NURSING THEORIES
KELOMPOK MAWAR
Dalan teori MRM, dikatakan bahwa modeling berarti memperoleh pemahaman tentang dunia klien melalui ungkapan persepsi klien untuk membangun dunia klien Tindakan dari modeling sebagai proses yang digunakan oleh perawat dalam mengembangan kesan dan pemahaman dunia klien Modeling terjadi sebagai penerimaan dan pemahaman perawatan terhadap kliennya
Role Modeling Role modeling adalah menggunakan klien sebagai model untuk perencanaan tindakan dan intervensi dengan melihat pemenuhan kebutuhan, pertumbuhan , perkembangan dan penyembuhan klien sehingga dikatakan role modeling merupakan hal utama dalam asuhan keperawatan klien
Definisi dari kasus tersebut adalah tidak terjadi konsep modeling dan role modeling. Hal ini disebabkan karena perawat tidak dapat mengembangkan kesan dan memahami dunia klien sebagai kerangka kerja sehingga role modeling atau asuhan tidak dapat dilaksanakan, tidak ada penerimaan dari pasien dan tidak terjadi perkembangan seseorang sebagai modelnya.
Masalah ini adalah rutin terjadi di pelayanan rumah sakit, dan jika tidak terjadi penyelesaian masalah maka akan timbul masalah besar dalam pemberian asuhan
Perencanaan berdasarkan alur dengan menggunakan logika matematis sesuai prosedur : Mencari penyebab masalah (identifikasi masalah), karena setiap individu adalah unik Mencari factor penyebab yang berhubungan dengan masalah Tipe pencapaian control : menentukan tujuan bersama Membangun persatuan (afiliation) antara perawat dan pasien Rasa percaya pada pemberi asuhan
Aspek nilai dalam teori ini adalah : Tingkat penyelesaian tugas-tugas perkembangan bergantung pada tingkat kepuasan pemenuhan kebutuhan dasar. Tingkat kepuasan terhadap objek kasih sayang tergangtung pada kemampuan dari objek tersebut memberikan kenyamanan dan keamanan untuk melawan ancaman dan kecemasan Kemampuan individu untuk menggerakkan sumbersumber. Dinyatakan sebagai koping seseorang yang dinilai dengan APAM (Adaptive Potential Assessment Model) yang langsung berhubungan dengan tingkat kepuasan seseorang
Berbagai kemungkinan kesalahan dalam justifikasi Kelemahan : Penerapan model ini menuntut perawat yang memiliki kompetensi yang “excellent” dan komplek Sesuai kondisi masyarakat di Indonesia dengan latar belakang pendidikan dan social ekonomi yang masih rendah, penerapan konsep ini perlu dilakukan modifikasi. Perkembangan kompetensi perawat bergantung pada tingkat kognitif dan psikososial klien Hubungan interaksi perawat - klien tidak dapat mencerminkan dengan jelas apakah hubungan professional atau hubungan sebagai teman/social. Pada klien kritis teori ini memiliki tantangan yang lebih komplek.(dari perspektif klien)