Yang terhormat Bapak Drs. Sunardi, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA Unsoed. Yang terhormat Bapak Roy Andreas, Ph.D. selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni MIPA Unsoed. Yang terhormat tamu undangan sekalian dan seluruh hadirin, Juga para pengurus organisasi yang Saya banggakan. Marilah kita ucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat, sehingga kita berkumpul pada acara ini dalam keadaan sehat dan semangat. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita bisa dipertemukan oleh beliau di Surga oleh Allah SWT.
Pada kesempatan kali ini, ada beberapa poin yang akan saya sampaikan: 1. Terkait Aufklarung yaitu nama kabinet bem km mipa tahun ini, ini merupakan nama suatu zaman di eropa yang berarti masa pencerahan. Pada masa ini lahirlah sikap optimisme, juga manusia mulai percaya terhadap kemampuan diri sendiri sehingga menjadi kreatif dan inovatif. Maka itu, saya perwakilan BEM KM MIPA tahun 2019 mengajak rekan-rekan lembaga sekalian untuk berani berpikir, kreatif, inovatif sehingga medeka dalam pelaksanaan substansi organisasi, namun saya juga mengingatkan bahwa merdeka berpikir itu BERBEDA dengan ingin menang sendiri, merdeka berpikir berbeda dengan bergerak bebas memasuki ranah yang lain, merdeka berpikir berbeda dengan tak mau diatur dalam kordinasi, mari merdeka berpikir sehingga kuat dalam kolaborasi, kuat dalam pergerakan, kuat dalam kebermanfaatan. Mari ambil langkah merdeka berpikir, atau keraguan akan terus berdampingan dan akhirnya anda yang akan habis oleh perasaan itu sendiri. 2. Selain itu tokoh pada zaman ini salah satunya Rousseau, menekankan nilai romantisme yaitu bahwa penggunaan akal dan ilmu pengetahuan bukanlah satu-satunya pembangun peradaban, melainkan lebih menekankan moral (romantisme) juga penting, karena pemikir romantisme akan tersentuh saat melihat keadaan yang tersakiti atau dizolimi. 3. Kualitas organisasi bukan tergantung oleh nama nya, bukan juga oleh kuasanya, bukan juga pada sejarahnya, bukan juga pada fokus ranahnya, itu semua hanya dukungan saja sebagai nilai lebih. Lalu nilai utamanya dimana? Yaitu di diri kita masing-masing, seberapa mau dan jauh kita bergerak, seberapa keras kita menghajar zona nyaman, seberapa efektif kita melakukan kerja sama. Kita dari individu yang berbeda, berbeda itu bukan untuk disamakan, tetapi untuk saling bekerja sama. Mari buang rasa gengsi, buang rendah diri, buang ego, buang ingin menang sendiri, buang kemalasan.. Saya mengutip dari J.K Rowling saat wisuda dari Harvard University: "Kita tidak perlu sihir untuk mengubah dunia, kita bisa menggunakan semua kekuatan yang kita butuhkan di dalam diri kita: kita memiliki kekuatan untuk membayangkan sesuatu yang lebih baik. " maka itu saya juga mengajak bahwa setelah membayangkan atau berpikir, maka kita juga eksekusi pikiran tersebut. Sekian dan terimakasih..