Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Motivasi Kerja, Dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerjapengawai Lpp Tvri

  • Uploaded by: asraf
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Motivasi Kerja, Dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerjapengawai Lpp Tvri as PDF for free.

More details

  • Words: 1,695
  • Pages: 26
Usulan Penelitian

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN MOTIVASI KERJA, DAN KOMPETENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJAPENGAWAI LPP TVRI

Click to edit Master subtitle style ASRAF YUNUS

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2010 4/7/10

PENDAHULUAN •



Setelah puluhan tahun memberi hak ke TVRI untuk "memonopoli" penyiaran TV di Indonesia, pemerintah akhirnya mengeluarkan regulasi yang membuka "monopoli" TVRI. SK ini menegaskan Deppen Rl disamping memberikan hak kepada TVRI untuk menyelenggarakan siaran saluran umum (SSU), juga memberikan hak tambahan menyelenggarakan siaran saluran terbatas (SST) dalam wilayah Jakarta dan sekitarnya. SSU adalah siaran TV yang dapat ditangkap langsung oleh umum melalui pesawat penerima televisi biasa tanpa peralatan khusus, sedangkan SST adalah siaran yang hanya ditangkap oleh pelanggan melalui pesawat penerima biasa dilengkapi dengan peralatan khusus. Dalam menyelenggarakan SST, sesuai dengan kemampuan yang ada, Yayasan TVRI dapat menunjuk pihak lain sebagai pelaksana dengan ketentuan dan jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian tersendiri. Disamping itu, pengoperasian SST tetap di bawah pengawasan dan pengendalian yayasan TVRI. Hasil usaha SST dikelola oleh Yayasan TVRI guna menunjang kegiatan operasional yayasan TVRI. Dalam acara SST tersebut dapat disisipkan siaran niaga/ iklan. 4/7/10





Berdasarkan SK Departemen Penerangan c.q Dirjen RTF nomor 206/RTF/K/I/1993 tanggal 30 Januari 1993 tentang ijin Siaran Nasional, SCTV dan RCTI diperbolehkan menyelenggarakan siaran nasional dengan ketentuan bahwa siaran nasional SCTV berkedudukan di Jakarta merupakan gabungan SCTV Surabaya dengan SCTV Denpasar, demikian pula dengan RCTI gabungan antara RCTI Jakarta dengan RCTI Bandung. Dengan kondisi tersebut tvri mengalami penurunan kinerja pegawai, terlebih pada stasiun-stasiun daerah dimana tvri stasiun daerah mengklasifikasikan ke dalam tiga tipye yakni tipe A, B, dan C. bermunculan para pegawai harus lebih lebih meningkatkan kreatifitas, produktifitas, efisiensi dan efektifitas dalam organisasi, biasanya terbentuk dari serangkaian konflik yang disebabkan oleh budaya organisasi yang tidak kondusif (Asfar, 1994). Selain itu faktor kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan prestasi kerja karyawan juga merupakan faktor penyebab rendahnya produktivitif organisasi di Indonesia (Nitisemito, 1994). 4/7/10

Rumusan Masalah

1.

2.

3.

Apakah budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.? Apakah budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.? Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.?

4/7/10

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi terhadap kepuasan kerja pegawai.

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi 4/7/10 2.

Manfaat Penelitian 1.

2.

3.

4/7/10

Sumbangan teoritis terhadap manajemen sumber daya manusia untuk penelitian yang menghubungkan variabel budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Untuk menggambarkan kesesuaian variabelvariabel yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja pada umumnya dan khususnya pegawai LPP TVRI Wilayah Sulseltengtra. Sebagai bahan penelitian selanjutnya yang dapat dilanjutkan dan dikembangkan dalam penelitian

TINJAUAN PUSTAKA •

Budaya organisasi

Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai pemberian nilai-nilai, kepercayaankepercayaan, penerimaan-penerimaan, dan pola tingkah laku dalam organisasi (Ott dalam Riggio, 2000). Dalam banyak hal budaya organisasi mirip seperti organisasi dalam personaliti (Kilman, Saxton & Serpa dalam Riggio, 2000). Budaya organisasi berkembang dari banyak sumber. Misalnya, organisasi 4/7/10



Motivasi Kerja

Motivasi (motivation) kata dasarnya motif (motive) adalah daya pendorong atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) antara lain adalah kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan [wish), dan dorongan (drive). Demikian pula dengan pengertian motivasi 4/7/10



Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja diartikan sebagai suatu refleksi atau pencerminan dari seberapa jauh seseorang merasa tertarik dan terdorong pada suatu pekerjaan, sehingga situasi atau keadaan pekerjaan tersebut mempunyai nilai tertentu bagi dirinya. Kepuasan kerja itu sendiri terdiri dari perasaan perasaan dan tingkah laku-tingkah laku yang dimiliki seseorang tentang pekerjaannya (Riggio, 2000).

Semua aspek-aspek penting pekerjaan, baik dan buruk, positif dan negatif, memberikan kontribusi terhadap perkembangan perasaan-perasaan kepuasan (atau ketidakpuasan). Menurut Lock (1976) maupun Hellriegel et al. (1989) bahwa kepuasan kerja adalah penilaian perasaan emosi positif dan negatif terhadap suatu pekerjaan. Sedang Bailey et al. (1991) menyatakan kepuasan kerja adalah suatu tingkat dimana 4/7/10

Kinerja Pegawai





Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance yang diartikan sebagai prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang (Sikula dalam Madris, 2007). Karena itu, kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja yakni hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai, oleh seorang terjaga kerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Arti lain "job performance” adalah "successful role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya (Lower & Porter, 1968 dalam Gani, 2006). Secara umum kinerja {performance) dapat diartikan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan (Stepina, 1995). Kedua batasan itu memberikan pengertian job performance adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran 4/7/10 yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

KERANGKA KONSEPUAL DAN HIPOTESIS

4/7/10

Hipotesis 1.

2.

3.

Budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. epuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.?

4/7/10

METODE PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan pola ekspansi (level of explanation). Penelitian eksplanatori menurut Sirigarimbun dan Effendi (2002) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan cara menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh suatu objek penelitian, menguji dan memberikan penjelasan atau hubungan antar variabel 4/7/10 •



Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai LPP TVRI Wilayah Sulseltengtra. Populasi atau universe yakni jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dapat dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu: populasi sampling dan populasi sasaran (Singarimbun, 2005). 4/7/10



Sampel

Selanjutnya untuk menentukan sampel pegawai pada 3 kantor stasiun LPP TVRI Wilayah Sulseltengtra, digunakan teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Besarnya anggota sampel setiap Stasiun ditentukan secara proporsional berdasarkan banyaknya pegawai masing-masing kantor LPP TVRI Wilayah Sulseltengtra

4/7/10

Metode Pengumpulan Data



Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dengan para informan-penelitian.

Observasi (observation) yaitu melakukan pengumpulan data melalui pengamatan langsung mengenai budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, kompetensi, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian ini. 4/7/10 •



Jenis dan Sumber Data

Ditinjau dari jenis datanya, maka dalam penelitian ini ada dua jenis data yang akan dikumpulkan yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden melalui daftar pertanyaan (kuesioner). Sedangkan data sekunder menurut Emory dan Cooper (2004:201) ada dua sumber yaitu sumber data internal dan eksternal. Sumber data internal adalah data yang berasal dari masing-masing Stasiun sebagai obyek penelitian. Sedangkan sumber data eksternal adalah 4/7/10

Identifikasi Variabel



Pengertian variabel adalah suatu sifat yang memiliki bermacam-macam nilai. Variable merupakan symbol atau lambang yang padanya diletakkan suatu bilangan atau nilai. Identifikasi variable ini didasarkan atas kajian teoritik dan empirik berdasarkan acuan kerangka berfikir deduktif dan eksploratif melalui kajian empirik untuk kesimpulan deduktif (Kerlinger, 2000:49).

4/7/10 •

Berikut ini pengelompokan variabel dilakukan





Teknik Analisis Data

Analisis Statistik Deskriptif, analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan atau menjelaskan tanggapan (jawaban) responden terhadap berbagai variabel penelitian melalui pemberian angka, baik dalam jumlah orang (responden), persentase dan pemberian nilai rata-rata terhadap jawaban responden tersebut.

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji pengaruh variable budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompetensi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Bentuk pengaruh sebab akibat dalam penelitian ini menggunakan model yang tidak sederhana yaitu adanya variabel yang berperan 4/7/10 ganda sebagai variabel independen pada suatu kasus, namun •

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel budaya organisasi •



Budaya organisasi adalah suatu ciri atau sifat perilaku yang dimiliki oleh suatu organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Variabel ini merupakan variabel/ konstruk laten yang memiliki tiga dimensi dan diukur dengan variabel indikator yang terobservasi (observed variabel) dan menggunakan skala Likert dengan melakukan konversi ke dalam 5 (lima) pilihan terdiri atas: a) sangat setuju, b) setuju, c) netral, d) tidak setuju, e) sangat tidak setuju, sebagai berikut : Budaya Birokrasi (X1.1), Budaya Inovatif (X1.2), Budaya Suportif (X1.3).

4/7/10

Variabel kepemimpinan Kepemimpinan adalah tingkat pengaruh yang dimiliki pimpinan untuk mempengaruhi, mengarahkan dan membimbing bawahan agar mampu melaksanakan seluruh mekanisme tugas pokok secara efektif dan efisien. Variabel ini merupakan variabel/ konstruk laten yang memiliki lima dimensi dan diukur dengan variabel indikator yang terobservasi {observed variabel) dan menggunakan skala Likert dengan 4/7/10 melakukan konversi ke dalam 5 (lima) pilihan

Variabel motivasi kerja Motivasi kerja adalah suatu dorongan (motif) atau perubahan perilaku yang timbul akibat adanya keinginan akan kebutuhan seorang pegawai yang bersifat internal. Variabel ini merupakan variabel/ konstruk laten yang memiliki lima dimensi dan diukur dengan beberapa indikator yang terobservasi (observed variabel) dan menggunakan skala Likert dengan melakukan konversi ke dalam 5 (lima) pilihan terdiri atas: a) sangat setuju, b) setuju, c) netral, d) tidak setujiK e) sangat tidak setuju, sebagai berikut: Pemberian penghargaan (X3.1) 4/7/10 1.

Variabel kompetensi Kompensasi adalah suatu proses yang berusaha untuk meningkatkan kreatifitas dan kinerja dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pengembangan tujuan organisasi. Variabel ini merupakan variabel/ konstruk laten yang memiliki empat dimensi dan diukur dengan variabel indikator yang terobservasi (observed variabel) dan menggunakan skala Likert dengan melakukan konversi ke dalam 5 (lima) pitihan terdiri atas: a) sangat setuju, b) setuju, c) netral, d) tidak setuju, e) sangat tidak setuju, sebagai berikut : 4/7/10

Variabel kepuasan kerja Kepuasaan kerja adalah tingkat dimana seorang pegawai memberikan reaksi atau menyikapi suatu hasil pekerjaan yang menyenangkan berdasarkan tingkat kemampuan dan nilai prestasi yang dicapainya, Dalam penelitian ini kepuasan kerja memiliki dimensi yaitu: supervisi, kondisi kerja yang mendukung, dukungan rekan kerja, imbalan yang layak, dari pekerjaan yang menantang. Variabel kepuasan kerja merupakan variabel/ konstruk laten yang memiliki lima dimensi dan diukur dengan variabel indikator yang terobservasi {observed 4/7/10

Variabel kinerja pegawai Kinerja pegawai yaitu seorang pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan benda pokok dan fungsinya. Variabel kinerja pegawai merupakan konstruk laten yang diukur dengan lima variabel indikator dengan menggunakan skala tingkat sumatif {summated rating scale) yang biasa disebut skala Likert dan dilakukan konversi ke dalam 5 (lima) pilihan terdiri atas: a) sangat setuju, b) setuju, c) netral, d) tidak setuju, e) sangat tidak setuju, sebagai berikut : 1.

Kualitas kinerja (Y2.1)

2.

Kuantitas kinerja (Y2.2)

4/7/10 3. Jam kerja (Y2.3)

SEKIAN

4/7/10

Related Documents


More Documents from "sri sulendri"