BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dunia pertanian di Indonesia telah menjadi salah satu penghasil komoditas unggulan baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya teknologi budidaya pertanian untuk terus dikembangkan. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah teknologi rumah kaca (Greenhouse). Dalam penanaman suatu tanaman, rumah kaca/green house memiliki peran yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan jika produksi dapat dilakukan sepanjang tahun, dimana produksi dalam lahan yang terbuka tidak memungkinkan karena adanya hujan yang sering dan angin yang kencang. Struktur rumah kaca/greenhouse di daerah tropis sering menggunakan sisinya untuk melindungi dan mengontrol suhu dengan menggunakan ventilasi alamiah maupun terkontrol dengan dilapisi jala (screens) yang mampu mengurangi serangan serangga dan hama. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman sawi hijau. Tanaman sawi hijau merupakan herba atau terna semusim (annual) berakar serabut yang tumbuh dan menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah, tidak membentuk krops. Perakarannya sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm.Tanaman sawi hijau memiliki batang sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah (Cahyono 2003). Tanaman sawi hijau umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami, baik didataran tinggi maupun dataran rendah. Struktur bunga sawi hijau tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi hijau terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana 2002). Buah sawi hijau termasuk tipe buah polong, yakni bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2-8 butir biji yang berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, mengkilap, agak keras dan berwarna coklat kehitaman (Cahyono 2003). Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter diatas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl (Fahmi 2013). Tanah yang cocok ditanami sawi hijau adalah tanah yang gembur, mengandung humus dan subur. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah pH 6 sampai pH 7 (Haryanto 2003). Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6°C dan siang harinya 21,1°C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Beberapa varietas sawi ada yang tahan terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang suhunya antara 27°C-32°C (Rukmana 2002). Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan sawi hijau yang optimal berkisar antara 80-90%. Tanaman sawi hijau tergolong tahan terhadap hujan. Curah hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman sawi hijau adalah 1000-1500 mm/tahun. Meskipun demikian tanaman sawi hijau tidak tahan terhadap air yang menggenang (Cahyono 2003).
Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, khususnya dibidang teknologi komputerisasi dan elektronika yang akan diimplementasikan untuk memenuhi syarat pertumbuhan tanaman sawi hijau, maka kami menggagas ide inovatif, yaitu suatu rumah kaca yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tanaman sawi hijau secara otomatis berbasis mikrokontroler. Maka dari itu judul yang akan dipaparkan adalah “ Rancang Bangun Prototype Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Sawi Hijau ”. dalam laporan akhir ini akan di desain suatu rumah kaca yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tanaman bunga krisan secara otomatis berbasis mikrokontroler. Maka dari itu judul yang akan dipaparkan adalah “ Rancang Bangun Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan ”. Green house atau yang dikenal dengan rumah kaca saat ini bukanlah barang baru bagi pelaku agribisnis, terutama agribisnis hortikultura seperti sayuran dan tanaman hias. Meskipun demikian, hal itu tidak menjamin bahwa semua petani Indonesia mengerti dan mengetahui tentang green house ini. rumah kaca merupakan sebuah bangunan dimana tanaman dibudidayakan yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari berbagai cuaca terutama tanaman yang tidak bisa terkena sinar matahari secara langsung dalam waktu lama dan hujan. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman bunga krisan. Bunga krisan atau seruni merupakan sejenis tanaman berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hias. Greenhouse untuk daerah tropis sangat memungkinkan dan mempunyai banyak keuntungan dalam produksi dan budidaya tanaman. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam program ini adalah “Bagaimanakah pembuatan prototype Rancang Bangun Prototype Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Sawi Hijau Sebagai Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Budidaya tanaman sawi hijau di Perkotaan?” TUJUAN PROGRAM Tujuan dari program pembuatan karsa cipta ini adalah untuk membuat suatu media Rancang Bangun Prototype Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Sawi Hijau yang akan diterapkan di lahan sempit untuk budidaya tanaman sawi di perkotaan. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari karsa cipta ini adalah 1. Dihasilkannya Rancang Bangun Prototype Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Sawi Hijau yang akan diterapkan di lahan sempit untuk budidaya tanaman sawi di perkotaan. 2. Rancang Bangun Prototype Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Untuk Budidaya Tanaman Sawi Hijau diharapkan bisa menjadi alternatif dan peluang usaha, baik bagi pembudidaya sawi hijau atau masyarakat umum di daerah perkotaan.
MANFAAT Bagi Mahasiswa: 1. Sebagai pelaksanaan tri dharma dalam pengabdian masyarakat. 2. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah agribisnis Indonesia. 3. Pengaplikasian ilmu dalam upaya menyelesaikan masalah. Bagi Masyarakat: 1. Sebagai media rumah kaca untuk budidaya tanaman sawi hijau di perkotaan. 2. Masyarakat dapat membudidayakan tanaman sawi hijau dengan lahan terbatas. 3. Memudahkan untuk budidaya tanaman sawi hijau.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA