NUKLEUS • STRUKTUR ULTRA NUKLEUS • FUNGSI NUKLEUS • ASAM NUKLEAT DAN SINTESIS PROTEIN
BIOSEL 2006
1
STRUKTUR ULTRA NUKLEUS
BIOSEL 2006
2
• Berbentuk bulat •Ukuran φ 5 µm • Terbungkus oleh dua lapis membran & dalam)
(luar
• Terdapat nuclear pore complex • Didalamnya terdapat nucleolus dan matriks nucleus • Mengandung sebagian besar gen
BIOSEL 2006
3
NUCLEAR PORE COMPLEXES
15 - 20 pores/ µm2
BIOSEL 2006
4
DIAGRAM SKEMATIK NUKLEUS
BIOSEL 2006
5
BIOSEL 2006
6
STRUKTUR SELUDANG NUKLEUS
BIOSEL 2006
7
BAGIAN2 NUKLEUS Membran nukleus ◗ Nukleolus ◗ Nukleoplasma ◗ Kromatin ◗
BIOSEL 2006
8
• Seludang nukleus tersusun atas membran luar, membran dalam dan komplex pori-pori/lubang • Antara membran luar dan dalam terdapat rongga yang disebut perinuclear compartement • Perinuclear compartement berhubungan langsung dengan cisternae dari RE
BIOSEL 2006
9
• Membran luar berhubungan langsung dengan Ribosom dan RE • Kompleks pori terdiri dari lubang/ pori dan annulus Diameter pori tersebut 80 - 90 nm • Diameter kompleks pori 120 - 140 nm • Annulus terdiri dari 8 membran protein
BIOSEL 2006
10
Perinuclear compartement
20 - 40 nm
BIOSEL 2006
11
NUKLEOLUS Nukleolus tidak bermembran ◗ Bentuk bulat, Ukuran φ 0,3 mikron ◗ Fungsi sintesa ribosom ◗ DNA r RNA transkrip ◗
BIOSEL 2006
12
NUKLEOPLASMA Sifat lebih kental dari sitoplasma ◗ Berisi butir-butir kromatin, nukleolus, nukleoprotein ◗ Asam nukleat : DNA dan RNA ◗ Protein dan garam2 mineral ◗
BIOSEL 2006
13
Nukleoprotein * Protamin, * Histon * Non histon * Enzim nukleus DNA polimerase, RNA polimerase adenosin diaminase, guanase, nukleofosforilase BIOSEL 2006
14
KROMATIN Butir2 atau benang2 halus dalam nukleus yg dapat mengikat zat warna basa = basofil ◗ Mitosis : kromatin kromosom ◗ Kromatin terdiri dari DNA dan Protein Histon, sbg teras ◗
BIOSEL 2006
15
ASAM NUKLEAT DAN SINTESIS PROTEIN
BIOSEL 2006
16
STRUKTUR ASAM NUKLEAT • Asam nukleat terdiri atas: Gula 5 karbon (pentosa): Deoksiribosa (DNA) atau ribosa (RNA); Basa nitrogen; dan osfat
BIOSEL 2006
17
STRUKTUR ASAM NUKLEAT Gula pentosa 5’ OH
CH2 4’
OH
O H
H
H
H 3’
1’
2’ OH
H
Deoksiribosa BIOSEL 2006
18
5’ OH
CH2 4’
OH
O H
H
H
H 3’
1’
2’ OH
OH Ribosa BIOSEL 2006
19
Basa nitrogen NH2
O
6
N
5
1
H
N
N
7 8
2
4 3 N
9 N
NH2
N 5
1 2 3 N
4
7 9 N
8
H
H
Adenin
6
Purin BIOSEL 2006
Guanin 20
O
NH2 H N
4 3
5
2
6
O
1 N
N
O
CH3
3
5
2
6
1 N H
H
Sitosin
4
Pirimidin BIOSEL 2006
Thymin 21
O H N
O
4 3
5
2
6
1 N
H
H
Urasil BIOSEL 2006
22
• Nukleosida adalah struktur yang terbentuk oleh adanya ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen dengan ikatan glikosidik • Basa akan selalu terikat pada posisi 1’ dari pentosa • Titik ikatan pada basa adalah posisi-1 (N-1) pada Pirimidin dan posisi-9 (N9) pada Purin
BIOSEL 2006
23
BIOSEL 2006
24
• DNA: adalah sebuah polinukleotida • Terbentuk ketika 5’ fosfat dari satu nukleotida berikatan dengan 3’ -OH dari nukleotida yang lain, dengan cara menghilangkan gugus -OH dari posisi 3’ • Ikatan 3’ - 5’ disebut ikatan posphodiester
BIOSEL 2006
25
NH2 4
-
O 5’
O
-
P
O
O
3
6
2 1
CH2
4’
O H
3’
NH2 H
H
P O
6
N
2’ O
O
O
N
H
-
N
5
H
5
1
9 N
4
2
8
5’ O
N
7
CH2
4’
O H
H
H
H
3’ OH BIOSEL 2006
3 N
2’ H
26
• Pada umumnya DNA adalah double helix • Kedua rantai yang terpisah saling memilin, searah jarum jam (right-handed), dan terdapat 10 bp/putaran • Ikatan gula dan fosfat berada diluar dan basa-basa bertumpuk satu dengan lainnya di bagian tengah • Dua pita dalam double helix membentuk major dan minor grooves BIOSEL 2006
27
• Kedua pita DNA dihubungkan secara nonkovalen oleh ikatan hidrogen antara dua basa dari dua pita yang berlawanana • Kedua pita tersusun antiparallel • Kedua pita bersifat komplemen • Ikatan hidrogen bersifat khusus/unik
BIOSEL 2006
28
3
6
5
CH N
7
5
1
9 N
4
2
2 O
6
N
H
N
3
NH
H
1 N
4
O H
8 3 N
BIOSEL 2006
29
H N
H
4 N
O
7 8
9 N H
5 4
1
6 2
1 N
N O
H
2 3 N
3
H
6
N
5
H
N H
BIOSEL 2006
30
BIOSEL 2006
31
• Sekuen basa pada DNA mengkode informasi genetik
BIOSEL 2006
32
SINTESIS PROTEIN Gen adalah segmen DNA yang mengkode sebuah protein tertentu / segmen DNA yang dapat ditranskripsi
BIOSEL 2006
33
DNA
3’
5’
Template/antisense/noncoding strand
5’
Nontemplate/sense/coding strand
3’
BIOSEL 2006
34
• Sekuen DNA selalu ditulis 5’ - 3’ • Sekuen DNA biasanya adalah dari Nontemplate/coding/sense strand
BIOSEL 2006
35
mRNA
protein translasi
Sifat
ekspresi
transkripsi
BIOSEL 2006
36
• Kode genetika: 43 = 64 kodons • Hanya 20 asam amino, sehingga 1 asam dikodekan oleh lebih dari satu kodon; dikenal dengan Degenerasi/redundansi • Kodon berbeda yang mengkode Asam amino yang sama disebut sinonim • Variasi kodon tersebut terjadi pada basa ketiga. Gejala ini disebut Wobble position • Valin: GUU, GUC, GUA, GUG BIOSEL 2006
37
• Dari ke 64 kodon tsb, hanya 61 yang mengkode AA. • 1 start kodon = Metionin (AUG) • 3 termination kodon UAG, UGA, UAA
BIOSEL 2006
38
• ORF (Open Reading Frame) adalah satu set kodon yang berjalan berturutan, yang dimulai dengan start kodon dan diakhiri dengan stop kodon
BIOSEL 2006
39
Promoter
coding sequence
Termination sequence
Promoter initiates transcription; affects when, where, and how much gene product is produced. Termination sequence marks end of gene BIOSEL 2006
40
TRANSKRIPSI • Adalah proses sintesis RNA dari sekuen DNA sebuah gen oleh ensim RNA polymerase • RNA diproduksi dengan menggunakan template/anti-sense/non-coding strand • RNA merupakan copy dari nontemplate/sense/coding strand
BIOSEL 2006
41
mRNA PROCESSING • Hasil proses transkripsi sebuah gen yang mengkode protein adalah sebuah pre-mRNA • Pre-mRNA (pada eukariotik) terdiri dari intron dan exon
BIOSEL 2006
42
mRNA PROCESSING • Langkah pertama: Splicing, yaitu menghilangkan sekuen non-coding (intron), sehingga menghasilkan mRNA tanpa intron • Langkah kedua: 5’Capping, yaitu menambahkan 7-methylguanosin (GTP + CH3), pada ujung 5’ untuk menghindari degradasi exonuklease pada ujung 5’ BIOSEL 2006
43
mRNA PROCESSING • Langkah ketiga: 3’ Polyadenilatin, yaitu menambahkan ± 250 Adenin pada ujung 3’, sehingga membentuk ekor poli-A, untuk menghindari degradasi exonuklease pada ujung 3’ Setiap mRNA pasti mengandung ekor poli-A.
BIOSEL 2006
44
BIOSEL 2006
45
tRNA PROCESSING • Sebanyak 74 – 95 nukleotida RNA membentuk struktur berbentuk daun cengkih (cloverleaf structure)
BIOSEL 2006
46
tRNA 3’ A C 5’
Acceptor arm
C
TϕC arm dHU arm Optional arm
Anticodon arm
BIOSEL 2006
47
• Acceptor arm: memiliki ujung CCA3’, yang tidak berpasangan, dan merupakan titik pengikatan tRNA dengan Asam Amino • Anticodon arm: berperan untuk mengenali dan melekatkan diri pada codon dalam mRNA BIOSEL 2006
48
rRNA PROCESSING • rRNA terbentuk dari asosiasi antara ribosom dengan RNA • Ribosom Prokariotik 70S • Ribosom Eukariotik 80S
BIOSEL 2006
49
TRANSLASI • Adalah proses sintesis protein dalam sel • mRNA akan menentukan sekuen AA dalam sebuah protein • Peran tRNA sangat penting karena akan mengantarkan AA ke dalam ribosom
BIOSEL 2006
50
• terdapat 31 – 40 tRNA • Sehingga 1 AA kemungkinan akan dibawa oleh > 1 tRNA • tRNA berbeda yang membawa AA yang sama disebut Isoacceptors
BIOSEL 2006
51
PROSES TRANSLASI •
AA akan berikatan dengan tRNA pada proses yang disebut Aminoacylation/charging, yang kemudian akan mengenali kodon pada mRNA
• Pengenalan antikodon (tRNA) dengan kodon (mRNA) dengan prinsip komplementaritas pasangan basa BIOSEL 2006
52
3. Tahapan translasi: • Inisiasi (Initiation): adalah pengikatan ssRibosom dengan mRNA membentuk sebuah “inisiation complex” • Proses ini dimulai dari AUG (met) sehingga kodon ini disebut ‘translation initiation codon”
BIOSEL 2006
53
b. Pemanjangan/elongation: • Dimulai dengan penggabungan lsRibosom pada inisiation complex • Sehingga terbentuk 2 buah ruangan pada kompleks, dimana satu ruangan telah diisi oleh tRNA Met, dan ruangan yang kedua diisi oleh tRNA yang ditentukan oleh kodon kedua dari mRNA. BIOSEL 2006
54
• Kompleks ini kemudian akan bergeser kearah 3’ (downstream) sehingga ruangan pertama akan disi oleh tRNA kedua, dan ruangan kedua akan diisi oleh tRNA ketiga yang ditentukan oleh kodon ketiga dst.
BIOSEL 2006
55
a. Terminasi (termination): • tRNA tidak akan mampu berikatan dengan termination codon • Terdapat beberapa protein yang disebut “Release Factors” yang akan mengenali kodon stop (UAA, UAG, UGA), dan akan menambahkan air pada polipeptida, sehingga terjadi pelepasan polipeptida. BIOSEL 2006
56
BIOSEL 2006
57
SIKLUS SEL
• Sebuah pergerakan dari satu pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya • Periode diantara dua pembelahan sel yang berurutan
BIOSEL 2006
58
• Pada saat siklus sel, sel harus melakukan replikasi seluruh isinya, kemudian mengorganisasi distribusi komponenkomponennya secara sama ke kedua anakannya • Fase-fase: G1 (gap1), S (sinthesis, dimana replikasi DNA dilakukan secara sempurna), G2 dan M (mitosis)
BIOSEL 2006
59
SIKLUS SEL G2
M
Interfase
CELL CYCLE S
G1
BIOSEL 2006
60
SISTEM KONTROL PEMBELAHAN SEL 1. Sistem kontrol siklus sel: yaitu fungsi untuk mengatur tahap-tahap dalam siklus sel (G1, S, G2, M).
2. Sistem kontrol pertumbuhan: yang mengatur transisi-transisi populasi sel untuk “masuk” atau “keluar” tahap proliferasi
BIOSEL 2006
61
G2
DNA Synthesis
S
M
Mitosis
CELL CYCLE G1
Developmental signals
Growth factor G0
Terminal Differentiation
BIOSEL 2006
62
SISTEM KONTROL SIKLUS SEL 1. Sel tidak boleh memasuksi fase mitosis, sampai dengan DNA nukleus bereplikasi “sekali”(-----unequal, incomplete genome). 2. Sitokinesis tidak boleh berlangsung jika terjadi malfungsi benang spindel yang menghambat segregasi kromosom secara sempurna selama mitosis. BIOSEL 2006
63
3. Karena kebanyakan sel yang terdifferensiasi berhenti dari siklus sel selama fase G1, maka harus ada sistem kontrol yang memonitor dan merespon sinyal dan kondisi lingkungan sehingga keputusan untuk membelah atau berdeferensiasi merupakan keputusan yang sahih.
BIOSEL 2006
64
4. Replikasi kromosom tidak boleh dimulai jika mitosis dari siklus sebelumnya belum selesai.
5. Harus ada signal atau cek untuk meyakinkan perbanyakan organel-organel dan struktur sitoplasma ternasuk dalam framework pengaturan mitosis
BIOSEL 2006
65
G2
DNA Synthesis
S
M
Mitosis
CELL CYCLE G1
BIOSEL 2006
66
G1
• Apakah kondisi nutrisi mencukupi? • Apakah ukuran sel sudah cukup besar? • Apakah mitosis sebelumnya sudah selesai?
BIOSEL 2006
67
G1
• dikontrol oleh SPF (S-phase Promoting Factor)
BIOSEL 2006
68
CycD3/ inactive
G1
Cdk CycD3/ inactive
Cdk CycD3/ active
CA
K
PO4
BIOSEL 2006
69
G2
• Apakah replikasi DNA sudah selesai? • Apakah kerusakan DNA sudah diperbaiki?
BIOSEL 2006
70
G2
• Dikontrol oleh MPF (Maturation/M-phase Promoting Factor) • MPF : terdiri atas p34 (protein kinase/cdc/ cdk) dan cyclin. • Cdk : ensim yang berfungsi untuk menambahkan fosfat ke substrat. • Cyclins: protein yang mengatur kinase BIOSEL 2006
71
PO4 PO4
PO
4
K A C B
lin c y C
inB
cdc2 ve i t c ina
cdc2 active
tiv e
G2
ac in
cd c2
cdc2 e tiv c a in
Cycl
CyclinB
BIOSEL 2006
72
M
Mitosis
Profase • kromosom menjadi nyata • terbentuk kromatids • membran nukleus mulai hancur
BIOSEL 2006
73
M
Mitosis
Metafase • membran nukleus dan nukleus hilang • kromatids mulai menempatkan diri di equator
BIOSEL 2006
74
M
Mitosis
Anafase • centromer terbelah, sehingga kromatids terpisah • Kromatid tertarik oleh spindel ke arah kutub sel
BIOSEL 2006
75
M
Mitosis
Telofase • terbentuk dua set khromosom yang terpisah di masing-masing kutub sel • kromosom mulai tampak tidak nyata • terbentuk membran inti • diikuti oleh sitokinesis BIOSEL 2006
76