Bagian III
MEDIA KULTUR JARINGAN Nurul Jadid
Fungsi Medium Provide water Provide mineral nutritional needs Provide vitamins Provide growth regulators Access to atmosphere for gas exchange Removal of plant metabolite waste
KOMPONEN DASAR MEDIA KULJAR Elemen Esensial Suplemen Organik Sumber Karbon
Elemen Esensial : - Makronutrien - Mikronutrien
Makronutrien Tumbuhan menyerap nutrien dalam
bentuk ion Dibutuhkan untuk setiap media C, H, O, N, S, P, K, S, Ca, Mg NH4NO3, KNO3, CaCl2, MgSO4.7H2O, KH2PO4
Mikronutrien Ada di sebagian besar media kultur Pertumbuhan sel dan morfogenesis beberapa
spesies ------ karena level mikronutrien Fe, Mn, Zn, B, Cu, Co, Mo MnSO4.4H2O, ZnSO4.4H2O, H3BO3, NaMoO4.2H2O, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O
Vitamin Fungsi :
Mempercepat Pembelahan sel pada meristem akar dan sebagai koenzim dalam reaksi metabolisme (Thiamine/B1)
Mencegah terjadinya pencoklatan pada permukaan irisan melintang (Vit C) Merangsang pembentukan kalus dalam kultur embrio jagung (Vit E) Ex : Thiamin, Niasi, Piridoxin
Persenyawaan Organik Kompleks Komposisi berbeda dari sumber satu dan
yang lain Ex :
Air Kelapa
15 % air kelapa + IAA : memacu pertumbuhan kalus Daucus carota dari eksplan jaringan floem akar (Caplin ‘n Steward, 1948) Air kelapa + 2,4-D : memacu pertumbuhan kalus Kandungan bahan : As. Amino, As. Organik, Purin, Gula, ZPT (Zeatin)
Persenyawaan Organik Kompleks Ekstrak Kentang, Pisang, Juice Tomat
Kandungan bahan : Gula, Vitamin, ZPT, As.Amino Pertumbuhan + regenerasi anther padi (Ekstrak kentang) Inisiasi kultur embrio anggrek (ekstrak pisang, juice tomat)
Asam Amino Sumber N organik Penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi
kalus Glicine : digunakan untuk memacu pertumbuhan kalus
Unsur Gula Sukrosa (efektif) [ ] optmal : 20 – 45 gr/l
Kalus baik, tp tdk optimal untuk morfogenesis
Unsur Gula Untuk diferensiasi, kadar sukrosa dikurangi
hingga 30 % / dihilangkan sama sekali Glukosa dan fruktosa dapat menggantikan sukrosa : merangsang pertumbuhan bbrp jaringan
Bahan Pemadat Umumnya menggunakan agar
Bahan Pemadat Keuntungan menggunakan agar :
Beku stabil Tidak dicerna oleh enzim tanaman Tidak bereaksi dengan senyawa penyusun media
Level kekerasan agar dipengaruhi oleh :
Jenis Agar :
Makin murni agar : makin keras Kelemahan : Mahal
Bahan Pemadat
Konsentrasi :
[ ] tinggi maka makin keras [ ] tinggi eksplan sulit kontak dgn nutrien Suplai nutrisi
Pertumbuhan Ex : Ma ‘n Shi (1974) : Tunas akan terbentuk dalam media dengan [agar] 0,5 % atau kurang dari eksplan berupa kalus pisang. Pada [agar] 1 % hal ini tidak terjadi
Bahan Pemadat
Ex : Angtis ‘n Northcote (1973) : media dengan 0,6 % atau 0,8 % agar
kalus tampak putih dan
rapuh, pada level [ ] yang lebih tinggi, kalus tampak keras
pH Media
pH di atas 6,0 : media terlalu keras
pH optimal : 5,7 – 5,8 : semua garam dapat larut
Pengaturan pH dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH dan atau HCl
Bahan Pemadat
Penambahan Arang aktif Mengadsorbsi senyawa toksik Memicu inisiari dan pertumbuhan akar --- mengurangi intensitas cahaya Mengadsorbsi ZPT : mencegah pertumbuhan kalus
Kandungan agar : Ca, Mg, K, P Alaternative Gelling Agents : K-carrogenan Gelatin Alginans :ekstrak alga cokelat Miscellagenous Gels
Guna Tiap Unsur Unsur N
Nitrogen umumnya diserap dalam bentuk Amonium (NH4+) atau nitrat (NO3-)
Menyuburkan tanaman Pembentukan klorofil : fotosintesis Pertumbuhan vegetatif
unsur P
Pembentukan karbohidrat
Guna Tiap Unsur Unsur K
Memperlancar metabolisme Mempengaruhi penyerapan makanan Memperkuat tubuh tanaman
menguatkan serabut akar Unsur S
Pembentukan protein Pembentukan bintil akar
Guna Tiap Unsur Unsur Ca Merangsang pembentukan bulu akar Mengeraskan batang Unsur Mg
Meningkatkan fosfat menjadi hijau KH
protein
, pertumbuhan daun
Unsur Fe
Chelating Agent : kestabilan pH Formasi klorofil : Fe protoporphyrinogen
Defisiensi Fe : Klorosis
formasi as.amino levulinic dan