1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Neighbourhood Effect Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang melakukan penyimpangan itu disebut devian (deviant). Adapun perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut konformitas. pada dasarnya perilaku menyimpang terjadi pada lingkungan masyarakat karena pada lingkungan tertentu contohnya di kota Makassar ini terdapat beberapa lingkungan yang menjadi target penyimpangan sosial. Tidak menutup kemungkinan di daerah Elite maupun Kumuh biasa terjadi tindak kriminal. A. Ciri-ciri Perumahan Elite sesuai analisis dari kelompok kami terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat kita lihat dari Perumahan Elite. 1. Pendapatan ekonomi di daerah tersebut sangatlah tinggi dan masyarakat tersebut biasanya Pegawai Negeri Sipil yang memiliki jabatan tinggi, pejabat, dokter dan lainlain 2. Memiliki lokasi yang strategis yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi 3. Terdapat Pos Pengamanan seperti security, satpam. 4. Di setiap rumah memiliki mobil mewah masing-masing. B. Ciri-ciri Perumahan Kumuh semua data yang di dapat berdasarkan eksistensi Perumahan Kumuh yang terdapat di makassar. 1. Tarah ekonomi di daerah tersebut cenderung berpenghasilan Rendah dan rata-rata pekerjaannya ialah pekerjaan lepas atau tidak tetap (tukang,pedang, dan lain-lain) 2. Perumahannya rata-rata memiliki pondasi kayu panggung dan hanya beberapa yang bertingkat. 3. Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan masih rawan akan penyimpangan sosial. 4. Rata-rata harga nilai rumahnya sangatlah rendah 5. Lingkungannya kurang bersih
1 Kriminologi Dan Viktimologi
2
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana hasil Research antara perumahan elite dan kumuh melalui metode pembagian Quesioner ? Bagaimana proses pemetaan collectibe efficacy yang telah didapatkan dari proses Research ? Apa conclusion yang bias ditarik dari hasil penelitian dari metode pembagian Quesioner ?
1.3. Tujuan Penulisan dan Kegunaannya Tujuan daripada penulisan makalah ini agar orang dapat mengetahui serta memahami perbedaan perumahan elite dan kumuh serta keamanan dan langkah-langkah dalam mewaspadai adanya tindak kriminal. 1.4 Hipotesis Penelitian Penerapan hukum terhadap Tindakan penyimpangan sosial didalamnya serta hal-hal yang masih menjanggal di pikiran masyarakat di daerah tersebut. 1.5 Metoda Penelitian Data penulisan makalah ini diperoleh dari berbagai hasil questioner serta ada beberapa pertanyaan pribadi mengenai keadaan lingkungan sekitar.
2 Kriminologi Dan Viktimologi
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Research Berdasarkan hasil research dari kami mendapatkan tanggapan yang beragam dari masyarakat yang menjawab questioner yang telah dibagikan yang sifatnya defensif maupun ofensif dari sesi wawancara dari narasumber kami. terdapat 10 pertanyaan yang diajukan dalam questioner dari hasil dilapangan yang kami dapat. Total narasumber yang kami dapatkan di lapangan berjumlah 45 orang dari total target sebanyak 50 orang dikarenakan terdapat 1 orang anggota kelompok yang tidak aktif sehingga hanya menghasilkan 45 narasumber. berikut hasil penelitian kami.
CC 12 12
DD 33
Axis Title
Axis Title
20 0 Jumlah
A
B
C
D
0
10
4
31
Jumlah
Axis Title A
B
C
D
4
23
17
1
CC 55
D D 22
A A 2 2
B B 37 37
C C 1 1
D D 5 5
Pertanyaan No 6
30 20 10 0
40 20 20 0 0 Jumlah Jumlah
20 10 0
A
B
C
D
A
B
C
D
Jumlah 23
13
2
7
Jumlah 14
14
15
2
Pertanyaan No 8 30 20 10 0
Pertanyaan No 9
A
B
C
D
Jumlah 22
21
0
2
60 40 20 0
A
B
C
D
Jumlah 39
4
1
1
Pertanyaan No 10 Axis Title
Axis Title
Pertanyaan No 7 30 20 10 0
BB 36 36
Pertanyaan No 5
Pertanyaan No 4 40
AA Jumlah Jumlah 22
Axis Title
BB 44
Axis Title
AA Jumlah Jumlah 26 26
40 40 20 20 00
Pertanyaan No 3
Axis Title
40 20 20 00
Pertanyaan No 2 Title Axis Jumlah
Title Axis Jumlah
Pertanyaan No 1
30 20 10 0 Jumlah
A
B
C
D
1
5
23
15
Total narasumber 45 orang dengan jawaban yang beragam dan reaksi yang berbeda beda dari setiap narasumber, selanjutnya akan dilakukan penelitian mengenai jawaban dari hasil questioner oleh narasumber.
3 Kriminologi Dan Viktimologi
4
2.2 Collectiv Efficecy Mengurangi perilaku anti-sosial warga telah menjadi masalah besar yang harus dihadapi oleh pemerintah di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sejak beberapa hari terakhir. Pembentukan keampuhan kolektif dimaksudkan sebagai gambaran kapasitas masyarakat untuk menegakkan peraturan sosial untuk mencapai partisipasi warga dalam kegiatan (tindakan kolektif) harus menjadi salah satu tujuan kebijakan pencegahan perilaku sosial. Dalam struktur sosial-ekonomi masyarakat yang sangat heterogen, menyadari itu menjadi tantangan besar. Makalah ini meneliti Eksistensi Perumahan Umum Di Makassar hubungan antara struktur sosiologi dari masyarakat dengan penciptaan kemanjuran kolektif. Berbeda dengan beberapa penelitian tentang tema yang sama, makalah ini meningkatkan kualitas pengaruh Interaksi masyarakat sebagai konstruk keberhasilan kolektif. Dalam konteks ini, keselarasan dan penegakan aturan umum merupakan bentuk keberhasilan kolektif, dilanjutkan dengan analisis dampak kemanjuran kolektif di masyarakat terhadap upaya menciptakan barang publik seperti keamanan melalui aksi kolektif, oleh dan di tingkat komunitas itu sendiri. Analisis dilakukan menggunakan Quesioner. Studi ini menemukan bahwa sosialis masyarakat yang stabil, terutama dalam menentukan pembentukan kolektif Kemanjuran dan kualitas dan pemimpin lokal, terutama pemimpin agama ternyata mendorong aksi kolektif memainkan peran penting dalam pencegahan perilaku anti-sosial. Dari data yang didapatkan d lapangan mengenai perumahan/kompleks kumuh, kami mengambil sampel dari beberapa daerah yang ada di Makassar (variasi) yaitu : I. Kompleks Puri Kencana Sari. II. KompleksPendidikanRaya. III. BTP Blok M, AA, G. IV. Jalan Ketilang. V. BTN Asal Mula. VI. Perumahan Yayasan Pegawai Kantor Gubernur Jl.Paccerakang. VII. Jl.Mustafa Dg. Bunga. VIII .Jl. Landak Baru. IX. Jl.Haji Kalla. X. Jl. Manuruki. XI. Kompleks UMI Baru.
4 Kriminologi Dan Viktimologi
5
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Conclusion Di tahap ini kami akan menyimpulkan jawaban yang kami dapatkan dari berbagai narasumber yang totalnya berjumlah 45 orang pada kawasan perumahan umum yang ada di Makassar. Perumahan Umum Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat masih perduli terhadap anak-anak yang berada di lingkungan kompleks mereka. seperti apa yang didapatkan dilapangan hal-hal yang timbul masalah oleh para tetangga, hanya berupa teguran untuk tidak mengulanginya lagi. Sejauh ini masyarakat yang berada di kompleks atau perumahan masih adanya kepedulian lingkungan maupun sesama dan masih ada beberapa tetangga belum terjamin keamanan dan kenyamanan walaupun sudah ada pos satpam atau security didalamnya sampai harus ada tetangga memasang CCTV di jalan sekitar wilayah perumahan maupun di kompleks.
3.2 Saran Perlu adanya membuat kegiatan yang menimbulkan semangat dalam bertetangga contohnya seperti Gotong royong seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kegiatan yang berhubungan dengan nasionalisme agar terbentuk kedekatan untuk mempererat hubungan silaturahmi dan perlu ada pembentukan organisasi masyarakat dan lain-lain
5 Kriminologi Dan Viktimologi