Promised Land

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Promised Land as PDF for free.

More details

  • Words: 8,410
  • Pages: 27
PROMISED LAND Author e-mail pairing genre setting

: nade : [email protected] : tetsuxhyde, and all member of laruku : shonen-ai, PG, angst, alternate universe : riot,chaos, war, bla-bla-bla....

author’s note : WAAAA...nade gak tahu kenapa tiba2 buat tethai daripada haitsu *mukul semua pecinta tethai yang nakal diluar sono*. Nade benci!! Hehehehe....nade akan segera balik ke haitsu saja hehehe....oh ya, dibagian bawah cerita akan ada satu scene dimana hyde (dan tetsu) menyanyikan sebuah lagu. Nade kasih spoilernya dulu kalo lagu ini ada di album DUNE track 10 hehehehe...jika ingin lebih merasakan bagaimana saat mereka bernyanyi bersama, baca lah bagian scene itu sambil mendengar lagunya/mp3 nya hehehe (seperti yang nade lakukan saat membuat scene tersebut). ^0^ -----------------------------

PROMISED LAND Musim gugur telah tiba. Daun-daun yang mengering mulai berjatuhan dan memenuhi jalanan dengan hamparan berwarna kuning tua. Udara pun terasa menusuk tubuh dan membuat badan terasa diserang rasa dingin. Kedua belah mata hyde mencoba melihat keluar dari jendela kamarnya. Kepalanya yang lelah masih merebah di ranjang besarnya, hanya berusaha menengok perlahan agar bisa menatap lebih baik keluar jendela. Hyde dapat melihat satu demi satu daun yang menghiasi pohon di sisi luar jendelanya telah berkurang – semakin lama hyde semakin melihat kekosongan pohon besar tersebut dari selimut daun-daunnya. “sudah waktunya.......ya, inilah waktunya.” Ucap hyde lirih kedua belah matanya berputar dan menatap sebuah foto yang menempel kokoh di dinding kamarnya. Hyde menatap penuh kelembutan dan juga kerinduan yang mendalam. Bibirnya mengulas senyum penuh kebahagiaan. “kalian...akan datang khan?.....karena ini adalah hari yang paling kutunggu-tunggu seumur hidupku. Ya..kalian pasti datang, karena kita sudah berjanji. Terutama kau, tetsu....” ucap hyde yang memandang lekat kearah salah satu sosok pemuda manis dalam foto itu – sosok yang tepat berada disisi hyde dan memberikan senyum paling lebar dibandingkan lainnya. “kau berjanji ,tetsu!!...kau berjanji akan datang!! Kaulah yang paling kuharapkan untuk datang.” Ucap hyde yang tanpa dia sadari kedua belah matanya telah menitikkan airmata. “..........kau.....pasti...datang.....” ucap hyde pelan -------------------------------“tetsuuuuuu....apa yang kau lakukan padaku??keterlaluan!!!” teriak hyde keras sambil berlari kencang

“hahahahaha...itu salahmu sendiri,hyde!!” ucap tetsu yang tertawa sangat keras dan berusaha berlari lebih cepat agar tidak terkena pukulan hyde “aku pasti akan membalasmu!! Itu pasti!!!” teriak hyde yang hanya disambut tawa yang semakin keras dari tetsu. “kennnnnnn!!!!yukkkiiiiiiiiii!!!!” teriak tetsu sambil melambaikan kedua tangannya tinggi-tinggi. Ken dan yukki yang berjalan agak jauh didepan tetsu memutar tubuhnya dan melihat aksi kejar-kejaran kedua temannya yang masih “childish” itu. “apa kalian tidak ada hari dimana kalian terlihat lebih rukun dan hidup damai?” ucap ken yang bersamaan dengan berhentinya gerak tetsu tepat didepannya. Pertanyaan ken untuk sementara waktu tidak dijawab oleh tetsu yang masih berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah. “heh-heh-heh-heh.....itu-itu....salah hyde....” ucap tetsu diantara sengalan nafasnya hyde akhirnya sampai juga didepan ken dan yukki. Kedua pasang mata ken juga yukki langsung menatap heran campur geli melihat apa yang terjadi pada diri hyde saat ini. “anoo hyde?...apa kau baru saja menciptakan trend baru dinegeri ini?” tanya yukki yang berusaha menahan tawanya. “tet-tetsu..tetsu yang melakukan ini padaku!!!!tetsu!!!” teriak hyde kesal ken,yukki, juga tetsu pun akhirnya tertawa keras melihat wajah hyde yang memerah karena kesal. Merah diwajahnya membuat make up yang memenuhi raut wajahnya semakin terlihat jelas. Warna biru terang tepat dikelopak matanya, pink untuk perona pipi, dan merah ranum untuk lipstik...semuanya warna sepertinya ada diwajah hyde saat ini. “jangan tertawa!!! Tidak ada yang lucu!!” ucap hyde kesal sambil menghapus kasar hiasan warna diwajahnya. “hyde, jangan begitu!! Nanti tambah belepotan.” Pekik tetsu yang langsung mengambil saputangannya dan menghapus lembut make up diwajah hyde. “bagaimana mungkin tetsu bisa mewarnai wajahmu tanpa kau ketahui?” tanya ken “hihihi...dia tertidur lelap di kelas fisika!! Aku hanya ingin membuatmu kapok – agar kau tidak mengulangi lagi ulah malasmu itu.” Ucap tetsu yang masih sibuk menghapus make up diwajah hyde “aku hanya kelelahan saja!! Apalagi...pengajar fisika itu memang membosankan, tidak mungkin ada yang bisa bertahan mendengarkan dia bicara tentang pikiran kolotnya itu.” Tetsu selesai membersihkan wajah hyde. Walaupun masih ada sedikit sisa berkas warna tetapi tidak terlalu kentara lagi. Mereka berempat pun melangkah menelusuri jalanan yang cukup sepi dilalui orang. “apa kau tidak tidur semalaman, hyde?” tanya yukki “ya, begitulah!! Kemarin malam...keluargaku semuanya ribut dan keadaan sedikit tidak terkendali.” Ucap hyde

“apa ini ada hubungannya dengan pekerjaan ayahmu sebagai pejabat pemerintah ?” tanya tetsu “hm!!...beberapa hari ini ayah sedang dipusingkan dengan munculnya gerakan anti pemerintah. Bahkan didistrik kita ini...gerakan itu semakin besar saja. Ayah saat ini sedang berusaha mencari solusi untuk memecahkan masalah ini.” “ya, aku juga mendengarnya!!...gerakan anti ini sudah menyebar keseluruh pelosok jepang.” Ucap ken “bahkan...distrik kita merupakan pusat dari gerakan itu, hanya saja pemerintah tidak punya kekuatan untuk memusnahkan gerakan itu.” Ucap yukki “kenapa begitu?” tanya tetsu “karena gerakan ini bisa disebut gerakan rakyat! Jadi sekali saja pemerintah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan maka...rakyatlah yang akan mereka hadapi.” Ucap ken “menghadapi kemarahan rakyat sendiri akan lebih menakutkan daripada menghadapi musuh bersenjata dari negara lain.” Ucap hyde lirih “lalu hyde...apa yang akan ayahmu lakukan?” tanya tetsu “entahlah!!...kemarin malam beberapa kali telepon rumahku berdering dan semuanya dari orang-orang yang mengancam akan membunuh kami semua. Bahkan sempat ada yang melempar batu kerumah kami.” “ya ampun..kau tidak apa-apa khan? Lalu apa tidak ada polisi disana?” tanya tetsu cepat “aku tidak apa-apa!!...polisi berjaga lebih ketat dari sebelumnya tetapi......” “tetapi apa?” tanya ken,yukki, juga tetsu bersamaan “sebagian besar dari polisi itu.....mereka terlihat enggan terlibat dalam masalah ini. Aku merasa...mereka punya keinginan untuk membela gerakan itu.” “bagaimana mungkin? Mereka khan juga tergolong orang pemerintah.” Pekik yukki “tapi mereka juga rakyat,yukki!!..mereka juga orang yang butuh diperhatikan.” Ucap ken lirih mereka berempat terus berjalan hingga memasuki area perumahan. Tak lama kemudian, mereka berhenti didepan sebuah rumah yang berukuran cukup besar. Beberapa polisi berdiri tegak dan berjaga tepat didepan rumah tersebut. “terima kasih sudah mengantarku!!” ucap hyde “ya, kami kuatir jika kau pulang sendirian, maka... mungkin ada yang mencari kesempatan melukaimu.” Ucap ken “semoga ayahmu bisa menyelesaikan permasalahan ini,hyde.” Ucap yukki “terima kasih,semuanya!!”

“kita duluan ya?! Bye!!!” ucap ken dan yukki hampir bersamaan dan kemudian melangkah pergi meninggalkan hyde dan tetsu “ne hyde, apa kau ingat saat kita liburan sekolah 2 bulan yang lalu?” tanya tetsu “tentu saja ingat!! Aku juga memasang foto bersama kita berempat di kamarku karena liburan waktu itu sangat menyenangkan.” “apa kau ingat janji kita berempat?” “ya,tetsu!!...kita berempat akan selalu bersama selamanya.” “tidak akan terpisahkan.” Ucap tetsu disambut senyum hyde “hyde....kami tidak akan meninggalkanmu. Tidak akan pernah!!” ucap tetsu yang dengan cepat membalikkan badannya dan berlari mengejar ken juga yukki yang terus melangkah menjauh. ---------------------langkah kaki tetsu menimbulkan suara keras diantara balok-balok tangga rumahnya. Tetsu menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu dengan cepat. Saat sampai di anak tangga terakhir dan siap berbelok menuju pintu rumahnya, tubuhnya bertabrakan dengan sosok pria yang bertubuh cukup besar dan lebih tinggi dari tetsu. “aa..ayah!!” “tetsu, kau mau kemana malam-malam begini?” “aku mau kerumah hyde!! Dia meminta tolong padaku untuk mengajarinya matematika.” Tiba-tiba jemari tangan sang ayah meremas kuat lengan tetsu hingga membuat tetsu meringis kesakitan. Sebelum sempat tetsu mengerang sakit, sang ayah sudah menarik tetsu masuk ke ruang keluarga dimana sang ibu terlihat sedang sibuk mempersiapkan makan malam. “bukankah ayah sudah bilang kalau kau tidak boleh bergaul lagi dengan anak itu?” “tapi ayah...kenapa aku tidak boleh berteman dengannya?” “pokoknya ayah melarangmu!! Dan jangan kerumahnya sekarang...juga seterusnya!!” “ayah tidak bisa melarangku!! Aku bukan anak kecil lagi!! Umurku sudah 18 tahun!!” “tetsu!! Dengarkan ayahmu!! Ini demi kebaikanmu!” pekik ibu “tidak!! Kalian bersikap sangat aneh!...apa salahnya dengan hyde? Kami sudah berteman sejak kelas satu SMP dan kalian tidak pernah melarangku sebelumnya, tetapi kenapa sekarang...” “sekarang dunia sudah berubah,tetsu!! Kita saat ini sedang berjuang untuk sebuah masa depan yang lebih baik!!”

“apa hubungannya dengan hyde??” “hyde adalah anak dari pejabat pemerintah!!...kau tidak boleh bergaul dengan manusiamanusia bawahan pemerintah!!!” teriak sang ayah “.......ayah....jangan katakan...kau juga...gerakan anti itu...” “tetsu, ayah ingin yang terbaik bagi keluarga!! Ayah ingin yang terbaik untukmu!!” ucap ayah sambil memeluk erat tetsu penuh kelembutan “...malam ini...semuanya pasti akan berakhir!!....kita akan terbebas dari tikaman pemerintah.” “apa..apa yang – ayah bicarakan?” tanya tetsu kebingungan “DUARRRRR!!!!!BOOOMMMM!!!” suara ledakan yang sangat keras dan memekikkan telinga. Tetsu yang terkejut langsung memeluk lebih erat tubuh ayahnya dan menyembunyikan wajahnya dibalik dada ayah. Setelah suara ledakan yang membuat telinga terasa panas, tetsu dapat mendengar suara ribut-ribut yang berasal dari para tetangga. Semuanya berteriak kebingungan dan histeris. “ayah..apa itu..apa itu?” tanya tetsu “..........kebebasan telah dimulai!!” ucap ayah tenang tetsu menatap ayahnya yang menampakkan wajah tenang. Otak tetsu mulai berputar dan mencoba memahami apa yang ingin diucapkan oleh ayahnya. Tiba-tiba perasaan tetsu menjadi tidak enak. Dengan cepat tetsu melepas pelukan ayahnya dan berlari keluar sebelum ayahnya sempat melarangnya. “tetsu!!! Kau mau kemana??” teriak sang ayah yang berusaha mengejar tetsu sesampainya tetsu diluar rumahnya, ia melihat puluhan orang berlarian dengan rasa bingung dan juga ketakutan. Tetsu melihat sebuah cahaya berwarna kuning juga merah agak jauh didepannya, dari balik cahaya itu muncul asap yang mengepul dan membungkus langit hingga semakin gelap dan kelam. “tidak mungkin!!! Ini tidak mungkin!!!” teriak tetsu histeris “tetsu!!!” ayah muncul dan siap menggapai tubuh tetsu, tetapi tetsu satu detik lebih cepat dan berhasil melesat lari menuju kumpulan cahaya dan asap. “hyde!!!!” teriak tetsu keras tetsu terus berlari menembus gerombolan orang-orang juga saling berlarian tak tahu arah. Mata tetsu terus menatap kuat kearah cahaya merah-kuning yang berkilauan di antara malam. Semakin lama cahaya itu semakin besar-dan semakin besar. Tetsu berlari tepat disisi trotoar jalan besar yang penuh dengan orang-orang . mereka semua berlari dengan arah yang berlawanan dengan tetsu sehingga membuat tetsu menjadi susah untuk maju. “JANGAN LARIIII!!!!”

sebuah teriakan membuat tetsu melupakan luapan cahaya yang ada didepannya dan menoleh – mencari asal suara itu. Dari sisi trotoar jalan satunya, dua orang berpakaian polisi berlari dengan cepat – wajahnya pucat pasi dan ketakutan. “kenapa mereka berlari?” tanya tetsu dalam hatinya DORR!!DOORR!!DORR!DOORR!! Suara tembakan mengejutkan tetsu dan juga orang-orang yang ada disana. Mereka semakin berteriak histeris dan berlari tidak karuan – berusaha menjauhi suara mengerikan itu. Tetsu yang masih terkejut tetap diam ditempat. Matanya melihat dua orang polisi itu saat ini telah terlentang di aspal jalan, tidak bergerak lagi – diam – dan kaku. Darah sedikit demi sedikit mulai membasahi aspal jalan – darah yang berwana merah dan kental. “rasakan kau makhluk pemerintah!!” teriak seorang pria berpakaian hawaii. Tangannya membawa sebuah senapan mesin berukuran cukup besar. Tiba-tiba beberapa pria yang jumlahnya cukup banyak juga mulai berdatangan. Ditangan mereka semuanya membawa senapan mesin yang besar dan menakutkan. “jangan berdiri disini!! Cepat menyebar dan bunuh semua bawahan pemerintah busuk!!” teriak salah satu dari gerombolan itu “bagaimana rumah takarai? Apakah sudah hancur lebur?” “jangan kuatir!! Kita pasti akan membunuh semua keluarga takarai itu!! Saat ini mereka pun mungkin sudah mati terbakar karena ledakan bom di rumah mereka tadi!!!” tetsu yang mendengar semua ucapan gerombolan itu semakin kebingungan. Disekitarnya masih banyak orang yang berhamburan dan dia menjadi tidak bisa berpikir harus kemana. “ada apa ini? Sebenarnya ada apa ini??apa yang harus kulakukan??” ucap tetsu sangat bingung. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan memaksanya untuk berlari kembali – menjauhi gerombolan pemuda bersenjata tersebut. tetsu mencoba untuk melihat siapa yang telah menarik tangannya, hingga akhirnya dia mengetahui... “ken!!!ken!!!” teriak tetsu cepat dan gugup “kita harus cepat kerumah hyde,tetsu!!..yukki juga dalam perjalanan kesana!!” teriak ken “ken...hydehydehyde!!” “tenang,tetsu!! Hyde tidak akan apa-apa!!” “tapi-tapi...mereka-mereka-mereka...mereka membunuh..mereka membunuh..” “tetsu!!!” teriak ken yang berhenti berlari dan menatap tajam tetsu “jangan perdulikan mereka!! Kita hanya perlu mengetahui hyde baik-baik saja.” “ledakan itu ken!! Itu dari...”

“aku tahu,tetsu!!....ledakan itu dari rumah hyde!! Karena itu kita harus cepat.” “mereka bilang hyde dan keluarganya telah....” “tetsu!!!....hyde akan baik-baik saja!! Kau dengar itu? Hyde akan baik-baik saja!!” “.......iya...” “sekarang cepat!!!” ken dan tetsu kembali berlari cepat menuju kediaman hyde. Saat hampir satu blok dari kediaman hyde. Ken dan tetsu melihat yukki yang bersembunyi dibalik dinding sebuah rumah. “yukki!!” teriak ken sambil mereka berdua berlari mendekati yukki “kenapa disini?kenapa tidak kerumah hyde?” tanya tetsu “kita tidak bisa mendekati rumah hyde!!...tadi aku sempat kesana dan aku melihat banyak pemuda yang bersenjata di depan rumah hyde yang terbakar . “ “lalu kenapa kau tidak mendekatinya?” tanya tetsu “mereka akan membunuhku jika melihatku mendekati rumah hyde dan mencoba menyelamatkan isi rumah itu.” Ucap yukki “hyde? Bagaimana dengan hyde? Kau melihatnya?” tanya ken “entahlah!! Tapi...firasatku buruk sekali,ken!!..kelihatannya hyde dankeluarganya...masih didalam rumah itu.” “ya Tuhan!! Apa mereka ...mati meledak?” tanya ken tubuh tetsu tiba-tiba menjadi lemas, bahkan suaranya sepertinya tersedak ditengah-tengah tenggorokannya dan tidak mau keluar sama sekali. “jangan kuatir!! Ledakan itu hanya mengenai pintu depan rumah nya tetapi jika dibiarkan maka.....rumah itu pasti akan terbakar habis dan semua orang didalamnya akan terbakar hidup-hidup!!!” “apa yang harus kita lakukan?” tanya ken bingung “aku tidak tahu,ken!! Aku tidak tahu!! Pemuda bersenjata itu juga membunuh polisi yang berjaga didepan rumah hyde...kau tidak melihatnya,ken!! Mayat mereka dibiarkan bergelimpangan di jalan, bahkan mereka menginjak-injaknya tanpa rasa kasihan. “ ucap yukki gemetaran “se..la..mat...” ucap tetsu lirih “apa?” “kita...kita selamatkan hyde...”

“tetsu, itu mustahil!! Banyak sekali pemberontak yang sudah mengelilingi rumah hyde agar penghuni rumah itu tidak ada yang bisa keluar rumah itu.” Ucap yukki “kalian masih ingat pohon tua di samping rumah hyde? Pohon itu menjulur tepat disisi kamar hyde!!..kita bisa melalui batang pohon itu!!” “apa kau gila,tetsu? Itu tidak mungkin!!” ucap ken “kita tidak akan tahu kalau kita tidak mencobanya khan? Apalagi..apa kalian punya cara lain untuk menyelamatkan hyde?” teriak tetsu membuat ken dan yukki terdiam membisu “.....baiklah,tetsu!! Kita pasti bisa menyelamatkannya!” ucap ken disambut anggukan dari tetsu dan yukki. ---------------------------tetsu, ken, dan yukki menelusuri batang pohon yang menjulur hingga hampir mengenai salah satu jendela kamar yang ada di lantai dua. Tetsu dapat melihat api yang berkobar sangat besar telah menelan bagian rumah hyde disisi ujung satunya. Hal ini membuat tetsu sedikit lega karena kamar hyde berada cukup jauh dari kobaran api itu. Jantung mereka bertiga terasa berhenti saat beberapa pemuda bersenjata melewati pohon dimana mereka berada saat ini. Keringat berkucuran didahi dan wajah mereka menjadi basah karena panasnya api yang mulai menyebar ketengah rumah dan juga karena gerombolan pemuda yang siap membunuh siapapun tanpa pandang bulu. “lihat, jendelanya sedikit terbuka..kita bisa masuk!!” ucap ken lirih tetsu memang dapat melihatnya, jendela itu terbuka keatas sekitar 3 cm saja..tetsu juga dapat melihat asap tipis mulai berhembus keluar dari jendela tersebut. “kita harus cepat!!..api itu akan mencapai kamar hyde!!” ucap tetsu mereka bertiga terus merangkak melalui batang pohon hingga akhirnya sudah berada didekat jendela kamar hyde. Tetsu secara perlahan membuka jendela itu lebih lebar. Semakin lebar jendela terbuka, semakin banyak asap putih yang menyembul dan menghalangi jarak pandang tetsu. “hyde!!hyde!! dimana kau?” tanya tetsu yang sudah terlebih dahulu memasuki kamar hyde melalui jendela tersebut. ken dan yukki pun tak lama kemudian menyusul masuk. “hyde!! Hyde!!” teriak tetsu dengan cemas. Dia benar-benar tidak bisa melihat dengan jelas keadaan kamar hyde karena asap yang mulai menebal. Semakin lama asap itu semakin menyesakkan nafasnya dan membuatnya terbatuk-batuk. “tetsu, cepatlah!! Aku dapat merasakan panas api itu mulai kemari!!” pekik yukki “tapi hyde belum kutemukan!!...hyde!! jawablah!! Ini kami!! Ini aku tetsu!! Hyde!!!” teriak tetsu sambil bergerak mengelilingi ruangan yang sudah gelap dengan asap. “....tetsu??” “hyde??! Hyde!! Ini aku tetsu!! Dimana kau??”

“tetsu!!!” pekik hyde yang tiba-tiba keluar dari balik asap dari ujung ruangan kamar. Tetsu yang akhirnya melihat hyde dalam keadaan baik-baik saja langsung berlari mendekati hyde dan langsung memeluknya erat. “hyde!! Aku kuatir kau terkena apa-apa!! Syukurlah!!!” ucap tetsu sambil terus memeluk erat hyde yang juga balik memeluk tetsu. “tetsu....ayahku!! ayahku,tetsu...juga ibuku...aku melihat mereka membawa ayah ibuku keruangan lain lalu...lalu..aku mendengar suara tembakan dari dalam ruangan itu..tetsu, apa –apa mereka...?” “hyde, maafkan aku!! Aku datang terlambat!! Tapi jangan kuatir, seperti janji kami padamu..kami akan menjagamu. Kita akan selalu bersama..selamanya!!” ucap tetsu “kalian bisa melanjutkan pembicaraan itu nanti ditempat lain!! Sekarang kita harus pergi dari sini sebelum kita mati terbakar!!” “apa kita lewat jalan lain?” tanya tetsu “tidak bisa!!....pembantu ayah telah menutupi pintu kamarku dengan lemari besar agar mereka tidak tahu kalau ada ruangan kamar disini. Kita tidak bisa keluar lewat sana.” Ucap hyde “jadi...harus lewat pohon itu lagi!! Cepat!!” teriak ken. “kita tidak bisa!!” ucap yukki “apa? Kenapa,yukki?” tanya tetsu heran “.......ada beberapa orang bersenjata di bawah pohon itu sekarang!! Kita tidak bisa keluar sekarang!!” ucap yukki “apaa??!! Lalu..bagaimana sekarang?” ucap ken gugup mereka berempat kemudian menjadi sadar bahwa asap yang memenuhi ruangan kamar itu semakin lama semakin tebal dan juga berwarna abu-abu kehitaman. Mereka pun sudah mulai terbatuk-batuk karena minimnya oksigen. “uhuk-uhuk-uhk!! Jika kita tidak keluar sekarang..uhuk-uhuk!!..kita akan mati kehabisan oksigen dan juga terbakar!!” ucap tetsu “tetsu...uhuk-uhuk-uhuk!!!” ucap hyde yang mempererat pelukannya terhadap tetsu “bagaimana ini?..siallll!!! bagaimana??” teriak ken penuh kekesalan karena dia sama sekali belum menemukan cara untuk keluar dari ruangan itu. Sambil terbatuk-batuk, secara bergantian yukki menatap ketiga temannya yang juga dalam keadaan nafasnya mulai terasa sesak. Yukki menatap hyde yang sangat erat memeluk tubuh tetsu. Sedangkan tetsu yang juga dalam keadaan takut masih tetap berusaha mengelus lembut rambut hyde agar hyde lebih menjadi tenang. Yang terakhir, yukki melihat ken yang memukul beberapa kali lantai kamar dengan kedua tangannya karena rasa marah dan juga kesal.

“ken....” ucap yukki yang bergeser mendekati ken. Yukki berusaha berbicara sekecil mungkin agar tetsu dan hyde tidak mendengarnya. “ken...hanya kau..hanya kau yang bisa kuandalkan melindungi mereka berdua!!” ucap yukki “apa yang kau katakan,yukki!! Sekarang bukan waktunya mengatakan hal sentimentil.” “ken, dengarkan aku dulu!!....aku punya cara agar kalian bisa keluar dari tempat ini.” “sungguhkah?!”ucap ken “ya, tapi aku membutuhkan bantuanmu!!” ucap yukki yang kemudian mendekati ken dan memeluknya erat. Ken yang terkejut hanya terdiam termenung. Bibir yukki sangat dekat dengan daun telinga ken. Bibir yukki mulai bergerak mengucapkan sepatah – dua kata – tiga kata – empat kata...dan seterusnya. Tiap kata yang diucapkan oleh bibir yukki semakin membuat mata ken terbelalak lebar. Tak lama kemudian yukki melepas pelukannya dan bergeser mendekati tetsu dan hyde yang masih saling berpelukan. “tidak!! Tidak yukki!! Jangan!!!” teriak ken sambil menarik lengan yukki dan membuat yukki kembali menatap ken dengan tajam “tidak!!!” ucap ken lirih sambil menangis “kita pasti berhasil, ken!! Percayalah padaku!!” “jangan,yukki!!! Kumohon...yukki!!!!” ucap ken memohon yukki hanya tersenyum kecil, dan kembali memutar tubuhnya untuk mendekati hyde juga tetsu. “kalian berdua....kita akan segera keluar dari tempat ini! Bersiaplah!!” “benarkah ,yukki? Tapi kita akan lewat mana?”tanya tetsu “kita akan melewati pohon itu lagi!!” “tapi , bukankah tadi kau bilang...” ucap hyde terputus “aku punya cara yang membuat mereka lengah. Setelah mereka lengah, ken akan membawa kalian secepatnya keluar dari rumah ini. Aku akan menyiapkan semuanya dulu!!” ucap yukki yang kemudian memeluk mereka berdua dengan erat “....kalian harus menjaga satu sama lain. Kalian harus berjanji.” Bisik pelukannya.

yukki diantara

“kau juga berjanji ya, yukki?...kau akan bersama dengan kami khan selamanya?” ucap hyde “aku akan selalu bersama kalian selamanya...dalam hati kalian semuanya.” Ucap yukki yang kemudian beranjak ke lemari pakaian hyde dan mengambil sebuah mantel hyde berwarna coklat.

Yukki memakai mantel itu ditubuhnya yang kecil lalu mulai melangkah kearah jendela kamar hyde. “yukki....” ucap ken diantara isak tangisnya, yukki menatap ken dengan lembut dan juga hangat. “jagalah mereka, ken!! Kumohon...!!” ucap yukki yang kemudian melangkah keluar dari jendela kamar hyde. “yukki!!!” pekik ken “...selamat tinggal!!” ucap yukki lirih dan kemudian tubuh nya mulai meluncur ke tanah yang keras. “apa yang dia lakukan?” teriak tetsu yang melangkah menuju jendela bersama dengan hyde, tetapi tiba-tiba ken bergerak menghalangi tetsu. Kedua lengan ken langsung memeluk hyde dan tetsu erat dan jemari nya menekan wajah hyde juga tetsu agar menunduk dan menyandar didadanya. “ken, kenapa...apa yang...?” tanya hyde heran “ITU DIA!!! ITU ANAKNYA!!! CEPAT TANGKAP DAN BUNUH!!!” teriakan keras disambut dengan teriakan lainnya membuat hyde dan tetsu tertegun untuk beberapa saat. Hingga akhirnya mereka tersadar..... “yukki!!!” teriak tetsu dan hyde hampir bersamaan. Mereka berdua hendak berlari melongok keluar dari jendela dan menyelamatkan yukki tetapi ken memegang kedua tubuh mereka dengan sangat kuat “ken!! Yukki,ken!!! Lepaskan!! Kita harus menyelamatkan yukki!!” teriak tetsu “maafkan aku!!..aku tidak bisa!!” ucap ken “ken!!! Yukki...yukki...!!!” seru hyde “maaf!!! Maaf!!...aku sudah berjanji pada yukki!!! Maaf!!!” ucap ken yang makin mempererat pelukannya terhadap tetsu dan hyde. Mereka berdua dapat mendengar suara isak tangis ken diantara pelukannya. “DIA TERTANGKAP!!!” “jangan lihat!! Jangan lihat!! Jangan mendengar!! ” ucap ken bertubi-tubi ditelinga hyde dan tetsu. “DOOR-DOOR!!!DORR!!!” suara tembakan yang berulang kali bagaikan menembus dada mereka bertiga. Tetsu dan hyde yang shock hanya bisa diam membisu dan mematung dalam pelukan ken. Dengan gemetaran, ken segera menarik hyde dan tetsu mendekati jendela, ia melihat tidak ada lagi orang yang menjaga dibawah pohon itu. Ken menolak untuk melihat kearah segerombol pemuda yang berteriak girang dan bagai kesetanan di depan rumah hyde. “kita bisa pergi sekarang!!” ucap ken yang mendorong tetsu untuk melangkah keluar dulu.

Tetsu pun bergerak merangkak kembali disusul oleh hyde dan yang terakhir ken. Sesampai ditengah pohon, tetsu berhenti dan menoleh kearah gerombolan pemuda itu. Mata tetsu terbelalak lebar, ia dapat melihat dari bantuan cahaya api yang berkobar...ditengah kumpulan pemuda bersenjata itu, sebuah tubuh manusia yang kecil dan rapuh tergeletak diam – tak bergerak. Sebuah mantel coklat masih menyelimuti tubuh pria itu, tetapi tidak dapat menutupi cairan darah yang mulai menggenang di sekeliling pemuda itu. “tetsu...jangan lihat!! Kumohon!! Jangan lihat!! Kau ingin hyde selamat khan? Jika kau berhenti sekarang..mereka akan segera mengetahui keberadaan kita.” Ucap ken dengan badan yang terasa lemas, tetsu kembali melanjutkan gerakannya hingga akhirnya mereka bertiga berhasil turun dari pohon itu. Ken dengan cepat menarik kedua tangan hyde dan tetsu dan segera berlari meninggalkan rumah hyde. Mereka terus berlari- dan berlari – dan berlari. Ken tidak dapat menghitung lagi berapa lama mereka berlari. Kadang mereka berlari diantara kumpulan orang-orang kota yang juga berusaha menyelamatkan dirinya, tapi kadang mereka berlari dijalanan yang sedikit dilalui oleh orang. Tapi mereka sudah pada batas kelelahan nya. Hyde, tetsu, dan ken pun berhenti berlari disebuah gang kecil yang tidak dilalui satu orang pun. Ken langsung jatuh terduduk diaspal jalanan sambil berusaha mengatur nafasnya. Tubuh tetsu yang menyandar didinding gang semakin lama semakin merosot hingga jatuh terduduk. Sedangkan hyde langsung menjatuhkan dirinya di dekat salah satu tiang listrik. Hyde mengeluarkan suara tersedak dan bagaikan memuntahkan sesuatu. “hyde....kau tidak apa-apa?” tanya tetsu yang merangkak mendekati hyde yang muntahmuntah. Tapi tak lama kemudian, terdengar isak tangis yang kuat membuat tetsu langsung memeluk hyde dengat erat. “tetsu...yukki..yukki....dia...” ucap hyde yang membuat tangisnya menjadi semakin keras “.....kita harus berjalan lagi!! Kita harus cepat menemukan tempat sembunyi!!” ucap ken yang berdiri dan berjalan mendekati hyde dan tetsu “apa kau sekejam ini,ken!!! Kau tahu yukki akan mengumpankan dirinya sendiri khan? Lalu kenapa kau biarkan itu semua? Kenapa?” teriak tetsu marah “apa yang harus kulakukan?? Aku sudah mencoba memohon padanya agar tidak meneruskan rencana nya tetapi..tetapi...” “bukankah kau bisa menghentikannya?! Kau bisa memukulnya atau......” “apa??lalu apa hah??....sadarkah kau kalau dia melakukan itu untuk kalian??! Dia melakukan ini karena dia tidak ingin melihat kalian mati!!!” “kami tahu itu,bodoh!!! Kami tahu itu!!! Kami....tahu...itu...” teriak hyde sambil mendorong ken hingga tubuh ken mundur beberapa langkah. Hyde kembali menangis terisak-isak. “.....jadi kumohon...jangan biarkan harapan terakhir yukki menjadi sia-sia. Jika kita tidak pergi sekarang juga, kita akan tertangkap. Mereka pasti sudah menyadari bahwa yukki...bukanlah kau ,hyde!!.” Ucap ken

“....kita akan kemana?” tanya tetsu lemah “aku sudah memikirkannya saat lari tadi. Kita akan ke pabrik tua yang ada di tengah hutan itu. Pabrik dimana dulu ayahku bekerja. Kau masih ingat khan,tetsu? Kita dulu saat kecil sering bermain disana.” “ya, aku masih ingat!! Apa menurutmu tempat itu aman.” “untuk sementara iya!!....setelah itu, kita pikirkan cara lainnya untuk bisa berkomunikasi dengan pemerintah, memohon mereka untuk melindungi hyde...dan juga kita.” Ucap ken “....baiklah!!..ayo hyde, kita harus pergi.” Ucap tetsu yang menggenggam erat jemari tangan hyde dan menariknya untuk kembali berjalan menelusuri jalanan. -------------------------“tetsu...kenapa ken lama sekali?” tanya hyde lirih tetsu menoleh sekilas kearah hyde yang duduk tepat disampingnya, lalu matanya kembali menatap melalui sela-sela rumpun tanaman yang lebat. “dia sebentar lagi datang,hyde!!...ken akan datang membawakan makanan untuk kita.” “tetapi, kenapa kita ada dihutan begini? Tempat ini mengerikan.” “hyde, pabrik tua tempat ayah ken dulu bekerja di sebelah utara hutan ini. Kita memang bisa melewati jalan biasa, tetapi resikonya tinggi. Jadi kita harus melalui hutan untuk menghindari pengawasan orang-orang itu.” Ucap tetsu “.....tetsu, berjanjilah padaku!!..kau tidak akan meninggalkanku.” Ucap hyde “bukankah aku sudah berjanji padamu sebelumnya?” “berjanjilah sekali lagi!!! Berjanjilah kalau kita semua selalu bersama....kau akan selalu bersamaku.” Ucap hyde “aku berjanji , hyde!! Aku akan disisimu..menjagamu...melindungimu.” “...mencintaiku?” tanya hyde membuat tetsu sempat tersentak “kau....kau tidak mencintaiku,...tetsu?” tanya hyde gugup dengan lembut tetsu langsung mengecup bibir hyde yang kering, tetapi kecupan itu terasa sangat hangat dan menenangkan bagi hyde. “kau tahu aku mencintaimu,hyde!!...aku tidak pernah melepaskan perasaan itu.” Ucap tetsu lembut. Hyde menyandarkan kepalanya didada tetsu dan kedua tangannya memeluk erat pinggang tetsu. “tetsu...kita semua...kita semua pasti bisa menemukannya..iya khan? Tempat dimana hanya ada kedamaian dan cinta. Tempat dimana kita bisa hidup dengan rasa aman dan juga rasa tenteram.” Ucap hyde lirih

“ya..kita pasti bisa menemukannya. Suatu saat nanti, kita akan melihat tempat itu...kita semua akan bersama-sama , bermain bersama, bercanda bersama ....tanpa ada rasa takut akan adanya rasa benci dan amarah.” “dan aku bisa selalu bersama denganmu,tetsu!...bisa memelukmu, memegang tanganmu,....” “.....dan menciummu tanpa perlu disembunyikan.” Ucap tetsu lirih sambil mengecup kening hyde “apakah tempat itu memang ada,tetsu? Apakah itu hanya imajinasi bodoh kita semua?” “tempat itu pasti ada,hyde!!! Aku yakin itu!!” mereka berdua pun terdiam beberapa saat, hanya ingin menikmati kebersamaan mereka untuk beberapa waktu yang ada. Mencoba menenangkan kembali pikiran dan juga tenaga yang tersisa. “hyde....maukah kau menunggu sebentar lagi?” ucap tetsu “apa? Apa maksudmu,tetsu?” tanya hyde sambil mengangkat kepalanya dan menatap bingung kearah tetsu “....kau benar!! Ken sudah terlalu lama...aku harus mencarinya.” “kita akan mencari bersama-sama.” “tidak,hyde!!...kau harus tetap disini dan bersembunyi. Jangan kuatir,hyde!!..aku pasti akan segera kembali bersama-sama dengan ken.” “tidak!! Tetsu...kau sudah berjanji khan? Kau tidak akan meninggalkanku!!” “aku tidak meninggalkanku!! Aku pasti akan kembali...ken juga akan kembali!!...aku hanya ingin kau disini sebentar...menunggu kami berdua kembali.” “tetsu!!!” “hyde, percayalah padaku!!...aku pasti akan kembali!!” ucap tetsu tegas “....baiklah!!” “ingat,hyde!! Jangan kemana-mana!! Tetap disini!!” ucap tetsu yang kemudian berlari cepat – tidak memberikan kesempatan bagi hyde untuk mengucapkan kata-kata lagi. “tetsu.....cepatlah kembali!!” desah hyde tetsu yang terus berlari akhirnya bisa keluar dari hutan , langkah kakinya sudah tidak lagi melangkah diatas tanah tetapi diatas aspal yang keras dan kasar. Sesekali tetsu menoleh kekanan dan kekiri , melihat keberadaannya diketahui oleh orang-orang bersenjata tersebut. “dimana dia? Bukankah dia bilang belanja makanan di dekat sini? Tapi kenapa dia tidak kelihatan?” pikir tetsu

tetsu terus melangkah melalui jalanan yang sangat sunyi, kota yang dulunya cukup ramai dengan aktivitas, tetapi sekarang berubah menjadi kota hantu. Tetsu masih dapat melihat percikan-percikan darah yang mengering ditrotoar jalan, didinding pagar rumah, di aspal jalanan, di tiang listrik, dan masih banyak lagi lainnya. Warna merah yang dulunya sangat ia sukai saat ini menjadi warna yang membuatnya sakit dan mual. “tetsu??!” tetsu langsung memutar tubuhnya dan melihat ken yang berdiri dengan nafas tersengalsengal. Di tangan kirinya memegang sebungkus platik berisi makanan. Mata tetsu melebar saat melihat tangan kanan ken yang memegang sebuah pistol. “ken...dari mana kau mendapatkan... “ “apa yang kau lakukan disini?? Cepat!!!” teriak ken yang langsung berlari melewati tetsu. Tetsu tanpa bertanya lagi ikut berlari mengikuti ken yang masih terus berlari. Akhirnya tetsu dapat melihat bahwa baju ken menghias beberapa bercak darah yang hampir mengering. “ken , kau terluka??” tanya tetsu kuatir “....ini bukan darahku!!” “apa??” tanya tetsu tidak mengerti ken menarik tetsu untuk merapat di sisi rumah yang dekat dengan perbatasan hutan. “dimana hyde? Kau tinggalkan dia?” “dia masih ditempat kita bersembunyi!! Aku sudah menyuruhnya untuk tidak kemana-mana!! Aku mengkuatirkanmu,ken!! Kau pergi sangat lama!!” “setelah aku belanja...aku mencari cara untuk mengkontak pihak pemerintah pusat.” “kau berhasil?” “entahlah...aku berhasil masuk tetapi ....aku hanya bisa meninggalkan pesan saja. Aku mengatakan kalau kita akan ada di pabrik tua itu...aku juga memberitahukan tentang bunker dimana kita akan bersembunyi nantinya. Jika pesanku sampai, maka tak lama lagi mereka akan datang menyelamatkan kita. Tapi....” “tapi apa?” “setelah itu, aku terlihat oleh salah seorang pemberontak. Kami sempat berkelahi dan aku...aku merebut senjatanya dan.....dan aku menembak nya.” “...ken, kau..kau membunuhnya?” “aku tidak tahu!!...aku tidak tahu dia mati apa tidak tapi yang pasti, suara tembakan itu didengar oleh teman-temannya dan sekarang mereka sedang kearah sini.” “kalau begitu kita segera pergi dari sini, kembali menemui hyde dan terus ke pabrik tua itu.” Tetsu segera menarik ken untuk segera masuk kewilayah hutan dimana hyde sedang bersembunyi, tetapi tiba-tiba ken menghentikan langkah tetsu. Tetsu yang kebingungan

langsung berubah pucat pasi karena tidak jauh darimana mereka berada telah berdiri 5 pemuda bersenjata berat – memandang mereka berdua dengan penuh curiga dan juga tajam. Ken langsung melangkah kedepan tetsu, mencoba melindungi tetsu. Pistol yang ada ditangannya langsung dia sembunyikan dibalik pakaiannya. Ken meminta tetsu untuk membawakan plastik berisi makanan agar ken lebih leluasa untuk melindungi tetsu . “hei,anak kecil!! Apa yang kalian lakukan disini?” “kami..dalam perjalanan pulang kerumah orang tua kami.” Ucap ken “dimana rumah kalian?” “...di sana!!....lima blok dari sini.” “kami baru saja dari sana!! Daerah itu sudah kosong....semuanya sudah pergi dari sana.” “...kami...kami hanya anak sma saja...kami hanya ingin pulang.” “apa yang kalian bawa hah?” ucap salah satu pemuda itu yang melangkah cepat mendekati tetsu. “aakkhh!!” pekik tetsu saat tangannya digenggam erat oleh pemuda itu, rasa sakit menjalar dari tangannya hingga keseluruh tubuhnya. “jangan sentuh dia!!!” teriak ken keras sambil memberikan pukulan keras kewajah pemuda itu. Pemuda itu pun langsung limbung dan kemudian terjatuh keras keaspal “lari,tetsu!!!!” teriak ken yang langsung menarik tetsu untuk berlari dengan cepat “berhenti kalian,bangsat!!!!” teriak pemuda-pemuda itu. Mereka mengacungkan senjata api mereka dan mulai melepaskan beberapa tembakan. Suara tembakan bertubi-tubi membuat ken dan tetsu semakin cepat berlari memasuki gang-gang kecil di daerah itu. “cepat kejar dan tangkap mereka!!!!” teriak salah satu pemuda ken dan tetsu terus berlari dan berlari. Mereka mencoba bergerak dengan gerakan kacau, masuk gang kecil dan kemudian keluar....lalu berlari mencari gang lainnya dan terus berlari ketempat lainnya. “siaalll!! Kita semakin menjauhi hutan!! Ini tidak baik!!” ucap ken dalam hatinya ken dan tetsu dengan cepat menghentikan larinya saat dihadapan mereka mulai berdatangan kumpulan pemuda yang bersenjata. “kesini!!” teriak ken yang menarik tetsu untuk berbelok kekanan dan kembali berlari, tetapi baru beberapa langkah, mereka kembali dihentikan dengan kemunculan 3 pemuda yang berwajah garang. “gawat!!! Bagaimana ini? Tidak ada jalan lagi!! Kita sudah terkepung!!” ucap ken dalam hati “ken!! Bagamana sekarang??!” seru tetsu ketakutan

ken menoleh kekiri dan kekanan dengan gugup. Ia mencoba mencari jalan keluar apapun itu. Lalu, ia melihat sebuah papan kayu lapuk yang menutupi sebuah lubang pagar rumah yang sudah tua dan tidak berpenghuni. Ken langsung menarik tetsu untuk masuk melalui lubang tersebut, dan kemudian ken menutup kembali lubang itu dengan kayu lapuk tadi. Mereka berdua merapat disisi pagar kayu bagian dalam. Kedua telinga mereka dapat mendengar langkah kaki orang banyak yang semakin lama semakin mendekati tempat dimana mereka berada. Langkah –langkah itupun berhenti tepat didepan pagar dimana ken juga tetsu saat ini berada dibaliknya. “dimana mereka? Cepat cari dan temukan!!!” teriak salah satu orang. Selanjutnya kembali terdengar langkan kaki yang bergerak tidak karuan disekitar area rumah kosong itu. “jika kami disini terus...tidak lama lagi pasti ketahuan!! Harus cari cara untuk mengeluarkan tetsu dari sini.” Pikir ken ken langsung menatap tetsu yang memegang erat plastik makanan yang ia beli. Lalu jemari ken mengambil pistol yang ia sembunyikan dibalik bajunya, matanya menatap tajam kearah logam berwarna hitam tersebut. lalu sebuah senyum lembut menerpa bibirnya dan itu membuat tetsu merasa heran “ken...ada apa?” bisik tetsu “tetsu....bawa ini!!” ucap ken sambil menyerahkan senjata pistol itu kepada tetsu “untuk apa?” “dengan ini...kau bisa melindungi dirimu dan juga hyde!!” “aku..aku tidak mengerti...” “tetsu, aku akan berlari kearah yang berbeda!! Mereka akan mengejarku...dan disaat itu, kau cepatlah berlari kearah hutan...segera temui hyde dan....” “tidak!!” “segera temukan hyde dan bawa dia ke pabrik itu!!” “tidak!!” “kalian akan selamat disana...bantuan akan segera datang.” “tidak!!!” seru tetsu yang bibirnya langsung dibungkam oleh tangan ken yang gemetar. Air mata sudah mulai mengalir di kedua belah mata tetsu. Tetsu berusaha berontak untuk melepaskan dari bungkaman ken, tetapi ken sangat kuat membungkamnya. “dengarkan aku,tetsu!! Kumohon!!” ucap ken yang dengan cepat melepas bungkamannya tapi kemudian menarik tubuh tetsu hingga kedua hidung mereka berdua saling bertabrakan. Kedua jemari ken menyentuh kedua sisi wajah tetsu hingga tetsu tidak akan bisa bergerak menjauh atau mundur. “tidak!!” “kumohon,tetsu!! Dengarkan aku!!”

“tidak!! Tidak!!” “tetsu....kau ingin hyde selamat khan? Ayolah!!” “tidak!!!....tidak begini,ken!! Tidak!!!” ucap tetsu sambil menangis tersedu-sedu “....tetsu, dengarkan aku!!..aku percaya kalau kau pasti bisa membuat hyde tetap hidup!!...tetsu..aku tahu kalau kalian berdua saling mencintai.” “ken...” “aku tidak akan membiarkan hyde menangis sedih melihat kau celaka!! Aku juga...aku juga tidak ingin melihatmu ataupun hyde celaka!!” ucap ken “ken..kau berjanji khan? Kau berjanji menjaga kita berdua?..ken,aku berjanji pada hyde akan kembali bersamamu!! Kumohon,ken!! Kembalilah bersamaku!!” ucap tetsu memelas “aku sangat menginginkan itu,tetsu!! Kau tidak tahu betapa aku ingin bersama-sama dengan kalian!!..aku sangat menyayangi kalian berdua....terutama kau , tetsu!! Kau sudah menjadi adikku yang paling berharga!!” “jangan tinggalkan kami,ken!! Kami membutuhkanmu...aku membutuhkanmu!!” “.....kau akan baik-baik saja,tetsu!! Seperti yukki...aku juga tidak akan pernah meninggalkan hati kalian berdua!! Kami akan selalu bersama dengan kalian...selamanya.” “ken..tidak...!!!” ken berdiri dan siap untuk melangkah pergi, tetapi jemari tetsu menggenggam erat pakaian ken agar ken tidak bergerak menjauh. “jangan ken...jangan tinggalkan aku!!..kumohon!! kumohon...!!” ken dengan paksa melepaskan pegangan tetsu terhadap pakaiannya dan tersenyum hangat kearah tetsu. “tetaplah hidup.” Ucap ken yang kemudian berjalan menuju sisi pagar kayu lainnya. “kennn....” ucap tetsu lemah ken kemudian meloncat melalui atas pagar kayu itu dan menghilang dibaliknya, meninggalkan tetsu yang duduk lemas. Suara teriakan dari kumpulan orang bersenjata yang diikuti oleh langkah lari menuju hilangnya ken. Suara halilintar yang mulai menyambar menjadi musik buruk yang disertai oleh suara tembakan yang bertubi-tubi. Tetsu mencoba menutup telinganya rapat-rapat tetapi suara tembakan itu tidak mau berhenti mengiang disetiap sudut telinga dan hatinya. Hujan rintikrintik mulai jatuh dan memasahi tubuh tetsu , hujan gerimis yang mulai berubah menjadi hujan yang sangat deras membuat tubuh tetsu makin terlihat rapuh. ------------------------

tetsu memaksakan kakinya untuk melangkah mendekati sosok tubuh pria yang tergeletak diam di tengah aspal. Hujan masih deras mengguyur dan membasahi seluruh tubuh tetsu dan tubuh pria yang diam kaku tersebut. secara perlahan, tetsu duduk disisi tubuh itu, jemarinya yang bergetar hebat menggapai tubuh pria itu. Dingin dan kaku...itulah yang dirasakan oleh tetsu. Walau merasa tidak memiliki tenaga lagi, ia tetap berusaha membalikkan tubuh pria yang tertelungkup itu. Hanya dalam waktu satu detik saja, setelah tubuh pria itu berbalik dan tetsu dapat melihat wajah pria itu...jemari tetsu menyentuh kelopak mata nya yang tertutup rapat, lalu turun menelusuri hidung dan pipi pria tersebut. “....apa yang kau lakukan,ken? Kenapa kau tidur disini?” ucap tetsu lirih jemari tetsu mengelus lembut pipi pria yang ternyata ken tersebut dengan lembut. Tetapi sentuhan lembut itu tidak membuat ken bangun dari keterlelapannya. “ken...bangunlah!!...ayo bangun!!....kita harus segera pergi...hyde menunggu kita!!” ucap tetsu gemetar matanya menabrak dada ken yang berlubang dan mengeluarkan darah segar. Darah yang terus mengalir dan menjadi lautan disekeliling tubuh mereka berdua. Tangan tetsu menyentuh dada ken yang berlubang , membiarkan tangannya berubah menjadi merah karena darah ken yang melekat kuat. “...... ken, berhentilah bermain!!...kita harus segera pergi!! Ken!!” ucap tetsu yang mulai mengeluarkan titik air mata yang langsung menjadi satu dengan titik hujan yang menerpa wajah tetsu. “ken!!!” teriak tetsu yang langsung memeluk tubuh kaku ken dengan kuat “ARRGGHHHHHH!!!!!!” teriak tetsu keras dan menembus kebisingan suara air yang jatuh kebumi dengan derasnya. Pelukan tetsu semakin kuat bagaikan tidak ingin melepas keberadaan ken disisinya. Tetapi semua itu tidak berhasil, ken tetap diam membisu, wajahnya semakin membiru, tubuhnya semakin kaku dan dingin. “kenapa kau tinggalkan aku seperti ini?? Kumohon...jawablah!!! ken!!!” seru tetsu keras

Kenapaaaa??

Ken!!!

Jawab

ken!!

dibalik kerasnya tangis tetsu dan teriakan tetsu, tiba-tiba muncul sebuah moncong senjata api yang berukuran cukup besar, tidak jauh dari tetsu dan ken berada saat ini, mulai mendekati sedikit-demi sedikit dari arah belakang tetsu. Sebuah senyum licik menghiasi bibir pemilik senapan itu. Saat moncong senapan dan kepala tetsu hanya tinggal 5 jengkal lagi, tetsu langsung berbalik dengan cepat, matanya menabrak sosok pria dengan senyum sinis siap meluncurkan sebuah peluru panas kearah kepalanya. Saat tetsu membuka mulutnya karena terkejut, saat itu pula......... “DORR!!DORR!!” -------------------------------

“ken dan tetsu....mereka lama sekali!!..apalagi...hujan nya juga sangat deras!! Apa mereka akan baik-baik saja?” ucap hyde lirih. Kedua tangannya memeluk erat lututnya yang gemetar kedinginan. “srekk-srekk!!” suara gemeresak didedaunan membuat hyde menegakkan punggungnya. Ia memasang telinga lebih tajam dan berusaha melihat dari balik semak-semak , tetapi karena gelapnya malam membuat jarak pandangnya sangat minim. “.....tetsu?..ken?...apa itu kalian?” ucap hyde ragu. Beberapa detik dia menunggu jawaban tetapi belum ada pula yang menjawabnya. Hyde menjadi pucat dan ketakutan. Ia merapatkan tubuhnya masuk lebih dalam ke semak-semak yang lebat. “”srekk-srekk-srrekkk!!” “...tetsu!! apa itu kau??......tet..kyaaa!!!” pekik hyde keras saat sebuah tangan kekar menariknya keluar dari dalam semak belukar. Tubuh hyde yang sudah berada diluar semak langsung di dorong hingga jatuh ketanah yang basah dan kotor. Hyde menahan rasa sakit tubuhnya saat jatuh ketanah, tapi dengan cepat matanya menatap sosok yang telah menariknya keluar dengan kasar. “ternyata ada anak tikus disini...” ucap pria bertubuh besar dan kekar dengan suara yang sinis dan mengejek. Hyde begerak mundur dengan cepat – berusaha menjauhi pria sinis itu, tetapi tangan pria itu bergerak cepat, memegang salah satu kaki hyde hingga hyde tidak bisa bergerak lagi. Kaki hyde yang masih terbebas berusaha menendang pria itu agar ia mau melepaskan kakinya tetapi aksi hyde membuat pria itu semakin geram. Dengan senapan yang ada di tangan kanannya – ia memukul perut hyde dengan pangkal senapan. Tusukan pangkal senapan membuat hyde memekik kesakitan. Kedua tangannya langsung memeluk perutnya yang nyeri, tubuhnya langsung bergetar karena rasa sakit yang luar biasa. Tangan pria yang tidak memegang senapan langsung menarik tubuh hyde terlentang. Pria itu langsung menaruh ujung senapan nya tepat didahi hyde. “kau anak itu khan?...anak pejabat pemerintah yang kami bunuh itu...yang sedang mereka cari-cari hehehehe..beruntung sekali diriku!!..jika aku berhasil membunuhmu, maka...mereka akan menghormati dan menyanjungku!!” ucap pria itu sambil tersenyum penuh kemenangan “....berdoalah,anak kecil!!...kau akan segera bertemu dengan kedua orang tuamu!!” ucapnya. Hyde langsung memejamkan matanya dengan rapat. Hyde sudah tidak berdaya lagi, ia hanya berharap agar tetsu dan ken baik-baik saja dan selamat. “ken..tetsu..maafkan aku!!..aku tidak bisa...menepati kalian..untuk bertahan hidup.” Ucap hyde dalam hatinya.

janji..untuk

bersama

dengan

Hyde dapat merasakan jemari pria itu mulai bergerak menekan pelatuk senapannya. Sedikit...sedikit..dan sedikit lagi....hingga... “DORRR!!!DORRR!!DORR!!!”

tubuh hyde menjadi kaku dan tidak bergerak, matanya terus terpejam dan tidak berkedip lagi. Tiba-tiba tubuh pria bersenjata itu mulai jatuh lunglai tepat diatas tubuh hyde yang kecil. “hyde!!” hyde membuka matanya dengan cepat. Ia melihat tetsu yang berdiri disisinyamemandangnya dengan tatapan penuh cemas. Lalu hyde merasakan tetsu berusaha menggulingkan tubuh proa besar itu agar tidak lagi menindih tubuhnya. “hyde!! Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?” tanya tetsu yang membantu hyde bangun dari hamparan tanah berlumpur “..te...te..tetsuu....” ucap hyde bergetar. Ia masih shock dengan apa yang baru saja terjadi, tapi pikirannya langsung memahami apa yang baru saja terjadi. Tetsu telah menolongnya, tetsu telah menembak pria itu dengan pistol yang ada ditangannya saat ini. “tet...pistol itu...darima....” “maaf,hyde!! Kita harus pergi sekarang juga ke pabrik tua.” ucap tetsu yang menarik lengan hyde dan mengajaknya melangkah menelusuri hutan yang gelap dan juga licin karena berlumpur. Hyde ingin mengucapkan sesuatu tetapi sepertinya semuanya berhenti ditengah-tengah tenggorokannya. Mata hyde menatap punggung tetsu dan dapat melihat walau sedikit susah kalau pakaian tetsu penuh bercak merah. “......tetsu, ken dimana?” tanya hyde spontan, entah kenapa setelah melihat bercak merah dibaju tetsu, hyde tiba-tiba ingat kepada teman nya yang jangkung itu. “.......dia sedang berusaha menari bantuan,hyde!! Dia akan menemui tentara pemerintah di perbatasan kota dan meminta mereka menyelamatkan kita.” “benarkah?.....syukurlah!! itu artinya kita semua akan selamat, iya khan tetsu?” “benar,hyde!! Jangan kuatir!! Ken akan membawa tentara pemerintah ke pabrik tua, tempat kita bersembunyi.” Ucap tetsu hyde tersenyum lega, akhirnya semuanya akan berakhir. Dia ,tetsu, dan juga ken akan selamat dan kembali hidup normal seperti sedia kala. Mereka terus melangkah menelusuri hutan lebat. Sering kali mereka tersandung dan jatuh ketanah berlumpur tetapi mereka tetap bangkit dan kembali melanjutkan perjalanan. Hujan masih terus mendera sangat deras membuat perjalanan mereka semakin sulit. “tetsu..itu pabriknya!!”pekik hyde saat ia dapat melihat sebuah bangunan tua berukuran sangat besar dan luas terhampar tidak jauh dimana mereka berada. “benar!! Kita langsung kesisi pabrik yang ada di timur. Aku dan ken sering bermain kesana waktu kecil, dan kami masih ingat kalau disana terdapat bunker bawah tanah yang dulu digunakan untuk tempat penyimpanan.” Ucap tetsu tetsu dan hyde sedikit berlari memasuki area pabrik yang sudah lama tidak dipergunakan lagi. Mereka terus melaju kearah timur pabrik. Disisi timur terdapat sebuah gedung yang ukurannya sebesar rumah biasa. Tetsu dan hyde memasuki gedung kecil itu tanpa susah

karena pintunya yang tidak terkunci. Mereka berjalan menelusuri lorong gelap dan berdebu, melewati ruang demi ruang. “itu dia!! Bunkernya diruang paling ujung!” ucap tetsu yang menarik hyde agar berjalan lebih cepat lagi menuju ruangan yang ada dipaling ujung. Tetsu membuka pintu besi yang sudah berkarat dan menimbulkan suara derit yang memekakkan telinga. Mereka berdua memasuki ruangan itu. Hyde diam mematung ditengah ruangan tidak terurus tersebut. melihat tetsu yang menaruh pistol dan plastik berisi makanan yang ia bawa, dan mulai menggeser sebuah meja kayu yang sudah lapuk dan juga penuh dengan debu. Setelah meja kayu itu tergeser, hyde dapat melihat sebuah pintu dilantai , tetsu mengangkat pintu itu dengan susah payah. Hyde dengan cepat menghampiri tetsu dan membantu tetsu membuka pintu lantai itu. “brakk!!” pintu lantai itu terbuka lebar. Hyde dan tetsu menatap sebuah tangga kecil yang menjulur hingga kebawah lantai yang gelap. “hyde..tolong bawakan plastik makanan itu!” ucap tetsu yang nafasnya terengah-engah hyde segera mengambil plastik berisi makanan dan membawanya mendekati tetsu. Tetsu membuka plastik itu dan mengambil sebuah senter yang sebelumnya sudah dibelikan oleh ken. “bawa senter ini dan kau masuklah duluan....setelah kau, aku akan masuk dan menutup pintu ini.” Ucap tetsu pelan hyde mengambil senter dari tangan tetsu dan melangkah perlahan menuruni tangga kecil itu. Tiap langkah hyde menimbulkan suara berderit-derit, tetapi hyde terus melangkah hingga akhirnya sampai didasar bunker. “bagaimana,hyde? Apa ada masalah?” tanya tetsu yang masih berdiri tepat diujung tangga. “hmmm...sangat kotor dan pengab tetapi...kelihatannya aman, aku masih merasakan adanya udara walau tidak terlalu segar.” “baguslah!! Itu artinya tempat ini bisa dijadikan tempat bersembunyi hingga tentara pemerintah datang.” Ucap tetsu “kau benar,tetsu!!... untuk sementara kita bisa bernafas lega dan istirahat di.......” “BLAMM!!!” hyde membalikkan badannya dengan cepat. Dengan cahaya senternya, ia melihat pintu bunker itu telah tertutup rapat. Ia memutar cahaya senternya keseluruh sudut ruangan dan jantungnya langsung berdetak dengan sangat cepat, dan siap untuk meledak. Hyde...tidak melihat tetsu. “tetsu!!tetsu!! dimana kau?? Tetsu!!” teriak hyde histeris “...hyde...”

hyde segera berlari menaiki tangga bunker tetapi terhenti tepat diatas kepalanya sebuah pintu kokoh menghalanginya. Jemarinya bergerak menggedor-gedor pintu bunker. “tetsu!! Apa yang kau lakukan disana? Kenapa kau menutup pintunya sebelum kau masuk?? Tetsu!!! Cepat buka dan masuklah!!” teriak hyde keras tetsu terdiam untuk beberapa saat, matanya menatap pintu bunker yang tertutup rapat, mendengar suara hyde yang berteriak dari balik pintu itu. Tetsu duduk disisi lantai dimana pintu bunker tersebut, jemarinya meraba pelan sisi pintu bagaikan jemari tetsu hendak meraih hyde. “tetsu!!!!” teriak hyde “hyde.......apa kau tahu betapa besar aku mencintaimu?” ucap tetsu “.....tetsu....” “terlalu besar hingga pikiranku...hanya selalu memikirkan bagaimana caranya...membuatmu bahagia.” Ucap tetsu lirih “jika kau memang mencintaiku!! Jika kau memang ingin membuatku bahagia!!...buka pintu ini!! Kebahagiaanku hanya bila bersamamu,tetsu!!!” pekik hyde “aku senang melihatmu tersenyum, hyde!!...kau sangat manis bila tersenyum....kau juga manis bila sedang cemberut karena ulahku!!” ucap tetsu sambil tersenyum kecil “tetsu..kumohon!! buka pintu ini!! Kumohon tetsu!!...aku ..aku ingin melihatmu!! Aku ingin bersamamu!!” ucap hyde hyde menghentikan teriakannya saat ia merasakan setetes cairan kental jatuh menetesi wajahnya yang sangat dekat dengan pintu. Tetesan kental itu tidak berhenti, bahkan semakin deras. Jemari hyde mengusap cairan diwajahnya itu dan mencoba melihatnya dengan cahaya senter yang ada ditangannya. Matanya tiba-tiba terbelalak lebar, mulutnya pun menganga lebar. Jemarinya saat ini diliputi oleh cairan berwarna merah dan kental juga berbau amis. “tetsu....ini..ini...ini darah siapa? Tetsu, ini darah siapa?” tanya hyde gugup tetsu kembali diam membisu, jemari kanannya menekan pinggangnya yang terus mengeluarkan cairan darah yang kental. Darahnya terus mengalir tanpa henti dan memasuki sela-sela pintu bunker. “hyde....ingatlah kalau kami...selalu bersamamu...sampai kapanpun!!” ucap tetsu “tetsu!! Katakan ini bukan darahmu!! Katakan kau tidak terluka!! Ini bukan darahmu khan?? Tetsu!! Tetsu!!!” teriak hyde sambil kembali menggedor-gedor pintu “dengarkan aku,hyde!!...... aku berjanji....tempat itu.....Promised land....kita pasti akan menemukannya.” Ucap tetsu “tetsu!!! Kumohon..jangan tinggalkan aku!!....aku mencintaimu!!aku mencintaimu,tetsu!! Kumohon......” teriak hyde sambil menangis keras

“hyde...bolehkah aku memohon sesuatu?” tanya tetsu yang tubuhnya mulai terasa lemah dan jatuh tertidur tepat diatas pintu bunker. “...tetsu...apapun yang kau inginkan..akan kukabulkan...asalkan kau buka pintu ini.” Ucap hyde “menyanyilah untukku,hyde!!..... aku ingin..mendengar suara indahmu..untuk terakhir kalinya.” “ti..tidak..tidak,tetsu!! Jangan katakan itu...” “kumohon,hyde.....menyanyilah untukku....lagu itu...aku ingin lagu itu....lagu yang kau nyanyikan saat....liburan lalu.” “tetsu.....” are ka-ra konaku natta hiroba de kareha ni tsukihi o omou kumotta sora o mizudori ga watatte yuku no o nagamete hyde dapat mendengar suara tetsu yang terputus-putus , mencoba menyanyikan bait demi bait lagu yang pernah mereka nyanyikan bersama saat liburan beberapa waktu yang lalu. “hyde...menyanyilah bersamaku...menyanyilah.....” are ka-ra konaku natta hiroba de kareha ni tsukihi o omou kumotta sora o mizudori ga watatte yuku no o nagamete hyde pun mulai membuka bibirnya dan menyanyikan lagu itu dengan suaranya yang merdu. Tetsu sedikit demi sedikit mengurangi suaranya hingga akhirnya hanyalah terdengar suara hyde saja. Senyum menghiasi wajah tetsu yang pucat, bibirnya yang berwarna biru pucat mulai bergetar kuat menahan rasa sakit yang ada di pinggangnya dan rasa pening dikepalanya karena kehilangan banyak darah. tomo ni sugoshita ikutsu mono omoide ga kokoro o kakemeguru kareha ga kaze ni mawaru youni omoide ga kakemeguru tetsu berdiri dengan susah payah dari lantai. Suara hyde memberikan kekuatan padanya untuk terus bangkit. Setelah bangkit, ia menggeser meja kayu hingga akhirnya pintu bunker kembali tertutupi dan tersembunyi. nando mo koko e kite wa egaita ano hito no ko-to ga... tori yo sora yo watashi wa nagameru... tooku no hito “….. sampai bertemu….di promised land…hyde…” ucap tetsu lirih ishidatami... kane no ne... ochita eda... namida namida ga...... fui ni omowanu namida ga tomedo naku afurete afurete

tetsu mengambil pistol yang tergeletak dilantai dan mulai melangkah keluar dari ruangan itu. Tetsu terus berjalan hingga keluar dari gedung timur pabrik tua. langkahnya tidak berhenti sampai disana saja. Ia masih terus berlari menembus hujan dan hutan kembali. Menuju arah yang menjauhi pabrik tua itu. Hyde yang terduduk di lantai tanah bunker terus mengulang dan mengulang lagu itu. Lagu yang sangat ingin didengarkan oleh tetsu. are kara konaku natta hiroba de kareha ni tsukihi o omou kumotta sora o mizudori ga watatte yuku no o nagamete tetsu terus berlari dan berlari. Tidak butuh waktu lama untuk menarik perhatian para pemuda bersenjata yang berkeliaran di dalam hutan tersebut. mereka berteriak dan melemparkan beberapa tembakan agar tetsu berhenti tetapi tetsu terus berlari. tomo ni sugoshita ikutsu mono omoide ga kokoro o kakemeguru kareha ga kaze ni mawaru youni omoide ga kakemeguru nando mo koko e kite wa egaita ano hito no koto ga... saat tetsu berada di sisi hutan yang sangat jauh dengan pabrik tua itu, ia berhenti dan menatap kedatangan kumpulan serigala kelaparan dengan senapan ditangan mereka. Tanpa rasa takut, tetsu mengacungkan pistolnya kearah mereka, siap menembakkan sisa peluru yang ada di dalamnya. Kumpulan pria bersenjata itupun tidak mau mengalah, mereka pun berdiri dengan tegapnya dan menargetkan tubuh tetsu sebagai sasaran peluru panas mereka. Dan suara tembakan berderu dan saling bersahutan..memberikan panggilan kematian kepada siapapun yang menghalangi laju nya. tori yo sora yo watashi wa nagameru... tooku no hito ishidatami... kane no ne... ochita eda... namida namida ga...... tubuh tetsu secara perlahan mulai jatuh ketanah berlumpur. Pistol yang ada ditangannya jatuh terlebih dahulu dan masuk dalam kubangan Lumpur. Tubuhnya yang terlentang ditanah diam tak bergerak, jantungnya semakin lama semakin pelan hingga akhirnya berhenti berdetak. Alunan lagu yang dinyanyikan hyde semakin lama semakin kabur, tetapi itu tidak memusnahkan senyum bahagia dari bibir tipis tetsu yang membiru. fui ni omowanu namida ga tomedo naku afurete afurete………. Hyde berhenti menyanyi dan mulai menangis sekeras-kerasnya. Tubuhnya yang gemetaran dibiarkan jatuh terkulai ditanah lembab, kedua tangannya memeluk erat tubuhnya- menocba menahan kesedihan yang meledak-ledak dalam dirinya. “tetsu.......” ucap hyde lirih hyde sudah tidak mampu menghitung berapa lama ia terpendam dalam bunker itu, malah hyde sudah tidak punya keinginan lagi untuk mengetahui dunia diluar sana. Tetapi tubuhnya yang sudah lemah dan pikirannya yang lelah masih dapat menyaksikan bagaimana pintu bunker tersebut terbuka lebar. Tiga pria dengan seragam tentara menuruni tangga dan mendekati dirinya yang tergeletak tak bergerak. Pendengarannya yang hampir mati masih

dapat mendengar sayup-sayup teriakan dari orang itu kepada orang lain yang berdiri di luar bunker. “dia masih hidup!!” ---------------------------“hyde~~~” “hyde~~~” panggilan yang sangat lembut membuat hyde membuka matanya. Ia kembali menatap kamar berdinding putih yang hangat dan terang benderang. Kedua belah mata hyde melihat kembali pohon tanpa daun yang masih berdiri di luar jendela kamarnya. “hyde~~~” hyde menoleh kearah sumber suara tersebut. kedua bola matanya langsung bersinar dengan terang dan penuh kebahagiaan. Senyum lebar mulai menghiasi bibirnya yang berwarna merah muda. Wajahnya yang muda dan manis semakin terlihat manis dan penuh cahaya. “aku tahu kalian pasti datang!!” ucap hyde ceria “kami tidak akan melupakan janji kami,hyde.” Ucap yukki yang berdiri tidak jauh dari hyde berada. Disisi yukki , berdiri ken yang juga tersenyum lebar kearah hyde. “kau juga tidak akan melupakannya,khan?” ucap ken disambut gelengan kepala hyde ken dan yukki yang masih tersenyum bergerak menyamping, membuka jalan bagi sesosok pemuda berwajah manis dan kekanak-kanakan. Wajah yang sangat dirindukan oleh hyde. “...tetsu....” “ayo,hyde!!...kami menjemputmu....untuk bersama-sama menuju...promised land.”ucap tetsu sambil tersenyum sangat lembut. Hyde berjalan mendekati tetsu dan langsung memeluknya dengan erat. Tetsu pun membalas pelukan hyde dengan erat pula. Tetsu menyempatkan dirinya untuk mengecup kening hyde dengan hangat. “akhirnya...kita bisa bersama...selamanya.” ucap hyde tetsu,ken, dan yukki menganggukkan kepalanya pelan. Tetsu menggenggam erat jemari hyde dan mulai mengajak hyde untuk melangkah keluar dari kamar. Setelah berjalan 3 langkah, hyde berhenti sesaat dan memandang sosok manusia yang merebah diranjang yang besar dan empuk. Sosok pria tua yang sangat kurus dan kecil, kulitnya berwarna putih tetapi penuh dengan keriput, rambutnya sebagian besar sudah berwarna putih semua. Kakek tua itu tidak bergerak dan terus tidur lelap, tetapi hyde dapat melihat sebuah senyum bahagia menghias bibir kakek tersebut. “hyde....ayo kita pergi!!” ucap tetsu disambut anggukan kepala hyde. Mereka pun kembali berjalan keluar dari kamar. Hyde dapat melihat sebuah sinar cahaya putih yang sangat

terang tepat berada diluar pintu itu. Dengan rasa percaya diri , hyde memasuki cahaya itu bersama-sama dengan tetsu,ken, juga yukki. Dua detik kemudian, seorang dokter dan beberapa perawat menghambur masuk kedalam kamar tersebut. mereka semua menghampiri kakek tua tersebut. sang dokter berusaha membangunkan kakek tersebut dan para perawat sibuk mengukur detak yang tergambar dalam mesin disamping ranjang kakek itu. “takarai-san!! takarai-san!!...apa anda mendengar saya!! Takarai Hideto-san!!!!!..cepat siapkan peralatannya!!” teriak dokter tersebut beberapa perawat menghambur keluar kamar untuk mengambil peralatan medis yang diinginkan oleh sang dokter. “takarai hideto-san!!!.......” teriak sang dokter sambil memompa dada kakek tua , berusaha agar beliau dapat bernafas kembali. Pintu kamar itu sedikit demi sedikit mulai menutup hingga akhirnya...tidak terlihat apapun lagi. ~OWARI~

Related Documents