Merubah WhatsApp dan Telegram Menjadi Media Pembelajaran Yang Menyenangkan Arif Wibowo, S.Kom ( SMKI ASSALAM JAMBEWANGI, BLITAR )August 10, 2018
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Dalam dunia pendidikan, internet banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Seperti dimanfaatakan untuk mencari bahan ajar, digunakan sebagai media pembelajaran, sebagai media dalam mengirim tugas, forum diskusi, dan lain sebagainya. Dikarenakan Internet mampu mengkomunikasikan informasi antar jaringan komputer yang terpisah jarak dan waktu, seringpula dimanfaatakan dalam kegiatan belajar jarak jauh (distance learning). Hal ini seperti yang dilakukan oleh Universitas Terbuka dalam mengkases
perkuliahannya seringkali menggunakan sistem belajar jarak jauh yang memanfaakan tekhnologi internet. Kegiatan distance learning melalui internet ini disebut juga dengan elektronik learning (elearning), sebagaimana dituturkan oleh Hartley, (2001) “ E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain ”. Kita telah mengetahui bahwa manfaat teknologi itu sangat banyak salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Kita dapat melihat bagaimana pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan salah satunya itu adalah sebagai media pembelajaran. Beragam aplikasi yang digunakan oleh umat manusia untuk membuat media pembelajaran itu lebih menarik. Adapun beberapa contoh aplikasi yang digunakan yaitu mcrosoft powerpoint, Easy worship, Matlab, spss, media sosial dan masih banyak lagi yang digunakan oleh manusia. Dan yang akan kita bahas disini adalah pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran. http://inrahaloho.blogspot.com/2014/12/pemanfaatan-media-sosialsebagai-media_7.html WhatsApp Sosial media yang akhir-akhir ini menduduki posisi #1 sebagai aplikasi Gratis Teratas Komunikasi adalah WhatsApp. Seperti dilansir Kompas.com,
WhastApp #1 Gratis Teratas Komunikasi KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, melaporkan performa bisnis perusahaan-perusahaannya untuk kuartal empat 2017. Layanan chatting WhatsApp menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan menghimpun 1,5 miliar pengguna aktif bulanan alias monthly active users (MAU). Angka itu meningkat 14 persen dibandingkan MAU WhatsApp pada Juli 2017 lalu yang berjumlah 1,3 miliar. Pengguna aktif hariannya alias daily active users (DAU) berada di kisaran satu mliliar. Setiap harinya, WhatsApp menangani lebih dari 60 miliar pertukaran pesan antar-pengguna di seluruh dunia. Pertumbuhan ini diramalkan bakal terus meningkat, seiring penetrasi internet yang semakin luas. Untuk produk “Story”, Zuckerberg mengatakan WhatsApp berada di posisi kedua dan Instagram di posisi pertama. Keduanya sama-sama layanan dimiliki Facebook. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengguna Aktif Bulanan WhatsApp Tembus 1,5 Miliar", https://tekno.kompas.com/read/2018/02/01/09270377/pen gguna-aktif-bulanan-whatsapp-tembus-15-miliar. Penulis : Fatimah Kartini Bohang Telegram Telegram dikembangkan oleh Telegram Messenger LLP dan didukung oleh wirausahawan Rusia Pavel Durov.[14] Kode pihak kliennya berupa perangkat lunak sistem terbuka namun mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan,[15] sedangkan kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten. Layanan ini juga menyediakan API kepada pengembang independen. Pada Februari 2016, Telegram menyatakan bahwa mereka memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, mengirimkan 15 miliar pesan per hari. https://id.wikipedia.org/wiki/Telegram_(aplikasi) KOMPAS.com - Aplikasi chatting Telegram diklaim telah memiliki 200 juta pengguna aktif. Hal ini dinyatakan langsung oleh pendiri Telegram Pavel Durov melalui blog resmi perusahaan. Durov mengatakan pencapaian tersebut dilakukan tanpa promosi, semua dilakukan oleh pengguna Telegram. Pria yang kerap berkaos hitam ini juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh pengguna Telegram atas pencapaian. Baca juga : Mengamati Gerakan Santai Berkaus Para Bos Perusahaan Teknologi) Uniknya, dalam pernyataan tersebut Durov juga menyindir Facebook, meski tidak secara gamblang, soal kasus kebocoran data pengguna dan digunakan konsultan politik Trump dalam pilpres 2016 lalu. "Berbeda dengan aplikasi populer lainnya, kami tidak memiliki stakeholder maupun pengiklan. Kami juga tidak
berkepentingan dengan para pemasar, para penggali data dan lembaga pemerintah. Sejak pertama kali diluncurkan kami tidak membagikan data sedikit pun pada pihak ketiga," ungkap Pavel sebagaimana dikutip KompasTekno dari halaman resmi Telegram, Sabtu (24/3/2018). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengguna Aktif Telegram Tembus 200 Juta, Pavel Durov Sindir Facebook", https://tekno.kompas.com/read/2018/03/24/08180007/ pengguna-aktif-telegram-tembus-200-juta-pavel-durov-sindirfacebook. Penulis : Yudha Pratomo Editor : Reza Wahyudi
Telegram #10 Gratis Teratas Komunikasi Pada satuan pendidikan, misalnya, kehadiran media-media sosial selayaknya menjadi pendorong untuk memaksimalkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, ikut berkontribusi dalam menyediakan pilihan konten-konten positif di tengah riuhnya informasi yang ada. Bagi peserta didik misalnya, media sosial memiliki peluang untuk membantu mereka belajar dengan lebih menyenangkan. Misalnya, fenomena gamifikasi atau penggunaan games online, yang sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai momok menakutkan yang akan membawa dampak negatif bagi anak-anak dan remaja. Pertanyaannya, bagaimana lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, merespon fakta-fakta yang disajikan oleh data-data tersebut di atas? Teknologi tetaplah teknologi. Ia hadir karena kehadiran manusia yang menciptakannya ada. Sehingga, teknologi seharusnya tidak dijauhi atau dimusuhi. Ia menjadi bagian dari peradaban manusia, sehingga seharusnya teknologi dipandang sebagai peluang untuk sebuah kondisi yang lebih baik. Kontrol teknologi tetap berada dalam kuasa manusia sebagai penciptanya. http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/paud_1/ZainalAbi ddin_18112016222813.pdf Penggunaan WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Pada artikel ini, penulis menggunakan aplikasi WhatsApp Custom atau WhatApp yang telah dimodifikasi sehingga fitur yang ada menjadi lebih lengkap dibandingkan dengan fitur Whatsapp yang biasa Bapak/Ibu gunakan. Jika Smartphone Bapak/Ibu belum terinstall WhatsApp Custom, untuk mendapatkannya silahkan klik http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom Adapun fitur tambahan yang terdapat dalam WhatsApp Custom diantaranya sebagai berikut :
Menu Utama WhatsApp Custom Melihat cukup banyaknya fitur tambahan yang ada, maka penulis membatasi hanya pada beberapa fitur yang memang bisa kita optimalkan sebagai media pembelajaran. 1. Message Scheduler Fitur ini memungkinkan kita membuat pesan/materi pembelajaran yang bisa kita setting jadwal pengirimannya. Jika Smartphone Bapak/Ibu belum terinstall WhatsApp Custom, untuk mendapatkannya silahkan klik http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom Langkah-langkahnya adalah : a. Buka Menu Utama Aplikasi Whatsapp Custom Anda ! Pilih menu "Message Scheduler".
b. Klik Ikon ( + ) di sudut kanan bawah untuk mulai membuat pesan terjadwal.
c. Pilih tujuan pengiriman pesan terjadwal (Personal atau Grup).
d. Tuliskan materi/pesan terjadwal Anda !
e. Atur jadwal pengiriman materi/pesan Anda !
f. Tentukan waktu pengiriman pesan Anda !
g. Klik tombol "Schedule" untuk menyimpan pesan terjadwal Anda !
Pesan akan terkirim sesuai jadwal yang telah Bapak/Ibu atur sebelumnya dengan syarat smartphone dalam kondisi ON dan terkoneksi dengan internet. 2. Broadcast Message to Groups Fitur ini memungkinkan Bapak/Ibu mengirim pesan/materi pembelajaran ke banyak grup WhatsApp secara bersamaan. Jika Smartphone Bapak/Ibu belum terinstall WhatsApp Custom, untuk mendapatkannya silahkan klik http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom a. Buka Aplikasi Whatsapp Custom Anda ! Pilih menu "Broadcast Message to Groups".
b. Pilih minimal dua grup WhatsApp yang ingin Anda kirimi pesan siaran/broadcast !
c. Tulis pesan seperti biasa lalu kirim pesan siaran/broadcast Anda ! 3. Membuat Pesan Balasan Secara Otomatis Berdasarkan "Keyword/Kata" Yang Terdapat Dalam Pesan Masuk (Auto Reply Message) Fitur ini memungkinkan kita untuk mengatur pesan balasan secara otomatis berdasarkan kata yang ada dalam pesan yang ada dalam pesan masuk WhatsApp kita. Jika Smartphone Bapak/Ibu belum terinstall WhatsApp Custom, untuk mendapatkannya silahkan klik http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom a. Buka Aplikasi WhatsApp Custom Anda ! Pilih menu "Setting".
b. Pilih menu "Auto Reply Message", Klik ikon (+) untuk mulai membuat pesan balasan otomatis Anda. Isi Kolom pengaturan sesuai keinginan Anda !
c. Tentukan siapa yang akan menerima pesan balasan otomatis Anda, atur waktunya !
d. Klik "Add" untuk menyimpan pengaturan pesan balasan otomatis Anda. Penggunaan Layanan Telegram Sebagai Media Pembuatan Artikel/ Blogging Telegram kini bukan sekadar penyedia layanan pesan instan. 100 juta penggunanya kini bisa memanfaatkan blogging platform buatannya yang dijuluki Telegraph. Well, pada kenyataannya semua orang tanpa terkecuali bisa memakai Telegraph mengingat pengguna sama sekali tidak memerlukan akun. Tidak ada aplikasi khusus buat Telegraph. Cukup kunjungi situs telegra.ph dari komputer atau ponsel; tuliskan judul, nama penulis serta isinya (bisa dalam format Markdown); lalu klik “Publish”. Seketika itu juga tulisan Anda bisa dibaca oleh siapapun yang memiliki koneksi internet.
Tampilannya sangat mirip dengan Medium; bersih dan simpel sehingga pengguna bisa berfokus pada ide-idenya. Tak cuma tulisan, pengguna bisa mengunggah gambar atau meng-embed video dari YouTube maupun sebuah Tweet. Kekurangannya, paling tidak untuk sekarang, adalah Anda tidak bisa mengedit tulisan kecuali browser sudah menyimpan cookies. Anda
pun juga tak bisa menyunting ketika mengaksesnya dari perangkat lain atau tidak sengaja menekan tombol “Clear cache” pada browser. Bersamaan dengan itu, Telegram juga memperkenalkan fitur baru aplikasinya yang hadir bersama versi 3.14. Yang pertama adalah Instant View, dimana link menuju ke sebuah artikel dalam percakapan dapat dibuka secara instan. Format tampilannya pun dipermak jadi lebih rapi. Ya, fitur ini sangat mirip dengan AMP-nya Google maupun Instant Articles-nya Facebook. Untuk sementara belum banyak situs yang didukung – Telegraph tentu saja termasuk – tapi ke depannya Telegram berencana untuk memperluas dukungan hingga bisa menjangkau semua situs. https://dailysocial.id/post/telegram-luncurkan-blogging-platformbernama-telegraph
Selamat Mencoba ! Salam Sukses Selalu Pendidikan Indonesia ! Arif Wibowo, S.Kom WA 085645839871 SMKI ASSALAM JAMBEWANGI Internet Marketer & Video Scribe Animator http://kontakk.com/@smkiassalamjambewangi Profil Penulis : http://kontakk.com/@arifwibowo http://kontakk.com/@arifwibowoblitar http://kontakk.com/@griyabusana.store Akses WhatsApp Custom http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom
Cara Murah dan Cepat Membuat Dashboard Informasi Sekolah Arif Wibowo, S.Kom ( AWAS PENIPUAN MENGGUNAKAN ARTIKEL INI ! ) WA 085645839871 / 085731933263August 13, 2018
Dashboards adalah sebuah User Interface yang cukup unik, ia berada diantara data dan desain. Menampilkan berbagai metriks , angka ataupun visualisasi data. Tujuan utama dashboards adalah membantu user untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat berdasarkan dari data yang ada. Langkah pertama untuk mendesain sebuah produk adalah berbicara dengan orang orang yang akan menggunakannya atau kita biasa menyebut mereka sebagai user. Kita menciptakan sebuah dashboards untuk membantu user membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Tapi sebelum itu kita harus mengetahui bagaimana proses mereka dalam membuat sebuah keputusan. Berbicara dengan user, akan membantu kita untuk memahami apa yang dirasa penting bagi mereka, apa saja kesusahan mereka saat melakukan pekerjaan sehari hari terkait dengan data data. Dan juga mengetahui bagaimana cara pandang mereka terhadap dashboard ini. Bagaimana bayangan mereka dalam menggunakan dashboard ini. Dari sana, kita bisa menentukan data apa yang penting untuk diolah dan bagian mana yang perlu untuk di-visualisasikan.
https://medium.com/insightdesign/tips-untuk-mendesain-dashboard-yang-efektifdd4bf76a3a9e DASHBOARD INFORMASI SEKOLAH Disini penulis tidak akan mengulas bagaimana membuat dasboard dari sisi programming, tetapi penulis sekedar mengulas bagaimana cara membuat dashboard informasi sekolah yang sederhana, murah dan dapat dibuat dalam waktu yang singkat. Seperti halnya dashboard mobil yang merupakan bagian interior mobil yang paling mendapat perhatian setiap saat. Selain berfungsi sebagai panel berbagai switch dan indikator, dashboard juga merupakan batas fisik antara penumpang dengan pemandangan di luar kaca depan, demikian pula dashboard informasi sekolah. Bagaimana kita membuat sebuah dashboard informasi yang sederhana namun mampu menyampaikan semua informasi sekolah kepada masyarakat dalam satu halaman saja. Sebagai contoh dashboard informasi SMKI ASSALAM JAMBEWANGI berikut; http://kontakk.com/@smkiassalamjambewangi Tujuan utama pembuatan dashboard tersebut adalah memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi sekolah, sehingga kecepatan akses dan kemudahan menjadi pertimbangan utama dalam pembuatannya. Walaupun mungkin sekolah sudah memiliki website, namun terkadang karena banyaknya halaman dan menu dalam website menyebabkan sebagian orang kesulitan mencari informasi yang diinginkan dengan cepat. LANGKAH CEPAT MEMBANGUN DASHBOARD INFORMASI SEKOLAH 1. Buka website Dashboard Informasi Sekolah 2. Klik Register
3. Isi Username, Nama, Password dan Centang kotak captcha
4. Pastikan Username Anda belum digunakan orang lain sebelumnya ! 5. Jika registrasi berhasil, akan muncul notifikasi bahwa Anda harus memeriksa inbox email untuk aktivasi akun Anda. 6. Login ke akun Anda
7. Tampilan menu utama/ dasboard akun Anda
8. Pada menu "Masukkan link" isi 2 kolom yang tersedia : Kolom atas berisi text/keterangan tombol link Kolom bawah berisi alamat link, seperti : Instagram
Facebook Klik to Whatsapp yang dikombinasikan dengan fitur Auto Reply WhatsApp Custom sehingga admin sekolah dapat lebih mudah dan cepat memberikan informasi kepada masyarakat (Tutorial Klik Panduan Auto Reply Whatsapp Custom) PPDB Online , dll 9. Pilih warna tombol link pada poin nomor 8 10. Klik Submit untuk menyimpan
11. Anda bisa melakukan editing dengan cara klik ikon pensil pada kolom link yang ingin Anda edit atau klik ikon (x) untuk menghapusnya. 12. Berapa kali link diklik akan secara otomatis ditampilkan disisi kanan kolom link Anda. 13. Anda juga dapat merubah posisi urutan setiap link dengan melakukan memilih kolom link lalu menggeser ke posisi yang Anda inginkan.
14. Untuk merubah foto profil, Anda tinggal klik menu Profil Setting
15. Upload foto profil, Isi kolom nama, email dan deskripsi
16. Untuk merubah Username, Anda tinggal kilk tombol Change Username Isi username baru dan password lalu klik tombol Save Changes
17. Jika semua informasi dirasa sudah lengkap, Anda tinggal copy link akun Anda untuk di share ke masyarakat/sosial media.
Baca juga http://telegra.ph/Merubah-WhatsApp-dan-Telegram-Menjadi-Media-Pembelajaran-YangMenyenangkan-08-09 https://telegra.ph/EBOOK-WAJIB-TEKNISI-KOMPUTER--JARINGAN-08-13
Selamat Mencoba ! Salam Sukses Selalu Pendidikan Indonesia ! SMKI ASSALAM JAMBEWANGI Profil Penulis : Arif Wibowo, S.Kom WA 085645839871 http://kontakk.com/@arifwibowo http://kontakk.com/@arifwibowoblitar http://kontakk.com/@griyabusana.store Download Whatsapp Custom http://kontakk.com/wa/WhatsAppCustom PERHATIAN ! ( AWAS PENIPUAN MENGGUNAKAN ARTIKEL INI ! ) Hubungi WA Penulis 085645839871 / 085731933263 LANGKAH-LANGKAH MENDAPATKAN LAYANAN G SUITE FOR EDUCATION (GSE)
Bagi sekolah atau perguruan tinggi yang ingin migrasi ke G Suite for Education (GSE) yang dulu disebut Google Apps for Education (GAFE) silahkan anda menyimak video berikut (1-4) secara berurutan dan mengikuti tahapan dari video tersebut.... 1. Introduction GAFE = https://www.youtube.com/watch?v=JvXu-OSoEdQ 2. Registrasi GAFE = https://www.youtube.com/watch?v=_jJ6ne6varE 3. Verifikaction GAFE = https://www.youtube.com/watch?v=LRIrjtHSILk 4. Full GAFE / Gone Google = https://youtu.be/1oVc4q6cPcU