Penuaan.docx

  • Uploaded by: Orna
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penuaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,910
  • Pages: 11
k_nisa21

MAKALAH PENUAAN khairunnisa2109 2 tahun yang lalu Iklan

BAB I PENDAHULUAN





Skenario Kasus

Analisa Kasus o Daftar Pendapat Anggota Kelompok Tentang Gambar/Istilah atau Kata Sulit Dalam Skenario Kasus

Gambar 1   

Wajah wanita pada gambar masih terlihat muda. Umurnya kira-kira 20-25 tahun. Umurnya kira-kira 25-30 tahun Umurnya kira-kira 24-35 tahun

Gambar 2   

Wajah wanita pada gambar sudah mulai terlihat proses penuaan. Umurnya kira-kira 25-35 tahun. Umurnya kira-kira 40-45 tahun. Umurnya kira-kira 40-51 tahun.

Gambar 3



Wajah wanita pada gambar terakhir, terlihat proses penuaan yang ditandai dengan kerutankerutan. Umurnya kira-kira 50 tahun keatas. Umurnya kira-kira 55-66 tahun.



Daftar pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bagaimana proses kehidupan hingga bisa menua ? Kebiasaan apa yang mempercepat proses penuaan ? Apa ada masalah yang terjadi pada usia lanjut ? Apakah faktor psikologis mempengaruhi proses penuaan dini ? Bagaimana pola hidup sehat agar tidak terjadi penuaan dini ? Mulai umur berapa terjadi penuaan dini ? Apa saja kebutuhan pada usia lanjut ?

Jawaban dari daftar pertanyaan 1. Bermula sejak bayi, remaja, dewasa muda, dewasa tua, sampai menua sudah ada cikal bakal dari penuaan, hal tersebut dapat dilihat dari kerutan dibawah mata dan pengeroposan tulang. Anak-anak sampai dewasa jika pada laki-laki sudah mulai berwarna putih jenggot, kumis, dan rambut. 2. Pola hidup, karena pola hidup yang salah akan mempercepat proses penuaan.     

Emosi, karena seseorang yang memiliki emosi tidak stabil juga mempercepat proses penuaan. Makanan, karena makanan yang tidak sehat dapat membuat tubuh menjadi sakit. Gaya hidup, dapat mempengaruhi proses penuaan sehingga seseorang yang umurnya masih muda namun wajahnya terlihat tua. Kurangnya perawatan diri pada saat dewasa. Tidur larut malam.

3.Banyak terjadi masalah pada usia lanjut, antara lain:     

Sel dan organ tubuh, fungsi dari sel dan organ mulai menua dan sebagiannya sudah tidak dapat berfungsi. Tidak dapat beraktivitas banyak seperti pada saat dewasa. Seseorang yang telah menua dapat mengalami kepikunan. Penglihatan terganggu seperti mengalami rabun (mata tua) dan katarak. Tidak dapat memakan makanan yang keras karena dapat mengganggu pencernaan.

4.Faktor psikologis yang mempengaruhi penuaan dini, antara lain:     

Terlalu banyak pikiran Emosi, memiliki emosi yang tidak stabil merupakan salah satu penyebabnya. Terdapat banyak hal-hal negatif dalam diri. Pemarah atau tidaknya seseorang tersebut. Gaya hidup yang tidak sehat.



Memakan makanan yang sembarangan.

5.Pola hidup sehat tersebut, adalah:      

Perbanyak makan sayur, buah, dan kurangi makanan yang berlemak. Perbanyak senyum Harus bisa mengontrol emosi. Melakukan olah raga Jangan bergadang, atur pola tidur agar istirahat tercukupi. Jangan kekurangan cairan, caranya denan minum air putih 8 gelas/hari.

6. Jika seseorang menjalani hidup yang sembarangan atau tidak melakukan pola hidup sehat maka pada saat remaja dapat terjadi penuaan dini. Seperti, anak remaja yang merokok wajahnya terlihat kusam dan tua, gaya make up remaja perempuan yang berlebihan, remaja yang selalu berfikir kritis terhadap suatu hal. 7. Kebutuhan pada usia lanjut, yaitu: Perawatan diri sebaik mungkin, menjaga kebersihan diri, melakukan pengaturan pada pola makan, dan dapat meminum susu sesuai umur untuk mendapatkan zat besi yang bagus agar tulang tidak mengalami pengeroposan lebih cepat. 

Learning Objective

1. 2. 3. 4. 5.

Pengertian Proses Penuaan Teori Proses Penuaan Proses Tahapan Penuaan Faktor yang Mempengaruhi Penuaan Perubahan Fisik yang Terjadi pada Saat Penuaan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Proses Penuaan Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga suatu kecacatan.

Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam nenghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya. Batasan-Batasan Lansia 1. Menurut WHO o Usia pertengahan (midle age) kelompok usia 45-59 tahun o Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun o Usia lanjut tua (old) antara 75- 90 tahun o Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun 2. Menurut undang-undang RI No 13 tahun 1998

Tentang kesejahteeraan lanjut usia: bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas 3. Menurut Dep. Kes RI Usia lanjut digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:   

Kelompok lansia dini (55-64) Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas) Kelompok lansia dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)

4. Menurut Bernice Neu Gardon (1975)  

Lansia muda, aitu pada orang yang berumur antara 55-75 tahun Lansia tua, yaitu orang yang berumur lebih dari 75 tahun

5. Menurut Levinson (1978)   

Lansia peralihan awal, antara 50-55 tahun Lansia peralihan menengah, antara 55-60 tahun Lansia peralihan akhir, antara 60-65 tahun

2.2 Teori Proses Penuaan 1. Teori Biologis

Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan negative. (Mary ANN Christ et al, 1993, dikutip oleh Hardywinoto & Toni Setibudi, 1999). Teori biologis tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsic dan ekstrinsik. Intrinsic berarti perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab diakibatkan pengaruh lingkungan.Teori biologis dibagi dalam :

a. Teori Genetik Clock Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu. Jadi menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit. Secara teoritis dapat dimungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan pengaruhpengaruh dari luar, berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan obatobatan tindakan tertentu. b. Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik) Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya. Bila juga terjadi kesalahan pada tranlasi maka kesalahan yang terjadi juga semakin banyak. c. Teori Kesalahan Genetik Dr. Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetic DNA dimana sel genetic memperbanyak diri (ada yang memperbanyak diri sebelum pembelahan sel) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat sel mengalami kematian orang akan tampak menjadi tua. d. Teori Imunitas Ketuaan disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem immun. Peruban itu lebih tampak lebih nyata pada limfosit-T, disamping perubahan juga terjadi pada limfosit-B. Perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem imun humoral, yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua untuk:   

Menurunkan resistensi melawan pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker. Menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen Meningkatkan produksi autoantigen, yang berdampak pada semakin meningkatnya resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan autoimmun,

e. Teori Radikal Bebas Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Didalam tubuh yang bersiap merusak, dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawanon enzim contohnya adalah : vitamin C betakorotin, vitamin E.

f. Pemakaian dan usang teori ini mengatakan bahwa sel-sel tetap ada sepanjang hidup manakala sel-sel tersebut digunakan secara terus-menerus. Teori ini di kenalkan oleh Weisman (1891). Hayflick menyatakan bahwa kematian merupakan akibat dari tidak digunakannya sel-sel karena dianggap tidak diperlukan lagidan tidak dapat meremajakan lagi sel-sel tersebut secara mandiri. Teori ini memandang bahwa proses menua merupakan proses pra-program yaitu proses yang terjadi akibat akumulasi stress dan injuri dari trauma sel. Menua dianggap sebagia “Proses fisiologis yang ditentukan oleh sejumlah penggunaan dan keusangan dari organ seseorang yang terpapar dengan lingkungan.” (Matesson,Mc. Connell, 1988). g. Teori “Immunology Slow Virus” (Immunology Slow Virus Theory) Sistem immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. h. Teori Stress Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai. stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu. i. Teori rantai silang Sel-sel yang tua atau asing reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastic, kekakuan dan hilangnya fungsi. j. Teori Program Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati. 2. Teori Psikososial Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. Teori tugas perkembangan, menurut Hanghusrt (1972) setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini

tergantung pada maturasi fisik, pengharapan cultural dan masyarakat dan nilai serta aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pension dan penurunan income, penerimaan adanya kematian dan pasangannya atau orang-orang yang berarti bagi dirinya, mempertahankan hubungan dengan group uang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran social secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan. a. Kepribadian berlanjut (continuity theory) Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki b. Teori pembebasan (disengagement theory) Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah “teori pembebasan atau disengagement theory”. Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lansia menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :   

Kehilangan peran (Loss of role) Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships) Berkurangnya komitmen (to social mores and values)

c. Aktivitas atau kegiatan (activity theory) 1. Teori aktivitas, menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat bahwa sangat penting bagi individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup. 2. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. 3. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia 4. Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia. 3. Rusaknya Sistem Imun Tubuh Mutasi yang terjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan system imun untuk mengenali dirinya berkurang menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing sehingga dihancurkan perubahan inilah terjadinya peristiwa auto imun. 2.3 Proses Tahapan Penuaan Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase, sehingga kita memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga pola makan dan pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan matahari agar kulit tidak cepat kering atau keriput. Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur

medis Pasadena anti-aging, AS, Proses penuaan terjadi secara bertahap dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 fase: 1. Fase 1 Subklinik

Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormon mulai berkurang (mulai mengalami penurunan produksi). Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Polusi udara, diet yang tak sehat dan stres merupakan serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan. Di fase ini mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus. Penurunan ini mencapai 14 % ketika seseorang berusia 35 tahun. 2. Fase 2 Transisi

Kedua transisi, yakni pada usia 35-45 tahun. Produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%, sehingga tubuh pun mulai mengalami penuaan. Biasanya pada masa ini, ditandai dengan lemahnya penglihatan (mata mulai mengalami rabun dekat) sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina dan energi tubuh pun berkurang. Bila pada masa ini dan sebelumnya atau bila pada usia muda, kita melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker. 3. Fase 3 Klinik

Puncaknya pada tahap fase klinikal, yakni pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi/kulit menjadi keriput, terutama di bagian samping dan di bawah mata kita, juga kulit tangan kita yang tidak sekencang dulu, tubuh juga menjadi cepat lelah. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang dan menjadi sesuatu yang sangat mengerikan. Karena proses penuaan ini terjadi melalui beberapa tahapan, sebenarnya ada banyak waktu untuk menghambatnya. Cepat lambatnya proses penuaan, 30% dipengaruhi oleh faktor genetika/keturunan dan 70 % lebih dipengaruhi oleh gaya hidup. Kalau anggota keluarga cenderung awet muda. Kita pun besar kemungkinan akan berpenampilan awet muda. Gaya hidup yang penuh stres, kurang istirahat, banyak makan makanan berlemak dan berkalori tinggi, kurang gerak serta hidup di lingkungan yang penuh polusi akan merusak sel sehingga menjadi lebih tua. Akibatnya, kita pun mengalami penuaan usia biologik. Namun, kondisi ini dapat dihindari dengan program anti aging baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan medis. Misalnya: Seseorang yang rajin berolahraga, terbukti bisa menangkal sejumlah penyakit kardiovaskuler. Olah raga ringan di sela aktivitas seperti senam, lari atau jalan cepat sebaiknya sering dilakukan.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Penuaan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Hereditas: keturunan genetik Nutrisi: makanan Status kesehatan Pengalaman hidup Lingkungan Stress

2.5 Perubahan Fisik yang Terjadi pada Saat Penuaan No.

Sistem

Perubahan

1.

Sel

Jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, dan cairan intraseluler menurun.

Kardiovaskuler

Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun (menurunnya kontraksi dna volume), elastisitas pembuluh darah menurun, serta meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.

Respirasi

Otot-otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, elastisitas paru menurn, kapasitas residu meingkat sehingga menarik napas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada bronkus.

Persarafan

Saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta lambat dalam merespons dan waktu bereaksi khususnya yangberhubungan dengan stres. Berkurangnya atau hilangnya lapisan mielin akson, sehingga menyebabkan berkurangnya respons motorik dan refleks.

Muskuloskeletal

Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh (osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjaid kaku, (atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut, dan mengalami sklerosis.

Gastrointestinal

Esofagus melebar, asam lambung menurun, lapar mennurun, dan peristaltik menurun seingga daya absorpsi juga ikut menurn. Ukuran lambung mengscil serta fungsi organ aksesori menurun sehingga menyebabkan

2.

3.

4.

5.

6.

berkurangnya produksi hormon dan enzim pencernaan.

Genitourinasia

Ginjal: mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan di glomerulus menuru, dan fungsi tubulus menurun sehingga kemampuan mengonsentrasi urine ikut menurun.

8.

Vesika urinaria

Otot-otot melemah, kapasitasnya menurun dan retemsi urine. Prostat: hipertrofi pada 75% lansia.

9.

Vagina

Selaput lendir mengering dan sekresi menurun.

Pendengaran

Membran timpani atrofi sehingga terjadi gangguan pendengaran. Tulang-tulang pendengaran mengalamu kekakuan.

11.

Penglihatan

Respons terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap menurun, akomodasi menurun, lapangan padang menurun, dan katarak.

12.

Endokrin

Produksi hormon menurun.

Kulit

Keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam hidung dan telingan menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun, rambut memutih (uban) , kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh,serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti tanduk

14.

Belajar dan Memori

Kemampuan belajar masih ada tetapi relatif menurun. Memori (daya ingat) menurun karena proses encoding menurun.

15.

Intelegensi

Secara umum tidak banyak perubahan

16.

Personality danadjustment (Pengaturan Tidak banyak perubahan, hampir setiap ) muda.

17.

Pencapaian (Achievment)

7.

10.

13.

Sains, filosofi, seni, dan musik sangat memengaruhi

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Proses penuaan merupakan tahap dewasa yang dimana tahap pertumbuhan manusia mencapai titik perkembangan yang maksimal, dengan disertai mulai menyusutnya tubuh yang dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel dalam tubuh. Sehingga fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan secara perlahan-lahan yang biasanya disertai masalah atau gangguan pada kesehatan. Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase, sehingga kita memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga pola makan dan pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan matahari agar kulit tidak cepat kering atau keriput. 3.2 Saran Sebagai seorang perawat profesional kita hendaknya dalam merawat klien yang lanjut usia harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan tujuannya agar klien tersebut merasa nyaman dalam rentang umurnya tersebut.

Semoga Bermanfaat^^ Iklan

Kategori: Makalah Penuaan, Tak Berkategori

Tinggalkan sebuah Komentar

k_nisa21 Blog di WordPress.com. Kembali ke atas Iklan

More Documents from "Orna"

Wish List
October 2019 35
Penuaan.docx
May 2020 13
Bapak Kami.docx
May 2020 23
Kearny T-shirt Order Form
October 2019 47
H&s General Meetings
October 2019 43