Nama :Taubing Des Marlianto NRP
:F14070053 KOMODITI UNGGULAN TANAMAN KARET DI DHARMASRAYA Provinsi Sumatera Barat memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Lahan yang
masih kosong dan belum termanfaatkan secara baik masih cukup luas. Sebagian besar lahan yang ada digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan misalnya: kelapa sawit, karet, kakao, dan masih banyak tanaman perkebunan lainnya. Hasil perkebunan tersebut telah menghasilkan devisa bagi Sumatera Barat yang digunakan untuk pembangunan daerah. Hampir disetiap kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat tanaman karet merupakan sumber penghasilan daerah. Di Kabupaten Dharmasraya tempat saya tinggal memiliki perkebunan karet terbesar di Sumatera Barat. Karet merupakan penghasilan bagi masyarakat di Kabupaten Dharmasraya. Karet yang telah dipanen akan direndam didalam air selama kurang lebih 3 hari. Untuk fasilitas pabrik Kabupaten Dharmasraya telah berdiri satu pabrik pengolahan karet, namun pengolahan tersebut hanya menjadi bahan baku untuk pembuatan barang lain yang terbuat dari karet. Hasil dari pengolahan pabrik ini akan dijual kepabrik yang lebih membutuhkan untuk diolah menjadi barang lain. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Karet cukup baik dikembangankan di daerah lahan kering beriklim basah. Tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya, yaitu: (1) dapat tumbuh pada berbagai kondisi dan jenis lahan, serta masih mampu dipanen hasilnya meskipun pada tanah yang tidak subur, (2) mampu membentuk ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah lahan kering beriklim basah, sehingga karet cukup baik untuk menanggulangi lahan kritis, (3) dapat memberikan pendapatan harian bagi petani yang mengusahakannya, dan (4) memiliki prospek harga yang cukup
baik, karena kebutuhan karet dunia semakin meningkat setelah China membuka pasar baru bagi karet Indonesia.
Rubber was good enough dikembangankan in the area of the dry land had a wet climate. The rubber crop had several superiority compared with the other commodity, that is: (1) could grow in various conditions and the land kind, as well as still well-off dipanen results despite to the unfertile land, (2) could form the forest ecology, that generally is received to the area of the dry land had a wet climate, so as rubber was good enough to deal with the critical land, (3) could give the income of the daily for the farmer who tried to get him, and (4) had the quite good price prospect, because the requirement for world rubber increasingly increased after China opened the new market for Indonesian rubber.