Penyajian Peta Yang Baik Adalah Peta Yang Dapat Memberikan Informasi Geografis Secara Jelas Dan Tepat.docx

  • Uploaded by: sutan syauqi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyajian Peta Yang Baik Adalah Peta Yang Dapat Memberikan Informasi Geografis Secara Jelas Dan Tepat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,049
  • Pages: 4
Penyajian peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan informasi geografis secara jelas dan tepat. Hal ini untuk memudahkan orang-orang untuk membaca peta tersebut. Untuk itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi saat pembuatan peta untuk mencapai indikator peta yang baik. Syarat-syarat peta yang baik adalah sebagai berikut: 

Konform, artinya bentuk yang digambar pada peta harus menunjukan bentuk yang sesuai dengan penampakan sebenarnya.



Ekuivalen, artinya perbandingan luas pada peta harus sesuai dengan luas daerah yang sebenarnya.



Ekuidistan, artinya perbandingan jarak pada peta harus sesuai dengan jarak yang sebenarnya.



Penyajian data informasi pada peta harus lengkap.



Peta yang dibuat harus mudah dipahami.



Peta harus bersih, rapi, dan indah.



Setiap peta harus memiliki komponen dasar pembuatan peta. Informasi-informasi pada peta harus lengkap artinya bahwa dalam suatu peta harus memiliki beberapa kelengkapan informasi berikut : 1. Judul Peta Unsur pertama yang harus dimiliki oleh sebuah peta adalah adanya judul peta. Tanpa judul, senuah gambar akan dianggap sebagai gambar tak bertuan. Dalam hal ini judul dari peta akan menggambarkan isi utama dari peta, contohnya peta yang berjudul "Peta Pulau Jawa" artinya peta yang menggambarkan pulau Jawa.

2. Skala Peta Syarat kedua peta adalah adanya skala. Asesuai dengan pengertiannya, bahwa peta adalah gambar permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala. Jadi skala harus dilampirkan pada peta. Skala Peta memperlihatkan perbandingan antara jarak yang ada di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 5 juta cm (5 km) jarak sebenarnya. Skala peta berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu skala angka dan skala garis.

a. Skala Angka (Skala Numerik), Skala akngka adalah skala yang berupa angka angka. Peta bersekala 1:600.000. Artinya 1cm pada peta sama dengan 60.000 cm (6km) yang sesungguhnya dipermukaan bumi.

b. Skala Garis (Skala grafis) Skala garis ialah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.

3. Penunjuk Arah atau Orientasi Gambar peta pada umumnya menggunakan arah utara sebagai patokan peta, jadi arah barat, timur, dan selatan dapat menyesuaikan. Nah, bentuk atau simbol penunjuk arah utara peta bermacam macam, yang paling sering digunakan adalah anak panah dengan huruf U di bagian atasnya. Letak orientasi arah pada peta biasanya diletakkan dibagian mana saja yang kosong dalam peta.

4. Simbol peta (Lambang Peta) Selain adanya penunjuk arah, simbol peta (lambang peta) harus di dalam peta. Simbol peta adalah tanda tanda khsus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan dari penggunaan simbol yaitu untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca isi dari peta. Simbol peta berdasarkan bentuknya dikelompokkan menjadi 4, antara lain sebagai berikut :

a. Simbol Garis Simbol garis yang ada pada peta bentuknya bermacam-macam, seperti: garis putus putus, tanda tambah dan titik, garis tebal, garis sejajar, dan yang lainnya.

b. Simbol titik Pada peta, simbol titik terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, seperti bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.

c. Simbol Area Atau wilayah Simbol area atau wilayah yang digunakan dalam pembuatan peta menggunakan gabar tertentu, antara lain seperti : hewan, pohon kelapa, padi, pohon karet, pohon sawit, dan lain sebagainya.

d. Simbol Warna Simbol yang terakhir adalah simbol warna. Namun, tidak semua warna dapat digunakan dalam pembuatan peta, hanya warna warna tertentu yang digunakan. Beberapa warna

mempunyai makna tertentu yang menggambarkan keadaan alam pada peta. Keadaan alam dan kenampakan sosial yang dapat digambar dengan simbol warna antara yaitu : dataran tinggi, dataran rendah, perairan, hasil budaya manusia (seperti : kota, jalan, candi), dan sebagainya.

5. Garis Astronomis Seperti yang kita ketahui, garis astronomis merupakan garis khayal yang sebenarnya tidak ada di permukaan bumi. Atau garis astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang dituliskan pada tepi garis peta. Garis astronomis harus ada pada peta, karena mempunyai fungsi yang sangat penting. Berikut ini adalah fungsi darigaris astronomis pada peta : 1) Garis Lintang digunakan untuk menentukan daerah iklim matahari daerah yang dipetakan. 2) Garis bujur digunakan untuk menentukan daerah waktu di daerah yang dipetakan 3) Garis bujur dan garis lintang secara bersamaan digunakan untuk mencari lokasi suatu atau daerah atau wilayah

6. Inset Pernahkan anda melihat suatu peta dareah, terus di dalam peta itu ada kotak kecil yang ada gambar peta daerah lagi? Jika iya, itu namanya adalah insert. Inset adalah peta kecil yang ada di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Karena ukurannya lebih kecil, inset pada peta digambar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan skala peta pokok

7. Lettering Lettering adalah proses pemberian tulisan baik berupa angka atau huruf di dalam peta. Jika kita melihat peta, pasti didalamnya terdapat tulisan yang menjelaskan setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Secara umum, angka pada peta biasnaya digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat. Sedangkan tulisan biasanya digunakan untuk memberikan nama kota, sungai, danau, atau nama lainya. Adapun penggunaan tulisan pada peta harus memperhatikan beberapa hal, antara lain : a) Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak, tinggi huruf supaya disesuaikan dengan besar peta. b) Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil lagi.

c) Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan aturlah supaya baik untuk dilihat. d) Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan nama sungai dapat diletakkan pada bagian atas atau kiri sungai. e) Ketampakan di air, contohnya sungai, rawa, laut, danau memakai huruf miring, besar atau kecilnya berdasarkan strategisnya.

8. Legenda Legenda adalah unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol simbol peta. Jadi jika pembaca bingung dengan simbol-sombol pada peta dapat melihat legenda. Legenda pada peta biasanya terdapat pada peta utama di tempat yang longgar.

9. Garis Tepi Peta Meskipun kadang dianggap sepele, garis tepi pada peta dapat dijadikan pertolongan ketika membuat peta, pulau, kota, ataupun daerah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.

10. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta Syarat peta agar dinilai baik yang terakhir adalah sumber peta dan tahun pembuatannya. Pada peta perlu dicantumkan sumber peta agar pengguna tahu dari mana peta itu didapatkan. Sedangkan tahun pembuatan peta sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi waktu pembuatan peta. Masih relevan atau tidak jika digunakan pada saat sekarang. Tujuan utama pencantuman sumber dan tahun pembuatan ialah agar peta dapat diperkirakan kelayakannya. Data geosfer berubah dalam waktu tertentu, maka tahun pembuatan peta harus dicantumkan agar dapat dipastikan mana peta terbaru.

Related Documents


More Documents from ""