Panduan Praktek Klinik Tbc.docx

  • Uploaded by: Lutfie Xionza
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Praktek Klinik Tbc.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 758
  • Pages: 3
TUBERKULOSIS PARU PENGERTIAN  Tuberculosis paru adalah infeksi paru yang menerang jaringan parekim paru, disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis berdasarkan hasil pemeriksaan sputum, TB dibagi dalam: 1. TB paru BTA positif : sekurangnya 2 dari 3 spesimen sputum BTA positif 2. TB paru BTA negatif : dari 3 spesimen sputum BTA negatif, foto toraks positif  Berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang ditunjukan oleh foto toraks, TB paru dibagi dalam : 1. TB paru dengan kelainan paru luas 2. TB paru dengan kelainan paru sedikit  Berdasarkan organ selain paru yang terserang, Tb paru dibagi dalam : 1. Tb ekstra paru ringan : TB kelenjar limfe, TB tulang non-vertebra, TB sendi, TB adrenal 2. Tb ekstra paru berat : meningitis, TB miler, TB diseminata, perikarditis, pleuritis, peritonitis, TB vertebra, TB usus, TB genitourinarius  Berdasarkan riwayat pengobatannya, TB paru dibagi dalam : 1. Kasus baru 2. Kambuh ( relaps ) 3. Drop-out / default 4. Gagal terapi 5. Kronis DIAGNOSIS Keluhan ( tergantung derajat berat, organ terlibat, dan komplikasi ) : batuk-batuk > 3 minggu, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri dada, malaise, lemah, berat badan menurun, nafsu makan turun, keringat malam, demam Gejala yang ditemukan ( tergantung derajat berat, organ terlibat, dan komplikasi ) : keadaan umum lemah, kakeksia, takipnea, febris, paru : tanda-tanda konsolidasi ( redup, fremitus mengeras / melemah, suara nafas bronchial / melemah, ronkhi basah / kering ) Laboratorium : LED meningkat Mikrobiologis :  BTA sputum positif minimal 2 dari 3 spesimen SPS  Kultur mycobacterium tuberculosis positif ( diagnosis pasti ) Radiologis :  Foto toraks PA ± lateral ( hasil bervariasi ): infiltrate, pembesaran KGB hilus / KGB paratrakeal, milier, atelektasis, efusi pleura, kalsifikasi, bronkiektasis, kavitas, destroyed lung Imuno – seroogis :  Uji kulit dengan tuberculin ( mantoux ) positif > 15 mm pada orang Indonesia yang imunokompeten Panduan Pelayanan Medik PAPDI  Tes PAP, ICT-TB : positif PCR-TB dari seputum ( hanya menunjang klinis ) 1

DIAGNOSIS BANDING Pneumonia, tumor/keganasan paru, jamur paru, penyakiy pau, akibat kerja PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium : LED Mikrobiologis : BTA sputum, kultur resistensi soutum terhadap M. tuberculosis.  Pada kategori 1 dan 3 : sputum BTA diulangi pada akhir bulan ke 2, 4 dan 6.  Pada kategori 2 : sputum BTA diulangi pada akhir bulan 2,5 dan 8.  Kultur BTA sputum diulangi pada akhir bulan 2 dan akhir terapi. Radiologis : foto toraks PA, lateral pada saat diagmosis awal dan akhir terapi. Selama terapi : evaluasi foto setelah pengobatan 2 bulan dan 6 bulan. Imuno – serologis :  Uji kulit dengan tuberculin ( Mantoux )  Tes PAP, ICT-TB PCR-TB dari sputum TERAPI terapi umum : istirahat, stop merokok, hindari polusi, tat laksanakomorbiditas, nutrisi, vitamin medikamentosa obat anti TB ( OAT ): kategori 1 : untuk  Penderita baru, sputum BTA positif  Penderita TB paru, sputum BTA negative, rontgen positif dengan kelainan paru luas  Penderita TB ekstra paru berat diterapi dengan  2RHZE / 3 RH-2 RHZE / 4 R3H3-2 RHZE / 6 HE Kategori 2 : untuk :  Penderita kambuh  Penderita gagal  Penderita after default Diterapi dengan : o 2 RHZES / 1 RHZE / 5 RHE o 2 RHZES / 1 RHZE / 5 R3H3E3 Kategori 3 : untuk :  Penderita baru TB paru, sputum BTA negative, rontgen positif dengan kelainan paru tidak kluas  Penderita TB ekstra paru ringan diterapi dengan : o 2 RHZ / 4 RH o 2 RHZ / 4 R3H3 o 2 RHZ / 6 HE Kategori 4 : untuk :  Penderita TB kronik Diterapi dengan : o H seumur hidup o Bila mampu OAT lini kedua KOMPLIKASI  Komplikasi paru : atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektais, pneumotoraks, gagal nafas 2

 TB ekstra paru : pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe  Kor pulmonal PROGNOSIS Dubia : tergantung derajat berat, kepatuhan pasien, sensitivitas, bakteri, gizi, status imun, komorbiditas WEWENANG  RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam  RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam UNIT YANG MENANGANI  RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam – Divisi Pulmonologi  RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT  RS pendidikan : Divisi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam yang terkait dengan keterlibatan organ/komplikasi TB, Departemen Radiologi / Radiodiagnostik, Patologi Klinik, mikrobiologi klinik, Patologi Anatomi, Bedah / toraks dan bagian lain yang terkait dengan keterlibatan organ/komplikasi TB  RS non pendidikan : Bagian Bedah, Patologi Klinik, Paru, Radiologi, Patologi Anatomi, Mikrobiologi klinik dan bagian lain yang terkait dengan keterlibatan organ/komplikasi TB

3

Related Documents


More Documents from "Putri Panji Lestari"