Memeriksa Defleksi Poros Engkol.doc

  • Uploaded by: aswar
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Memeriksa Defleksi Poros Engkol.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 815
  • Pages: 7
MEMERIKSA DEFLEKSI POROS ENGKOL Poros engkol adalah salah satu bagian dari mesin diesel yang sangat penting tugasnya. Poros engkol berputar di atas bantalan duduk yang apabila tidak mendapatkan pelumasan yang baik dapat menyebabkan keausan pada bantalan dudukan maupun poros engkol dan dapat mengakibatkan berubahnya kelurusan poros engkol. Untuk mengetahui berubahnya kelurusan poros engkol haruslah, diadakan pemeriksaan defleksi poros engkol. Cara melakukan pengukuran defleksi poros engkol -

Buka defleksi (pintu)/ karter mesin kiri dan kanan

Defleksi biasanya dilakukan pada awal pekerjaan seperti pemeriksaan pemeliharaan T.O (6.000 jam pertama) -

Siapkan alat defleksi meter sesuai dengan lebarnya crank web dari crankshaft (Kruk As dari = pipi engkol) yang akan kita ukur.

-

Hubungkan alat pemutar poros engkol atau turning gear.

Kemudian pasanglah alat defleksi meter pada pipi engkol yang telah ditetapkan oleh pabrik atau kalau belum ada tetapkan tempatnya dengan menggunakan rumus : S D1 D2 X = ------- + ------- - ------2 2 2

Cara meletakan / memasang defleksi meter (Sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya)

X S D1 D2

= Jarak antara defleksi meter dengan crank pin journal = Stroke (langkah) mesin mm = Diameter main journal = Diameter crank pin journal

Pengukuran defleksi diperiksa di 5 posisi seperti pada gambar -

Bila kita berdiri di depan generator dan menghadap generator, putaran mesin adalah c.c.w. (counter clock wise) berlawanan dengan arah jarum jam, maka posisi orang yang akan mengukur ialah disebelah kiri mesin (posisi X)

-

Pada waktu pengukuran defleksi poros engkol, mesin harus diputar sesuai dengan arah putaran mesin pada waktu operasi

Alat ini juga terdapat pada 2 versi 1. Amerika dan Inggris memakai satuan inchi ( 1/1000 inchi ) 2. Versi Eropa daratan memakai satuan meter ( 1/100 mm ) <Metrik> Perlu diketahui bahwa pada umumnya, setiap pasangan pipi engkol telah dibuat titik untuk memasang / meletakan alat defleksi meter pada poros engkol. Cara kerja alat ini adalah : 1. Mengukur posisi pipi engkol mengangga (disebut posisi plus (+)) 2. Mengukur posisi pipi engkol (disebut posisi Nol (0) atau zero position) 3. Mengukur posisi engkol menutup (disebut posisi minus (-)) Pengukuran dilakukan pada tiap-tiap kruk As (pada tiap pipi engkol) atau crank pin. Dalam hal ini misalnya mesin 6 silinder, maka pengukurannya sbb : Silinder

1 5

0

4

2 1

0 2

3

3 0

4

5

6

0

0

0

-

Setelah alat defleksi meter ditempatkan pada dudukannya, putar alat defleksi tersebut agar duduknya sempurna, kemudian putar poros engkol dengan turning gear berlawanan arah jarum jam dilihat sisi generator.

-

Alat defleksi meter ditempatkan atau dimulai pengukurannya pada posisi 1 ( 15 o sesudah TMB ), dial indicator (alat defleksi meter) di set pada angka 0 kemudian putar poros engkol berhenti pada posisi 90 o sesudah TMB baca dan catat angka penunjuknya, kemudian putar lagi sampai posisi 3 TMA, begitu seterusnya sampai posisi 5, - 15o sebelum TMB.

-

Pengukuran ini di lakukan dari poros engkol silinder 1 sampai silinder akhir.

-

Hasil pencatatan angka defleksi dicatat dalam daftar seperti gambar. DEFLEKSI POROS ENGKOL Di atas maximum = + 0,06 mm Diukur 5 posisi dalam satuan perseratus mm

Sebelum overhaul Cylinder/Posisi 15o sesd TMB 90o sesd TMB TMA 90o sesd TMA -15o sblm TMB

1 +0 ¾ -1 ½ ¼

2 +0 -1 ¼ ½ -1

3 +0 -1 -½ -1 ¼ -¼

4 +0 ½ ¼ ¼ +0

5 +0 ¼ -1 ¼ +0

6 +0 ¼ ¼ ½ -1

7 +0 ¼ ¼ ½ ¼

8 +0 -½ -3 -2 ½ -¼

9 +0 +1 +2 +¼ -½

10 +0 ½ +0 ¼ ¼

Keterangan

8 +0 - 1/4 -3 -2 ½ -¼

9 +0 +¼ +2 +¼ -½

10 +0 -1 ½ +0 -¼ -¼

Keterangan

SETELAH OVERHAUL Cylinder/Posisi 15o sesd TMB 90o sesd TMB TMA 90o sesd TMA -15o sblm TMB

1 +0 -1 ½ -2 ¼ -½ -¼

2 +0 -1 ½ -4 -½ -1

3 +0 -1 ½ -½ -1 -1 ¼ -¼

4 +0 ¼ ¼ ¼ +0

5 +0 ¼ -1 ¼ +0

6 +0 ½ ¼ ½ -1

7 +0 ¼ ¼ ½ ¼

Hasil pengukuran defleksi poros engkol ada yang menimbulkan dengan angka dan tanda ( + ) ini menandakan bahwa pipi poros engkol membuka / menganga < seperti gambar >

-

Ada juga pengukuran defleksi poros engkol yang menimbulkan dengan angka dan tanda (–) ini menandakan poros engkol berubah ke dalam seperti gambar.

-

Untuk hasil pengukuran defleksi poros engkol dengan angka Nol dan tanpa apapun, ini menandakan poros engkol lurus lihat gambar.

-

Hasil pengukuran defleksi supaya dibandingkan dengan hasil pengukuran defleksi sebelumnya

-

Biasanya hasil pengukuran defleksi yang baru cenderung lebih besar angka walau hanya sebagian

-

Penyebab perubahan angka pengukuran defleksi diantaranya :   

Keausan dari bantalan duduk Baut / mur pondasi ada yang kendor dll Pondasi yang berubah

Perubahan angka pengukuran defleksi poros engkol pada batas maximal yang diperbolehkan / diizinkan lihat table angka defleksi.

Related Documents


More Documents from "Panji Ramadhan Banu Mukti"