Mengelola_keuangan_pribadi.docx

  • Uploaded by: susan bureni
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mengelola_keuangan_pribadi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,184
  • Pages: 12
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN KEUANGANPRIBADI

KELOMPOK 7 NAMA ANGGOTA : 1. Adelia Katupu 2. Marianus G. Goran 3. Siprianus Jawa 4. Susan Apriani Bureni 5. Wendy Wadu 6. Yahana Wea

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2019

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu syarat agar wirausaha dapat terus mengembangkan usahanya adalah mengelola memahami

keuangan

pribadi. Mengelola

keuangan

pribadi

berarti

pentingnya nilai uang dan pentingnya merencanakan masa depan.

Seorang wirausaha harus menyadari bahwa uang adalah alat ekonomi yang bila dipergunakan untuk hal-hal produktif dan efektif, maka

akan

menciptakan

kontribusi buat kekayaan pribadi. Tetapi, bila uang digunakan tanpa memikirkan masa depan, maka kekurangan uang di masa depan akan menimbulkan krisis ekonomi di dalam kehidupan pribadi. Uang adalah alat yang terhubung secara nilai ekonomi dengan semua faktor-faktor kehidupan pencipta nilai tambah kehidupan dan ekonomi. Perilaku boros dan penggunaan uang yang tidak efektif dan produktif, akan menciptakan krisis keuangan. Setiap pemborosan kecil secara perlahanlahan, akan menciptakan akumulasi dalam bentuk pemborosan besar, dan pada akhirnya akan terjadi krisis keuangan dan akan membuat kehidupan

sehari-hari

menjadi sangat berat untuk dijalani. Sikap konsumtif yang tinggi akhir-akhir ini dikalangan mahasiswa dan generasi muda lainnya, menyebabkan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang tidak mudah. Selain dari sikap tersebut, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa generasi muda banyak yang belum memiliki pengetahuan akan pengelolaan keuangan. Jika generasi muda belum memiliki pengetahuan akan mengelola keuangan pribadi, maka mereka tidak dapat merencanakan dan mengendalikan penggunaan uang untuk pencapain tujuan individu mereka. Kebanyakan pengelolaan keuangan dilakukan ketika generasi muda mulai bekerja dan/atau berkeluarga, padahal pengelolaan keuangan harus sudah dapat dilakukan pada saat mereka sedang berkuliah. Walaupun sumber keuangan masih berasal dari orang tua, donatur atau pemberi beasiswa, namun jika dikelola dengan baik dan optimal, maka jumlah nominal uang yang diterima tiap bulan dapat juga dimanfaatkan untuk investasi masa depan.

B.Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen keuangan pribadi? 2. Bagaimana cara manajemen keuangan pribadi? 3. Apa saja langkah-langkah praktis dalam manajemen keuangan pribadi? 4. Apa saja kebiasaan buruk yang harus dihindari dalam manajemen keuangan pribadi ?

C. Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mengelola keuangan pribadi. 2. Mengetahui cara-cara mengelola keuangan pribadi. 3. Mengetahui langkah-langkah praktis dalam mengelola keuangan pribadi. 4. Mengetahui kebiasaan buruk yang harus dihindari dalam mengelola keuangan pribadi.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Mengelola Keuangan Pribadi Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual/rumah tangga. Seorang wirausaha harus mampu memanfaatkan uang wirausaha untuk kehidupan yang menyadarkan diri bahwa pola kehidupan yang sederhana dan tidak boros. Pemborosan akan mengurangi kemampuan untuk memberdayakan potensi. Wirausaha dalam membantu peningkatan keuangan pribadi wirausaha juga akan menciptakan dampak negatif dalam usahanya. Semakin seorang wirausaha mampu memberdayakan potensi dirinya bersama sumber daya keuangan wirausaha, maka semakin lancar dan kuat usahanya. Mengelola keuangan pribadi tidaklah mudah diaplikasikan karena terdapat beberapa langkah sistematis yang harus diikuti. Namun, mengetahui manajemen keuangan pribadi, merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi. Manajemen keuangan pribadi menuntut adanya pola hidup yang memiliki prioritas. Prinsip kekuatan dari prioritas berpengaruh juga pada tingkat kedisiplinan seseorang ketika mengelola. Prioritas akan mendorong wirausaha untuk membahas tentang kedisiplinan yang merupakan kesadaran diri untuk mematuhi aturan

serta kemampuan diri untuk

menyesuaikan dirinya dengan perubahan, maka secara eksplisit telah menyentuh kontrol diri (selfcontrol). Senduk (2004), bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang: 1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif.

Caranya dengan

tentukan harta produktif yang ingin dimiliki, tulis pos-pos harta produktif yang anda inginkan tersebut di kolom harta produktif, segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos harta produktif sebelum membayar pengeluaran yang lain. kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta produktif tersebut. 2. Atur pengeluaran anda. Caranya usahakan kalau perlu sedikit lebih keras pada diri untuk tidak mengalami defisit karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa mendatang. Prioritaskan pembayaran cicilan

utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari cara mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran. 3. Hati-hati dengan utang. Caranya ketahui kapan sebaiknya berutang dan kapan tidak berutang. Kuasai tip yang diperlukan jika ingin mengambil utang atau membeli barang secara kredit. Kuasai tip yang diperlukan bila pada saat ini terlanjur memiliki utang. 4. Sisihkan untuk masa depan. Caranya ambil kertas dan tulis pos pengeluaran yang perlu dipersiapkan untuk masa yang akan datang. Untuk masing-masing pos pengeluaran, tulis alternatif yang akan ditempuh untuk dapat mempersiapkan dananya.

Sisihkan

gaji

dan

bonus-bonus

mulai

dari

sekarang

untuk

mempersiapkannya. 5. Miliki proteksi. Caranya miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangon sangat kecil. Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji secara terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktu-waktu dapat saja terancam berhenti.

B. Cara-Cara Mengelola Keuangan Pribadi Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat ranah menurut Warsono (2010). Empat ranah tersebut meliputi : 1. Penggunaan dana Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan persentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan. 20% yang ditabung berguna untuk

kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan dimasa mendatang. Memang sangat kecil persentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. Sepuluh persen tersebut tidaklah langsung diinvestasikan jika anda memiliki rencana bisnis yang besar, namun dapat ditabung dulu sebagai tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan perencanaan yang matang. 2. Penentuan sumber dana Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumbersumber dana dapat berasal dari orang tua, donator, maupun beasiswa. Selain itu, seseorang juga dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola. 3. Manajemen resiko Selanjutnya seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak tertuga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi. 4. Perencanaan masa depan Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhan-kebutuhan dimasa depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.

Selain empat ranah diatas, Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang : 1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif . Tentukan harta produktif yang yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan harta yang dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti, jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi pengeluaran print dirental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda upayakan untuk miliki dengan cara membeli pada saat anda mendapatkan uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang benar-benar mendukung aktivitas anda. 2. Mengatur pengeluaran anda Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda mengalami defisit. Usahakan dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah dipastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah terakomodir. Pelajari dan biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak dan tidak boros. 3. Berhati-hati dengan hutang Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhutang, dan kapan saat yang tidak tepat tidak untuk berhutang. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan hutang di bank sebagai modal usaha. Pada manajemen keuangan pribadi, jika anda mengalami defisit dan memaksa anda untuk berhutang, maka usahakanlah hutang tersebut tidak terlalu besar, dan mengganggu keuangan anda secara keseluruhan pada saat pengembalian hutang tersebut. 4. Sisihkan untuk masa depan. Rencanakan masa depan anda secara sistematis. Karena dengan merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda sebagian untuk diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu melakukan investasi masa depan dalam pengelolaan keuangan, maka anda mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari masa depan yang anda inginkan. 5. Memiliki proteksi Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai bentuk resiko yang kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki penghasilan yang tetap, maka anda dapat membuka rekening tabungan dan menyisihkan uang anda sedikit dari pemasukan untuk ditabung sebagai anggaran proteksi pada resiko

C. Langkah-Langkah Praktis dalam Mengelola Keuangan Pribadi Dengan melihat ranah di atas, maka langkah-langkah praktis yang dapat digunakan dalam mengelola keuangan pribadi adalah sebagai berikut : 1. Ketahui dan temukan sumber pemasukan. Anda perlu menginventarisir segala sumber dana yang menjadi pemasukan anda. Sumber-sumber dana ini ada yang bersifat sumber dana tetap seperti kiriman orang tua, gaji, beasiswa, dan lainnya. Ada juga yang bersifat sumber dana tambahan misalnya, penghargaan (hadiah) lomba, upah menulis, upah proyek penelititian waktu tertentu dan lainnya. Dengan mengetahui sumber-sumber dana tetap dan sumber-sumber dana tambahan, anda akan mengetahui secara keseluruan sumber pemasukan anda untuk dikelola. Penciptaan sumber-sumber dana tambahan sangat membantu pemasukan sumber dana tetap anda, karena dengan adanya sumber dana tambahan maka anda telah mengoptimalkan pemasukan untuk pencapaian tujuan pengelolaan keuangan secara efektif.

2. Analisis pengeluaran anda. Setelah mengetahui pemasukan anda, inventarisirlah pengeluaran : a. Mulailah dengan membagi persentase pengeluaran anda berdasarkan tujuan. Misalnya 70% untuk biaya sehari-hari (selama 1 bulan), 20% untuk ditabung, 10% untuk investasi (mungkin juga untuk biaya rekreasi dan atau amal) b. Selanjutnya kelola 70% biaya sehari-hari. Mulailah dengan inventarisir secara detail biaya pengeluaran bulanan anda, seperti uang sewa, uang listrik & air, kos, biaya membeli kebutuhan bulanan (sabun, sikat gigi, air galon dan lainnya). Setelah menginventarisir, sisihkan biaya tersebut atau segeralah gunakan pengeluaran untuk kebutuhan tetap bulanan anda tersebut. c. Selanjutnya dana sisa dari 70% yang telah digunakan untuk membiayai kebutuhan tetap bulanan, manfaatkan secara efesien untuk kebutuhan seharihari, seperti makan, fotokopi materi kuliah, snack dan lainnya. Gunakan biaya ini dengan bijak dan jika ada aktivitas lain yang bisa mengurangi pengeluaran biaya ini, maka jangan tergesa-gesa untuk mengalihkan biaya, tapi pikirkanlah skala prioritasnya.

d. Setelah

anda

menginventarisir

pemasukan

dan

menganalisis

biaya

pengeluaran, maka rencanakanlah dan manage keuangan pribadi anda. Jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan, tapi kelolalah segala sumber dana yang masuk secara efesien. e. Pada saat menjalankan rencana manajemen keuangan pribadi selama satu bulan, dan ada pemasukan dari sumber dana tambahan lain (diluar yang sudah diinventarisir), maka simpanlah untuk dimasukan kedalam perencanaan pemasukan keuangan untuk bulan berikutnya. Hal ini penting, supaya manajemen keuangan pribadi anda tidak terganggu dengan pemasukanpemasukan yang tidak terkontrol sebelumnya. f. Jika pada saat akhir bulan ada surplus dari pengelolaan keuangan pribadi anda, maka gunakanlah surplus itu sebagai pemasukan untuk bulan berikutnya. Dalam mengelola keuangan pribadi harian, maka pertama kali yang dilakukan adalah inventarisir kebutuhan pengeluaran pokok harian anda, dan tambahkan kebutuhan tidak terduga sebagai antisipasi pengeluaran keuangan penting tapi diluar rencana anda. Setelah menginventarisir kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka taruhlah biaya yang dikeluarkan untuk tiap kebutuhan per hari. Setelah semua hari telah diketahui biaya pengeluarannya, maka jumlahkan keseluruhan pengeluran anda. Pada akhirnya lakukanlah pengeluaran biaya sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan, dan hindari pengeluaran biaya diluar itu. D. Kebiasaan Buruk Yang Harus Dihindari Melakukan manajemen keuangan pribadi seharusnya sudah menjamin segala sesuatu berjalan sesuai rencana keuangan, namun seringkali ada kebiasaankebiasaan buruk yang mengganggu pada saat pengelolaan keuangan. Kebiasaan buruk itu adalah : 1) Selalu melakukan pengeluaran diluar rencana, karena sikap konsumtif dan tidak tahan dengan pengaruh atau ajakan dari luar. 2) Selalu menggunakan prinsip “tambal sulam”. Menggunakan biaya pengeluaran hari besok untuk hari ini, sehingga tidak konsisten dengan rencana keuangan pribadi yangn dibuat.

3) Jika ada pemasukan diluar rencana, seringkali pemasukan tersebut langsung dihabiskan. 4) Seringkali jika mendapatkan dana dari pemasukan tetap (seperti gaji dan atau uang kiriman) 10% langsung dipakai untuk mentraktir teman atau melakukan aktivitas senang-senang. 5) Menggunakan tabungan atau dana investasi untuk pengeluaran tidak terduga yang tidak penting. 6) Berhutang untuk hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan, sehingga pada bulan berikutnya kebutuhan (ditambah hutang) menjadi besar.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1) Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumberdaya (money) dari unit individual/rumah tangga. 2) a. Cara pengelolaan uang menurut Warsono (2010) : 1) Penggunaan dana 2) Penentuan sumber dana 3) Manajemen resiko 4) Perencanaan masa depan b. Cara pengelolaan uang menurut Senduk (2004): 1)Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif 2) Mengatur pengeluaran anda 3) Berhati-hati dengan hutang 4) Sisihkan untuk masa depan 5) Memiliki proteksi 3) Langkah-Langkah Praktis dalam Mengelola Keuangan Pribadi: a. Ketahui dan temukan sumber pemasukan. b. Analisis pengeluaran anda. 4) Dalam mengelola keuangan pribadi harus menghindari kebiasaan kebiasaan buruk. Contoh kebiasaan buruk seperti selalu menggunakan prinsip “tambal sulam”.

B. Saran Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan keuangan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Ditjendikti.2013.Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta S. Senduk. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya; Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya. Jakarta: Elex Media Komputindo. Warsono. 2010. Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi. Journal of Science, volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2010 .

More Documents from "susan bureni"