Peran Bayi Tabung-1.docx

  • Uploaded by: Sherinska Erefda Azura
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peran Bayi Tabung-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,476
  • Pages: 4
Peran : alifia salsabila sebagai ibu mertua Dinda bucira alma sebagai istri hajar adhara sebagai perawat Hanifa arifany sebagai ketua perawat herliana syafitri sebagai ustadzah nur fitriani sebagai suami reflina milenia sebagai kepala laboratorium suci dwi hidayanti sebagai ibu kandung istri tania sepriani sebagai dokter1 yurike afriani sebagai perawat 2 Disuatu rumah yang letaknya tak jauh dari rumah sakit sejahtera terdapat sepasang suami istri yang sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai seoarang anak pun.. Saat makan malam di meja makan.. Istri: bang, sudah 10 tahun kita menikah namun kita belum juga dikaruniai seorang anak.. apakah ada masalah ya ? suami: iya dek.. bagaimana kalau besok pagi kita cek kedokter

istri : baiklah bang.. keesokan harinya.. dinda dan suaminya pergi kerumah sakit untuk mengkonsultasikan rencana mereka ke dokter.. tok.. tok.. tok.. (mengetok pintu ruang dokter) dokter: yaa... silahkan masuk “silahkan duduk” suami:”terima kasih dokter” doter:” iya,ada masalah apa pak? suami: begini dok, kami sudah 10 tahun menikah, namun kami belum juga memiliki anak dokter: baiklah,, saya akan periksa dulu ya pak. Tanpa kita cek dulu kita tidak bisa menduga-duga” suami: baik dok.. dokter: ibu rena, tolong cek ibu dan bapak ini keruang laboratorium” ketua laboratorium: baiklah dok..” “ayo pak, buk,, ikut saya keruang cek up..” istri: baik bu.. mereka pun dicek diruang khusus untuk mendapatkan hasil pemeriksaaan.. setelah beberapa jam kemudian.. hasil laboratorium pun keluar.. perawat1: “ini dok, hasilnya..” dokter:” baik, terima kasih ibu rena..” perawat pun menyuruh pak rian dan bu dinda masuk.. perawat1:”pak rian dan ibu dinda..?” suami:”iya, saya bu” perawat1:”silahkan masuk pak” dokter:”silahkan duduk pak..” suami:”makasih dok.., jadi bagaimana hasilnya dok?” dokter:” begini pak, berdasarkan hasil pemeriksaan baik dari observasi maupun hasil leb.. saya mendiagnosa bapak dalam keadaan normal..” suami:”terus dok?’ dokter:”namun ada sedikit permasalahan dengan istri bapak,” istri:”apaitu dok? masalahnya bagaimana?” suami:”iya dok, tolong beri penjelasan” dokter;” ibu dan bapak harap tenang yaa.. segala permasalahan pasti ada solusinya, mohon maaf ibu dan bapak hasil pemeriksaannya ibu positif mengalami gangguan ovulasi isri:’jadi saya nggak bisa hamil dok?, gimana ni bang..  ?(sambil menangis) suami:”sabar yaa dek.. pasti ada jalan lain, apakah ada solusinya dok?” dokter:”sebenarnya ada pak, yakni dengan mengikuti program bayi tabung, namun dalam prosedurnya beresiko besar pak, kami tidak bisa mengambil resiko besar ini”

suami:”baiklah dok, saya akan pikirkan dulu”

mereka pun pulang dengan kekecewaan.. sesampainya dirumah.. ibu mertua :”bagaimana?, apa yang dikatakan dokter?” suami:” kata dokter dinda mengalami gangguan ovulasi bu, sehingga dia tidak bisa hamil..” ibu mertua:”terus gimana?” istri:”dokter bilang ada solusi nya bu, yaitu dengan mengikuti program bayi tabung” ibu mertua :” ya sudah kalian ikuti saja, ibu juga ingin punya menimang cucu” suami:”iyabu, aku juga ingin memiliki anak” istri:” bang, kita beri tahu ibuku dulu yaa.. bagaimana pendapatnya tentang bayi tabung ini..? suami:”baiklah dek..” sore harinya mereka pun pergi kerumah ibunya dinda.. di dalam rumah.. istri:”ibuuu... (sambil menangis)” ibu dinda: “ loh.., ada apa dinda?, kok tiba-tiba datang langsung nangis?” istri:”ibu, aku tidak bisa hamil.., kata dokter aku mengalami gangguan ovulasi bu..” ibu dinda:” ya allah.. mungkin ini cobaan untuk kamu nak, kamu yang sabar yaa”,”terus apakahtidak ada cara lain untuk kamu bisa hamil?” suami:”ada bu, yaitu dengan cara mengikuti program bayi tabung” ibu dinda:” bayi tabung..??” suami:”iya bu, itu satu-satunya cara untuk kami bu” ibu dinda:” tapiii.., ibu ragu program bayi tabung itu dibolehkan dalam agama islam atau tidaknya..” istri:”iya bu, dinda juga ragu. Makanya dinda ingin tanya pendapat ibu” ibu dinda:” ibu juga tidak tau pasti, tapi ibu punya kenalan ustadzah, ia biasanya ada ceramah di masjid dekat ujung jalan anwar, tidak jauh sih dari sini.., ayo kita temui dia besok” suami:”sekarang aja gimana bu, supaya permasalahannya cepat selesai”(dengan tidak sabarnya) ibu dinda:” baiklah.. ayoo” mereka pun segera pergi ke masjid itu.. dan sesampainya di masjid.. ibu dinda:” assalamu’alaikum ustadzah..” ustadzah:”wa’alaikumussalam wr.wb , ada apa bu suci?” ibu dinda:”begini ustadzah, saya ingin menanyakan suatu hal” ustdzah:”hal apakah itu bu?” ibu dinda:” ini anak saya dinda, sudah 10 tahun menikah namun belum juga dikaruniai seorang anak” ustadzah:”masya Allah..” ibu dinda:”kemarin mereka pergi cek ke dokter, dan hasilnya ternyata anak saya dinda mengalami gangguan ovulasi bu ustadzah.. dan dokter mengatakan solusinya itu dengan cara mengikuti program bayi tabung.., dan yang mau saya tanyakan, apakah hukum bayi tabung itu ustadzah?? ustadzah:”dinda yang sabar yaa.. mungkin inilah cara Allah memberi ujian pada dinda dansuami dinda.” istri:” iya ustadzah..” ustadzah:”baiklah, saya akan jelaskan.. dalam syari’at islam ada berbagai pendapat yang mengatakan bahwa bayi tabung itu haram, apabila sel telur atau sperma itu dari orang lain yang bukan mukhrimnya maka itu akan jadiharam.. dan juga dikatakan haram apabila sel telur dan sperma itu dimasukkan ke rahim wanita lain.. namun ada juga pendapat para ulama yang mengatakan hukum bayi tabung itu mubah atau diperboleh kan.. namun dengan syarat sel telur dan sperma nya berasal dari ibu dan bapak sendiri dan dimasukkan kedalam rahim ibu sendiri bukan kerahim orang lain..” istri:” jadi jika saya mengikuti program bayi tabung dengan syarat yang ustadzah katakan tadi berarti boleh dong ustadzah..??” ustadzah:”iya, itu diperbolehkan.. kerna itu jalan satu-satunya bukan?” suami:”iya ustadzah..”

ibu dinda:”ooh.. jadi seperti itu ustadzah.. terima kasih ustadzah. Sekarang penjelasan dari ustadzah sudah menjawab keraguan kami..” ustadzah:”iya ibu dinda, sama-sama.. intinya kita harus tetap berikhtiar kepada allah..dan memintalah kepadanya” istri:”iya ustadzah.. makasih ustadzah” ustadzah:”iya dinda, semoga prosesnya berjalan dengan lancar.. semoga Allah memberikan kemudahan kepada kalian..” (ibu dinda, dinda, suami):” aminn..”

setelah dari masjid tersebut mereka pun pulang.. ibu dinda pulang kerumahnya, dinda dan suaminya pulang kerumah mereka.. ke esokan harinya.. mereka pun pergi ke rumah sakit lagi.. untuk meminta dokter melakukan program tersebut.. namun.. suami:”dok, saya dan istri saya ingin melakukan program bayi tabung itu..” dokter:” begini pak, bayi tabung ini sangat beresiko besar, kami tidak mau mengambil resiko besar ini pak” dokter pun menyerahkan klien tersebut ke perawat untuk mendalami kasus klien suami:” jadi maksud dokter gimana?” perawat2:”begini pak, saat menjalani proses bayi tabung ini, saya beri obat untuk mempercepat ovulasi pada ibu. Dan vitamin untuk bapak. setelah 3 hari datang lagi untuk pemeriksaan selanjutnya. Saat ovulasi nya sudah matang maka akan dikeluarkan, pada saat pengeluaran ovum ini bisa saja terjadi pendarahan pada istri bapak. dan saat setelah penggabungan sperma dan sel telur maka akan dimasukkan ke dalam rahim ibu lagi, namun disini juga ada resiko terjadi kehamilan diluar kandunganpak.., dan ini sangat berbahaya” suami:” iya buk, kami sudah memikirkan itu juga.. keinginan kami masih sama buk” perawat2: “dan bisa saja bayi lahir prematur nantinya pak.. dan juga kecacatan pada bayi. Dan ada kemungkinan juga bayi tersebut akan mengalami kemandulan juga. Dan beberapa penyakit lainnya” istri:” apakah setiap kasus yang sama seperti saya itu hasilnya begitu buk?” perawat:” itu sebenarnya tergantung pada proses penggabungan sel telur dan sperma itu bu dan juga kondisi dari sel telur tersebut” istri:”berapa persenkah keberhasilan program ini bu?” perwat:” untuk keberhasilan kami bisa memberikan 75% bu, namun dampak berikutnya kami hanya bisa memberikan 50% “ perawat2: “selain program bayi tabung ini, bapak dan ibu juga bisa terapi untuk membuat proses ovulasi dirahim ibu berjalan lancar lagi, namun prose itu membutuhkah waktu yang lama, dan belum bisa dijamin akan hamil” istri:”tidak buk, saya ingin melalui proses bayi tabung ini saja” perawat2:”begini saja pak, buk , coba bapak dan ibuk pikirkan dulu, ini adalah resiko yang sangat-sangat besar..” mereka pun pulang..

keesokan harinya pak rian dan dinda juga datang kerumahsakit untuk mempertahankan keputusan mereka.. suami:”setelah mempertimbangkan semua resiko nya, kami ingin tetap melakukan program bayi tabung itu bu..” ketua perawat:” baiklah pak, bapak sudah tau kan resiko dan dampaknya pada istri bapak dan juga pada bayi nanti nya..?” suami:” iya dok, sudah tau” perawat:” baiklah pak.. jadi bapak dan ibu bedua setuju untuk dilakukan program bayi tabung?” suami dan istri:” iya buk, kamii berdua setuju” perawat:” apakah program ini juga sudah diketahui dan disetujui oleh keluarga bapak dan ibu?” istri:” sudah bu..” perawat:” apakah ibu dan bapak juga sudah tau bagaimana hukumnya di dalam agama?, bagaimanapun keinginan kita, kita harus tetap berpedoman dengan ajaran agama ita yaa pak, buk” suami:”iyaa buk, kami bahkan sudah menanyakan hal ini langsung ke ustadzah” perawat:” baikla pak, disini kita akan melakukan tindakan medis, dimana sel telur dan sperma dari

bapak dan ibu akan kami lakukan penggabungan dan seelah 10 hari embro akan dimasukkan kerahim ibu” istri:”iya buk” perawat:” baiklah buk, pak.. ini vitamin untuk bapak dan obat untuk mempercepat ovulasi untuk ibu, dan setelah 3 hari meminum obat ini datang lah lagi kerumah sakit ini pak, dokter akan menangani tahap selanjutnya” suami:” baik bu, terima kasih” perawat:” iya buk pak” akhir nya setelah tiga hari mereka pun datang lagi kerumah sakit untuk menjalani prosedur bayi tabung.. 2 minggu setelah pemasangan bayi tabung kerahim ibu dinda, akhirnya ibu dinda hamil.. istri:” alhamdulillah bg dinda hamil..” suami:” iya dek,, dijaga yaa bayi kita” istri:”iya bg..” 9bulan berlalu.. ibu dinda pun melahirkan anak dari proses bayi tabung tersebut.. Alhamdulillah dari proses awal hingga melahirkan tidak ditemukan gangguan atau kecacatan pada bayi ataupun pada ibu dinda..

~~~~~~SELESAI~~~~~~

Related Documents

Bayi
May 2020 50
Bayi
June 2020 40
Sate Bayi
November 2019 43
Bayi Prematur.docx
November 2019 36
Pembuangan Bayi
June 2020 27

More Documents from ""