Yang terhormat Ibu Ema selaku guru Bahasa Indonesia, Yang saya hormati Ibu Mira, dan teman – teman yang saya sayangi. Assalamualaikum wr. wb. Segala puji bagi Allah swt. karena dengan karunia dan rahmatnya maka kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat. Dan semoga rahmat-Nya senantiasa terlimpah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. Pada hari ini saya akan berpidato tentang kebakaran hutan di Indonesia. Kita sudah mengetahui bahwa Indonesia termasuk negara yang kaya akan SDA. Hutan Indonesia merupakan hutan tropik terluas kedua di dunia setelah Brazil. Luasnya 120, 343 juta hektar dan mengandung kurang lebih 1.500 jenis burung, 500 jenis mamalia, dan 10.000 jenis tumbuhan. Hutan mempunyai fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan yaitu untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah juga melindungi keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya. Masalah lingkungan yang paling serius adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat terjadi bila terdapat benda padat yang memantulkan sinar matahari dan timbullah api ataupun karena kesalahan manusia yang membuka lahan dengan cara membakar. Provinsi Riau adalah penyumbang terbesar hingga 93% dalam kasus kebakaran hutan nasional. Kebakaran itu diakibatkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Menurut Menteri Pertanian Anton Aprianto, sepanjang tahun 2005 telah tercatat 20.083 hektare hutan dan lahan yang telah terbakar di Indonesia dengan 2.835 titik api. Asap akibat kebakaran hutan di beberapa wilayah Indonesia mengganggu negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Asap yang melanda Malaysia tahun 1998 membuat sejumlah lembaga swadaya masyarakat di negeri itu mendesak pemerintahnya menuntut ganti rugi pada pemerintah Indonesia. Masalah asap yang terjadi di Karhutla, Provinsi Riau juga bisa menjadi ancaman serius bagi kelangsungan ekonomi yang bertumpu pada perkebunan dan asap juga dapat mengancam keselamatan penerbangan nasional. Oleh karena itu, pencegahan diperlukan baik oleh pihak masyarakat dan pihak pemerintah. Dari pihak masrayakat dapat dilakukan langkah – langkah pencegahan sebagai berikut: ♠ menggarap tanah dengan lebih memperhatikan unsur lingkungan ♠ ikut bersama dengan pemerintah mengamankan hutan Sedangkan dari pihak pemerintah dapat dilakukan langkah – langkah pencegahan sebagai berikut: ♣ mengontrol lingkungan dengan lebih ketat ♣ menerapkan sistem pertanian organik Bedasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa kebakaran hutan termasuk masalah serius karena berkaitan dengan masa depan lingkungan hidup. Oleh karena itu, membakar hutan adalah suatu kejahatan lingkungan dan orang yang melakukannya adalah penjahat lingkungan. Menurut UU 41/1999 tentang Kehutanan membakar hutan termasuk 13 kategori aktivitas kejahatan yang dapat dihukum minimal selama 5 tahun dan denda antara Rp 5-10 milyar. Demikian pidato dari saya. Mohon maaf jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.