Microphone.docx

  • Uploaded by: Istadi Effendi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Microphone.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,010
  • Pages: 6
Microphone: Electrical Output By Jeffrey Kurniawan on August 11, 2010

Bagaimana sinyal keluaran microphone dapat matchdengan INPUT sound system? Karakter sinyal keluaran microphone diantaranya ditentukan oleh sensitivitas, impedansi dan konfigurasi dari microphone itu sendiri. Demikian pula halnya dengan INPUT sound system. Sensitivitas microphone dapat diartikan sebagai perbandingan level keluaran elektrik yang dihasilkan terhadap level suara masukannya. Semakin besar sensitivitas, maka semakin besar pula keluaran elektrik untuk level masukan yang sama. Umumnya, condenser mic mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi daripada dynamic mic. Impedansi secara sederhana merupiakan resistansi keluaran elektrik dari microphone; 150-600 ohm untuk low impedance (low Z), 10000 ohm atau lebih untuk high impedance(high Z). Karena sebagian besar microphone memiliki salah satu dari dua jenis impedansi ini, maka ada beberapa microphone yang memiliki switch untuk memilih impedansi. Pemilihan impedansi ini umumnya ditentukan oleh dua faktor: panjang kabel yang dibutuhkan (dari microphone ke INPUT microphone) dan impedansi dari INPUTmicrophone. Panjang kabel maksimum yang mungkin digunakan dengan high– impedance micseharusnya tidak lebih dari 20 feet. Untuk AVVkabel yang lebih panjang dari 20 feet, respon frekuensi tinggi microphone tersebut akan semakin buruk. Sebaliknya, Low–impedance mic dapat digunakan untuk panjang kabel lebih dari 1000 feet tanpa penurunan kualitas sehingga jenis ini lebih banyak digunakan. Konfigurasi keluaran (output configuration) microphone dapat bersifat balanced atau unbalanced. Output yang balanced membawa sinyal pada dua konduktor (plus shield). Sinyal pada setiap konduktor memiliki level yang sama tetapi polaritasnya berkebalikan (satu positif dan yang lainnya negatif). Kebanyakan mixer memiliki INPUT balanced yang sensitif hanya terhadap perbedaan (difference) antara dua sinyal tersebut dan mengabaikan bagian sinyal lainnya yang sama di setiap konduktor. Noise yang terjadi di setiap kabel akan memiliki level dan polaritas yang sama. Dengan sifat INPUT balancedyang hanya sensitif terhadap diferensial dua sinyal tersebut, maka common-mode noiseini akan dihilangkan oleh balanced INPUT. Hal ini akan banyak mengurangi potensi noisepada balanced microphone dan kabel. Untuk lebih jelasnya, cara kerja balanced INPUTdiilustrasikan pada gambar berikut ini.

Berbeda dengan balanced output, sinyal unbalanced output dibawa melalui satu konduktor (plus shield) saja. Kemudian unbalanced INPUT sensitif terhadap sinyal apapun yang masuk ke konduktor tersebut. Noise yang masuk pada kabel akan ditambahkan pada sinyal asli microphone dan akan dikuatkan oleh unbalanced INPUT. Oleh karena itu, unbalanced microphone dan kabel tidak pernah direkomendasikan untuk penggunaan kabel yang cukup panjang karena dapat menimbulkan interferensi. Jika Anda pernah menemui suara radiasi sinyal handphone masuk ke ampli gitar, hal inilah yang disebut interferensi dan hal itu terjadi karena sinyal disalurkan melalui kabel satu konduktor (jack to jack/jack TS).

Umumnya, semua microphone high–quality dan medium–quality sudah memiliki outputyang balanced dan low–impedance dimana tipe ini merupakan tipe yang direkomendasikan khususnya ketika kabel yang panjang digunakan.

Rangkaian Audio Unbalanced to balanced converter Berikut ini adalah rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio lines converter. rangkaian ini sangat sederhana karena hanya menggunakan 1 IC opamp NE5532, beberapa resistor dan kapasitor. Walaupun cukup sederhana akan tetapi rangkaian ini bekerja dengan baik.

Audio Unbalanced to balanced converter sederhana

IC opamp NE5532 Fungsi rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio lines converter ini adalah untuk kebutuhan pengkabelan audio profesional antara alat audio satu dengan alat lainnya agar tidak terpengaruh oleh noise yang di karenakan panjang kabel. jika peralatan input tujuan pengkabelan tidak mendukung sistem input balanced, agar dapat bekerja tentunya rangkaian ini harus di padukan dengan rangakaian kebalikannya yaitu balanced audio lines to unbalanced audio lines converter. Tapi alat-alat audio tingkat

menengah atas sekarang ini sudah mendukung sistem pengkabelan balanced jadi anda tidak perlu kawatir akan hal ini. Rangkaian ini saya posting tujuannya adalah untuk sharing saja, mungkin saja di antara pembaca ada yang punya peralatan audio lama yang belum mendukung sistem pengkabelan ini anda dapat memanfaatkan rangkaian ini agar alat anda dapat berfungsi dengan baik tanpa noise.

Audio Unbalanced to balanced converter lainnya Diposkan oleh dwi Label: Op-Amp, Sound System

Memahami Kelebihan Kabel Balanced Audio balanced adalah sebuah metode penyambungan pada sebuah peralatan audio, dengan menggunakan saluran berimpedansi yang seimbang dan stabil. Jenis koneksi seperti ini sangat penting sekali digunakan dalam audio profesional, karena dengan teknik ini memungkinkan kita menggunakan kabel yang panjang tanpa perlu kawatir dari gangguan eksternal noise.

Gbr. Perbedaan sistem balanced dan unbalanced saat mendapat pengaruh noise dari luar Istilah “Balanced” berasal dari metode pengidentifikasian impedansi dari sumbernya, yang kemudian dimuat ke setiap masing-masing kabel. Ini berarti akan banyak gangguan elektromagnetik yang akan timbul dan menyebabkan noise voltase yang sama disetiap kabelnya. Amplifier yang berada diujung akan mengukur perbedaan dalam bentuk voltase diantara kedua garis sinyal, noise yang teridentifikasi di kedua kabel akan akan memiliki voltase dan fasa yang sama. salah satu noise yang diterima berikutnya akan dibalik fasanya dan digunakan untuk menolak noise sinyal tegak lurus pertama dan membatalkannya ketika kedua sinyal dikurangi. Kabel konduksi ketiga juga digulung melingkar untuk mengurangi gangguan induksi elektromagnetik.

Gbr.2 Contoh kabel unbalanced Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja. Contoh kasus: Microphone pada umumnya beroperasi pada level tegangan rendah dan sebagian memiliki impedansi output yang tinggi. Dengan pemakaian kabel mikropon biasa dan panjang maka sangat rentan terganggu dengan gangguan elektromagnetik.

Solusi pencegahan terhadap gangguan eksternal tersebut bisa diredam dengan sistem audio balanced ini. Atau terkadang power amplifier berada jauh dari peralatan mixing console. Nah untuk kondisi seperti ini sangat tepat kalau kita menggunakan sistem kabel balanced, karena untuk peralatan-peralatan seperti efek, mixer maupun equalizer saat ini sudah support dengan penggunaan kabel balanced, jadi sistem audio bisa terhidar dari gangguan elektromagnetik. Koneksi penyambungan dengan sistem balanced ini menggunakan tiga-konduktor sebagai konektornya, sebagai contoh terdapat pada kabel dan konektor XLR atau TRS. untuk jenis XLR dapat di jumpai dalam perkabelan microphone, sedangkan TRS biasa digunakan sebagai kabel dan colokan untuk in/out mixer.

SPEAKER BMB CS 350 V MK II FC 8 inch seharga Rp1.550.000

More Documents from "Istadi Effendi"