Oogenesis Babi.docx

  • Uploaded by: Riza Nensy
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Oogenesis Babi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 555
  • Pages: 1
Pada permulaan minggu-minggu pertama masa embrional sel-sel kecambah primitif pembentuk gamet jantan maupun betina disebut genosit, berkembang di caudal entoblast ekstraembrional atau kantong kuning telur. Sel-sel kecambah asli ini bermigrasi dengan pergerakan amoeboid dari kantong kuning telur melewati mesentrium dorsalis ke lereng-lereng benih. Perpindahan tersebut pada embrio babi terjadi kira-kira 35 hari masa kebuntingan. Dalam beberapa hari kemudian kelamin gonad embrio dapat dibedakan oleh adanya pembentukan tunica albuginea di permukaan dan lokasi sel-sel kecambah di sentral, spermatogonia pada testis primer dan lokasi oogonia yang periferal pada ovarium primitif. Oogonia kemudian berproliferasi atau memperbanyak diri secara mitosis sesudah diferensiasi kelamin dan memasuki profase dari pembelahan miosis yang pertama di mana sel-sel tersebut dinamakan oosit. Oogenesis tidak lain adalah transformasi atau perubahan bentuk dari oogonia menjadi oosit. Proses oogenesis berakhir sebelum atau sesudah partus. Diferensiasi kelamin terjadi pada embrio yang berumur 30 hari pada babi. Akhir periode mitosis oogonial yang menandakan akhir periode oogenesis utama adalah pada hari ke-32 masa kebuntingan sampai 7 hari sesudah partus pada babi. Pertumbuhan oosit ditandai oleh pembesaran sitoplasma karena penumpukan granula-granula deutoplasma (kuning telur) dalam berbagai ukuran, pembentukan zona pellucida sebagai suatu selaput sel telur dan proliferasi mitosis epitel folikuler dan jaringan sekitarnya. Sel-sel folikuler ini dapat berfungsi sebagai sel-sel pemberi makan bagi oosit dengan jalan menyediakan deutoplasma bagi bakal sel telur tersebut. Menjelang pubertas, sel telur telah mengumpulkan reserve materi sebagai sumber enersi bagi perkembangan selanjutnya. Faktor yang menentukan oosit mana yang harus mulai tumbuh atau menyelesaikan pertumbuhannya selama siklus reproduksi tidak diketahui. Pertumbuhan oosit dibagi atas dua fase. Selama fase pertama oosit bertumbuh cepat dan erat berhubungan dengan perkembangan folikel ovarii. Ukuran dewasanya tercapai kira-kira pada waktu pertumbuhan antrum dimulai di dalam folikel. Selama fase kedua, oosit tidak bertambah besar, sedangkan folikel ovarii yang berespons terhadap hormon-hormon hipofisa sangat bertambah besar diameternya. Pada umumnya pertumbuhan ini hanya berlaku bagi folikel di mana ovum telah mencapai ukuran yang maksima Selama fase terakhir pertumbuhan folikel, oosit mengalami pematangan. Nukleus yang telah memasuki profase pembelahan miotik selama pertumbuhan oosit bersiap-siap untuk menjalani pembelahan reduksi. Nucleoli dan selaput inti menghilang dan kromosom memadatkan diri menjadi suatu bentuk yang kompak, sentrosom membagi diri menjadi dua sentriol dan di sekitarnya terbentuk aster. Kedua aster tersebut bergerak saling menjauhi dan membentuk spindle di antaranya. Kromosom dalam pasangan-pasangan diploid dibebaskan ke dalam sitoplasma dan tersusun pada bidang ekuator (metafase). Oosit primer kini menjalani pembelahan miotik. Pada pembelahan pertama dua sel anak sel terbentuk, masing-masing mengandung setengah jumlah kromosom. Akan tetapi berbeda dengan pada spermatogenesis, satu anak sel mengambil hampir semua sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder; anak sel lain yang jauh lebih kecil disebut badan kutub. Pada pembelahan sel kedua, oosit sekunder membagi diri menjadi ootid (n) dan badan kutub kedua (n). Kedua badan kutub tersebut yang mengandung sedikit sekali sitoplasma, terjerat di dalam zona pellucida dan mengalami degenerasi. Badan kutub pertama dapat pula membagi diri sehingga zona pellucida dapat berisi satu, dua atau tiga badan kutub. Waktu di mana kedua pembelahan reduksi berlangsung tidak perlu bertepatan dengan waktu ovulasi. Oosit biasanya berada pada tingkat patau diploten dari profase I selama di estrus. Segera sebelum ovulasi oosit mungkin mengalami pembelahan miotik pertama. Pembelahan miotik kedua mulai terjadi akan tetapi tidak terselesaikan sebelum atau apabila tidak terjadi pembuahan. Jadi badan kutub kedua dan pronukleus betina terbentuk pada waktu pembuahan. Ova pada babi mengandung satu kutub pada waktu ovulasi.

Related Documents


More Documents from "Poldo Reinaldo"

Oogenesis Babi.docx
May 2020 12
Form Isian Hibah.xls
November 2019 44
Speech (1).docx
April 2020 12
Basic Web Design
December 2019 21
Bts Fileformat 1 06
June 2020 10