Modul Jaringan Lan

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Jaringan Lan as PDF for free.

More details

  • Words: 6,415
  • Pages: 40
D I S U S U N Oleh Fadlisyah, S.Si

FAKULTAS MIPA PROGRAM STUDI S-I ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2003 KATA PENGANTAR

1

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat Rahmat dan RidhoNYA lah ,hingga kami diberi kesempatan dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun pada kesempatan ini kami membahas tentang Local Area Network yang biasa kita kenal dengan sebutan LAN. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, perlu koreksi dan perbaikan disana-sini. Oleh karena itu , kami sangat mengharapkan bimbingan,

kritik

dan

saran

membangun

dari

segenap

anggota

milis

[email protected] khususnya, dan tentunya tidak menutup kemungkinan dari teman-teman diluar milis ini, yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai bahan koreksi dan pembelajaran. Akhir kata, kami berharap tulisan ini dapat membawa manfaat bagi kita semua dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembelajaran Network Computer.

Hormat kami,

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

2

Halaman

Judul…………………………………………………………… 1

Kata

Pengantar…………………………………………………………… 2

Daftar

Isi…………………………………………………………………….

3 BAB

I

Pendahuluan……………………………………………………..

4 BAB II Komponen – Komponen LAN……………………………

5

1. Komponen HardWare……………………………………….. 5 1a. Personal Komputer (PC)……………………………….. 5 1b. Network Interface Card (NIC)…………………………. 5 1c.

Repeater…………………………………………………………..

6 1d.

Hub………………………………………………………………….

6 1e.

Bridge………………………………………………………………

8 1f.

Router……………………………………………………………. 8

1g.

Tipe

Pengkabelan……………………………………………..

9 1. Thin Ethernet (Thinnet)………………………….. 11 2. Thick Ethernet (Thicknet)……………………….. 11 3. Twisted Pair Ethernet…………………………….. 12 4. Fiber Optic………………………………………………13 2. Komponen SoftWare……………………………………………….. 2a. Sistem Operasi Jaringan…………………………………….

14 14

1. Jaringan Client – Server…………………………. 14 2. Jaringan Peer To Peer……………………………… 2b. Network Adapter Card………………………………………

15 16

3

2c.

LAN

Protokol……………………………………………………

16 a. OSI Acuan Model…………………………………….. 16 b. LAN Media – Access Metoda…………………….. 16 c. TCP/IP……………………………………………………. 16 d. IP Address………………………………………………. 19 e. Kelas – Kelas IP Address…………………………… 19

f. DNS………………………………………………………… 20 g. DHCP……………………………………………………… 21 3. Topologi Jaringan…………………………………………………. 22 3a. Topologi Bus………………………………………………….. 23 3b. Topologi Ring………………………………………………… 23 3c. Topologi Star…………………………………………………. 24 3d. Topologi Tree………………………………………………… BAB III ETHERNET DAN IEEE802……………………………

24

26

a. 10Base5………………………………………………………….

29

b. 10Base2………………………………………………………….

30

c. 10BaseT………………………………………………………….

31

d. 10BaseF………………………………………………………….

33

e. Fast Ethernet (100 Base T Series)…………………….. 33 Metoda Akses…………………………………………………………...

35

1.CSMA/CD………………………………………………………….

35

2. Token Bus…………………………………………………………

35

3.TokenRing…………………………………………………………

36

4. TDMA………………………………………………………………

36

5. Polling………………………………………………………………

36 4

FDDI (Fiber Distrubuted Data Interface)…………………….. 38 1. Jaringan Kecepatan Tinggi………………………………..

38

2. Jaringan Kecepatan Medium……………………………..

38

3. Jaringan PC kecepatan Rendah ………………………….38 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………

39

BAB I Pendahuluan Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan internal yang terbatas dalam area local, biasanya digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation, PC, printer, server-server dan device-device yang lainnya. Adapun LAN memiliki banyak keuntungan diantaranya pengaksesan secara bersama ke device dan aplikasi, pertukaran file antar sesama users dan komunikasi antara users melalui Electronic mail (e-mail) dan aplikasi-aplikasi lainnya. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server.Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana masingmasing akan dijelaskan. Beberapa ciri dari LAN : • jarak antar terminal tidak terlalu jauh • pada umumnya LAN tersebut milik satu organisasi / perusahaan • umumnya tidak mempergunakan fasilitas jaringan telepon, sehingga kecepatan pengiriman data juga ridak bergantung pada jaringan tersebut

5

mempergunakan media transmisi berupa kabel yang khusus untuk komunikasi dan biasanya mempunyai kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi (1 Mbps - 10 Mbps).

BAB II II. KOMPONEN – KOMPONEN LAN LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu 1. Komponen Fisik yang terdiri dari

:

Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan., repeaters, hubs, LAN extenders, bridges, LAN switches, and routers. 2. Komponen SoftWare Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

Tabel Komponen LAN

1. Komponen Hardware 1a. Personal Komputer (PC)

6

Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputerkomputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut. 1b. Network Interface Card (NIC) Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini terdapat jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI

Gambar Jenis kartu jaringan

1c. Repeater berfungsi menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkan nya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslipada segmen ( satu atau lebih ) kabel LAN yang lain. Dengan adanya Repeater jarak antara dua jaringan computer bias diperjauh. Gambar Repeater berhubungan pada dua segmen jaringan

7

1d. Hub suatu

alat

lapisan

phisik

yang

menghubungkan

berbagai

setasiun

pemakai,dengan menggunakan kabel dan konektor Rj45, setiap konektor pada Hub dimasukkan kabel UTP yang telah dipasang konektor RJ45 pada ujungnya. Hub hanya bekerja pada level tegangan listrik yaitu memperkuat sinyal listrik yang masuk lalu mengeluarkannya dengan kuat tegangan listrik seperti mula-mula. 1e. Bridge digunakan untuk memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil, dimana ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisibebrbeda dan/atau medium akses control yang berbeda, misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband dan sebagainya. 1f. Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan yang lainnya. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork yang berbeda

Gambar Implementasi tiga LAN yang sering dgunakan saat ini

8



Bila jarak yang harus dijangkau kurang dari 1000 meter untuk komunikasi dalam jaringan, maka digunakan bentuk LAN. Di atas jarak jangkauan tersebut dinamakan WAN (Wide Area Network), suatu jaringan eksternal. LAN banyak digunakan dalam suatu perusahaan untuk menghubungkan antara bagian-bagian dalam satu gedung.

1g. Tipe Pengkabelan Type dan Jenis Kabel Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Agustus 2003), yaitu:

9

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hinggakecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

10

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut: •

Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator ang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor empunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).



Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated egments.



Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).



Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.



Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).



Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).



Setiap segment harus diberi ground.



Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet sekitar 5 meter).



Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter). Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut: •

Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.



Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.



Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

11



Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.



Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).



Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.



Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).



Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).



Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi. 1. Thin Ethernet (Thinnet) Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif

lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung. 2. Thick Ethernet (Thicknet) Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.

Gambar Kabel thicknet dan thinnet

12

3. Twisted Pair Ethernet Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed. Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 m. Gambar Kabel UTP, STP dan konektor rj-45

4. Fiber Optic Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan. Gambar Kabel fiber optik 13

2. Komponen Software 2a. Sistem Operasi Jaringan Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi client-server dan system operasi jaringan peer to peer. 1. Jaringan Client-Server

14

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe clientserver disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Keunggulan 1. kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. 2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan. 3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan. Kelemahan 1. Biaya operasional relatif lebih mahal. 2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server. 3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation. Keunggulan 15

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer. 2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. 3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer / peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan 1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation. 2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. 3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. 4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

2b. Network Adapter Card Setiap network card akan memiliki driver atau program yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data. 2c. LAN Protokol 16

a. OSI Acuan Model Fungsi LAN protocol mengacu pada OSI acuan model , yaitu mencakupa lapisan fisik dan data yang menghubungkan lapisan.

Gbr.1 menggambarkan bagaimana beberapa LAN protokol populer memetakan kepada OSI acuan model. b. LAN Media-Access Metoda Suatu collision dapat terjadi ketika dua atau lebih alat jaringan yang berisi data mengirimkan datanya pada waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan devicedevice tersebut tidak dapat mengakses suatu jaringan secara serempak. Ada beberapa bentuk metoda yang dapat digunakan sehingga beberapa alat dapat mengakses suatu media jaringan pada waktu yang sama, diantaranya melalui : carrier sense multiple access collision detect (CSMA/CD) dan token passing. Adapun jaringan yang menggunakan tekhnologi CSMA/CD salah satunya adalah Ethernet yaitu suatu device network yang berfungsi sebagai media jaringan. Ketika suatu device ingin mengirimkan suatu data, ia akan mengecek apakah device lain sedang menggunakan jaringan itu Jika tidak ada maka ia akan segera mengirimkan datanya. Setelah proses transmisi selesai, ia akan menegecek kembali apakah terjadi collision. Suatu collision dapat terjadi ketika dua alat mengirimkan data secara serempak. Ketika collision terjadi, masing-masing device akan menunggu sampai waktu yang tak terhingga dan acak, sebelum mengirimkan kembali data nya (request). Dalam banyak kasus, suatu benturan tidak akan terjadi lagi antara kedua device. Semakin sering benturan terjadi, maka jaringan akan semakin sibuk. Inilah

17

alasan mengapa kesibukan Ethernet dapat menurunkan tingkat kestabilannya dengan cepat akibat banyaknya device pada peningkatan jaringan tunggal. Dalam jaringan Token-passing seperti Token ring dan FDDI, suatu paket jaringan khusus menghubungi suatu tanda/’token’ dan mengedarkan jaringan dari satu device ke device lainnya. Ketika suatu device ingin mengirimkan suatu data, ia harus menunggu sampai ia mendapatkan suatu sinyal/tanda dan

kemudian ia akan

mengirimkan data nya. Ketika transmisi data lengkap, tanda dilepaskan sedemikian sehingga alat lain boleh menggunakan media jaringan tersebut. Keuntungan jaringan token-passing Yang utama adalah bahwa Token-passing bersifat deterministic. Dengan kata lain, Token passing mudah mengkalkulasi waktu maksimum yang akan lewat sebelum suatu device

berkesempatan mengirimkan

datanya. Ini menjelaskan ketenaran token-passing jaringan dalam beberapa real-time lingkungan seperti pabrik-pabrik, dimana suatu mesin harus mampu berkomunikasi dalam suatu interval yang dapat ditentukan. Dengan adanya CSMA/CD mengakibatkan pengurangan terjadinya collision sehingga suatu jaringan dapat bekerja secara efisien . Secara normal CSMA/CD jaringan bersifat half-duplex, maksudnya bahwa selama suatu alat/device mengirimkan informasi, device yang lain tidak dapat mengerjakan pekerjaan apapun, contohnya pada Walkie-talkie dimana ketika, seseorang ingin berbicara maka ia akan menekan tombol pemancar dan mulai pidato, ketika ia berpidato tidak ada orang lain yang dapat berbicara pada frekwensi yang sama. Ketika ia telah selesai maka ia mengembalikan tombol pemancar dan frekwensi untuk disediakan bagi orang lain. Ketika tombol tersebut diperkenalkan dalam jaringan hal yang mungkin adalah menggunakan full duplex, dimana pekerjaannya sama seperti menggunakan telepon, kita dapat mendengarkan orang yang lain berbicara dalam satu telepon dalam waktu yang sama Ketika suatu alat jaringan dipasang secara langsung kepada pangkal suatu tombol jaringan, kedua alat tersebut mampu beroperasi dalam mode full duplex , dalam mode ini performancenya dapat ditingkatkan tetapi masih perlu perbaikan, seperti segmen Ethernet 100 Mbps mampu memancarkan 200 Mbps data , tetapi hanya 100 Mbps yang dapat menyebar dalam satu arah pada waktu yang bersamaan, sebab kebanyakan koneksi data tidak simetris (dimana kebanyakan data menyebar dalam satu arah dibanding yang lain). Bagaimanapun, operasi full duplex mampu meningkatkan kebanyakan aplikasi jaringan yang memiliki dua media yang berbeda.

18

Dua alat yang terhubung dalam satu koneksi full duplex dapat mengirimkan data secepat setelah ia menuliskannya. Token-Passing jaringan seperti Token ring dapat juga bermanfaat bagi dari switch jaringan. Dalam

jaringan besar,penundaan antar[a] putaran untuk

memancarkan mungkin (adalah) penting sebab tanda mengedarkan jaringan [itu]. LAN Transmisi Metoda LAN data transmisi digolongkan atas tiga hal : o Unicast o Multicast o Transmisi Didalam suatu transmisi unicast, paket tunggal dikirim dari sumber ke suatu tujuan yang ada pada suatu jaringan. Pertama, node sumber menunjuk paket dengan menggunakan alamat node tujuan. Paket seterusnya adalah mengirimkannya ke jaringan, dan akhirnya, jaringan melewati paket tujuan nya. Suatu multicast transmisi terdiri atas paket data tunggal yang dicopy dan dikirim untuk suatu subset node yang spesifik pada jaringan itu. Pertama, node sumber menunjuk paket dengan menggunakan suatu multicast alamat. Paket kemudian adalah mengirimkannya ke dalam jaringan, yang membuat salinan paket dan mengirimkan copyannya kepada masing-masing node yang menjadi bagian dari multicast alamat. Suatu transmisi siaran terdiri dari paket data tunggal yang dicopy dan dikirim untuk semua node yang ada pada jaringan itu. Dalam jenis transmisi ini,node sumber menunjuk paket dengan menggunakan alamat siaran. Paket kemudian adalah yang dikirim ke

jaringan, yang membuat salinan

paket dan mengirimkan copiannya

kepada tiap-tiap node pada jaringan itu. Pada setiap jenis transmisi, paket tunggal dikirim untuk satu atau lebih node. c. TCP/IP Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI

19

d. IP Address IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. Tabel Contoh IP address

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. e. Kelas-kelas IP Address Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada table. Table Kelas IP Address

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113 Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

20

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1 Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin. f. Domain Name System (DNS) Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki. 1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.). 2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.

3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan,misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain. g. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) 21

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau disi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

3. TOPOLOGI JARINGAN Pada saat kita telah mengetahui perangkat pendukung untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah mendesain jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang (star), lingkaran (ring), ataukah jaring (mesh) yang paling rumit? Juga apakah kecepatan transmisi jaringan kita merupakan jaringan rendah sampai menengah (beberapa M s/d 20Mbps), jaringan berkecepatan tinggi (ratusan Mbps) atau berkecepatan ultra tinggi (lebih dari 1Gbps)? Demikian pula media apa yang akan kita gunakan, apakai berbentuk jaringan kabel

22

(wireline) atau memanfaatkan gelombang radio (wireless)? Yang terakhir, apakah jaringan kita untuk jaringan utama (backbone LAN) ataukah jaringan biasa (floor LAN) yang tentu saja memerlukan prasarana yang berbeda. Mungkin Tabel dibawah ini bisa dibuat sebagai referensinya.

Tabel Topologi Jaringan Bus Star Topologi

Token Ring Ring Token Bus Mesh

Jenis LAN

Menengah (beberapa s/d 20 Mbps) Kecepatan

Tinggi (100 s/d ratusan Mbps) Ultra (lebih dari 1 Gbps) Kabel (wireline)

Media transmisi Gelombang radio (wireless) Utama (backbone LAN) Tingkatan LAN Biasa (floor LAN)

3a. Topologi bus Karakteristik : 1. Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel , dan pada kedua ujung ditutup dengan terminator. 2. Sangat sederhana dalam proses instalasi, juga sangat ekonomis dalam hal biaya

23

3. Paket-paket data saling berseliweran pada satu kabel coaxial, sehingga jika node yang terhubung sangat banyak kinerja jaringan akan turun sebab seringnya terjadi collision 4. Tidak diperlukan Hub pada jaringan ini yang diperlukan adalah T-connector pada setiap Ethernet card. 5. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu Ethernet card rusak, atau impedansi pada kabel jauh diatas atau dibawah 50 ohm(untuk kabel coaxial RG 58) maka keseluruhan jaringannya akan down, sehingga seluruh node tidak bias berkomunikasi dalam jaringan tersebut. Gambar Topologi bus

3b. Topologi Ring Suatu topologi Ring adalah suatu LAN arsitektur yang terdiri dari satu rangkaian alat yang dihubungkan satu sama lain oleh transmisi searah, dinghubungkan untuk membentuk pengulangan tertutup tunggal. Kareakteristik: 1. Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran 2. Sangat sederhana dalam lay out 3. Paket-paket data mengalir dalam satu arah sehingga collision dapat dihindarkan. 4. Sepintas lalu seperti topologi star karena menggunakan consentrator(misalnya hub) dalam realisasinya.

Gambar. melukiskan suatu topologi Ring

24

Gambar 1.a

Gambar 1.b 3c. Topologi Star Suatu topologi star adalah suatu LAN arsitektur di mana endpoints suatu jaringan

dihubungkan dalam suatu poros/pusat kegiatan pusat umum, atau tombol,

dengan mata rantai yang dipersembahkan. logis Bus dan topologi ring sering diterapkan secara phisik dalam topologi star. Karakteristik : 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan consentrator, jadi traffic data mengalir dari node ke consentrator, kemudian data di broadcast keseluruh node yang terhubung ke consentrator tersebut. 2. Karena setiap paket data yang masuk ke consentrator kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung ke consentrator , maka jika node yang terhubung sangat banyak(misalnya memakai hub yang memiliki 32 port, dan seluruh port terisi), collision akan semakin sering terjadi sehingga kinerja jaringan akan menurun . Namun hal ini terjadi jika hub diganti denga switch

25

hub, sebab switch hub memilih satu jalur tujuan data, tidak di broadcast ke seluruh port. 3. Jika salah satu ethrnet card rusak , atau salah satu kabel putusmaka keseluruhan jaringan masih tetap berkomunikasi, tidak terjadi down pada network keseluruhan 4. tipe kabel yang digunakan adalah UTP . Gambar Star Tapologi

3d. Topologi Tree Topologi tree adalah suatu arsitektur LAN yang mirip dengan topologi bus dimana cabang nya disebut dengan nodes Gambar menggambarkan suatu topologi pohon logis.

26

BAB III Ethernet dan IEEE 802 Ethernet adalah Suatu sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet merupakan implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial dengan kecepatan maksimum 10 MBps. Sekarang Ethernet beroperasi pada kabel koaksial thin-wide (10base2) dan unshielded twisted-pair (UTP) telephone wiring (10baseT). Devais pada network – PC, workstation, printer, server, dll – secara fisik terhubung ke kabel tunggal yang dikenal sebagai bus. Dalam jaringan dengan protocol akses CSMA/CD, suatu node (A) yang akan mengirimkan data akan memeriksa dahulu kondisi jalur data. Bila tidak terdapat aliran data (kosong) maka node tersebut akan mengirimkan datanya dan bila node lain (B) sedang menggunakan jalur data maka node (A) akan menunggu dan akan mencoba memeriksa kembali. Dalam protocol akses ini dimungkinkan pada suatu saat terjadi beberapa node mengirimkan datanya secara bersamaan sehingga mengakibatkan collision atau tabrakan. Dalam kondisi demikian node-node tersebut akan batal mengirimkan data dan akan mencobanya kembali bila jalur tidak sibuk. Dengan demikian maka jaringan efektif bias digunakan secara bergantian

Gambar protokol akses CSMA/CD

27

Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). (lihat Tabel .) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Working Group

Bentuk Kegiatan

IEEE802.1

Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).

IEEE802.2

Standarisasi lapisan LLC.

IEEE802.3

Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)

IEEE802.4

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus.

IEEE802.5

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring.

IEEE802.6

Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus.)

IEEE802.7

Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN.

IEEE802.8

Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)

IEEE802.9

Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN.

IEEE802.10

Standarisasi masalah (LAN Security.)

pengamanan

jaringan

28

IEEE802.11

Standarisasi masalah wireless CSMA/CD bersama IEEE802.3.

LAN

IEEE802.12

Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN

IEEE802.14

Standarisasi masalah protocol CATV

dan

Tabel Badan pekerja di IEEE

Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.

Faster Ethernet and Collision Detection Max Network Size

Aturan deteksi tabrakan pada ethernet membatasi ukuran jaringan ethernet 100Mbps dan 1Gbps Aturan deteksi tabrakan menyatakan bahwa pengirim harus mendeteksi tabrakan sebelum selesai mengirimkan frame Berapa ukuran maksimum jaringan (untuk faster ethernet) bila digunakan ukuran frame minimum ethernet 512 bits, kecepatan propagasi sinyal 2 x 108 m/sec (kecepatan dalam serat optik atau UTP), dan diasumsikan tidak ada hub atau repeater (yang mungkin menambah delay)? 48

Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiaptiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16, seperti cth dibawah ini :

29

48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat di Tabel , dan informasi

lebih

lengkap

lainnya

dapat

diperoleh

di

http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html

Nomer kode

Nama vendor

00:00:0C

Sisco System

00:00:1B

Novell

00:00:AA

Xerox

00:00:4C

NEC

00:00:74

Ricoh

08:08:08

3COM

08:00:07

Apple Computer

08:00:09

Hewlett Packard

08:00:20

Sun Microsystems

08:00:2B

DEC

08:00:5A

IBM

Tabel Daftar vendor terkenal chip ethernet Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masingmasing host computer dijaringan.

Jenis 10Base : a. 10Base5 Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, 30

satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km. Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin. .

Gambar. Jaringan dengan media 10Base5

Gambar. Struktur 10Base5

b. 10Base2 Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.

31

Gambar Jaringan dengan media 10Base5. .

Gambar Struktur 10Base2 c. 10BaseT

Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.

Gambar Jaringan dengan media 10BaseT.

32

Gambar Struktur 10BaseT. Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat di Table Kategori

Aplikasi

Category 1

Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah.

Category 2

Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.

Category 3

Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing.

Category 4

Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps.

Category 5

Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM.

Tabel Jenis kabel UTP dan aplikasinya d. 10BaseF

Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka

33

panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.

Gambar. Struktur 10BaseF.

Gambar Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT. e. Fast Ethernet (100BaseT series)

Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VGAnyLAN dan lain sebagainya.

34

IEEE 802.3 Cable Types Name 10Base5 10Base2 10BaseT 10BaseFP 10BaseFL 10BaseFB 10Broad36

Cable thick coax thin coax twisted pair fiber optic fiber optic fiber optic coax

Max. Length Nodes/segment 500 meters 100 185 meters 30 100 meters 1 1 km 33 passive fiber 2 km 1 point-to-point 2 km 1 point-to-point 3.6 km ? broadband 10 Base 5

data rate in Mbps

baseband or broadband

cable type or length limit

29

Pada Perkembangan berikutnya, muncul teknologi Switch Ethernet, untuk menghindari problem tabrakan paket. Sebuah Switch Ethernet menggantikan pengkabelan hub. Berikutnya adalah Fast Ethernet, yang membesarkan bandwidth LAN dari 10 MBps menjadi 100 MBps. Ia menggunakan 2 standar: Gigabit 100BaseT (IEEE 802.3u) dan Gigabit 100VG-AnyLAN (IEEE 803.12). Bila upgrade ke switch Ethernet dilakukan tanpa perlu NIC baru dan pengkabelan, Fast Ethernet memerlukan NIC baru dan mungkin juga pengkabelan baru. Standar 100Base-T menggabungkan dua skema signaling yang dikenal sebagai 100Base-4T dan 100Base-TX. 100Base-T mempunyai option protokol half-duplex yang beroperasi di atas kabel 4 pasang (kategori 3, 4 atau 5 UTP), yang juga digunakan untuk 10Base-T, shielded Twisted-pair (STP) dan fiber. Tiga pasang digunakan untuk transmisi data untuk masing-masing arah, sedangkan pasangan keemat untuk perlindungan kolisi. Standar 100VG-AnyLAN menggunakan metode akses media berprioritas permintaan, dibandingkan dengan skema CSMA/CD yang didefinisikan Ethernet Standar. Trafik LAN diprioritaskan dalam 2 tipe – prioritas tinggi (trafik suara dan

35

video) dan prioritas normal (data) – dalam system bertipe round robin. Ia beroperasi di atas kabel 4 pasang kategori 3 dan 5, STP atau Fiber. Metode_Akses Suatu saluran di dalam LAN dapat dipergunakan oleh suatu simpul untuk berhubungan dengan simpul lain. Ada beberapa macam metode akses yang dipergunakan, antara lain 1. CSMA / CD Metode akses CSMA / CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection) ini dikenal sebagai LAN Ethernet yang kemudian menjadi standar IEEE 802.3. Cara kerjanya sebagai berikut : Semua simpul yang hendak berhubungan dengan simpul lain berlomba untuk mendapatkan saluran yang dikehendaki. Tiap simpul memantau jaringan akan ada tidaknya transmisi yang dilakukan oleh simpul lain. Bila ada simpul yang sedang mengirim data, simpul lain menunda keinginannya sampai simpul tersebut selesai. Bila ada lebih dari satu simpul menggunakan saluran, maka secara otomatis terjadi gangguan (collision) pada informasi dan ini akan diulang kembali. Demikian seterusnya sampai saluran yang dikehendaki didapatkan. 2. Token Bus Dalam Token Bus ditentukan hak mengirim informasi dengan cara memberitahukan secara khusus hak ini kepada simpul yang bersangkutan. Hak ini dialihkan menurut urutan atau aturan tertentu dari satu simpul ke simpul lain. Untuk memberitahukan giliran simpul, digunakan ‘token’. Tiap simpul dapat memegang token tersebut dalam jangka waktu tertentu. Simpul wajib mengirim token ke simpul berikutnya jika ia tidak mempunyai informasi yang dikirimkan. Token bus memiliki standar IEEE 802.4.

36

A

C P=C S=D

P=B S=A

B

D P=D S=C

P=A S=B

3. Token Ring Token Ring juga memiliki token yang diedarkan ke semua simpul di dalam ring. Setiap pusat akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak. Bila ada, ia akan mengambil data tersebut dan meneruskan token ke simpul berikutnya. Demikian pula bila hendak mengirimkan data, ia akan memasukkan data ke dalam token. Standar Token Ring adalah IEEE 802.5. 4. TDMA Dalam TDMA (Time Division Multiple Access), tiap simpul secara berurutan diberikan giliran waktu untuk melakukan transmisi. Waktu ini diberikan oleh master simpul. Semua simpul akan mesinkronkan waktu gilirannya berdasarkan informasi pewaktu (timin) dari master ini. Informasi dari simpul yang gilirannya tiba akan dikirimkan saat ini. Kalau tidak ada data yang dikirimkan, giliran ini tidak terpakai. Simpul dapat meminta kepada master untuk mengirim data. Master akan memberikan waktu giliran untuk simpul tersebut, dan simpul tersebut harus menunggu sampai gilirannya tiba. 5. Polling Sebuah simpul menjadi master yang melakukan polling, yaitu ke simpul lain guna memberikan transmisi. Simpul yang mendapatkan akan mengirimkan informasi ke master. Master kemudian akan mengirimkan informasi tersebut ke simpul tujuan atau menyimpannya kalau memang ditujukan kepadanya. Polling kemudian dilanjutkan ke simpul yang lain. Dari kelima metode akses tersebut, yang paling sering digunakan adalah CSMA / CD, Token Bus, dan Token Ring.

37

Gambar Token Ring

B

Sender looks for free token Free token

C

A

Changes free token to busy token and appends data

D B

C

A

Receiver copies data addressed to it

D B

C

A

Sender generates free token upon receipt of physical transmission header (from addresser)

Free token

D

FDDI ( Fiber Distributed Data Interface ) FDDI adalah pasangan teknologi LAN Ethernet IEEE 802 yang mendukung data transfer 100 MBps untuk jarak sampai 100 km. FDDI bukan standar IEEE dan 38

beroperasi di atas kabel fiber optik dengan menggunakan arsitektur ring counterruting kembar yang dapat menghubungkan sampai 500 devais per ring. Ring kembar memungkinkan LAN tetap beroperasi bila terjadi kegagalan pada salah satu ring atau node. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) berspesifikasi 100-Mbps tokenpassing, dual-ring LAN nya menggunakan kabel fiber-optic. Frekwensi FDDI digunakan sebagai high-speed backbone technology karena didukung oleh bandwidth yang tinggi dan jarak tempuh yang lebih besar dibanding Copper Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Jaringan kecepatan tinggi Kapasitas transmisi data lebih dari 20 Mbps (Mega bits per second) yang biasanya diterapkan dalam LAN untuk komputer mainframe. Contoh : • Loosely Coupled Network (Control Data Corp.) • Hyperchannel (Network System Corp.) 2. Jaringan kecepatan medium (sedang) Kapasitas transmisi data sekitar 1 Mbps - 20 Mbps yang biasanya diterapkan untuk komputer mainframe yang kecil atau komputer mini. Contoh : • Ethernet (Xerox) • ARCnet (Datapoint Corp.) • Wangnet (Wang Laboratories) • Local Net (Systex) • Cable Net (Amdex) 3. Jaringan PC kecepatan rendah Kapasitas transmisi data kurang dari 1 Mbps, biasanya diterapkan untuk komputer PC. DAFTAR PUSTAKA 1. www.ilmukomputer .com

39

2. www.delcom 3. www.cisco.com 4. Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media

Komputindo, 5. Jakarta, 2001. 5. Purbo Onno W., Teknologi Warung Internet, Elek Media Komputindo, Jakarta,

1999. 6. Baron, E Fowler. 1997-99. An Educator’s Guide to School Network. Florida

Center for Instructional Technology, College of Education, University of South Florida [Online documentation: http://fcit.coedu.usf.edu/network/default.htm] 7. Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary. [Online

documentation: http://www.glossary-tech.com/cable.htm]

40

Related Documents