaman sesorang mengenai gambar kerja arsitektur. 2. Faktor gender juga tidak mempengaruhi tingkat pemahaman sesorang mengenai gambar kerja arsitektur 12

3. Faktor pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang terhadap gambar kerja arsitektur baik yang belum belum dilengkapi 3d atau yang sudah di lengkapi . 4. Faktor jabatan cukup berpengaruh dikarenakan posisi jabatan seseorang menentukan lingkup pekerjaan informan dan pengaruh nya terhadap tingkat pemahaman seseorang. 5. Faktor hobby cukup berpengaruh karena seseorang dengan hobby yang sedikit berkaitan dengan arsitektur akan meningkatkan daya imajinasi seseorang . 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Bagi informan atau pembaca

adalah penting nya faktor pendidikan

terhadap posisi atau jabatan seseorang di suatu perusahaan . Pilihlah hobby yang bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan lebih di luar keahlian yang udah kita miliki . 2. Bagi peneliti hendak nya di penelitian selanjutnya menambah jumlas informan lebih dari 4 informan . Karena semakin banyak informan akan semakin menambah perspektif hasil penelitian sehingga hasil penelitian bisa lebih mendekati kenyataan.

DAFTAR PUSTAKA 13

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta, Bandung.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Prehallindo, Jakarta.

14

LAMPIRAN

15

16

17

18

Related Documents


More Documents from "agung mulyono"