Pertambangan1.docx

  • Uploaded by: Priska Fitriani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pertambangan1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,009
  • Pages: 5
MASALAH KESEHATAN YANG SERING TERJADI DI PERTAMBANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Dosen Pengajar: Untung Halajur, SPd, Mkes.

Disusun Oleh: Priska Fitriani

(PO.62.20.1.16.032)

Putri Ariyanti

(PO.62.20.1.16.035)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI DII-KEPERAWATAN REGULER XIX A 2019

MASALAH KESEHATAN DI WILAYAH PERTAMBANG Masyarakat sekitar pertambangan seringkali mengalami dampak buruk dari kegiatan pertambangan diantaranya adalah kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan yang bahkan bisa mengakibatkan kematian. Kondisi tersebut selalu memperlihatakab bahwa pemanfaatan pertambangan tidak selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat setempat. Disatu sisi ada pihak yang diuntungkan dari kekayaan alam melalui pertambangan dalam hal ini pengusaha dan di pihak lain ada yang dirugikan karena proses maupun pasca penambangan yaitu pekerja dan penduduk sekitar. Gangguan kesehatan merupakan dampak yang paling nyata yang akan dirasakan oleh penduduk sekitar tambang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi diwilayah pertambangan, yaitu: 1. Debu Paling banyak ditemukan di lokasi tambang terutama batu bara akibat aktivitas kendaraan. Diperlukan masker debu, kacamata pelindung dan kendaraan penyemprot air di lokasi (water truck). Kebanyakan pekerja kurang sadar untuk mengenakan masker dan jumlah water truck kurang memadai.

2. Heat & Cold Stress Wilayah tambang kebanyakan di jalur khatulistiwa sehingga sangat panas dan mungkin bisa mencapai 40°C. Perundangan yang berlaku mengenai “Bahaya Pajanan Fisik” mengenai heat stress tidak berlaku karena hanya membatasi hingga 32°C saja. Diperlukan pelindung kulit, perisai muka, kacamata safety hitam, ketersediaan minum dan tempat bernaung. Sejauh ini banyak banyak perusahaan tambang tidak menyediakan stasiun pengisian air minum dan tempat bernaung sementara yang dekat dengan

lokasi

tambang.

Cold

stress

sering

ditemukan

di

pertambangan

dengan ketinggian diatas 1000 m dpl. 3. Kimia Kebanyakan masalah penggunaan bahan kimia berbahaya ditemukan di laboratorium dan perusahaan pembuatan bahan peledak. Diperlukan PPE(Personal Protective Equipment) sesuai jenis bahan kimia, exhaust yang tepat dan sesuai, dan alat emergency seperti emergency eye wash dan kamar mandi agar para pekerja di lab bisa langsung mandi setelah menyentuh bahan kimia. PPE yang paling banyak dibutuhkan

adalah sarung tangan karet, baju lab/ kimia, masker/respiratory protector, dan kacamata/pelindung wajah. Sejauh ini banyak perusahaan yang tidak menyediakan peralatan emergency bahan kimia, kamar mandi khusus pekerja yg berhubungan bahan kimia, exhaust yang tepat dan makanan pelengkap seperti susu khusus pekerja bahan kimia sebagai penatralisir.

4. Hygiene Personal Hygiene personal salah satu yang paling jarang di awasi. Peralatan dalam mendukung hygiene personal yang paling penting adalah wastafel dan sabun cuci tangan yang sulit didapatkan di lokasi tambang. Pelatihan mengenai ini terhadap pekerja juga jarang dilakukan, di industri catering bagian ini sangat perlu diperhatikan dan jarang mengawasinya. Pemeriksaan feces untuk food handler standarnya harus dilakukan 6 bulan sekali untuk menghindari kontaminasi kuman diare pada saat pengelolaan makanan.

5. Hygiene Workplace Bagian ini salah satu juga yang kurang diperhatikan terutama di lokasi tambang. Ketersediaan toilet, wastafel, sabun, air bersih, dan tempat berkumpul (biasanya dijadikan tempat makan pula dan banyak lalat) jarang ditemukan di lokasi tambang hanya di kantornya saja apalagi untuk bagian explorasi. Kebiasaan buang puntung rokok atau pinang (ludahnya) sembarangan juga sering ditemukan.

6. Kebisingan Bising sangat sering ditemukan di workshop, sekitar compressor dan sekitar genset. Monitoring di tempat-tempat tersebut juga sangat jarang.

7. Fatigue (Kelelahan) Masalah fatigue paling sering dijumpai di dunia kerja terutama pada pekerja Non staff karena berhubungan dengan penghasilan dari lemburan yang sangat besar dan kejar produksi sehingga sangat mudah untuk dilanggar mengenai aturan mengenai fatigue management. Walau waktu jam kerja di tambang rata-rata 12 jam tapi kenyataannya yang lebih dari itu masih cukup banyak bahkan jika sedang service, kejar produksi, bagian pengembangan masyarakat bisa hingga 18 jam kerja dalam sehari.

8. Manual Handling Walau telah banyak menggunakan alat-alat canggih di dunia tambang, cidera akibat manual handling masih banyak terjadi. Cidera manual handling yang paling banyak ditemukan pada pakerja explorasi terutama jika pemboran dilakukan dengan alat manual sehingga banyak praktik kerja yang harus mengangkat beban hingga lebih dari 50 kg dengan perjalanan yang panjang dan berbahaya. Pelatihan manual handling jarang dilakukan oleh perusahaan tambang bagi para pekerjanya. 9. Alkohol dan Rokok Permasalahan mengenai ini masih sangat dihilangkan karena telah menjadi budaya bagi orang tambang walau konsumsi minuman beralkohol telah dibatasi pada saat jam kerja, tapi di luar jam kerja masih sering dipraktikan terutama untuk tambang di daerah dingin. Kurang atau tidak adanya program penaggulangan dan konseling terhadap pengkonsumsi minuman beralkohol dan rokok masih banyak.

10. AIDS & Hepatitis AIDS masih sangat sering ditemukan pada para pekerja tambang. Konsekuensi yang terlalu lama (>2 minggu, rata-rata >4 minggu) adalah penyebab penentu terhadap tingkah laku seks bergonta-ganti pasangan dan dengan PSK. Kasus hepatitis juga masih menjadi kasus kesehatan utama di pertambangan.

11. Lembab Masalah lembab banyak di jumpai di pertambangan diatas 1000 m dpl dan pertambangan bawah tanah. Lembab dapat memicu penyakit yang disebabkan kuman yang menyerang kulit dan pernapasan. Untuk pertambangan bawah tanah mungkin diperlukan pengaturan batas lama bekerja di dalam bawah tanah sesuai tiap meter ke dalamannya. Pemberian aliran udara yang terus menerus akan membantu pengurangan lembab dan pengap.

12. Kekurangan Oksigen Kekurangan oksigen berpotensi terhadap pertambangan yang lokasinya di atas 1000 m dpl dan bawah tanah. Pemantauan kandungan oksigen secara berkala mungkin dibutuhkan. Pemastian adanya aliran udara atau oksigen yang cukup di tambang bawah tanah harus menjadi perhatian serius oleh pengusaha. Pemakaian breathing

aparatus mungkin perlu dipertimbangkan untuk daerah dengan kandungan oksigen di bawah batas standar.

13. Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah kebanyakan di perusahaan tambang di bawah standar. Kebanyakan penanganan sampah dilakukan dengan cara menimbun, tidak peduli terhadap jenis sampah sehingga bisa mencemari sumber air bersih. Personil yang menangani sampah pun kebanyakan tidak dilengkapi PPE seperti sepatu boot keselamatan, helm keselamatan, sarung tangan karet, masker untuk bau.

14. Binatang Berbisa Binatang berbisa masih menjadi ancaman serius bagi pekerja tambang terutama bagian survei dan explorasi.

15. Tumbuhan Beracun dan Gatal Tumbuhan beracun dan gatal salah satu ancaman serius bagi pekerja tambang terutama bagian survei dan explorasi. Pemberian pengetahuan dan konsultasi yang cukup bagi pekerja dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan atau pemberian pertolongan pertama jika terkena atau memakan tumbuhan beracun dan gatal. DAFTAR PUSTAKA

Nurdiansyah, Warid. 2010. Masalah Kesehatan di Tambang [online] dari http://waridnurdiansyah.blogspot.com/2010/10/masalah-kesehatan-di tambang.html?m=1 diakses 24 Maret 2019.

More Documents from "Priska Fitriani"

Rehabilitasi.docx
December 2019 30
Ppt Proposal.pptx
December 2019 21
Analisa Priska.docx
November 2019 35
Askep Komunitas Pekerja.docx
November 2019 28
Pertambangan1.docx
December 2019 14