Pameran Jawa Barat Expo 2008

  • Uploaded by: Halimi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pameran Jawa Barat Expo 2008 as PDF for free.

More details

  • Words: 829
  • Pages: 3
PAMERAN JAWA BARAT EXPO 2008 SEPI PENGUNJUNG Entah karena krisis ekonomi atau karena kenaikan harga-harga atau mungkin masyarakat sudah jenuh dengan kegiatan penyelenggaraan pameran. Buktinya penyelenggaraan pameran Jawa Barat Expo tahun 2008 ini sepi pengunjung, sejak diresmikan pada tanggal 20 Agustus 2008 hari Rabu kemarin. Tidak seperti tahun 2007 yang lalu pameran Jabex masih dipadati pengunujung,sehingga sangat memberikan manfaat banyak bagi para peserta pameran tersebut. Pameran Jabex 2008 yang diselenggarakan dari tanggal 20 s/d 27 Agustus 2008 sedianya akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, namun kenyataannya hanya diwakilkan kepada Ketua Badan Promosi dan Penanaman Modal Propinsi Jawa Barat. Namun disisi peserta pameran justeru pada tahun ini meningkat dari tahun 2007, tercatat 64 pesaerta yang terdiri dari Kabupaten/Kota se Jawa Barat serta peserta lain dari luar Propinsi Jawa Barat. Kota Cirebon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon yang tetap setia menjadi salah satu peserta pameran,menampilkan produk Batik dan Makanan serta Minuman olahan seperti Makanan Olahan Hasil Laut dan Minuman Sirop Rosella. Dalam kesempatan ini merasakan dampak Sepi Pengunjung tersebut yang berdampak pula pada hasil penjualan produk yang dirasakan berkurang. Hampir semua peserta mengeluhkan sepi pengunjung ini, sehingga banyak pula yang mempertanyakan kepada pihak penyelenggara pameran. Rupanya ada pameran lain yang diselenggarakan dalam waktu bersamaan diantaranya pameran UKM Perempuan, hal seperti ini barangkali yang membuat kurangnya pngunjung pameran. Pihak Penyelenggara pun mengakui bahwa ada kegiatan yang sama dalam waktu bersamaan pula, hal ini menunjukan betapa kurang koordinasi antara para event organizer serta kurangnya perhatian Pemerintah Propinsi Jawa Barat terhadap pengaturan perijinan pameran. Terlepas dari semua itu, sejak kenaikan harga BBM memang sangat mempengaruhi minat daya beli masyarakat baik di kota didaerah. Kebutuhan hidup yang harus ditebus dengan kenaikan harga hampir disemua sector, menyebabkan semakin lemahnya minat masyarakat untuk mengeluarkan dana membeli atau memborong barangbarang yang dijajakan di lokasi pameran. Bagi Pemerintah Daerah baik Kabupaten dan Kota Se Jawa Barat, kewajiban mempromosikan produk unggulan daerahnya adalah hal yang sangat penting. Sehingga setiap Pemerintah Daerah telah menganggarkan kebutuhan dana untuk event pameran seperti Jabex 2008 ini. Mau tak mau dana tersebut akhirnya harus diserap sebagai realisasi dari perencanaan dan program yang telah di canangkan. Namun apabila keadaannya menjadi Sepi Pengunjung adalah kewajiban bagi Penyelenggara Pameran untuk mengambil langkah-langkah atau terobosan agar para pengunjung serta buyer yang dijanjikan dapat memadati arena pameran. Jika hal ini tidak segeran diantisipasi bias dipastikan pameran tahun mendatang akan menjadi SEPI PESERTA atau dengan kata lain berkurangnya para peserta pameran tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu 7 (tujuh) hari ini kehadiran pengunjung pameran dapat sedikit demi sedikit meningkat terutama harapannya pada hari Sabtu dan Minggu (hari Libur PNS). Semoga.

PAMERAN LEGIAN BEACH FESTIVAL DI BALI TIDAK SEMERIAH TURIS-TURIS YANG MANDI DIPANTAI LEGIAN DAN KUTA Sejak tanggal 15 s/d 20 Agustus 2008 kemari sebuah LSM di Bali yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Pusat mengadakan Pameran Legian Beach Festival yang diikuti hanya 30 peserta dari Kabupaten dan kota se Indonesia. Berlokasi didepan Legian Beach Hotel dengan diapit oleh pantai Legian dan Kuta yang terkenal, tidak menjanjikan kepadatan pengunjung yang khusus melongok stand peserta pameran. Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon ikut berpartisipasi sebagai peserta pameran, merasakan penyakit Sepi Pengunjung tersebut, namun karena sudah menjadi acuan dalam rencana maka mau tidak mau harus menerima keadaan ini dengan berlapang dada. Harapan akan banyaknya Turis Bule yang mampir dan mencari informasi tentang Potensi Investasi Kota Cirebon tidak maksimal. Hanya satu dua Turis yang mampir itupun harus dirayu-rayu dengan kemampuan bahasa inggris yang secukupnya. Agak risi memang jika ajakan tidak ditanggapi dengan segala keacuhan Turis Bule, karena ketika disadari Turis Bule di pantai Legian sebagian besar dating untuk berenang dan berjemur dipantai. Usul kami , seyogyanya panitia penyelenggara harus lebih kreatif dalam mengemas kegiatan pameran serupa. Lebih inovatif dalam menata stand pameran sehingga akan lebih menarik serta mempromosikan kegiatan tersebut jauh-jauh hari. Karena setelah berkeliling di Denpasar dan seputar daerah Kuita , spanduk atau baligo yang mempromosikan pameran tersebut sangat minim sekali. Hampir tanpa sentuhan promosi, bahkan beberapa masyarakat disana kurang mengetahui adanya penyelenggaran pameran Legian Beach Festival. Mengherankan bukan ? Kalau dipikir-pikir kemeriahan dipantai Kuta dan Legian justeru kegiatan berenang dan berjemur dipantai yang selalu padat setiap harinya. Baik Turis asing maupun local lebih banyak dipantai ketimbang melihat kegiatan pameran tersebut. Akibatnya banyak pula peserta yang ikut-ikutan turun ke pantai meninggalkan kewajibannya menjaga stand pameran, lucu bukan ? Ya barangkali itulah dampak kesulitan ekonomi negeri kita yang didera oleh kenaikan harga-harga akibat kenaikan BBM. Di Bali sekaliupun pameran dirasakan sepi pengunjung sepi pembeli. Lebih baik berenang dan berjemur dipantai karena memang gratis alias tidak harus mengeluarkan duit, kecuali sekedar makan dan minum. Setelah matahari terbenam mereka kembali ketempatnya masing-masing dan tenda-tenda kerucut peserta pameran hamper tidak banyak yang melongok alias hanya dilewati saja. Begitulah pameran Legian Beach Festival 2008 kemarin berakhir hampir tanpa kesan, kecuali menyaksikan Para Turis Bule berpakaian renang hilir mudik kearah debur ombak Pantai Legian dan Kuta. Atau menyaksikan Bule-bule yang berselancar angin atau berleha-leha memamerkan keindahan tubuh mereka masing-masing, membuat mata-mata nakal memelototi pemandangan syur dengan gratis.

Related Documents


More Documents from "Warsa"