PENDAPAT IMAM MALIK TENTANG IMAN Oleh Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais
[1]. Iman Ibn ‘Abdil Bar meriwayatkan dari ‘Abd ar-Razzaq bin Hammad, katanya: “Saya mendengar Ibn Juraij, Sufyan bin ‘Uyainah dan Anas bin Malik, mengatakan: “Iman itu adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang.†[1] [2]. Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi’, katanya: “Imam Malik bin Anas pernah berkata: “Iman itu adalah ucapan dan perbuatan.†[2]. [3]. Imam Ibn ‘Abdil Bar meriwayatkan dari Asyhab bin Abdul Aziz, katanya, Imam Malik berkata: “Ketika umat Islam shalat dengan menghadap ke baitul Maqdis selama enam belas bulan, mereka kemudian diperintahkan untuk menghadap ke Masjidil Haram pada waktu shalat. Kemudian turun ayat: “Artinya : Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kamu.†[Al-Baqarah : 143] Maksud “iman†dalam ayat itu adalah “shalat dengan menghadap keBaitul Maqdis.†Kata Imam Malik lagi, “Menurut paham golongan Murji’ah shalat itu tidak termasuk iman.†[3] [Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah edisi Indonesia Aqidah Imam Empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad), Bab Aqidah Imam Malik bin Anas Hanifah, oleh Dr. Muhammad Abdurarahman Al-Khumais, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Di Jakarta] _________ Foote Note [1]. Al-Intiqa' hal. 34 [2]. Al-Hilyah, VI/327 [3]. Al-Intiqa' hal. 34