Panduan Sistem Rujukan.doc

  • Uploaded by: Siti Aryani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Sistem Rujukan.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,208
  • Pages: 7
PANDUAN SISTEM RUJUKAN UPTD PUSKESMAS TODANAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA UPTD PUSKESMAS TODANAN TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TODANAN Alamat : Rt.02/ Rw.03 Ds. Todanan Kec. Todanan Kode Pos 58256 Telp. ( 0296 ) 4319531 Email : [email protected]

SISTEM RUJUKAN I. DEFINISI Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional (Hatmoko, 2000). Rujukan kesehatan perorangan adalah rujukan kasus yang berkaitan dengan diagnosis, terapi, tindakan medik berupa pengiriman pasien, rujukan bahan pemeriksaan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan rujukan ilmu pengetahuan tentang penyakit. Rujukan kesehatan masyarakat adalah rujukan sarana dan logistik, rujukan tenaga dan rujukan operasional dalam upaya kesehatan masyarakat Pasien rujukan adalah pasien yang memerlukan pemeriksaan,pengobatan atau fasilitas khusus yang tidak tersedia di Rumah Sakit. Pasien pindah rawat adalah pasien yang dikirim ke rumah sakit lain karena permintaan pasien atau keluarga,atau karena tempat rawat inap Rumah Sakit penuh.

BAB II

RUANG LINGKUP A. Kriteria Pasien yang Perlu/ Harus Dirujuk 1. Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa di Puskesmas. 2. Membutuhkan fasilitas atau peralatan yang tidak dimiliki Puskesmas atau peralatan yang dibutuhkan sedang rusak. 3. Tenaga profesional (ahli) yang tidak dimiliki Puskesmas. 4. Atas permintaan pasien atau keluarga untuk berobat di rumah sakit yang dituju. B. MONITORING KONDISI PASIEN YANG AKAN DIRUJUK Selama proses rujukan petugas kesehatan melakukan monitoring meliputi : 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. Tanda tanda vital, meliputi: Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi. 4. maternal : djj C. PERSYARATAN KOMPETENSI YANG MENDAMPINGI RUJUKAN 1. Perawat standart kompetensi: a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan b. Pelatihan yang diikuti : PPGD / BTCLS c. Pengalaman kerja : 1 tahun d. Keterampilan : tindakan emergency 2. Bidan standard kompetensi yang dimiliki: a. Pendidikan minimal D3 Kebidanan b. Pelatihan yang diikuti : APN, manajemen asfiksia bayi c. Pengalaman kerja : 1 tahun d. Keterampilan : penanganan ibu bersalin D. TRANSPORTASI RUJUKAN Yang dilakukan petugas : 1. Sopir menyiapkan ambulance 2. Perawat/bidan menyiapkan pasien yang akan dirujuk 3. Perawat/bidan memindahkan pasien ke ambulance dengan memperhatikan safety pasien. 4. Perawat/bidan mendampingi pasien menuju tempat rujukan. 5. Selama perjalanan Perawat/bidan melakukan monitoring kondisi pasien . 6. Setelah sampai di Rumah Sakit Perawat/bidan melakukan serah terima kepada petugas tempat rujukan, meliputi identitas, riwayat penyakit dan terapi yang telah diberikan. E. Persiapan Rujukan Persiapan yang harus dilakukan sebelum merujuk adalah : 1. Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan

2. Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh minimal dua tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten. 3. Persiapan keluarga, beritahu keluarga pasien tentang kondisi terakhir pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus ikut mengantar pasien ke tempat rujukan. 4. Persiapan surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas pasien, alasan rujukan, tindakan dan obat-obatan yang telah diberikanpada pasien. 5. Persiapan Alat, bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan. 6. Persiapan Obat, membawa obat-obatan esensial yang diperlukan selama perjalananmerujuk. 7. Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang memungkinkan pasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan secepatnya. Kelengkapan ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan. 8. Persiapan biaya, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah cukup untuk membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan. 9. Persiapan donor danar, siapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien atau calon pendonor darah dari keluarga yang berjaga - jaga dari kemungkinan kasus yang memerlukan donor darah. F. Surat pengantar rujukan sekurang-kurangnya memuat: 1. Identitas pasien; 2. Hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang) yang telah dilakukan; 3. Diagnosis kerja; 4. Terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan; 5. Tujuan rujukan; dan 6. Nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

G. Kewajiban Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pengirim Rujukan: 1. Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarganya bahwa karena alasan medis pasien harus dirujuk, atau karena ketiadaan tempat tidur pasien harus dirujuk; 2. Melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan yang dituju sebelum merujuk; 3. Membuat surat rujukan dengan melampirkan hasil diagnosis pasien dan resume catatan medis; 4. Mencatat pada register dan membuat laporan rujukan 5. Sebelum dikirim, keadaan umum pasien sudah distabilkan lebih dahulu dan stabilitas pasiendipertahankan selama dalam perjalanan;

6. Pasien harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang mengetahui keadaan umum pasien dan mampu menjaga stabilitas pasiensampai pasien tiba di tempat rujukan; 7. Tenaga Kesehatan yang mendampingi pasien menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan. 8. Surat rujukan pertama harus dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar (PPK 1) kecuali dalam keadaan darurat; 9. Ketentuan-ketentuan yang ada pada BPJS tetap berlaku

BAB III TATA LAKSANA A. Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan 1. Merujuk dan Menerima Rujukan Pasien Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari: a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyatatidak mampu diatasi.

c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapipemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan. d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu. Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihakyang terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukandengan rincian beberapa prosedur sebagai berikut : a. Prosedur standar merujuk pasien b. Prosedur standar menerima rujukan pasien, c. Prosedur standar memberi rujukan balik pasien, d. Prosedur standar menerima rujukan balik pasien. B. Prosedur Standar Merujuk Pasien 1. Prosedur Klinis: a. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpenunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosebanding. b. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkanStandar Prosedur Operasional (SPO). c. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan. d. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis /Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisipasien. e. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atauambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasiendi IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapatpelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan. 2. Prosedur Administratif: a. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan. b. Membuat catatan rekam medis pasien. c. Memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan) d. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yangbersakutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip. e. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. f. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi dengan tempat tujuan rujukan. g. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi yang bersangkutan. C. Prosedur Standar Menerima Balasan Rujukan Pasien 1. Prosedur Klinis: a. Melakukan kunjungan rumah pasien dan melakukan pemeriksaanfisik. b. Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh RumahSakit/ Puskesmas yang terakhir merawat pasien tersebut. c. Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakatdan memantau (follow up) kondisi klinis pasien sampai sembuh. 2. Prosedur Administratif: a. Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebutdi buku register pasien rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis

pasien yang bersangkutan dan memberi tandatanggal/jam telah ditindaklanjuti. b. Segera memberi kabar kepada dokter pengirim bahwa surat balasan rujukan telah diterima.

BAB IV DOKUMENTASI 1. Lembar SPO Pengiriman Rujukan 2. Lembar SPO Rujukan Ke Fasilitas Kesehatan Lain 3. Lembar monitoring pasien selama rujukan 4. Lembar PCare

Related Documents

Panduan Sistem Fail
November 2019 10
Panduan
June 2020 44
Panduan
October 2019 76
Panduan
October 2019 77
Panduan
August 2019 103

More Documents from "nisa"