PERAN BANK INDONESIA > Sebuah lembaga yg mengatur dan menjaga kelancaran SPN ( Sistem Pembayaran Nasional ). > Berperan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu.
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN NONTUNAI >Transaksi di abad-21 dengan nilai yang besar diselenggarakan BI melalui sistem BI-RTGS ( Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring. >BI sangat menjaga sistem BI-RTGS. Apabila sistem tersebut mengalami gangguan, maka akan sangat mengganggu kelancaran dan kestabilan sistem keuangan. >BI-RTGS dikategorikan sebagai SIPS(Systemically Important Payment System). SIPS adalah sistem yang digunakan oleh masyarakat luas.
PENGERTIAN UANG >Definisi: Mempunyai ciri dapat diterima secara umum dan global, dapat digunakan sebagai alat menukar (trading), dan sebagai alat pembayaran.
FUNGSI UANG >Alat Tukar – Contoh : Seorang petani membutuhkan pupuk. Ia menjual hasil panen untuk mendapatkan uang yang akan ia gunakan untuk membeli pupuk. >Alat Satuan Hitung ( Pengukur Nilai ) – Contoh: Harga sebuah apel yaitu Rp.30.000 per gram, sedangkan harga sebuah jeruk yaitu Rp.10.000 per gram. Hal ini menunjukkan bahwa apel tersebut mempunyai nilai 3 kali lebih besar jeruk tersebut. >Standar pembayaran yang ditunda – Contoh: Kita meminjam uang Rp.17.254.000,- selama 5 tahun, daripada meminjam motor selama 5 tahun. >Alat Penyimpan kekayaan – Contoh: Kita tidak perlu menyimpan banyak makanan, karena makanan tersebut akan menjadi pengeluaran terbesar. Beli saja makanan ketika membutuhkannya menggunakan uang. >Alat Pengalih Nilai – Contoh: Siti mempunyai rumah di Aceh. 10 tahun kemudian, ia dipindahtugaskan ke Papua. Daripada memiliki 2 rumah, ia akhirnya menjual rumahnya di Aceh dan kemudian membeli rumah barunya di Papua.
JENIS UANG >Berdasarkan Pihak yang mengeluarkan - Uang Kartal adalah uang kertas/logam yang beredar di masyarakat. - Uang Giral adalah alat pembayaran berupa selembar cek, bilyet giro dan sejenisnya. >Berdasarkan bahan uang - Uang Kertas adalah uang yang bahannya terbuat dari kertas serta penggunaannya diatur oleh UU dan kebiasaan. - Uang Logam adalah uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas, perak atau logam lainnya. >Berdasarkan negara yang mengeluarkan - Uang dalam negeri adalah uang yang dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan. - Uang luar negeri adalah uang yang beredar dalam suatu negara tertentu dan diproduksi di negara itu juga. >Berdasarkan nilai uang - Uang nilai penuh. Contoh: Bahan baku logam A sebanyak 5 gram, maka hasilnya adalah 5 gram. - Uang tidak bernilai penuh. Contoh: Bahan untuk pembuatan uang Rp.10.000,- hanya mengeluarkan biaya Rp.200,-
SYARAT UANG >Mudah dibawa ( Portability ). >Tahan lama ( Durability ). >Dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil ( divisibility ). >Nilainya stabil ( Stability ). >Bersifat umum ( Acceptability ). >Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta sulit dipalsukan. >Harus bisa memuaskan keinginan orang yang memilikinya.
UNSUR PENGAMAN RUPIAH >Unsur pengaman terbuka ( Overt Security Features ) – Contoh: Sistem 3D , Kaca pembesar, Ultraviolet, peralatan sederhana, dsb. >Unsur pengaman tidak terbuka ( Covert Security Features ) – Contoh: Sistem keamanan canggih dengan presisi,ketelitian dan keakuratan yang tinggi. >Dua hal utama dalam unsur pengaman uang kertas - Semakin besar nominal pecahan, makadiperlukan unsur pengamanan yang lebih baik, canggih dan kompleks. - Unsur pengaman yang dipilih harus sekurang-kurangnya dipilih berdasarkan perkembangan teknologi pada masa itu.
TEORI UANG >Teori nilai uang A.) Teori barang – Uang murni berasal dari barang. Oleh karena itu, daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran, kegunaan marginal, serta biaya produksi uang tersebut. B.) Teori nominalis – Nilai uang merupakan nilai yang tertulis pada uang tersebut. Nilai uang bukan ditentukan oleh bahan, tetapi nominal yang tertera pada uang tersebut. >Teori Perubahan nilai uang A.) Teori kuantitas – Jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga. Artinya, perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga. Jika jumlah uang beredar berkurang, maka harga-harga akan cenderung turun. Sebaliknnya, jika jumlah uang beredar bertambah, maka harga-harga akan naik. Dengan demikian, jumlah uang beredar dan tingkat harga selalu berbanding lurus. Dirumuskan seperti berikut: M = kP Dimana:
M = Mata uang K = Konstanta P = harga
Kelemahan dari teori ini karena menganggap uang berfungsi sebagai alat tukar. Teori ini mengasumsikan bahwa setiap pertambahan/pengurangan jumlah uang yang beredar berhubungan langsung dengan tingkat harga.
B.) Teori transaksi – Teori ini merupakan pengembangan dari konsep Teori Kuantitas. Dirumuskan seperti berikut: MV = PT Dimana:
M = Jumlah uang beredar V = Kecepatan perputaran uang T = Jumlah barang dan jasa P = tingkat harga umum
C.) Teori pendapatan – Mempunyai motif memegang uang. Diantaranya adalah: 1.) Motif transaksi – Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Transaksi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin besar pendapatan, maka semakin besar kemungkinan untuk melakukan transaksi. 2.) Motif berjaga-jaga – Didasarkan pada adanya ketidakpastian keadaan. Rumah tangga selalu berjaga-jaga dan mempersiapkan sebagian pendapatan agar dapat mengatasi kejadian yang tidak terduga sebelumnya. 3.) Motif spekulasi – Pendapatan yang tinggi memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan transaksi yang bersifat spekulatif. Transaksi ini dilakukan untuk mendapat keuntungan banyak walaupun didasari risiko yang tinggi. Dirumuskan sebagai berikut: MVy = PyTy atau Py = Dimana :
𝑀𝑉𝑦 𝑇𝑦
M = Jumlah uang beredar Vy = Kecepatan peredaran pendapatan uang Ty = Barang-barang dan jasa akhir Py = Tingkat harga
D.) Teori persediaan kas – Nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai ( cash ). Dirumuskan sebagai berikut: M = K∙P∙Y Dimana:
M = Jumlah uang beredar K = Jumlah uang untuk persediaan kas P = Tingkat harga Y = Pendapatan
PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG > Permintaan uang – Istilah yang digunakan untuk menerangkan mengapa individu dan perusahaan memegang uang. Permintaan uang dipengaruhi oleh 3 hal, diantaranya: A.) Kebutuhan bertransaksi – Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar. Jika pendapatan naik, nilai barang yang diinginkan akan naik sehingga kita membutuhkan lebih banyak uang untuk bertransaksi. B.) Kebutuhan berjaga-jaga – Dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang, yang ditentukan oleh bunga. Fungsi uang dalam hal ini adalah sebagai penyimpan nilai kekayaan ( aset ). C.) Kebutuhan Berspekulasi > Kurva permintaan uang Dirumuskan sebagai berikut: Qd = f(i) Dimana: sebagai aset
Qd = jumlah uang yang diminta
I = tingkat bunga
Dari grafik disebelah, kurva permintaan uang memiliki slope negatif karena uang yang diminta oleh masyarakat akan turun jika tingkat bunga meningkat, dan akan naik jika tingkat bunga turun.