Merneptah Mati Di Laut Merah

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Merneptah Mati Di Laut Merah as PDF for free.

More details

  • Words: 944
  • Pages: 8
Merneptah Mati di Laut Merah Bismillaahi aktubu, Ya, maaf atas kesalahan seseorang yang menulis bahwa yang mati di Red Sea (laut Merah) adalah ayahnya, faktanya Fir’aun yang bernama Ramses II mati beberapa saat setelah Ia memimpin Mesir. Kemudian yang menjadi Fir’aun selanjutnya adalah Merneptah, anaknya. - Ya, inilah yang terjadi dengannya: Ia adalah anak dari Ramses II, inilah hal sebenarnya yang terjadi. Faktanya adalah Ramses II mati sebelum Muusa ‘alaihi Shalawatu wa Salaam kembali dari Madyan. QS.Asy Syu’araa (26):52 -

‫وأوحينا إلى موسى أن أسر بعبادي إنكم متبعون‬ Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hambahamba-Ku (Bani Israel), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli." QS.Asy Syu’araa (26):53 ‫فأرسل فرعون في المدائن حاشرين‬ Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. QS.Asy Syu’araa (26):54 ‫إن هؤلء لشرذمة قليلون‬ (Fir'aun berkata): "Sesungguhnya mereka (Bani Israel) benar-benar golongan kecil,

QS.(26):55

‫وإنهم لنا لغائظون‬

dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,

QS.(26):56

‫وإنا لجميع حاذرون‬

dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga".

QS.(26):57

‫فأخرجناهم من جنات وعيون‬

Maka Kami keluarkan mereka dan kaumnya dari tamantaman dan mata air,

Ini bukti bahwa Al Qur’an tidak pernah mengatakan bahwa Fir’aun disini adalah Ramses II, akan tetapi adalah Merneptah.

Ini salah satu buktinya:

Dari Ibn ‘Abbaas Radhiyallaahu ‘anhumaa berkata, ‘Bersabda Rasulullaahu Shalallaahu ‘alaihi Shalawaatu wa Sallam, “Ketika Allaahu Ta’ala menenggelamkan Fir’aun, Ia berkata, “Aku beriman bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang diimani oleh Bani Isra’il. Maka Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, andaikan saja engkau melihat bagaimana saya mengambil lumpur hitam dari lautan lalu saya jejalkan ke dalam mulutnya, karena khawatir jika ia mendapatkan rahmat-Allaahu Ta’ala-. [HR.Ahmad dalam Musnad, Tirmidzi (3483), Silsilah Hadits Ash-Shahihah (2015)].

Itulah yang terjadi pada saat itu, sebagaimana disitir dalam ayat ini:

Yunus (10):90

‫وجاوزنا ببني إسرائيل البحر فأتبعهم فرعون وجنوده بغيا وعدوا حتى‬ ‫إذا أدركه الغرق قال آمنت أنه ل إله إل الذي آمنت به بنو إسرائيل وأنا‬ ‫من المسلمين‬

Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

Kemudian dikatakan tentangnya:

QS.10:91

‫آلن وقد عصيت قبل وكنت من المفسدين‬

Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

QS.10:92

‫فاليوم ننجيك ببدنك لتكون لمن خلفك آية وإن كثيرا من الناس عن‬ ‫آياتنا لغافلون‬

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-

orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

Di ayat ini Allaahu Tabaaraka Ta’ala menurunkan ayat yang mengabarkan kepada Rasulullaahi Shalallaahu ‘alaihi Shalawaatu wa Sallam kalimat yang Ia katakan secara langsung kepada ruh Fir’aun (Merneptah) yang sudah mati di laut merah pada saat itu.

Mayat Fir’aun diawetkan oleh garamnya laut merah (Red Sea), sampai sekarang gayanya dapat dianalisa bahwa gayanya adalah orang yang mencoba memuntahkan isi tenggorokannya, sepertinya Ia berusaha batuk-batuk dan meletakkan lututnya ke lantai serta membungkukkan punggungnya sembari menaruh lengan kirinya ke mulutnya. Ia mati dalam keadaan itu, makanya anda melihat tubuhnya (Mumi) dalam keadaan demikian (di Museum).

Selain itu, Ia terlihat memiliki penyakit “Kekerdilan fisik.”

Coba anda lihat ke Museum, antum akan melihat mayatnya memang demikian. Memang menjadi awet disebabkan karena garam dari laut Merah tersebut (menurut penelitian ahli dari Kaafiruun) dan mayat tsb memang dibawa ke Museum dari sana (Red Sea). Demikianlah keadaan jasad dari Merneptah, anak dari Ramses II yang membunuh banyak sekali anak-anak

lelaki serta memperbudak sesama manusia dari Bani Isra’il (Bani Ya’qub).

Inilah kata-kata Merneptah laknatullaah kepada Muusa ‘alaihi Shalawaatu wa Salaam (Kalamullaah):

QS.Asy Syu’araa (26):18 ‫قال ألم نربك فينا وليدا ولبثت فينا من عمرك سنين‬

Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.

Inilah bukti bahwa selain Ramses II, Merneptah senang mengasuh Muusa ‘alaihi Shalawaatu wa Salaam.

Dan ini tentang masa pemerintahan Ramses II:

QS.(26):19

‫وفعلت فعلتك التي فعلت وأنت من الكافرين‬

dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orangorang yang tidak membalas guna".

Ini menyatakan tentang perbuatan Muusa ‘alaihi Shalawaatu wa Salaam yang pernah secara tidak sengaja membunuh seseorang dari kaumnya Fir’aun . Yakni sebagaimana disebutkan disini:

QS.Al Qashash (28):15

‫ودخل المدينة على حين غفلة من أهلها فوجد فيها رجلين يقتتلن هذا‬ ‫من شيعته وهذا من عدوه فاستغاثه الذي من شيعته على الذي من‬ ‫عدوه فوكزه موسى فقضى عليه قال هذا من عمل الشيطان إنه عدو‬ ‫مضل مبين‬

Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israel) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).

QS.Al Qashash (28):16

‫قال رب إني ظلمت نفسي فاغفر لي فغفر له إنه هو الغفور الرحيم‬

Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ini menunjukkan bahwa Ia lari dari Mesir (Mishri) pada saat Ia masih muda belia, dan pada saat itu Mesir (Mishri/bani Kinanah) dalam keadaan sedang dipimpin oleh Merneptah.

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keterlepasan dari aib dan rahmat dari Allaah serta barakah dari-Nya semoga dilimpahkan kepada antum).

Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keterlepasan dari aib dianugrahkan kepada antum yang mengikuti petunjuk).

Related Documents

Di Bawah Lentera Merah
June 2020 22
Mati
October 2019 39
Mati
November 2019 40
Mati
November 2019 36