Obat.docx

  • Uploaded by: Nur Laela
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Obat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,991
  • Pages: 12
NO NAMA OBAT 1 INHIPUMP

KANDUNGAN OMEPAZOLE

KEGUNAAN KONTRAINDIKAS  Inhipump yang memiliki riwayat (omeprazole) hipersensitif pada omeprazole. digunakan dalam pengobatan gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD adalah penyakit dimana penderita mengalami sensasi terbakar di area dada dan kerongkongan karena asam lambung naik ke kerongkongan dan terjadi iritasi.  obat ini juga berguna untuk menangani erosif esophagitis suatu kondisi dimana kerongkongan (esophagus) mengalami peradangan karena iritasi asam lambung, infeksi virus atau jamur, dan penggunaan alkohol serta obatobatan tertantu.  Bermanfaat juga untuk pengobatan zollinger ellison syndrome, suatu penyakit langka yang terjadi karena tumor pankreas atau usus besar

EFEK SAMPING  Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya diare, nyeri perut, sembelit, mual dan muntah. Polip lambung dan hiperplasia dilaporkan terjadi pada penggunaan jangka panjang.  Efek samping pada organ hati adalah terjadinya peningkatan serum transaminase, alkali fosfatase, dan bilirubin. Kejadiankejadian seperti hepatitis, ensefalopati hati, gagal hati fulminan sangat jarang terjadi.  Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang dan dosis yang besar, inhipump (omeprazole) dapat meningkatkan kreatinin serum dan resiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal akut.  Inhipump (omeprazole) menyebabkan pusing, sakit kepala dan vertigo pada beberapa orang yang sensitif.  Efek samping pada saluran pernafasan

DOSIS TAB : 20 MG INJ 40 MG

melepaskan hormon yang menyebabkan terjadinya kelebihan produksi asam lambung. 2

CHLORPHENIRAMINE MALEATE (CTM)

Chlorpheniramine untuk mengobati pilek, maleate bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza. Obat ini juga sering digunakan dalam sediaan obat rinitis alergi, urtikaria, dan asma.

yang diketahui adalah batuk.





Penggunaan pada anak usia < 2 tahun tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter. Tidak boleh digunakan pada neonatus, bayi prematur, atau penderita serangan asma akut.







Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Mengantuk biasanya menghilang setelah beberapa hari pengobatan. Obat ini juga menyebabkan efek sedasi namun lebih lemah dibandingkan antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek sedasi dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi. Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan, mual, penglihatan kabur, gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan cepat, halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, tinnitus dan kesulitan buang air kecil.

3

CETIRIZINE

CETIRIZINE





4

HUMAN ALBUMIN 20%

albumin serum yang ditemukan dalam darah manusia, merupakan zat protein yang paling banyak dalam plasma darah manusia (sekitar 50% dari keseluruhan protein serum)



Obat ini digunakan untuk mengobati rhinitis alergi (hay fever), efektif untuk mengurangi gejala baik pada mata maupun hidung seperti : bersin, hidung meler, rasa gatal atau terbakar pada mata. Obat pilihan untuk mengobati urtikaria akut maupun kronis. Cetirizine diketahui lebih efisien daripada antihistamin generasi kedua lainnya. Obat ini juga lebih dipilih daripada diphenhydramine karena Cetirizine mempunyai efek samping yang lebih kecil terhadap sistem saraf pusat. Diindikasikan dalam perawatan darurat hipovolemia dengan atau tanpa syok. Serum ini paling efektif pada pasien yang terhidrasi dengan baik. Bila hipovolemia sudah berlangsung lama dan terdapat hipoalbuminemia yang disertai dengan hidrasi atau edema

Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada Cetirizine







Kontraindikasi pada pasein anemia berat atau gagal jantung, insufisiensi ginjal, hipertensi parah, esophageal varices, edema paru, dan pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas/reaksi alergi atau anafilaksis terhadap albumin.





DROPS Efek samping yang paling umum dari obat SYRUP golongan anti histamin TABLET adalah sedasi dan retardasi psikomotor. Namun karena obat ini termasuk golongan anti histamin non sedatif, efek samping ini relatif jarang namun tetap harus diwaspadai. Efek samping yang lain misalnya mengantuk, insomnia, kelelahan, pusing, sakit kepala, faringitis, sakit perut, batuk, diare, epistaksis, bronkospasme, mual, muntah, dan mulut kering.

Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan serum ini adalah mual, muntah, peningkatan air liur, demam dan menggigil. Efek samping kardiovaskular yang kadang terjadi seperti vascular overload, hemodilusi dan edema paru, hipertensi, hipotensi, takikardia, dan bradikardia.







yang adekuat, sebaiknya gunakan larutan Human albumin 20% – 25%. Hipoalbuminemia : Untuk pasien hipoalbuminemia yang sakit kritis dan / atau mengalami pendarahan secara aktif, bisa diberikan infus Human albumin 20%. Bila defisit albumin terjadi karena kehilangan protein yang berlebihan, efek pemberian Human albumin 20% akan bersifat sementara kecuali gangguan yang mendasarinya diselesaikan terlebih dahulu. Digunakan untuk menjaga fungsi kardiovaskular setelah pengeluaran cairan asites dalam volume besar setelah paracentesis karena asites sirosis. Digunakan bersamaan dengan obat diuretik untuk menangani kelebihan volume cairan yang terkait dengan Sindrom Distres Pernapasan Dewasa (ARDS).





Waspadai terjadinya reaksi hipersensitivitas/alergi. Efek samping yang bisa berpotensi fatal : shock anafilaksis.





5

CLOPIDOGREL





Dapat digunakan untuk mengobati edema pada pasien nefrosis akut yang sulit disembuhkan dengan terapi cyclophosphamide dan kortikosteroid. Diindikasikan dalam pengobatan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Clopidogrel diindikasikan untuk pencegahan kejadian atherothrombotic pada pasien yang menderita infark miokard (dari beberapa hari sampai kurang dari 35 hari), stroke iskemik (dari 7 hari sampai kurang dari 6 bulan) atau penyakit arteri perifer lainnya. Digunakan juga untuk pasien yang menderita sindrom koroner akut misalnya Non-ST segment elevation acute coronary syndrome (unstable angina atau non-Q-wave myocardinal infarction), dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA/aspirin).





 

Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Clopidogrel. Kontraindikasi untuk pasien yang menderita perdarahan patologis aktif (misalnya tukak peptik atau perdarahan intrakranial). Pasien dengan kerusakan hati parah. Sebaiknya tidak digunakan untuk ibu menyusui.





Efek samping yang umum termasuk sakit kepala, mual, mudah memar, gatal, dan mulas. Jika mengalami efek samping ini dan terus berlanjut atau memburuk, segera beritahu dokter Anda. Bisa menyebabkan efek samping yang lebih parah termasuk pendarahan dan kelainan darah yang sangat serius (thrombotic thrombocytopenic purpura-TTP). Mengingat bahayanya hal ini, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala-gejala berikut ini : sakit perut yang parah, pendarahan yang tidak terkontrol pada gusi atau hidung, kotoran berdarah /

TAB 75 MG



ST segment elevation acute myocardinal infarction, dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA, aspirin) pada pasien yang dirawat secara medis yang memenuhi syarat untuk terapi trombolitik.





hitam, kebingungan, demam, pucat kulit yang ekstrem, bercak kulit ungu, pingsan, detak jantung cepat, sakit kepala mendadak yang parah , kelemahan yang tidak biasa / kelelahan, muntah darah atau yang terlihat seperti bubuk kopi, gangguan penglihatan, kejang, mata /kulit menguning , urin berdarah, atau tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah air seni). Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, jika terjadi segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk : ruam, gatal / bengkak (terutama wajah / lidah / tenggorokan), pusing parah, atau sulit bernafas. Efek samping yang berpotensi fatal : Perdarahan intrakranial, perdarahan retroperitoneal dan saluran pencernaan, diskrasia darah, dan

thrombotic thrombocytopenic purpura. 6

CEFTRIAXONE



Infeksi Saluran Pernapasan Bawah Infeksi saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Haemophilus parainfluenzae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Proteus mirabilis atau Serratia marcescens. 

Otitis Media Bakterial Akut Otitis Media Bakteri Akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae atau Moraxella catarrhalis.







Infeksi Kulit dan Struktur Kulit Infeksi kulit dan struktur kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pyogenes, streptococcus grup Viridans, Escherichia coli, Enterobacter cloacae,



Jangan menggunakan obat ini untuk pasien dengan riwayat pernah mengalami reaksi hipersensitivitas pada Ceftriaxone atau antibiotik golongan cephalosporin lainnya (misal cefadroxil, cefalexin, dan lain-lain). Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap penicillin dan obat antibakteri golongan beta laktam lainnya berisiko lebih besar mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap Ceftriaxone. Kontraindikasi untuk neonatus (bayi baru lahir ≤28 hari) yang mengalami hiperbilirubinemia (kandungan bilirubin dalam darahnya tinggi) terutama yang prematur karena Ceftriaxone dilaporkan menggantikan bilirubin dari ikatannya dengan albumin, yang berpotensi menyebabkan terjadinya ensefalopati bilirubin. Penggunaan bersama dengan larutan / produk yang mengandung kalsium pada neonatus (≤28 hari) dikontraindikasikan, meskipun keduanya diberikan melalui jalur

perubahan jumlah sel darah putih, reaksi lokal di lokasi pemberian, ruam, dan diare. Berikut adalah efek samping Ceftriaxone yang mungkin terjadi : 





Efek samping yang umum seperti diare, mual, muntah, neutropenia, eosinofilia, anemia, ruam, pruritus, demam, menggigil, peningkatan konsentrasi serum AST, ALT, BUN, reaksi lokal pada tempat injeksi (misalnya rasa sakit, indurasi, ecchymosis, dan nyeri). Efek samping yang relatif jarang misalnya pankreatitis, hipoprothrombinaemia. Efek samping yang berpotensi fatal : reaksi anafilaksis, diare dan kolitis yang disebabkan oleh Clostridium difficile, dan anemia hemolitik.

INJ 1 / 2 GRAM

Klebsiella oxytoca, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Morganella morganii, Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Acinetobacter calcoaceticus, Bacteroides fragilis atau spesies Peptostreptococcus. 

Infeksi Saluran Kemih yang disertai komplikasi ataupun tidak Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris, Morganella morganii atau Klebsiella pneumoniae. 

Gonorrhea yang tidak disertai komplikasi (Gonorrhea serviks / uretra dan rectal) Gonorrhea tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, termasuk strain penghasil penisilinase dan nonpenicillinase, dan gonore faring yang disebabkan oleh strain Neisseria gonorrhoeae nonpenicillinase.

infus yang berbeda karena bisa terbentuk endapan kalsium-ceftriaxone di paru-paru dan ginjal neonatal.

Untuk tujuan mengobati Gonorrhea, antibiotik ini bisa dikombinasikan dengan doxycycline atau azithromycin, namun hal itu tidak dianjurkan karena potensi terjadinya resistensi. 

Penyakit Peradangan Pelvis Penyakit radang panggul/pelvis yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Seperti antibiotik golongan cephalosporin lainnya, Ceftriaxone sodium tidak memiliki aktivitas terhadap Chlamydia trachomatis. Oleh karena itu, jika cephalosporin digunakan untuk mengobati pasien dengan penyakit radang panggul yang terkait dengan Chlamydia trachomatis, obat antichlamydial yang tepat harus ditambahkan. 

Bakterial Septikemia Bakterial septikemia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Haemophilus

influenzae atau Klebsiella pneumoniae. 

Infeksi tulang dan sendi Infeksi tulang dan sendi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, atau Klebsiella pneumoniae. 

Infeksi Intraabdominal Infeksi intra-abdomen yang disebabkan oleh Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, atau Bacteroides fragilis.  Meningitis Meningitis yang disebabkan oleh pneumococci, meningococci, Haemophilus influenzae, dan bakteri Gram-negatif enterik yang rentan, tapi tidak termasuk Listeria monocytogenes.  Profilaksis bedah Pemberian injeksi dosis tunggal Ceftriaxone untuk profilaksis, dapat mengurangi kejadian infeksi pasca operasi pada pasien yang menjalani

prosedur pembedahan yang tergolong terkontaminasi atau berpotensi terkontaminasi.

7

GLIMEPIRIDE

pengobatan diabetes mellitus tipe 2 jika kadar gula darah tidak cukup dikendalikan dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja.







8

AMLODIPINE





Untuk pengobatan hipertensi, baik terapi tunggal maupun kombinasi dengan diuretik tiazid, beta adrenoreseptor blocker, atau ACE inhibitor. Digunakan juga untuk pengobatan iskema





Jangan menggunakan Glimepiride 2 mg untuk pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif (alergi) terhadap Glimepiride atau obat-obat yang termasuk golongan sulfonilurea dan sulfonamide lainnya. Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis) dilarang menggunakan obat ini. Kontraindikasi untuk penderita gangguan ginjal berat atau gangguan hati berat.



Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap obat Amlodipine besylate atau obat-obat yang termasuk golongan calcium channel blockers lainnya. Pasien yang mengalami syok kardiogenis (sirkulasi







TAB : 1 Efek samping Glimepiride 2 mg pada MG, 2 saluran pencernaan MG seperti mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati. Obat ini juga mempunyai efek samping seperti sakit kepala, demam, kenaikan berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka. Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang lebih tinggi.

efek samping Amlodipine besylate yang sering terjadi : sakit kepala, kelelahan, pusing, mengantuk, mual, nyeri perut, kulit memerah, palpitasi, somnolensi, termasuk edema perifer.

TABLET 5 MG 10 MG



miokardia termasuk angina pektoris dan atau vasospasmus / vasokonstriksi vaskulator koroner. Obat ini juga dipakai dalam terapi penyakit arteri koroner. 

9

RANITIDINE





darah yang tidak normal karena ventrikel jantung tidak berfungsi optimal), stenosis aorta (penyempitan pada saluran keluar ventrikel kiri jantung), atau menderita angina yang tidak stabil jangan menggunakan obat ini. Obat ini juga dikontraindikasikan untuk penderita tekanan darah rendah (< 90/60 mmHg), ibu menyusui dan wanita hamil.





Efek samping seperti kelainan pada darah, impotensi, depresi, insomnia, takikardia, dan penyakit kuning terjadi sangat jarang namun akan berakibat fatal bila terjadi. Oleh karena itu pemakaian obat ini harus dengan pengawasan dokter.

TABLET 300MG 150 MG

More Documents from "Nur Laela"

Bismillah Tujuan.docx
June 2020 3
Obat.docx
June 2020 6
Surat Resign.docx
June 2020 5
Bab_i.pdf
June 2020 6
Rrr.docx
December 2019 5