BAB I SITUASI PERMASALAHAN PT. FARA’S CERIA A. Gambaran umum 1. Pengumpulan Data PT. FARA’S CERIA Memproduksi satu jenis produk, berdasarkan data periode sebelumnya perusahaan mengalami pemborosan produksi sebesar 10% .Rencana penjualan untuk 3 periode mendatang : a. 1500 unit untuk bulan Agustus 2008 b. 1750 unit untuk bulan September 2008 c. 1000 unit untuk bulan Oktober 2008 Jumlah produksi = 250 unit/mingu Setup cost untuk 250 unit pertama = Rp. 25.000/minggu, dan akan meningkat Rp, 20000 untuk setiap penambahan 250 unit produksi. Biaya produksi dan Overhead tidak dipertimbangkan PT. FARA’S CERIA dapat berproduksi sebanyak 1000 unit/bulan. Biaya simpan = Rp. 12/unit/bulan Kapsitas gudang = 750unit/bulan 2. Individu/Kelompok yang tidak puas Dari kondisi yang ada saat ini terlihat bahwa pemilik perusahaan tidak puas terhadap hasil kerja manajer produksi. 3. Deskripsi Gap Kondisi Saat Ini Biaya produksi meningkat 10%
Kondisi yang diharapkan Total biaya keseluruhan periode minimum
4. Rich Picture
Perusahaan
Produksi
Produk
Biaya Produksi Meningkat
Biaya Setup Meningkat
Biaya Produksi Tidak Diperimbangkan
Biaya Setup
Biaya Simpan
Jml Produksi
Rencana Penjualan
Kapasitas Gudang
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH A. Idebtifikasi isu 1. Penemuan masalah Besarnya biaya produksi yang meningkat 10% 2. Formulasi permasalahan Pada PT. FARA’S CERIA ini formulasi permasalahannya adalah : -
Kebijakan pengendalian biaya produksi agar skedul dapat diatur untuk memenuhi permintaan dalam 3 periode mendatang
3. Wider Sistem Dalam kasus ini , Wider Sistemnya adalah PT. FARA’S CERIA sebagai suatu keseluruhan sistem. 4. Narrow Sistem Dalam kasus ini , Narrow Sistemnya adalah manager produksi yang harus melakukan skedul produksi agar permintaan 3 periode mendatang terpenuhi 5. Elemen Masalah Pada PT. FARA’S CERIA dipengaruhi oleh elemen-elemen masalah yang dihadapi -
Problem Owner : Manager Produksi
-
Problem user : Karyawan Bagian Produksi
-
Problem Customer : Bagian keuangan, bagian Operasi
-
Tujuan : Meminimasi total biaya keseluruhan dengan cara mengatur skedul produksi
-
Ukuran performasi sistem Ukuran performasi sistem digunakan untuk mengukur seberapa akurat model sistem perencanaan produksi dalam menghasilkan output yang sesuai dengan tujuannya .Ukuran performasi yang digunakan adalah jumlah total biaya keseluhan.
-
Alternatif tindakan untuk menyelesaikan permasalahan itu a) Mengatur skedul produksi
BAB III SISTEM RELAVAN A. Komponen sistem 1. Komponen Komponen yang ada dalam PT. FARA’S CERIA antara lain a. Biaya set up mesin b. Jumlah produksi dan permintaan produksi c. Biaya simpan dan kemampuan gudang dalam menyimpan persediaan 2. Lingkungan dan input/output Lingkungan merupakan segala entitas atau variabel yang tidak secara langsung berada dalam sistem tetapi dalam mempengaruhi sistem itu sendiri . Komponen sistem yang merupakan input adalah besarnya kebutuha barang yang dipesan , sedangkan komponen sistem output dadalah jumlah pemesanan dan total biaya keseluruhan. 3. Variabel & Interaksi Untuk mengetahui apakah ada hubungan antar komponen yang pada akhirnya aka membentuk suatu sistem yang solid , maka interaksi antar komponen dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Interaksi antara biaya persiapan mesin dengan jumlah produksi dan permintaan produksi, Interaksi yang terjadi adalah besarnya biaya persiapan mesin tergantung dari banyaknya produksi ( Sesuai Kebutuhan produksi ) b. Interaksi antara jumlah produksi dan permintaan produksi dengan biaya simpan dan kemampuan gudang dalam menyimpan persediaan interaksi yang terjadi adalah besernya biaya simpan tergantung dari banyaknya jumlah produksi dan permintaan produksi.
Seluruh Komponen dari sistem tersebut akan saling berinteraksi satu sama lainsehingga akan menimbulkan sistem pengelolaan poduksi atau perakitan yang lebih efekti dan lebih baik dari sebelumnya. 4. Struktur Sistem a. Blok Diagram Interaksi sistem dapat dilihat pada blok diagram sebagai berikut : LINGKUNGAN PRODUKSI
A
B
b. Influence Diagram Influense diagram untuk sistem yang diamati dengan dentifikasinya sebagai berikut : Aspek Entitas Biaya Produksi Biaya Persediaan Lot Size Frekuensi Produk Biaya Simpan Kebutuhan ( demand ) Biaya Pesan Biaya Set Up Total Biaya Minimal
Identifikasi Input yang dapat dikontrol Input yang tidak dapat dikontrol Input yang tidak dapat dikontrol Input yang dapat dikontrol Input yang dapat dikontrol Input yang tidak dapat dikontrol Input yang tidak dapat dikontrol Input yang dapat dikontrol Output Lot Size
Biaya Produksi Frekuens i Produk
Biaya Persediaan
Biaya Simpan
Biaya Pesan Kebutuhan (demand)
Total Biaya Minimal
5. Karakteristik sistem a. Horison Waktu Permasalahan yang dialami PT. FARA’S CERIA Memiliki interval waktu yang terbatas yaitu untuk tiga bulan kedepan. Skala waktu yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah bulan. b. White/Black Box Pada sistem jenis ini dapat diketahui input, komponen penyusun sistem, proses yang terjadi dalam sistem sehingga didapatkan hasil akhir yang diinginkan ( out Put).Dari difinisi tersebut maka masalah ini dapat dikategorikan sebagai masalah sistem white box.
c. Statis vs Dinamis Variabel permintaan merupakan variabel dinamis karena tidak konstan pada periode yang sama.halini menyebabkan seluruh aspek yang berhubungan dengan permintaan bersifat probabilistik
Biaya Set Up
d. Sistem diskrit vs sistem kontinue Dalam penyelesaian permasalahan PT. FARA’S CERIA ini, sistem yang digunakan adalah sistem diskrit karena jumlah permintaanya tidak menentu. e. Deterministik vs stokastik Pada Model sistem PT. FARA’S CERIA ini , demand setiap periode waktu berubah-ubah. Selain itu juga persediaan belum tentu ada hal ini menyebabkan sistemmnya bersifat stokastik karena dipengaruhi oleh demand yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. f. Open/Closed Sistem ini termasuk kategori opensistem karena sistem ini berinteraksi dengan lingkungan yaitu dengan cara memberkan output terhadap lingkungan dan menerima output dari lingkungan.