BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang diikuti oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat jarak bukan lagi masalah untuk saling berinteraksi dengan dunia luar. Perkembangan teknologi saat ini tentu sangat membantu serta memudahkan kita dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk dalam berbisnis. Sebagian besar bisnis yang ada saat ini memanfaatkan internet untuk membantu menjalankan kegiatan bisnis mereka seperti memperkenalkan produk mereka serta mempromosikannya. Kegiatan ini biasa disebut sebagai E-Business atau Elektronik Business. Tidak hanya sebatas itu, saat ini bahkan transaksi jual beli dapat dilakukan melalui internet. E-Commerce atau perdagangan elektronik merupakan transaksi jual beli yang dilakukan melalui sistem elektronik seperti internet. Dengan adanya E-Business dan E-Commerce, membuka sebuah usaha atau bisnis menjadi lebih mudah, karena tidak memerlukan sebuah tempat atau offline store yang nyata. Semua kegiatan bisnis bisa dilakukan dengan mengandalkan internet dengan media komputer, laptop atau smartphone. Sebuah bisnis akan membuat sebuah alamat website, yang bisa diakses melalui internet oleh seluruh orang di dunia tanpa mengenal jarak dan waktu. Berbagai jenis bisnis yang menawarkan bebagai jenis produk dapat menggunakan alamat website sebagai media promosi dan transaksi jual beli. Tak terkecuali produk kosmetik atau makeup yang biasa digunakan oleh kaum wanita. Saat ini di Indonesia, produk kosmetik yang digemari masyarakat Indonesia tidak hanya poduk lokal indonesia, namun juga produk-produk kosmetik luar. Oleh sebab itu, dengan adanya website, masyarakat bisa menjangkau produk-produk kosmetik luar serta memudahkan mereka dalam melakukan transaksi pembelian. Karenanya dalam makalah ini, kami mencoba menganalisis studi kasus mengenai brand-brand produk kosmetik luar yang telah memiliki offline store di berbagai negara didunia, dan menerapkan E-Business dengan menggunakan E-Commerce melalui alamat website, diantaranya City Color Cosmetics (https://citycolorcosmetics.com/) , e.l.f Cosmetics
(https://www.elfcosmetics.com/)
(https://www.milanicosmetics.com/) (https://www.maxfactor.com/int/)
dan
,
Milani
Cosmetics
Max
Factor
Cosmetics
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya: 1. Bagaimana penerapan E-Business dan E-Commerce oleh brand makeup City Color, E.l.f, Max Factor dan Milani tersebut? 2. Apa keuntungan yang diperoleh oleh brand makeup tersebut dengan menerapkan EBusiness dan E-Commerce?
1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan E-Business dan E-Commece yang dilakukan oleh brand makeup City Color, E.l.f, Max Factor dan Milani. 2. Untuk mengetahui keuntungan apa yang diperoleh brand makeup tersebut dengan menerapkan E-Business dan E-Commerce
1.4 Manfaat Penulisan Untuk menambah wawasan pembaca mengenai E-Business dan E-Commerce , penerapannya oleh brand kosmetik City Color, e.l.f, Milani dan Max Factor serta keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan E-Business tersebut.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian E-business E-Business yang diperkenalkan oleh Lou Gerstner merupakan pemanfaatan kemampuan teknologi dan jaringan untuk berinteraksi dan bertransaksi dengan pelanggan, pemasok, mitra, dan karyawan dalam rangka mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. E-Business meliputi E-Commerce, yang mana melibatkan pembelian, penjualan dan pemasaran, serta service product, service dan informasi pada internet dan jaringan (O’brien dan Marakas,2006). Menurut Turban (2008), E-Business memiliki definisi yang lebih luas dari ECommerce, tidak hanya menjual dan membeli produk atau jasa, tetapi juga melayani pelanggan, kolaborasi antar rekan bisnis dan membawa sebuah perusahaan dalam melakukan transaksi secara elektornik. E-Business tidak hanya menjual atau membeli barang dan jasa tetapi juga melayani konsumen, kerjasama dengan berbagai partner bisnis, melakukan ELearning dan melakukan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi (Turban. Leodner,McLean dan Wheterbe,2008) Sehingga dapat disimpulkan, E-Business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Beberapa contoh penerapkan dari E-Business adalah E-Learning, E-Banking, E-Tiket, E-Goverment, dan E-Commerce. Makalah ini secara khusus akan membahas mengenai ECommerce
2.2 Pengertian E-Commerce E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali ebanner digunakan sebagai tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web. Menurut riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga $12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS 9 memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. Bryan A. Garner menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying and selling goods and services trough online consumer services on the Internet. The e, ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction”. Dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer online di Internet. E-Commerce terbagi dalam berbagai jenis, diantaranya : 1. Business to Consumer (B2C) B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Contohnya : zalora dan berybenka Karakteristik : 1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. 2. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web. 3. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. 2. Business to Business (B2B) B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Karakteristik : 1. Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust). 2. Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. 3. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya. 4. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 3. Consumer to Consumer (C2C) C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada. 4. Business to Customer (B2C) C2B merupakan transaksi jual beli yang terjadi antara individu sebagai penjual dengan sebuah perusahaan sebagai pembelinya. Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-business atau C2B). Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
2.3 Perbedaan antara E-Business dan E-Commerce Pada dasarnya, e-commerce dan e-business dapat dibedakan dengan mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah apabila menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e-commerce ataupun e-business. Namun, tetap ada sebuah perbedaan antara kedua layanan yang berada di dalam jaringna internet ini, yaitu : 1. E-business mencakup area yang luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di sebuah situs. 2. E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja. 3. E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan juga kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja. Sedangkan e-business membutuhkan pertimbanan matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penerapan E-Business Dan E-Commerce Brand-brand makeup yang kami analisis merupakan brand makeup luar, yang telah memiliki offline store di berbagai negara termasuk di Indonesia. Tak hanya berbisnis mengandalkan offline store, namun mereka telah merambah ke dunia e-business. Setiap brand tersebut memiliki sebuah alamat website yang berisi tentang semua produk yang ditawarkan, mulai dari nama produk, gambar produk, harga dan penjelasan rincian produk seperti bahan baku, manfaaat dan cara penggunaannya, sehingga pelanggan atau calon pelangan dapat dengan mudah memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu melalui website tersebut pelanggan juga dapat langsung membeli produk yang mereka inginkan melalui website tersebut. Berikut adalah penjelasan secara rinci mengenai website yang dimiliki oleh brand makeup yang kami analisis. 1. City Color Cosmetics
City Color menerapkan konsep E-Business dengan membuat sebuah alamat website yang dibisa diakses melalui link https://citycolorcosmetics.com/. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap website City Color, dapat disimpulkan bahwa E-Business yang diterapkan adalah E-Commerce jenis Business To Consumer. Dimana website tersebut dapat diakses secara umum oleh semua orang, serta konsumen dapat membeli produk langsung dari website tersebut.
Dalam websitenya, City Color telah menyediakan berbagai informasi yang akan memudahkan pelanggan dalam melihat dan membeli sebuah produk. Seperti produk yang telah dikategorikan berdasarkan jenisnya, produk baru, produk best seller dan produk vegan. Selain itu jenis pembayaran yang diterima juga telah ada pada bagian paling bawah dalam websitenya. City Color juga menyediakan fitur berupa sebuah member yang dilakukan dengan membuat account atau dengan mendaftarkan e-mail sebelum membeli produk. Banyak manfaat yang didapat dengan memiliki account pada website City Color, seperti mendapatkan diskon, dan poin yang dapat ditukarkan serta dapat digunakan untuk menulis review-review dan masukan tentang produk yang telah dibeli.
2. E.l.f Cosmetics
E.l.f Cosmetics juga produk kosmetik luar yang menggunakan website yaitu https://www.elfcosmetics.com/ sebagai salah satu penerapan dari E-Business. E.l.f juga termasuk jenis E-Commerce Business To Consumer, dapat dilihat dari websitenya yang dapat diakses semua orang dan berisi berbagai jenis produk yang ditawarkan. Semua produk dapat dibeli langsung melalui website dengan syarat membuat sebuah account. Ada beberapa fitur yang disediakan pada website tersebut, seperti diskon untuk pelajar, wishlist yang digunakan untuk menyimpan produk yang suatu saat ingin dibeli konsumen, tracking order bagi konsumen yang ingin melacak pesanannya, review-review produk, E-Gift Cards untuk produk yang ingin dikirimkan sebagai hadiah serta akan mendapatkan voucher yang dapat ditukarkan distore U.S. Selain
itu ada Beauty Squad yaitu seperti membership dimana setiap pembelian konsumen akan medapatkan point yang bisa digunakan untuk pembelian selanjutnya. 3. Max Factor Cosmetics
Max Factor merupakan brand kosmetik luar yang telah memiliki beberapa outlet di Indonesia. Mereka telah menerapkan sistem E-Business yang ditandai dengan sebuah website yaitu https://www.maxfactor.com/int/ . Namun dalam website tersebut, konsumen tidak dapat membeli produk secara langsung melalui website sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai E-Commerce. Web tersebut hanya berisi produk-produk mereka yang telah dikategorikan berdasarkan jenis, produk baru dan best seller dilengkapi dengan detail produk, cara penggunaa, bahan baku serta berbagai review yang telah ditulis oleh orang-orang untuk produk tersebut. Selain itu juga tersedia informasi mengenai makeup trends, tutorial makeup, dan berbagai makeup look yang bisa menambah wawasan pembaca serta menambah daya tarik dari web tersebut. Jadi website Max Factor ini hanya digunakan sebagai media promosi dan mengenalkan produk-produk mereka. 4. Milani Cosmetics
Milani Cosmetic, produk kosmetik luar yang dapat dengan mudah diakses melalui alamat websitenya yaitu https://www.milanicosmetics.com/ . Dengan begitu Milani Cosmetics sudah menerapkan sistem E-Business dan termasuk jenis E-Commerce karena konsumen dapat membeli produk langsung pada website tersebut. Jenis ECommerce yang diterapkan adalah Business To Consumer ditandai dengan website yang berisi semua jenis produk yang ditawarkan, dan dapat diakses oleh semua orang. Tidak banyak fitu yang disediakan pada website tersebut, hanya saja banyak promo yang hanya berlaku untuk pembelian melalui website saja. Berbeda dari website sebelumnya, Milani Cosmetics tidak memberikan fitur review produk dalam website mereka. 3.2 Keuntungan Yang Diperoleh Dengan Menerapkan E-Business dan E-Commerce 1. City Color Cosmetics Dengan menerapkan sistem E – Business, City Color Cosmetics dapat lebih luas menjangkau konsumen mereka serta mempermudah dalam proses transaksi. Selain itu, mereka dapat memperkenalkan produk terbaru mereka hanya dengan melalui internet. City Color Cosmetics juga memperkenalkan dan mempromosikan bahwa produk mereka ‘cruelty free’1 melalui website. Dengan adanya website ini dapat mengurangi total biaya operasional, seperti biaya pengiriman dokumen, biaya pelayanan pelanggan, biaya marketing dan public relation.
2. Milani Cosmetics Milani Cosmetics mendapat keuntungan menerapkan sistem E – Business salah satunya meraih banyak konsumen karena hanya mengadakan promo dengan pembelian melalui website. Selain itu memperkenalkan produk ‘cruelty free’ sama seperti City Color. Dengan memperkenalkan produk tersebut, maka orang – orang dengan pola hidup vegetarian dan juga pecinta hewan akan memilih untuk menggunakan produk dari Milani Cosmetics. Selain itu, Milani Cosmetics juga dapat menjangkau lebih banyak konsumen dengan mempermudah pembelanjaan dan juga mengedukasi konsumen dengan memperkenalkan produk cruelty free.
1
Produk cruelty free merupakan istilah untuk menyebut produk yang menggunakan proses pembuatan dan pengujian produk kosmetik yang tidak membahayakan atau membunh hewan. Pengawasan untuk produk kosmetik cruelty free dilakukan oleh sejumlah organisasi, seperti PETA, Choose Cruelty Free, Coalition for Consumer Information on Cosmetics, dan Cruelty Free International.
3. E.l.f Cosmetics E.l.f Cosmetics memulai menggunakan E-Business pada tahun 2004. Dengan menggunakan E-Business, E.l.f Cosmetics telah menjadi salah satu perusahaan kecantikan dengan pertumbuhan terpesat di Amerika Serikat. Menggunakan EBusiness membuat E.l.f Cosmetics lebih dikenal masyarakat dunia, sekarang juga telah memiliki banyak outlet di berbagai negara. Dengan adanya website, jam operasi tidak terbatas sehingga proses transaksi dapat berjalan 24jam. Website juga dapat mengurangi biaya operasional namun tetap memperoleh keuntungan.
4. Max Factor Cosmetics Keuntungan yang diperoleh cenderung sama seperti yang lainnya, yaitu dapat memperluas pangsa pasar ditambah offline store mereka yang telah ada diberbagai negara. Namun sangat disayangkan karena tidak menerapkan sistem E-Commerce konsumen tidak dapat berbelanja di website. Jadi website hanya berfungsi sebagai informasi yang membantu calon konsumen sebelum membeli produk.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 1. E-Business adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. 2. E-Commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer online di Internet. 3. Brand kosmetik City Color, E.l.f, Milani dan Max Factor telah menerapkan sistem EBusiness dengan membuat sebuah alamat website yang dapat diakses semua orang dan berisi rincian produk-produk mereka dengan berbagai fitur dan fasilitas serta manfaat yang hanya dapat diperoleh melalui website mereka. 4. Dari keempat brand tersebut, hanya City Color, E.l.f, dan Milani yang termasuk jenis E-Commerce karena menyediakan fitur yang dapat membuat konsumen bisa membeli produk langsung pada website mereka. 5. E-Business dan E-Commerce membawa keuntungan yang hampir sama pada keempat brand kosmetik tersebut yaitu memperluas pangsa pasar karena banyak orang dapat mengakses website mereka dan membeli langsung pada website tersebut serta memperoleh keuntungan yang lebih karena website mengurangi biaya operasional namun transaksi jual beli dapat terus berjalan tanpa ada batasan waktu.
4.2 Saran Brand-brand makeup diatas sudah menerapkan konsep E-Business dengan baik namun website mereka cenderung sama satu sama lain. Akan lebih baik apabila mereka memberikan fitur-fitur baru yang berbeda dengan website lainnya sehingga dapat menjadi sebuah ciri khas untuk menarik minat konsumen. Untuk Max Factor Cosmetics akan lebih menguntungkan apabila menggunakan konsep E-Commerce dimana pelaggan dapat membeli langsung melalui website sehingga dapat menjangkau konsumen lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA Library Binus. 2012. Diambil dari : https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/20131-00005-MN%20Bab2001.pdf (diakses 15 Februari 2019) Dini. 2017. Perbedaan E-Business dan E-Commerce. Diambil dari: https://dosenit.com/jaringan-komputer/internet/perbedaan-e-commerce-dan-e-business (diakses 15 Februari 2019) Rebbeca. 2016. Jenis E-Commerce. Diambil dari : https://www.progresstech.co.id/blog/jenise-commerce/ (diakses 15 Februari 2019) Sociolla. 2017. Arti Cruelty Free. Diambil dari : https://journal.sociolla.com/bjglossary/cruelty-free/ (diakses 16 Februari 2019)