Perencanaan Program P2 Ispa.docx

  • Uploaded by: Darman Doank
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perencanaan Program P2 Ispa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,594
  • Pages: 14
PROGRAM INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA) PUSKESMASA BANJAR III TAHUN 2016

DISUSUN OLEH PROGRAMER ISPA

KATA PENGANTAR

Dengan penuh ucapan puji dan syukur, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan laporan tahunan tentang KASUS ISPA (PNEUMONIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR III ini dapat diselesaikan. Dalam laporan ini penulis mencoba membuat rencana dalam meningkatkan penemuan kasus ISPA khususnya kasus Pneumonia di Puskesmas Banjar III, yang mana target penemuan kasus di daerah Kelurahan Banjar dan Mekarsari belum tercapai. Tentunya dalam penulisan laporan tahunan ini banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Sebagai penutup, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

(Penyusun)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program ISPA merupakan salah satu program Puskesmas yang secara langsung di bawah program P2P. di dalam Program ISPA terdiri dari 3 komponen utama yaitu; Pneumonia, Pneumonia Berat dan ISPA Bukan Pneumonia. Dari tiga komponen ini Pneumonia dan ISPA non Pneumonialah yang banyak ditemukan. Sedangkan target Program ISPA adalah penemuan kasus Pneumonia, baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Di Puskesmas Banjar III yang wilayah kerjanya meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Banjar dan Kelurahan Mekarsari jumlah penemuan kasusnya semakin meningkat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

BAB II TUJUAN PROGRAM ISPA PUSKESMAS BANJAR III

A. Tujuan Umum Tercapainya target penemuan ISPA Penumonia diseluruh wilayah kerja Puskesmas Banjar III. B. Tujuan Khusus 1. Terlaksananya kegiatan penjaringan pneumonia yang lebih efektif melalui MTBS baik didalam puskesmas ataupun diluar Puskesmas seperti Pustu, Poskesdes, maupun Posyandu. 2. Terlaksananya kerjasama lintas Puskesmas untuk penemuan Pneumonia. 3. Terkoordinasinya lintas sector dengan BP swasta dalam rangka penemuan kasus Pneumonia. 4. Pengetahuan kader tentan penyakit Pneumonia, minimal memahami tanda dan gejala, sehingga diharapkan jika ada kasus segera merujuk ke Puskesmas. 5. Pengetahuan masyarakat tentang tanda- tanda dini penyakit Pneumonia meningkat.

No 1

Masalah

Tujuan

Rencana Tindak Lanjut

Target penemuan

Target penemuan

1. Mengefektifkan kegiatan

kasus ISPA

kasus ISPA

penjaringan kasus MTBS baik di

pneumonia belum

pneumonia

Puskesmas, Pustu, Poskesdes.

semuanya tercapai

tercapai

Dengan menyediakan alat-alat seperti timer, menyiapkan tenaga yang berkompeten 2. Meningkatkan kerjasama antar Puskesmas dalam rangka tukar informasi tentang kasus

pneumonia, mengingat jarak antar Puskesmas yang berdekatan sehingga banyak pasien yang berobat di luar wilayah kerja PKM. 3. Meningkatkan koordinasi dengan BP swasta dalam rangka penemuan kasus Pneumonia. 4. Mengadakan pelatihan kader terutama tentang penyakit Pneumonia, baik tanda, gejala maupun prosedur rujukan. 5. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang tanda-tanda dini penyakit pneumonia, dan menganjurkan segera memeriksakan anaknya jika ada tanda-tanda penyakit pneumonia.

Belum optimalnya

Penderita

tatalaksana kasus

pneumonia bisa

care seeking pada penderita

Pneumonia (masih

melakukan

pneumonia yang tidal melakukan

banyak pasien yang kunjungan ulang menderita

sesuai tatalaksana

pneumonia tidak

ISPA

melakukan kunjungan ulang)

6. Melakukan kunjungan rumah/

kunjungan ulang ke Puskesmas.

BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS A. Kondisi Geografis Kecamatan Banjar merupakan salah satu dari empat kecamatan yang ada diwilayah kota Banjar. Secara geografis Kecamatan Banjar terletak di sebelah timur Kecamatan Pataruman dengan jarak kepusat kota sejauh 5 km dengan karakteristik daerah terdiri dari pesawahan dan daratan. Puskesmas Banjar III merupakan salah satu dari 3 Puskesmas yang ada di kecamatan Banjar dengan wilayah kerja meliputi 2 kelurahan, yaitu kelurahan Banjar dan kelurahan Mekarsari, dengan luas wilayah 770,43 Ha. Adapun batas- batas wilayah kerja banjar III adalah sebagai berikut : Timur

: kelurahan Hegarsari kecamatan Pataruman

Barat

: Desa Neglasari wilayah kerja Puskesmas Banjar II

Utara

: Desa Balokang wilayah kerja Puskesmas Banjar I

Selatan

: Desa Binangun Kecamatan Pataruman

B. Kependudukan Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Banjar III pada tahun 2016 adalah sebanyak 34.276 orang.

BAB IV TARGET DAN CAKUPAN Pada tahun 2013 pencapaian penemuan kasus ISPA pneumonia diwilayah kerja Puskesmas Banjar III perkelurahan dapat dilihat dari laporan dibawah ini: No

Nama

Jumlah

Jumlah

Kelurahan

Penduduk Penduduk usia penemuan balita

Target

Jumlah

(10% penderita

penduduk)

penemuan kasus

pneumonia balita

%

pneumonia

(10% balita

balita) 1

banjar

16.573

1.545

154

50

32.46

2

mekarsari

17.703

1.703

171

58

33.91

3

puskesmas 34.276

3.248

325

108

33.23

Pada tahun 2016 dari jumlah penduduk 34.276 orang dengan target cakupan penemuan kasus pneumonia sebesar 325 balita didapatkan penemuan kasus sebanyak 108 kasus atau 33.23%, ini menunjukkan bahwa penemuan kasus ISPA pneumonia tidak dapat memnuhi target yang telah ditentukan.

A. Cakupan Pneumonia Cakupan Pneumonia di Puskesmas Banjar III tahun 2016 per-triwulan dengan jumlah penduduk sebesar 34.276 jiwa. Cakupan Per Triwulan Triwulan 1

25

Triwulan 2

27

Triwulan 3

28

Triwulan 4

28

Target Tahun 2016

325

Total

108

%

33,23%

Sumber : P2 TB PKM Banjar III

1. Analisa Berdasarkan table diatas bahwa cakupan Pneumonia di PKM Banjar 3 tahun 2016 belum memenuhi target. 2. Masalah Pencapaian suspek tahun 2016 belum mencapai target diharapkan tahun 2017 dapat mencapai target yang diinginkan yaitu sebanyak 325 jiwa. 3. Penyebab Masalah Penyebab masalah diantaranya dapat disebabkan oleh penderta Pneumonia yang tidak melapor atau tidak berobat ke puskesmas saat mengidap Pneumonia sehingga tidak tercatat oleh kader maupun petugas puskesmas. 4. RTL (Rencana Tindak Lanjut) RTL dari program ini antara lain adalah lebih di tingkatkannya komunikasi antara kader, masyarakat, dan lembaga kesehatan lainnya khususnya dalam hal pencatatan kasus Pneumonia.

B. Cakupan Pneumonia Kelurahan/Desa Banjar Penemuan kasus Pneumonia di Kelurahan Banjar tahun 2016 pertriwulan dengan jumlah penduduk sebesar 16.573 jiwa. Cakupan Per Triwulan Triwulan 1

11

Triwulan 2

12

Triwulan 3

14

Triwulan 4

13

Total

50

%

32.46 %

Target Tahun 2016

154

Sumber : P2 TB PKM Banjar III 1. Analisa Berdasarkan table diatas bahwa penemuan penderita Pneumonia di Kelurahan Banjar 2016 belum memenuhi target yaitu hanya sebanyak 32.46%. 2. Masalah Pasien yang tidak berobat ke puskesmas dan tidak melapor ke kader atau petugas puskesmas. 3. Penyebab Masalah Pasen tidak berobat ke tenaga kesehatan seperti pratek dokter umum,bidan,dan praktek swasta yang tidak melapor ke puskesmas atau tidak tercatat 4. RTL (Rencana Tindak Lanjut) Meningkatkan kerjasama dengan praktek dokter umum dan bidan praktek swasta.

C. Cakupan Pneumonia Kelurahan/Desa Mekarsari Penemuan kasus Pneumonia di Kelurahan Mekarsari tahun 2016 pertriwulan dengan jumlah penduduk sebesar 17.703 jiwa. Cakupan Per Triwulan Triwulan 1

14

Triwulan 2

15

Triwulan 3

14

Triwulan 4

15

Total

58

%

33.91 %

Target Tahun 2016

171

Sumber : P2 TB PKM Banjar III

1. Analisa Berdasarkan tabel diatas bahwa penemuan penderita Pneumonia di Desa Mekarsari belum memenuhi target yaitu hanya sebanyak 33.91 %. 2. Masalah Adanya pasien yang tidak berobat ke Puskesmas dan tidak melapor kepada kader maupun petugas Puskesmas. 3. Penyebab Masalah Penyebab masalah diantaranya dapat disebabkan pasien ada yang tidak berobat atau pasien yang berobat ke tenaga kesehatan seperti praktek dokter umum dan bidan praktek swasta yang tidak melapor ke Puskesmas atau tidak tercatat. 4. RTL (Rencana Tindak Lanjut)

Untuk RTL dari program ini antara lain adalah meningkatkan kerja sama dengan praktek dokter dan bidan praktek swasta.

Untuk cakupan penemuan kasus Pneumonia perbulan dapat dilihat dalam grafik dibawah ini: Grafik 4.1 Jumlah Kasus Pneumonia Per kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar III Tahun 2016

16 14 12 10 Banjar 8

Mekarsari Puskesmas

6 4 2 0 Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

1. Analisa Berdasarkan tabel diatas bahwa cakupan ISPA di PKM Banjar III tahun 2016 belum memenuhi target. Untuk cakupan tahun 2016 mengalami penurunan dengan presentase 33.23%dibandingkan tahun sebelumnya (2015) yaitu cakupan sebesar 38,46%. 2. Masalah Pencapaian ISPA tahun 2016 belum mencapai target diharapkan tahun 2017 dapat mencapai target yang diinginkan yaitu sebanyak 325 kasus. 3. Penyebab Masalah

Masalah ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: a. MTBS baru berjalan ditingkat puskesmas saja b. Pertukaran informasi antar puskesmas belum berjalan maksimal c. Koordinasi dengan BP swasta belum berjalan d. System pelaporan dari kader belum berjalan, hal ini dikarenakan pengetahuan kader tentang Pneuminia masih sangat minim e. Pengetahuan masyarakat masih kurang tentang tanda- tanda dini penyakit Pneumonia 4. Rencana Tindak lanjut Untuk RTL dari program ini antara lain: a. Mengefektifkan kegiatan penjaringan kasus TBS baik di Puskesmas, Pustu, Poskesdes, dengan menyediakan alat- alat seperti timer, menyiapkan tenaga yang berkompeten. b. Meningkatkan kerja sama antar Puskesmas dalam rangka tukar informasi tentang kasus Pneumonia, mengingat jarak antar Puskesmas yang berdekatan sehingga banyak pasien yang berobat diluar wilayah kerja Puskesmas. c. Meningkatkan kerjasama dengan BP swasta dalam rangka penemuan kasus Pneumonia. d. Mengadakan pelatihan kader terutama tentang penyakit pneumonia, baik tanda, gejala maupun prosedur rujukan. e. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang tanda- tanda diri penyakit pneumonia dan menganjurka segera memeriksakan anaknya jika ada tanda- tanda penyakit pneumonia. f. Melakukan kunjungan rumah/ atau cara seeking pada penderita pneumonia yang tidak melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Data penemuan kasus ISPA Pneumonia balita tahun 2016 di Puskesmas Banjar III adalah 108 kasus yang belum mencapai target. 2. Penemuan kasus tertinggi pada bulan April yaitu 13 kasus, sedangkan kasus terendah pada bulan Maret,Juni dan September yaitu 7 kasus. B. Saran Profil kesehatan Banjar III ini merupakan gambaran situasi kesehatan masyarakat diwilayah kerja puskesmas. Secara keseluruhan pencapaian program di puskesmas Banjar III masih perlu ditingkatkan lagi, hal ini dapat dilihat dari pencapaian target pada beberapa program masig ada yang ajuh dari target. Hal ini mungkin karena kurangnya kerjasama lintas program dan kurangnya promosi kesehatan sehingga masih banyak masyarakan yang kurang mengerti dan belum mau memeriksakan diri ketempat pelayanan kesehatan terdekat.

JUMLAH KASUS PNEUMONIA MENURUT PERDESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR III TAHUN 2016 12

10

JUMLAH

8

6

4

2

0

JAN 5

FEB 3

MAR 3

APR 5

MEI 4

JUN 3

JUL 5

AGS 5

SEP 4

OKT 3

NOV 5

DES 5

Mekarsari

5

5

4

7

4

4

4

6

4

4

5

6

Puskesmas

10

8

7

12

8

7

9

11

8

7

10

11

Banjar

Related Documents

P2
June 2020 22
P2
December 2019 37
P2
November 2019 42
P2
November 2019 43

More Documents from ""