Pembelajaran kooperatif memilki berbagai macam tipe, salah satunya adalah TGT. Menurut Komalasari (2010:67) “model pembelajaran TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement.” Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga mempunyai komponen-komponen yang mampu menambah motivasi dan minat belajar siswa, dapat membuat siswa senang, antusias dan tertarik serta menunjukkan pengaruh dalam konsep sosial. Model pembelajaran TGT dalam penerapannya dapat dikembangkan dengan pemanfaatan berbagai media. Arsyad (2013: 2) mengataakan bahwa “media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umunya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya”. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih kongkret. Pemilihan media pembelajaran harus benar-benar menjadi petimbangan baik dari segi kesesuaian materi pelajaran maupun dari segi karakteristik siswa. Salah satu karakteristik dari anak SD adalah bermain. Bagi anak bermain merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Aisyah (2007:25) berpendapat bahwa “jika guru dapat mengemas permainan sebagai media maupun pendekatan dalam belajar bagi anak, maka anak akan senang belajar sehingga menjadi efektif untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.” Menurut Santrock (dalam Pratiwi, 2012: 110) permainan ialah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Salah satu media yang dapat diaplikasikan dalam belajar sambil bermain adalah Ular Tangga. Ular tangga adalah permainan yang dapat dimainkan oleh 2-4 orang dengan menggunakan bidak dan dadu untuk mencapai finish dengan melewati hambatan ular dan bantuan tangga.