PASAL 7. PEKERJAAN MEKANIKAL 7.1. Pekerjaan Instalasi Sistem Plumbing 7.1.1.Penjelasan Umum a. Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan yang tertera dalam gambar-gambar yang berupa jaringan dalam dan luar bangunan, pengadaan/ pemasangan fiktures masing-masing sistem sebagaimana jenis pekerjaan tersebut pada RKS ini, dan segala sesuatu yang diperlukan sehingga seluruh system dapat berfungsi dengan sempurna. b. Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan persyaratanpersaratan atas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-butir berikut, maka persyaratan teknisnya dianggap telah diuraikan pada pasal-pasal sebelumnya. c. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaan instalasi system plumbing dan sanitair. 7.1.2.Persyaratan Teknis Umum a. Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi sistem plumbing adalah pekerjaan instalasi air bersih, air kotor ( padat maupun cair ) dan air bekas. b. Semua pekerjaan instalasi plumbing dan sanitary tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan uraian teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum setempat c. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia. d. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhi pekerjaan lainnya, dan apabila timbul persoalan pemborong wajib mengajukan saran penyelesaiannya paling lambat 1 minggu sebelum bagian pekerjaan ini diselesaikan. e. Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahanbahan, peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik. f. Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing dan sanitary beserta pengadaan peralatanperalatan yang akan digunakan. g. Semua pekerjaan plumbing tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang. h. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya fittingfitting dan accesoriesnya. i. Pemborong wajib mengirimkan contoh bahan atau brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan pengawas sebelum bahan atau alat tersebut dipasang. j. Penawaran peralatan/material harus disertakan dengan brosur lengkap performance curve dan pemilihan ditandai dengan jelas. k. Sebelum pelaksanaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukan gambar-gambar rencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan Pengawas. l. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh pelaksana 7.1.3.Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah : a. Pekerjaan air bersih. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yang diperlukan dalam sistim penyediaan air bersih berupa bak air, Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya closet, wasthafel urinal, faucet-faucet dll.
b. Pembuangan air kotor, bekas dan air hujan. Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam system pembuangan air kotor, air bekas dan air hujan. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wasthafel, urinail, floor drain dan sebagainya. c.
Pengujiaan/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hydrolik per bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan yang ada pada bangunan.
d. Pengujian (test run) sistem plumbing secara keseluruhan dan mengurus izin-izin yang diperlukan dari dinas-dinas terkait ( PDAM / Dinas Pekerjaan Umum dan lain-lain ) 7.1.4.Persyaratan Teknis Khusus a. Pemipaan dan fikture Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di bawah ini: 1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk yang keluar dari pipa tersebut, tidak ada ronggarongga udara, letaknya lurus dan rata. 2. Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa (sesuai dengan panjang pipa normalisasi), kecuali jika panjang yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjang 3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-tekanan 4. Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak tersumbat apapun. Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter khusus pipa untuk menghasilkan pemasangan yang rapih. 5. Ditempat-tempat dimana pipa menembus tembok beton/perkerasan jalan harus dilengkapi dengan pembungkus (sleeve) dari pipa besi yang mempunyai diameter lebih besar dari pipa yang dibungkus/dilindungi. 6. Pipa vertical harus ditumpui dengan klem dan dibuat dengan jarak yang tidak lebih dari 2,5 m. Pipa yang tidak ditanam didalam tanah/tembok/lantai, dan tempat-tempat diatas plafond yaitu untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hunger) atau penyanggah (support) untuk mencegah timbulnya getaran. Dimana jarak penggantung / penyangga yang satu dengan yang lainya maksimal 2.5 m dan jarak antara support / hunger disesuaikan agar memudahkan pemasangan terhadap dinding dan pembongkaran / disesuaikan dengan keadaan di lapangan. 7. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan drainase total dan pengontrolan sistemnya. 8. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk mencegah kotoran memasuki pipa. 9. Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam ayat-ayat berikut harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai. a. pengujian (dalam hal ini pengujian berlaku untuk pemipaan air bersih dan air kotor) b. Pengujian jaringan air bersih: 1. Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hidroliknya 7 kg/cm2 atau sekurang-kurangnya 2 kali tekanan biasa untuk pipa air bersih tanpa mengalami kebocoran. Air harus dipaksa memasuki saluran-saluran utama dengan pompa dan dibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama (empat) jam tanpa mengalami perubahan tekanan. Pada prinsipnya pengujian dilakukan bagian demi bagian dari panjang maksimum 100 m. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah tanggung jawab pemborong / kontraktor. 2. Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya atau parit-parit galian sebelum disetujui oleh pengawas.
c. Pengujian jaringan air kotor: 1. Saluran jaringan air kotor dan air hujan (system sanitasi) harus diuji pada waktu penyelesaian, dengan mengadakan pengujian yang disetujui oleh pengawas, dan pemborong harus memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengadakan pengujian seperti itu. 2. Sistem jaringan air kotor harus melakukan uji hydrostatik sebesar 3 kg/cm2 tanpa mengalami kebocoran selama 4 (jam) 3. Segala cacat yang ada harus diperbaiki oleh pemborong atas biaya sendiri, sampai disetujui pemberi tugas / pengawas. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh pelaksana. d. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas dengan diketahui oleh pimpro atau yang mewakili. e. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh system atau peralatan yang dipakai dalam system yang dimaksud. f. Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian. 10.
Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah / didalam harus mempunyai kedalaman kurang lebih 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.
11.
Agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekanan diberikan, maka pipa disekitar fitting harus dipasang block dari beton khususnya pada tempat-tempat belokan pipa.
12.
Penyambungan pipa a. Penyambungan pipa PVC menggunakan lem khusus untuk pipa PVC. Bagian yang akan disambung harus dibersihkan dan diampelas lebih dahulu untuk lebih menguatkan daya rekat lem pipa, kemudian setelah kedua bagian pipa disambung, harus diberikan tekanan sampai lem benar-benar kering. b. Sambungan antar Pipa harus menggunakan shock, tidak dibenarkan dengan cara pembakaran.
13.
Kode-kode pipa Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna / cat pada pipa induk ataupun pipa cabang, begitu pula pada pipa shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Dipilih warna sesuai dengan patokan sebagai berikut : - Untuk jaringan air bersih dipakai warna biru muda - Untuk jaringan air kotor dipakai warna asli PVC Dan untuk pipa-pipa yang tampak (terexpose) digunakan warna cat yang sama dengan warna tembok dimana pipa-pipa tersebut berada atau dicat dengan warna sesuai dengan saran pemilik / pengawas.
14.
Desinfektan a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari seluruh instalasi air sebelum diserahkan kepada pemberi tugas. b. Desinfektan dilakukan dengan memasukan larutan chlorine sekurang-kurangnya 50 mg/ltr kedalam system pipa, dengan cara / metode yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. c. Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk kemudian dilakukan pembilasan system pipa dengan air bersih. d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfektan tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut diatas. e. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus memberi tanda-tanda dengan pensil / tinta merah pada dua set gambar plumbing, atas segala perubahan, penghapusan, atau penambahan pada rencana instalasi tersebut. Gambar tersebut akan diserahkan kepada pengelola proyek/ konsultan pengawas. f. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengelola proyek / konsultan pengawas, gambar instalasi sesugguhnya, sebagaimana yang terpasang pada bangunan (as build drawing) yang memuat
lengkap semua perubahan yang telah dilakukan. Gambar-gambar tersebut dibuat dengan tinta diatas kalkir. g. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih akan bekerja dengan memuaskan, dan bahwa kontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan /penggantian yang diperlukan selama jangka waktu masa pemeliharaan. 15.
Jenis dan kualitas bahan a. Pipa-Pipa PVC - pipa air kotor, air buangan / air bekas, air bangunan ( jaringan pembuangan air hujan) digunakan pipa PVC. - Pipa untuk jaringan air kotor / air bekas digunakan PVC dengan kwalitas AW sedangkan untuk air hujan digunakan pipa PVC kualitas D. Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dll. harus digunakan bahan yang sama. - Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Wavin, Paralon, Maspion, Super Swallow atau merk lain yang sudah mendapat klasifikasi SII. Fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui dan harus disambungkan dengan memakai lem/solvent cement khusus atau cara lain sesuai instruksi pabrik. b. Valve-valve Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut: - Water valve dengan diameter sampai dengan 2” adalah jenis screw bronse body. - Water valve dengan diameter antara 2” - 3” adalah jenis flange bronze body. - Water valve dengan diameter lebih besar dari 3” adalah jenis flange steel body Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekan kerja 125 psi.
b. Pembuatan Pengadaan Bak Air Bersih Dan Kelengkapanya 1. Ketentuan Umum Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini terkait dengan system pendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan peralatanperalatan yang diperlukan sehingga seluruh system dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini sehingga dapat pada gambar rencana. Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini pada garis besarnya meliputi: a. Pengadaan reservoir (bak air) atas b. System kontrol berupa pelampung dan Water Level Control (WLC) 2.
Pembuka bak air atas Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan dan tenaga untuk pembuatan reservoir ini sehingga dapat difungsikan berikut seluruh pekerjaan lainnya yang berkaitan sesuai dengan gambargambar.
3.
Bahan-bahan Beton cor ditempat. Dinding, tutup, dan lantai reservoir dari konstruksi beton bertulang cor setempat dilaksanakan dengan campuran beton mutu k 225 (refferensi : pasal 04 konstruksi beton) a. Dinding dalam reservoir bawah difinish dengan keramik 30x30 cm. b. Dilengkapi pelampung atau Water Lever Control (WLC) sesuai rencana
PASAL 8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 8.1. Pekerjaan Listrik Sistim Distribusi Tegangan Rendah 8.1.1.Lingkup Pekerjan Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, untuk pekerjaan istrik tegangan rendah di Kegiatan Pembangunan TERMINAL TLOGOWARU Kota AGUS. 8.1.2.Gambar-Gambar Rencana Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan-peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan. a. Gambar-gambar kerja (shop drawing) Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya. b. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang akan dipasang harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk diperiksa. Shop drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan. 8.1.3.Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing) Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai. 8.1.4.Standart dan Peraturan Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL terbitan terakhir (1992), SPLN, SII atau standart-standart internasiaonal yang tidak bertentangan dangan PUIL. Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat ijin bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh pemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai. 8.1.5.Pemotongan Dan Pembobokan (Cutting & Patching) Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini. Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan atau pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas. Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan pemasangan insert, sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan selama tahap konstruksi. 8.1.6.Sleeves dan insert Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan instalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong. Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout. Semua insert beton yang diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatan listrik, termasuk inserts untuk conduits, hunger dan support harus dilaksanakan oleh pemborong. 8.1.7.Proteksi Semua bahan dan dilindungi terhadap semua ujung-ujung dihubungkan harus kotoran.
peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya
8.1.8.Pembersihan Site Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan bersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada saat pelaksanaan pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus memeriksa kembali keseluruhan pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
8.1.9.Pengecatan Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yang sesuai sehingga nampak seperti baru kembali. 8.1.10.Bahan, Peralatan Dan Tenaga Pelaksana Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan. Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full time) seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan serupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong dengan predikat baik. Tenaga pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapih. a. Material 1. Kabel daya tegangan rendah
a. Kabel feeder Tegangan rendah. a. Type b. Standart
: NYY : SII 0211-78 SILN 43-1,1981
c. Konstruksi Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, dan selubung terluas dari PVC warna hitam, warna insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL 87 sebagai berikut : + Phasa : merah, kuning, dan hitam. + Netral : biru. + Ground : hijau kuning. d. Tanda Pengenal Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus sebagai berikut : a. Nominal voltage b. Type c. Ukuran nominal penghantar. d. Tahun pembuatan e. Nama pembuat/merk dagang e. Pemeriksaan dan pengujian. Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi : - Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction) - Pengujian tahanan dari penghantar - Pengujian tahanan insulasi. - Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo atau tranka. 2. Panel switchgear tegangan rendah a. Type Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manually operated, mechanically interlocked. Panel dan komponenkomponennya harus difinish untuk penggunaan di daerah tropis ( panas dan lembab, pasangan dalam/indoor use) b. Standart Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec atau standart-standart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS) c. Konstruksi
-
-
-
-
-
Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded. Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya, pemutus tenaga, pemasangan kembali indicator-indicator gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya. Switchgear terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan dan penyambungan. Lemari-lemari panel hanya mempunyai bukaan dari sisi sebelah depan. Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel board” dan sesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah komponen panel maupun untuk sejumlah kabel yang dipakai tidak menjadi terlalu sesak. Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan ketebalan minimum 1,5 mm. Panel-panel floor mounting / free standing harus diberi pengukat rangka dari baja siku atau kanan dengan ketebalan 2.00mm, mempunyai ukuran standart sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah. Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle (catch) dan kunci (lock). Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua mur dan baut harus tahan karat. Semua bagian dari baja harus bersih dan sandblasted setelah pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating atau dengan zinc chromate primer. Pengecatan finishing dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh pengawas.
d. Komponen-komponen panel - Busbar Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas. Main dan tap busbar harus dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi (98% atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus kontinu yang standart dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar. Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut : + phasa : merah, kuning dan hitam. + netral : biru + ground : hijau, kuning Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan diadakan penyambungan dengan penghantar pentanahan terhadap lemari panel, rangka dan badan peralatan dari metal, conduits dan lain-lain. -
-
Circuit Breaker (CB) CB kapasitas sampai dengan 100A adalah type mini circuit breaker (MCB) untuk kapasitas lebih besar dari 100A hingga 300A harus dari type adjusted case (MCCB) dan fixed/bolt-on. Handel pengoperasian CB harus dapat secara jelas menunjukkan apakah CB pada posisi on, off atau “ triped “. CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF) dan ampere trip (AT) pada temperatur keliling 40oC, 600V ratings dan kemampuan pemutusan arus hubungan singkat minimum pada 380V (RMS symmetrical) sesuai seperti yang tercantum dalam gambar. Main CB yang harus dilengkapi dengan pengaman terhadap gangguan ke tanah (ground fault protection). Produk yang dapat diterima adalah merk MG , AEG atau setara. Untuk menjaga originalitas produk, maka semua CB harus disertai sertifikat keaslian barang dari produsen atau agen resmi yang ditunjuk. Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau dengung. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volts, 50 Hz dan tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih tinggi dan harus dapat pula menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Contraktor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making current sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical operation sebanyak 2.000.000 kali. -
Selektor Switch Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type heavy duty dan kedap minyak.
-
Lampu Indikator / Pilot lamp Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap minyak. Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas prismatic, pemasangan secara ulir dengan diameter ± 2.5 mm persegi empat, lampu harus type long life.
-
Terminal Block Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum. Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20% terminals untuk cadangan.
-
Name Plate Name plate harus terbuat dari plastic gravis berlaminasi, putih bagian dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan. Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.
-
Kabel Kontrol Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan penampang konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating tegangan 600 V . Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo dan tranka.
e. Pengawatan (Internal Wiring ) Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secara sistematik dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukan melalui penghubung / terminal khusus. Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan hubungan keduanya diperkuat dengan cara dipres. Hubungan antara sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan baut serta dilengkapi dengan ring yang bergerigi tepinya untuk menghindari kemungkinan hubungan menjadi longgar. Pengawatan dari peralatan-peralatan yang dipasang pada pintu panel yang menuju pada satu kompartemen harus digabung dalam satu bendel yang fleksibel dan diikat kuat-kuat pada pintu dan rangka panel untuk menghindari gejala pemutaran pada terminal kabel control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke terminal tanpa sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan label bernomor yang harus dicantumkan pada gambar-gambar kerja (shop drawing). f.
Pemeriksaan dan Pengujiaan Pemeriksaan dan pengujiaan meliputi : 1. Pemeriksaan secara visual ( apperence inspection ) terhadap kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud. 2. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handle. 3. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock 4. Pengujian tahanan insulasi. 5. Pengujian kontinuitas rangkaian. 6. Pengujian dengan tegangan.
3. Lampu penerangan dan kotak kontak. a. Konstruksi 1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal. 2. Lampu flourescent (TL) Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus dikompensasi dengan “power factor corection capassitor” yang cukup untuk mencapai p.f. 85%-95%. Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi dengan sekring kecil untuk menghindari bahaya kebocoran kapasitor. Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya berwarna putih atau mengkilap dengan derajat pemantul yang tinggi. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal bok harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri. Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.5mm dicat dasar tahan karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna putih. Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panas yang tinggi, komponen pengisinya tidak meleleh, dan memiliki power factor yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat. Yang harus dipergunakan adalah single lamp ballast (satu ballast untuk satu tabung lampu flourescent) merk Philips atau setaraf. Tabung fluorescent harus dari merk Philips TLD, dengan warna cahaya cool daylight. Lampu TL harus sudah lengkap dengan kap reflector dibuat dari pelat baja dengan bentuk seperti gambar rencana. 3. Lampu Down Light Recessed Mounted Houssing : stell body satil alluminium reflector, Polymide cover, dan harus dari satu merk SAKA atau setaraf. Jenis-jenis lampu lain disesuaikan dengan gambar/ RAB. 4. Kotak-Kontak Biasa (KKB) Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu type, untuk pemasangan rata dinding, dengan rating 250 Volts 10 Amp. Merk yang dipakai adalah Legran, Clipsal, Broco atau setara. Semua stop kontak dinding dipasang 30 cm dari lantai. 5. Sakelar dinding Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single gang atau double gang atau multiple gangs (grid switches) merk yang dipakai Legran, Clipsal, Broco atau setara. Semua sakelar dinding dipasang 150 cm dari lantai. 6. Kotak untuk sakelar dan kotak kontak. Kotak dari bahan metal dengan kedalaman 35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar atau kotak kontak terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan baut. Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan. 7. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYM) Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2. Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL. Sebagai berikut : - fasa : 1 : merah - fasa : 2 : kuning - fasa : 3 : hitam - netral : biru - tanah (ground) : hijau dan kuning Kabel merupakan produk, Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka. b. Konstruksi 1. Sakelar dan stop kontak Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak sekelar dinding, harus 150 cm. Dimana ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak tunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah deretanderetan tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai. Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas. 2. Pemeriksaan dan pengujian Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi system penerangan dan kotak kontak diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai. Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari : a. Pemeriksaan secara visual (apperence inspection) terhadap kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud. b. Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan. c. Pengujian sambungan-sambungan. d. Pengujian tahan insulasi. e. Pengujian pentanahan. f. Pengujian pemberian tegangan. Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, pemborong harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas. Pemborong harus membuat catatan (record) mengenai hasil pengujian, dan copy diserahkan kepada pengawas. Seluruh pengujian diselenggarakan oleh pemborong, dan segala biaya untuk itu ditanggung oleh pemborong. 3. Pipa instalasi pelindung kabel Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit khusus untuk instalasi listrik, pipa, elbow, socket junction box dan accessories lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan armatur lampu. Semua instalasi kabel yang ada berada dalam pipa pelindung. c. Pemasangan Pemasangan lampu-lampu Semua fikture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang benar dan disetujui pengawas seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel pada kanal yang dipasang lengkap dengan penggantungnya. Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.
8.2. Pengadaan/Pemasangan Instalasi Udara (System Air Conditioning) Dan Panel AC 8.2.1.Penjelasan umum a. Pelaksanaan pekarjaan ini meliputi mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan, alat-alat pertolongan, alat-alat sementara, mengadakan tenaga kerja, pengawasan, membuat segala persiapan-persiapan dengan segala alat yang diperlukan untuk pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap meskipun alat-alat, atau bahan-bahan dan pekerjaan tersebut tidak dijelaskan dalam peraturan dan syarat-syarat, gambar-gambar yang dianggap perlu oleh direksi harus dibuat oleh pemborong dan disetujui oleh Direksi. b. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengadakan penelitian terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan, gambar-gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bila ada hal-hal yang meragukan atau tidak jelas harus segera ditanyakan kepada Pengawas/Direksi secara tertulis dan dilarang memulai dengan sesuatu pekerjaan tersebut bila belum ada penyelesaian dari pihak Direksi. Bila hal itu tidak diindahkan oleh pemborong, maka segala akibat dari kesalahan konstruksi maupun pelaksanaan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya untuk mengadakan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya. c. Pemborong harus mempelajari dan memahami tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan dapat mengganggu / mempengaruhi pekerjaan mekanikal, dan apabila timbul persoalan, pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian paling lama 1 minggu sebelum bagian pekerjaan ini dilaksanakan. 8.2.2.Standart, peraturan dan perijinan a. Seluruh pekerjaan yang tercantum dalam ayat 2.1 tersebut diatas harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), standart Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku. b. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standartstandart yang berlaku tersebut diatas, maupun standart-standart nasional lainnya, maka diberlakukan standart-standart internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standart-standart persyaratan teknis dari negara-negara asal bahan / pekerjaan yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya. c. Pemborong harus meminta ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam ketentuan teknis atas tanggungan sendiri. d. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan agar peralatan-peralatan, saluran-saluran ( ducts ), pipa-pipa dan perlengkapan lain dapat dipasang pada tempat-tempat dan ruang-ruang yang telah disediakan. e. Pemborong harus membuat pernyataan bahwa bahan dan peralatan yang diserahkan / dipasang adalah kualitas terbaik, dan cara pelaksanaan dilakukan dengan wajar / sempurna.
f.
Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing), yang menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
8.2.3.Peralatan dan perlengkapan air conditioning a. Hal-Hal Umum Dan Lingkup Pekerjaan 1. Umum Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan yang diperlukan dalam pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik. 2. Lingkup pekerjaan Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan dokumen yang ada. Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi: - Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik. - Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan ini. - Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini. - Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan, pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan. b. Sistem pemipaan dan peralatan. 1. Umum Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung jawab pemborong untuk mengikuti gambar dan spesifikasi yang sesuai. Gambar – gambar menunjukkan secara umum ukuran – ukuran dan lokasi pipa. 2. Material. Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa pvc klas aw produk pralon, maspion, atau wavin. Pipa refrigerant harus dibuat dari “thermaflek” Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10 kg/cw2 selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi kebocoran. 3. Pemasangan sisitem pipa Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai dll agar memudahkan pemeliharaan dan service. Pemborong harus memasang pipa pipa pembuangan ( drainage ) dari mesin – mesin ac sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak mengganggu). Untuk pipa pengembunan harus dilapisi vapour barier jacket seperti sisalation 450 atau yang sejenis dan direkat dengan tape sampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan pipa. c. Pekerjaan listrik dan kontrol 1. Umum seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1.1 Panel control daya mesin–mesin ac yang meliputi wiring starter, switch, transformer, fuse dan alat – alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber daya bagi mesin ac yang tercakup dalam proyek ini.
1.2 Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara dan lain – lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. 1.3 Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII seperti supreme, kabelindo, kabel metal, tranka atau setara. 2. Sistem pengaturan otomatis dan instrumen 2.1 Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk temperatur dan kelembaban sehingga peralatan ac siap digunakan. 2.2 Pemborong menyediakan dan memasang semua “control panel” yang diperlukan untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan – penyambungan (wiring) yang diperluakn hingga panel. d. Pekerjaan sipil 1. Umum Pemborong harus membangun dudukan (support) ataupun penggantung (hanger) untuk mesin pendingin (outdoor), fcu, sesuai gambar dan spesifikasi yang ditentukan. Semua support dan hangar dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plt strip sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding. 2. Gantungan ahu/ fan coil. Penggantung ahu / fan coil harus diikat mur baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan diberi lapisan peredam getaran Pemborong harus menempatkan unit in door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang dibawahnya 8.2.4.Penjelasan spesifikasi teknis peralatan a. Umum Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian (testing dan balancing) dari seluruh peralatan utama yang akan dipasang dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi baik sehingga seluruh sistem tata udara dapat memberikan performansi yang diinginkan. Dalam memasukkan penawaran untuk peralatan utama, pemborong harus menyatakan dan melampirkan hal – hal berikut dengan jelas : 1. Mencantumkan dengan jelas merk dan type unit yang ditawarkan dalam bq, melampirkan brosur dari tiap unit yang ditawarkan dan menjelaskan pemilihan unit, kapasitas daya, dimensi, berat kerja, suhu dan volume air/ udara dan lain – lain. 2. Melampirkan pemilihan unit out door dan in door, sehingga dapat dengan jelas semua spesifikasi teknis unit alat – alat tersebut b. Unit split duct 1. Merk produk : National / Panasonic atau setara 2. Model serial / size : sesuai kapasitas 3. Type : air cooled type split 4. Kapasitas pendingin : lihat gambar
PASAL 9. PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR 9.1. Penjelasan Umum a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengurusan perizinan / Pengesahan dari badan yang berwenang, pengadaan bahan, Peralatan dan tenaga Pekerja, Pemasangan, Pengujian dan Perbaikan selama masa Pemeliharaan untuk suatu sistim penangkal petir yang lengkap Pekerjaan tersebut terdiri dari : - Terminal Udara (Spit Tembaga) Penghantar Pentahanan (Down Conductor)
b.
c.
Terminal dan Elektroda Pentanahan Izin Instalasi dari instansi yang berwenang Pekerjaan lain yang menunjang.
Gambar-gambar Rancana Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan instalasinya penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing), lihat gambar
d.
Gambar-gambar sesuai Pelaksanaan (As Build Drawings) Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As Build Drawing) As Build Drawings harus diserahkan Kepada Pengawas segera setelah pekerjaan ini selesai.
e.
Standart dan Perawatan Seluruh Pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standart dan peraturan yang berlaku (Departemen Tenaga Kerja) atau standart-standart Internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL, Depnaker atau Badan Lainnya (misalnya, British Standard atau Australian Standard for Lighting Protection System). Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini
f.
Bahan, Peralatan dan tenaga Pelaksana Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan baru, sesuai dengan standar yang dimaksud Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop Drawing) harus diserahkan kepada Pengawas paling lambat 14 hari sebelum pemasangan. Tenaga-tenaga pelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapih 1. Teminal Udara Air Termination meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut : 1.1. Lighting Control Terminal Kepala Penangkal petir menggunakan type konvensional. 1.2. Batang Peninggi Batang peninggi terbuat dari metal. Konstruksi batang peninggi tersebut harus kuat dan diperhitungkan terhadap hembusan angin yang kuat 1.3. Penghantar Pentanahan (Down Conductor) Terdiri dari kabel NYA Ø 70 mm2 atau kawat BC Ø 50 mm2 menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air terminal tersebut diatas dengan sistem pentanahan 1.4. Sistem Pentanahan Sistem Pentanahan terdiri dari : a. Terminal Pentanahan b. Elektroda Pentanahan, terbuat dari batang tembaga massif dengan diameter ¾ disambung dengan pipa GIP Ø 1 ½’ c. Tahanan / hambatan / resistansi tanah tidak boleh lebih dari 2 Ohm. Bila tahanan tersebut tidak dapat dicapai dengan satu elektroda maka harus dibuatkan beberapa batang pentahanan yang terpasang secara pararel sampai tahanan tanah yang diisyaratkan terpenuhi
9.2. Pemasangan 1. Cara-cara pemasangan sistem penagkalan petir harus sesuai dengan gambar dan harus mengikuti Petunjuk Pengawas Lapangan 2. Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasang memakai klem dengan jarak setiap 75 cm 3. Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2 meter dari permukaan tanah harus dipasang didalam pipa PVC Kelas AW.
4. Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai junction box 5. Elektroda pentanahan dari batang tembaga diameter ¾” dan panjang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang tembaga 9.3. Pengerjaan Di tentukan lokasi sesuai dengan di tunjukkan pada gambar. Tanam secara vertikal pipa baja diameter 5” sampai sedalam 12 meter atau sampai mencapai permukaan air tanah. Kemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter kurang dari 5” sedalam 12 meter Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat. Terakhir elektroda pentanahan ditengah-tengah bumbung arang tersebut. Terminal pentanahan harus terletak dalam bak kontrol khusus untuk keperluan tersebut dan untuk pengecekan tahanan tanah secara berkala, tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm 9.4. Pengujian Dan Pemeriksaan Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh pengawas untuk memastikan dipenuhinya persyaratan ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh Pengawas terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan gambar harus segera diganti, tanpa membebankan biaya tambahan pada pemberi tugas. Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya, agar diperoleh suatu jaminan Pengetesan tahanan tanah baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujan selama 2 hari berturut-turut.
PASAL 10. PEKERJAAN TATA SUARA
10.1.Uraian Lingkup Pekerjaan tata Suara Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Sistem Tata Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan Sistem Tata Suara yang dimaksud adalah sebagai berikut : a). Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sistem Sentral Sistem Suara, b). Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kotak Hubung bagi Terminal Box di setiap lantai. c). Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara antara peralatan sentral dan sistem rak dengan Kotak Hubung Bagi di setiap lantai. d). Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker) dan jack mikropon sesuai dengan gambar rencana. e). Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara Kotak Hubung Bagi dengan alat pengeras suara dan jack mikropon di setiap lantai. f). Melakukan Testing, Commisioning dan Training.
10.2.KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan teknis sebagai berikut : a). Kotak Hubung bagi / Terminal Box Kotak Hubung Bagi ini harus terbuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir dengan cat bakar Acrylic ICI warna kelabu. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kunci yang seragam untuk semua Kotak Hubung Bagi dan terminal penyambungan kabel. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi kabel gland sebanyak jumlah kabel yang keluar/masuk.
b). Kabel Kabel Feeder ke Junction Box dipakai adalah jenis NYMHY dengan jumlah kawat seperti pada gambar rencana. Kabel-kabel distribusi ke masing-masing loud speaker yang dipakai adalah jenis NYMHY 2 x 1,5 mm2 dan terletak di dalam konduit. c). Konduit Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dengan minimal 1 ½ kali diameter kabel. d). Peralatan Sentral meliputi : 1) Unit sumber sinyal suara ( microphone ) 2) Unit penguat dan pengolah suara ( Mixer, Power Amplifier ) 3) Unit pengubah suara ( Speaker )
10.3.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN 1. PERALATAN a). Rak peralatan sistem ini ditempatkan diruang sesuai dengan gambar rencana. b). Rak peralatan sistem suara ini harus ditanahkan dengan hambatan max 2 ohm dan kebal terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio (RFI) maupun terhadap gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada disekitarnya. d). Kebutuhan power amplifier dibagi-bagi menurut kebutuhan. e). Semua kabel harus dipasang menggunakan pipa conduit. g). Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC high Impact. 2. PENGUJIAN / JAMINAN Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas kerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik. Pengukuran sound pressure level dilakukan dengan memakai Sound Level Meter. 10.4.PRODUK Bahan dan peralatan yang digunakan untuk Sound System menggunakan merk TOA. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan dari direksi.
PENUTUP 1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini untuk menguraikan bahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat “diadakan oleh pemborong atau diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap seperti betul – betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan. 2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–bagian yang betul– betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap seperti benar – benar disebutkan. 3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong. 4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan konsultan perencana.
AGUS, Disusun oleh :
2005
Kepala Bidang KIMPRASWIL Kota AGUS
Drs. H. BDSG. DH. AGUSAF, Msi Pembina TK I Nip. 510 GHJHJ