PEMIMPIN MASA DEPAN, SIFAT DAN KOMITMENNYA Oleh : Ricky Cahya Andrian, ST, MM
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Bila pemimpin mampu menjalankan peran dan tugasnya dengan baik, itu merupakan jalan bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Seorang leader harus mempunyai follower atau anak buah. Tanpa ada anak buah, tidak ada yang namanya pemimpin. Pemimpin harus mempunyai kelebihan di antara satu kelompok orang atau setidaknya diakui kelebihannya. Kelebihan itu bisa menjadi problem solving dan dapat memberikan rasa aman kepada bawahan. Pemimpin juga harus mempunyai komitmen dengan kelompoknya yaitu anak buah dan atasannya. Maksudnya, berkomitmen bersamasama mencapai visi dan misi perusahaan. Terdapat komitmen pemimpin. komitmen
beberapa dari Pertama politik,
komitmen karena diri kita mendapat tugas dan ditunjuk untuk menjalankannya. Namun, ini saja tidak cukup dan harus dilengkapi dengan kompetensi. Sehingga komitmen yang kedua adalah masalah kompetensi., yaitu komitmen intelektual. Ini adalah komitmen menambah ilmu, mau terus belajar. Hal ini penting, seorang pemimpin yang memiliki kompetensi akan membuat karyawan merasa terbimbing, merasa aman karena mengetahui perusahaan berada in good hand, di tangan orang yang kompeten. Ketiga komitmen emosional. Sering ditemui pemimpin yang secara teknis bagus tetapi tidak care terhadap bawahannya. Jadi, seorang pemimpin harus mempunyai komitmen emosional, yaitu bisa membuat everybody feel good. Jada ada emosi yang disalurkan sebagai pemimpin. Lalu puncaknya, spiritual leader, seorang pemimpin yang sampai
dielu-elukan bahkan diagung-agungkan. Seorang pemimpin harus mempunyai otak (mind), heart dan spirit. Orang yang memimpin dengan otak dan hati saja tidak selamanya akan berjalan baik. Harus dikombinasikan keduanya. Pemimpin harus selalu menambah ilmu. Organisasi yang sehat harus selalu belajar. Jangan sampai anak buah yang terus belajar. Di atas itu semua, pemimpin harus ada yang menunjuk. Namun, setelah menduduki kursi pemimpin, barulah mencari cara untuk mendapat pengakuan. Pengakuan itu mesti diperjuangkan. Dalam setiap organisasi seperti BUMN, pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab melaksanakan apa yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya. Ini penting sekali disadari oleh seorang pemimpin. There’s only one man
that take responsibility and make decision. Meskipun nantinya, bisa saja, kekuasaan yang diperoleh seorang pemimpin ditransformasi dalam bentuk desentralisasi organisasi dan sebagainya. Namun, dialah yang menjalankan apa yang perlu dilakukan organisasi. Itulah yang disebut pemimpin (leader). Karenanya, kualifikasi yang diperlukan seorang pemimpin tidak hanya memiliki kharisma. Kharisma memang penting, termasuk CEO perusahaan, akan tetapi itu tidaklah cukup. Ada hal yang lebih penting lagi, yaitu pemimpin harus memiliki personalitas atas keahlian dan pengalaman. Jika aspek kharismatis yang mendominasi, pemimpin cenderung otoriter. Ada tiga sifat kepemimpinan di samping komitmen di atas, pertama pemimpin yang baik harus mengerti masalah dan memiliki keahlian menyelesaikan masalah. Sebab keputusan terakhir terletak di tangan pemimpin. Kalau pemimpin tidak memiliki keahlian, bagaimana dia bisa memimpin. Kedua, harus berpengalaman dalam proses kepemimpinan
(leadership). Tujuannya, agar pemimpin itu bisa mengukur resiko dan selalu siap dengan segala perubahan yang terjadi di masa mendatang. Pemimpin yang tidak berpengalaman, tidak tahu bagaimana cara mengukur resiko dan bagaimana menyikapi perubahan. Padahal, memimpin sebuah organisasi atau perusahaan selalu berhadapan dengan resiko dan perubahan. Dan ketiga, memiliki sikap dan cakap dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ini dimaksudkan agar dalam melakukan transformasi atau pendelegasian wewenang, pemimpin bisa mengomunikasikannya dengan baik. Sifat-sifat kepemimpinan tersebut dapat dibentuk melalui proses, bukan dilahirkan. Dengan karismanya, orang bisa memimpin tetapi harus diisi dengan sifat-sifat tersebut. Pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasi perusahaan. Bahkan kemudian mereka mengerti fungsifungsi manajemen, organisasi, administrasi dan sebagainya seharusnya memang demikian. Namun, paling tidak, keahlian, pengalaman serta sikap
dan kemampuan berkomunikasi harus ada dalam diri seorang pemimpin. Jadilah pemimpin masa depan yaitu humble leader with a strong character, bukan pemimpin yang menuruti kekuatan dan kekuasaan. Menjadi pemimpin yang humble akan meningkatkan iklim kerja yang hangat, tetapi tetap kuat dalam menjalankan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Menurut saya, agar menjadi hebat, perusahaan pertama-tama harus mempunyai bisnis yang riil, alias bisa dikerjakan. Kedua, memiliki orang yang kompeten untuk mengelola yang bisa membawa perusahaan menjadi lebih besar. Ketiga, berada dalam lingkungan yang sehat untuk tumbuh. Keempat, menciptakan transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas serta menjalankan good corporate governance. Penulis adalah staf pemeliharaan, Teknisi Utama Kontrol Listik dan Instrumen Unit Tragi Sidrap AP2B Sistem Sulsel Email
[email protected]
: