Muna

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Muna as PDF for free.

More details

  • Words: 305
  • Pages: 2
aku takut, suka, dan munafik Aku takut mengingatmu lagi Takut.. Takut untuk menyayangimu lagi Takut untuk memikirkanmu, takut untuk senang pada hari ulang tahunmu Aku takut,, takut untuk lega saat melihatmu bahagia Sangat takut untuk kebingungan mencari kado untukmu Sekali lagi, aku tidak ingin, aku takut,, takut mengatakan betapa aku ingin memperhatikanmu takut menangis saat kau marah padaku menakutkan saat aku tersihir saat melihatmu bicara aku takut saat tersenyum menunggu jemputanmu aku takut memandang fotomu yang dengan susah payah kukumpulkan aku takut membaca namamu di handphone ku takut sekali untuk menceritakanmu kepada teman-temanku takut untuk membanggakanmu di depan lelaki lain takut untuk menyebut namamu dengan penuh perasaan lagi, lagi, aku takut, takut untuk memandang matamu, di mana hangat terdapat di situ takut untuk membayangkan luka yang kusayat sendiri ini akan terbuka lagi untuk kau sembuhkan aku memang pengecut, karena aku takut mengatakan kata itu kata untuk meluluhkan hatimu aku tidak ingin kau luluh, aku tidak ingin membutuhkanmu, aku tidak ingin bayangmu menemani mimpi indahku aku takut sangat takut, terlalu takut untuk kau lindungi aku takut untuk mengatakan bahwa sesungguhnya aku memujamu

aku takut menerima bahwa tingkah lakumu meluruhkan gengsiku tidak,, keberanianku hilang. Takut.. Hanya itu Takut untuk menyatakan bahwa kini aku menangis mengingatmu Memikirkanmu membuatku sesak Membuatku ingin meludah kepada langit Tidak.. Sesungguhnya aku takut menginginkanmu kembali Namun, aku suka,, aku suka saat kau sakit karenaku dan senang saat aku pun sakit karena itu aku bahagia melihatmu memaki padaku aku sangat senang melihatmu menderita dan bersyukur saat hatimu berlubang melihat hatimu tercambuk menghiburku melihat air matamu membuatku tertawa amat keras melihatmu masih berharap padaku amat menyenangkan dan memberimu harapan kosong itupun membuatku kecanduan semoga kau sadar, aku di sini, takut untuk meyentuh hatimu, terlalu pengecut untuk menginginkanmu kembali, terlalu munafik untuk mengakui kalau…….. sudahlah. ruang keluarga, menahan tangis, 05 april 2009 Dedicated to : someone

Related Documents

Muna
May 2020 8
Muna Resume
June 2020 12
Rajani Kanta Muna
June 2020 3
Feasib Scratch Muna
November 2019 8
Peta Muna Barat 1.pdf
November 2019 7
Nippur De Lagash - En Muna
November 2019 2