Kurnia Purnama Adesya 12030117130128 Kelas B – Pengauditan 1
Pengendalian Internal dalam Audit – Konsep, Komponen dan Peran Pentingnya pengendalian internal bagi manfaat akuntansi manajemen dan auditor independen telah diakui dalam literatur profesional. Suatu terbitan tahun 1947 oleh AICPA yang berjudul Internal Control menyebutkan faktor – faktor berikut sebagai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap meluasnya pengakuan atas pentingnya pengendalian internal.
1. Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis untuk mengendalikan operasi secara efektif. 2. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan. 3. Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan jenis bukti audit atas kebanyakan perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menggantungkan pada sistem pengendalian intern klien.
COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) membagi dua tujuan utama dari usaha tersebut adalah untuk: 1. Menetapkan suatu definisi yang umum tentang pengendalian intern yang memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak yang berbeda 2. Menyediakan suatu standar dimana bisnis dan entitas lain dapat mengukur sistem pengendalian manajemen sektor publik dan menentukan bagaimana meningkatkan sistem pengendalian tersebut.
Sebelumnya artikel tentang perbedaan auditing dan akuntansi yang telah dijelaskan di awal. Maka dari itu, kali ini akan dibahas tentang pengendalian internal dalam audit.
Definisi Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilaksanakan atau dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori: 1. Keandalan suatu unsur-unsur laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3. Efektivitas dan efisiensi operasi
Konsep Dasar Pengendalian Internal Laporan COSO menekankan bahwa konsep fundamental dinyatakan dalam beberapa definisi berikut: 1. Pengendalian internal dalam audit merupakan suatu proses perkembangan akuntansi. Pengendalian internal terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap dan terintegrasi dengan, tidak ditambahkan kedalam, infrastruktur suatu entitas. 2. Pengendalian internal dilaksanakan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya suatu manual kebijakan dan formulir-formulir, orang pada berbagai tingkatan organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya. 3. Pengendalian internal dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen dan dewan direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan perlunya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pengadaan pengendalian.
4. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
5 Komponen Pengendalian Internal Untuk menyediakan suatu struktur dalam mempertimbangkan banyak kemungkinan pengendalian yang berhubungan dengan pencapaian tujuan entitas, laporan COSO mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berhubungan, yaitu : 1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya yang menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penilaian risiko Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi analisis dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian risiko oleh manajemen juga harus mencakup pertimbangan khusus atas risiko yang dapat muncul dari perubahan kondisi seperti yang diuraikan dalam AU 319.29:
Perubahan dalam lingkungan operasi
Personel baru
Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
Pertumbuhan yang cepat
Teknologi baru
Lini, produk, atau aktivitas baru
Restrukturisasi perusahaan
Operasi di luar negeri
Pernyataan tentang pengertian akuntansi
3. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Mereka membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk mengatasi risiko terhadap pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan pengertian dan jenis-jenis audit laporan keuangan dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Salah satu cara adalah sebagai berikut :
Pengendalian otorisasi
Pemisahan tugas
Pengendalian pemrosesan informasi meliputi pengendalian umum, pengendalian aplikasi, pengendalian atas proses pelaporan keuangan, pengendalian fisik, review kinerja dan pengendalian atas manajemen kebijaksanaan dalam pelaporan keuangan.
4. Informasi dan komunikasi Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan laporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode pengumpulan biaya dan catatan-catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva dan kewajiban. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu berkenaan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
5. Pemantauan Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern suatu entitas pada suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian secara tepat waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Kegiatan pemantauan yang efektif meliputi antara lain:
Pemantauan dapat terjadi melalui kegiatan yang sedang berlangsung dan evaluasi berkala yang terpisah.
Manajemen dan komite audit harus sadar terhadap risiko atas fungsi sistem informasi akuntansi dan memantau kinerja pengendalian internal di lingkungannya.
Keterbatasan Pengendalian Internal Suatu Entitas Consideration of Internal Control in a Financial Statement Audit, mengidentifikasi keterbatasan yang melekat berikut yang menjelaskan mengapa pengendalian internal, sebaik apapun ia dirancang dengan baik dan dioperasikan, dapat memberikan hanya keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan pengendalian suatu entitas. Kesalahan dalam pertimbangan Kemacetan atau kerusakan Kolusi Penolakan manajemen Biaya versus manfaat
Peran dan Tanggung Jawab 1. Manajemen Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan adalah untuk menciptakan pengendalian internal yang efektif. 2. Dewan direksi dan komite audit Anggota dewan sebagai bagian dari pengaturan umum dan tanggung jawab terhadap kekeliruan, harus menentukan bahwa manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya untuk menciptakan dan memelihara pengendalian internal. Komite audit harus waspada dalam mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian atau pelaporan keuangan yang curang, dan mengambil tindakan yang diperlukan.
3. Auditor internal Auditor internal harus secara berkala memeriksa dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal
suatu
entitas
secara
periodik
dan
membuat
rekomendasi
untuk
memperbaiki pencatatan transaksi keuangan.
4. Personel entitas lainnya Peran dan tanggung jawab dari semua personel lain yang menyediakan akuntansi sebagai sistem informasi yang mencakup pengendalian intern, harus memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak sesuai dengan pengendalian.
5. Auditor independen Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang auditor eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam pengendalian internal yang akan dikomunikasikan kepada
manajemen,
komite
audit,
atau
dewan
perbaikan sesuai standar akuntansi keuangan.
direksi,
bersamaan
dengan
rekomendasi